10 Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat beserta Penjelasannya

Ada beragam contoh kearifan lokal Sunda Jawa Barat yang menarik untuk dibahas. Simak penjelasan lengkap contoh kearifan Sunda tersebut di sini.

28 Desember 2023 Nana

7. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nganteuran

Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat beserta Penjelasannya
detik.com

Nganteuran memiliki makna mengantarkan yang menjadi tradisi masyarakat Sunda yang biasanya dilakukan dengan bertukar makanan menjelang hari raya Idulfitri.

Saat menyambut hari kemenangan tersebut, masyarakat akan saling bertukar hidangan dengan suka cita.

Makanan yang saling ditukar pun bervariasi mulai dari ketupat, opor, hingga aneka kue kering atau kue basah.

Nganteuran adalah istilah untuk kegiatan mengirim makanan kepada seseorang yang sedang bekerja di ladang atau sawah saat jam makan telah tiba.

8. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Nenjrag Bumi

Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat beserta Penjelasannya
padukata.com

Nenjrag bumi merupakan contoh kearifan lokal berikutnya yang akan Mamikos bahas pada kesempatan ini.

Nenjrag bumi menjadi salah satu tradisi unik yang dilakukan saat ada bayi baru lahir. Tradisi ini sering dilakukan oleh warga Bandung.

Pada pelaksanaan upacara adat nenjrag bumi dilakukan dengan cara tradisional. Bayi yang baru lahir tersebut nantinya akan diletakkan di atas lantai berbahan bambu terbelah.

Kemudian, lantai bambu tadi diinjak atau dihentak dengan kaki oleh ibu dari sang bayi sebanyak tujuh kali.

Namun ada juga sumber yang menyatakan bahwa pelaksanaan tradisi nenjrag bumi dengan cara membaringkan bayi di tanah dan memukulkan alu atau tongkat sebanyak tujuh kali ke arah tanah atau di dekat sang bayi.

Tradisi ini dianggap sebagai salah satu terapi untuk bayi agar tidak mudah ketakutan dan kaget. Namun, banyak dokter spesialis anak yang mengatakan bahwa tradisi ini membahayakan dan tidak perlu dilakukan.

9. Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat: Ngeuyeuk Seureuh

Contoh Kearifan Lokal Sunda Jawa Barat beserta Penjelasannya
jualo.com

Dalam sebuah acara pernikahan adat sunda, ada sebuah tradisi yang dikenal dengan sebutan Ngeuyeuk Seureuh.

Tradisi ngenyeuk seureuh akan dipimpin oleh pangeuyeuk yang pada prosesnya calon pengantin akan meminta izin serta doa restu dari orang tuanya.

Calon pengantin tersebut kemudian akan disawer beras yang menandakan hidup sejahtera, digeprek dengan sapu lidi yang diiringi dengan pemberian nasihat.

Setelahnya, kain putih penutup pangeuyeuk akan dibuka yang dilanjutkan dengan membelah mayang jambe serta buah pinang oleh calon mempelai pria.

Close