10 Contoh Kegiatan Distribusi Langsung dan Tidak Langsung beserta Perbedaannya

Pernahkah kamu melihat kegiatan distribusi? Namun sebelumnya, taukah kamu apa itu kegiatan distribusi? Jika tidak, kamu perlu membaca artikel ini.

01 Januari 2024 Aditya

Tujuan Kegiatan Distribusi

1. Jaminan Proses Produksi

Alur dari distribusi yang baik akan mampu untuk menjaga keterkaitan yang ada antar suatu proses produksi sehingga barang tersebut tidak akan menumpuk terlalu lama di gudang.

Kondisi ini juga akan berlaku untuk produsen dengan berskala besar dan juga menengah.

Sedangkan untuk yang produsen kecil, mereka dapat langsung untuk melakukan berbagai penjualan agar bisa mempersingkat dari jalur distribusinya.

2. Barang/Jasa Lebih Berguna

Peran dari produsen dalam membuat berbagai barang dan juga jasa yaitu agar bisa dimanfaatkan secara langsung oleh konsumen.

Namun apabila tidak disalurkan dengan cara yang tepat waktu, maka konsumen juga tidak akan bisa untuk menikmati barang ataupun jasanya tersebut.

3. Mempermudah Konsumen Mendapat Barang/Jasa

Tujuannya yaitu agar dalam proses penyaluran dapat lebih memudahkan para konsumen dalam memperoleh barang atau juga jasa, karena tidak semua dari konsumen memiliki berbagai akses ke produsen secara langsung.

Contohnya saja yaitu seperti barang yang sudah selesai diproduksi oleh pabrik yang besar, maka dalam hal tersebut pihak dari distributor harus bisa untuk menjadi jembatan penghubung antar konsumen dan produsen agar bentuk barang atau jasa tersebut dapat lebih tepat sasaran.

Pelaku Kegiatan Distribusi

Terdapat tiga pokok penting dalam pelaku kegiatan distribusi. Dimana jika satu dari pokok ini tidak ada, maka suatu perekonomian akan pincang, terhambat dan juga tidak akan dapat berjalan dengan lancar.

Berikut ini adalah tiga pelaku dalam kegiatan distribusi tersebut.

A. Produsen

Produsen yaitu pelaku dari ekonomi yang akan fokus untuk dapat menghasilkan produk barang ataupun jasa.

Dalam suatu proses penciptaan produk pun juga membutuhkan tenaga kerja dari manusia ataupun dibantu dengan berbagai peralatan mesin otomatis.

Jadi seluruh proses penciptaan produk tetap tidak hanya akan melibatkan Sumber Daya Alam (SDA) saja, tetapi juga dapat melibatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

Jika dari SDA kita dapat ambil jumlah kekayaan alam yang tersedia yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pokok.

Jika potensi dari SDA sudah habis, maka tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi kecuali untuk mencari alternatif dan juga terobosan baru. Sementara potensi dari SDMnya tidak hanya bisa menggali tenaganya saja.

Tetapi coba dipikiran.

Kita mengetahui bahwasanya manusia memang dikaruniai otak yang mampu untuk menggali banyaknya informasi, menciptakan berbagai inovasi yang keren dan mampu dalam melahirkan berbagai imajinatif menjadi sebuah kenyataan.

Maka, hal inilah yang akan dicoba digali oleh para produsen agar dapat melahirkan ide dan juga terobosan pada produk terbaru.

Close