Contoh Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif beserta Cara Membuatnya yang Benar

Contoh Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif beserta Cara Membuatnya yang Benar — Sebelum melakukan penelitian, kita perlu menyusun kerangka berpikir agar penelitian lebih terarah.

Terlebih saat melakukan penelitian kuantitatif di mana proses penelitian ini akan melibatkan proses pengumpulan data dan analisis berdasarkan angka.

Simak yuk contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif yang susah Mamikos susun sebagai bahan referensimu nanti.

Berikut Contoh Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif

Canva.com/@MichaelBurrows

Menurut Uma Sekaran (1992), kerangka berpikir adalah model konseptual tentang bagaimana kaitan suatu teori dengan bermacam faktor yang diidentifikasi sebagai suatu masalah.

Kerangka berpikir dalam penelitian adalah struktur teoritis yang dibuat untuk menjelaskan cara peneliti mengerti dan mendekati masalah yang diteliti.

Kerangka ini berfungsi sebagai peta yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang ada dalam penelitian, serta menyediakan dasar logis untuk pengembangan hipotesis penelitian.

Dalam proposal penelitian tugas akhir, kerangka berpikir memandu penyelidikan ilmiah dengan menunjukkan bagaimana peneliti menghubungkan konsep teoritis dengan investigasi empiris.

Pengertian Kerangka Berpikir Menurut Ahli

Sebelum kita membahas contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif, kita pelajari dulu yuk mengenai pengertian kerangka berpikir menurut beberapa ahli. Simak yuk!

1. Sugiyono

Sugiyono menggambarkan kerangka berpikir sebagai struktur konseptual yang berfungsi sebagai dasar teoretis, mencakup elemen-elemen penting dalam sebuah studi.

Dia menekankan bahwa kerangka ini penting untuk memahami dasar teoritis dan menunjukkan keterkaitan antar variabel dalam penelitian.

2. Sapto Haryoko

Sapto Haryoko menjelaskan bahwa kerangka berpikir dalam penelitian merupakan struktur yang melibatkan interaksi antara dua atau lebih variabel.

Dalam kerangka ini, variabel-variabel yang diteliti diuraikan dan dianalisis untuk memahami hubungan mereka dalam konteks penelitian.

3. Polancik

Polancik memandang kerangka berpikir sebagai representasi diagramatik yang menyediakan pandangan visual tentang alur logis dalam suatu penelitian.

Menurutnya, kerangka ini menggambarkan hubungan antar variabel yang disusun berdasarkan pertanyaan atau permasalahan penelitian, yang membantu dalam menghubungkan konsep-konsep yang dibahas.

4. Suriasoemantri

Suriasoemantri mendefinisikan kerangka berpikir sebagai sebuah metode yang sistematis untuk mengorganisir dan menjelaskan fenomena yang diteliti.

Metode sistematis itu didasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, guna mencapai pemahaman yang lebih baik tentang penelitian tersebut.

Pengertian Penelitian Kuantitatif

Tadi kita sudah membahas beberapa pengertian kerangka berpikir menurut para ahli.

Kali ini kita pelajari juga pengertian penelitian kuantitatif yu sebelum melihat contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian ilmiah yang menggunakan data berupa angka atau kuantitas untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menarik kesimpulan tentang suatu fenomena.

Pendekatan ini bertujuan untuk mengukur fenomena dengan cara yang dapat diukur secara objektif dan menghasilkan data yang dapat dianalisis statistik.

Metode ini sering digunakan dalam bidang-bidang seperti ilmu sosial, ekonomi, psikologi, dan ilmu-ilmu lainnya di mana fenomena dapat diukur dalam bentuk angka atau variabel numerik.

Penelitian kuantitatif memungkinkan peneliti untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat antara variabel, mengidentifikasi pola-pola atau tren dalam data, dan membuat generalisasi tentang populasi yang luas.

Kerangka Penelitian Ada Apa Saja?

Tidak lengkap rasanya jika menengok contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif, tanpa kita ketahui lebih dulu berbagai jenis kerangka penelitian.

Berikut adalah beberapa jenis kerangka penelitian yang umum digunakan:

1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan struktur teoretis yang digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan hubungan antar variabel yang dipilih dalam penelitian.

Kerangka ini dibangun berdasarkan teori dan literatur yang relevan untuk mengkonseptualisasikan masalah penelitian.

Tujuannya adalah untuk menggambarkan secara logis bagaimana variabel-variabel individu dalam studi berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.

2. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis mengacu pada penggunaan teori-teori yang sudah ada untuk memberikan dasar pada penelitian.

Teori-teori ini digunakan untuk membangun fondasi penelitian, menjelaskan fenomena, dan memprediksi hubungan antar variabel.

Kerangka teoritis menunjukkan bagaimana penelitian ini berkontribusi pada pengetahuan teoritis yang sudah ada, dan bagaimana teori yang ada mendukung atau menjelaskan fenomena yang diteliti.

3. Kerangka Konseptual-Empiris

Kerangka konseptual-empiris merupakan gabungan antara teori dan observasi empiris.

Dalam kerangka ini, peneliti menggunakan teori yang ada dan menghubungkannya dengan data yang telah dikumpulkan untuk menjelaskan atau memprediksi fenomena.

Hal ini membantu dalam menguji teori yang ada juga dalam mengembangkan teori baru berdasarkan pengamatan empiris.

4. Kerangka Analitis

Kerangka analitis digunakan untuk memecah masalah penelitian menjadi komponen-komponen yang lebih kecil untuk analisis yang lebih rinci.

Kerangka ini sering digunakan dalam studi kasus di mana peneliti memerlukan pemahaman mendalam tentang berbagai faktor yang mempengaruhi kasus tersebut.

Dalam kerangka ini, peneliti mengidentifikasi variabel-variabel utama dan menjelajahi hubungan kompleks di antara mereka.

5. Kerangka Metodologis

Kerangka metodologis berkaitan dengan desain dan metode yang digunakan dalam penelitian.

Kerangka ini termasuk pendekatan penelitian (kuantitatif, kualitatif, atau campuran), strategi pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, dan metode analisis.

Kerangka metodologis memberikan alasan mengapa metode tertentu dipilih dan bagaimana metode tersebut akan digunakan untuk mengatasi pertanyaan penelitian.

Kerangka Berpikir untuk Apa?

Mungkin saat ini kamu berpikir apa gunanya membuat kerangka berpikir sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, kan?

Sebelum melihat contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif, Mamikos akan menerangkan fungsi kerangka berpikir dalam penelitian kuantitatif:

1. Mengarahkan Penelitian

Kerangka berpikir membantu mengarahkan penelitian dengan menetapkan batasan-batasan dan parameter-parameter yang relevan untuk studi tersebut.

Pada akhirnya, kerangka penelitian akan membantu peneliti dalam merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas dan tujuan penelitian yang spesifik.

2. Memperjelas Variabel dan Hubungan

Kerangka berpikir membantu mengidentifikasi variabel-variabel yang relevan dan menggambarkan hubungan antara variabel-variabel tersebut.

Dengan demikian, peneliti dapat merumuskan hipotesis yang dapat diuji dalam penelitian.

3. Menyediakan Dasar Teoritis

Kerangka berpikir biasanya didasarkan pada teori-teori yang ada atau kerangka konseptual yang telah dikembangkan sebelumnya dalam literatur terkait.

Kerangka berpikir memberikan dasar teoritis bagi penelitian dan membantu dalam menggabungkan penemuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada.

4. Mengarahkan Pengumpulan Data

Kerangka berpikir membantu dalam merencanakan pengumpulan data dengan menunjukkan variabel-variabel yang perlu diukur dan hubungan-hubungan yang perlu diselidiki.

Adanya kerangka berpikir membantu memastikan bahwa data yang dikumpulkan relevan dengan pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian.

5. Membimbing Analisis Data

Kerangka berpikir juga membimbing analisis data dengan menunjukkan model-model statistik atau metode analisis yang sesuai untuk menguji hipotesis dan menguji hubungan antara variabel-variabel.

Unsur-unsur Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir biasanya berisi elemen-elemen berikut untuk memandu proses penelitian. Kita pelajari dulu hal ini sebelum beralih ke contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif.

1 Pernyataan Masalah

Pernyataan masalah menjelaskan apa yang akan diteliti, mengapa hal itu penting, dan kontribusi apa yang diharapkan dari penelitian tersebut terhadap pengetahuan yang ada.

2. Tujuan Penelitian

Mendefinisikan tujuan atau tujuan spesifik yang ingin dicapai melalui penelitian.

Tujuan ini biasanya berkaitan langsung dengan pernyataan masalah dan menentukan arah yang akan diambil dalam penelitian.

3. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji yang membuat prediksi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel.

4. Variabel Penelitian

Kerangka berpikir wajib mengidentifikasi dan mendefinisikan variabel yang akan diukur, dikontrol, atau diubah-ubah dalam penelitian.

5. Landasan Teori

Unsur landasan teori umumnya merangkum teori-teori atau model-model yang relevan yang akan menjadi landasan konseptual penelitian.

6. Tinjauan Literatur

Menyajikan analisis kritis dari studi terdahulu yang terkait dengan topik penelitian.

Tinjauan literatur membantu menentukan apa yang sudah diketahui tentang topik tersebut, kelemahan dalam pengetahuan yang ada, dan bagaimana penelitian memperbaikinya.

7. Metodologi

Menjelaskan pendekatan yang akan digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, termasuk desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data.

8. Batasan dan Keterbatasan

Mengakui batasan dan keterbatasan dari penelitian yang mungkin mempengaruhi hasil dan interpretasi.

Bagaimana Cara Membuat Kerangka Berpikir?

Menyusun kerangka berpikir, terutama dalam konteks penelitian kuantitatif, melibatkan beberapa langkah yang penting.

Untuk mempelajari contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif dengan baik, kita juga perlu mengetahui cara menyusun kerangka berpikir kuantitatif berikut:

1. Identifikasi Variabel Utama

Langkah pertama adalah mengidentifikasi variabel-variabel utama yang relevan dalam penelitianmu.

Variabel-variabel ini merupakan konsep atau fenomena yang ingin kamu teliti dan hubungan antara mereka yang ingin kamu pahami.

2. Definisikan Variabel-Variabel

Setelah mengidentifikasi variabel-variabel, langkah selanjutnya adalah mendefinisikan dengan jelas apa yang maksud dari setiap variabel tersebut.

Pastikan definisi yang kamu berikan dapat diukur secara kuantitatif dan sesuai dengan kerangka penelitianmu.

3. Hubungan Antara Variabel-variabel

Tentukan hubungan antara variabel-variabel yang telah kamu identifikasi.

Apakah kamu mengharapkan ada hubungan sebab-akibat di antara mereka, ataukah kamu hanya mengharapkan adanya hubungan korelasional?

4. Buat Hipotesis

Berdasarkan hubungan antara variabel-variabel yang telah kamu tentukan, buatlah hipotesis penelitian.

Hipotesis haruslah pernyataan yang dapat diuji secara empiris dan menggambarkan hubungan yang diharapkan antara variabel-variabel.

5. Kembangkan Model Konseptual

Gunakan informasi dari langkah-langkah sebelumnya untuk mengembangkan model konseptual atau diagram yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel dalam penelitianmu.

Model ini membantumu memvisualisasikan hubungan yang diusulkan dan dapat menjadi panduan selama proses penelitian.

6. Lakukan Pemeriksaan Literatur

Pastikan untuk memeriksa literatur yang relevan dengan penelitianmu untuk memastikan bahwa kerangka berpikirmu didasarkan pada teori-teori yang ada dan penelitian sebelumnya yang relevan.

7. Validasi dan Revisi

Setelah kamu menyusun kerangka berpikir awal, lakukan validasi dengan berkonsultasi dengan rekan sejawat atau pakar dalam bidang tersebut.

Terima masukan dan kritik mereka, dan revisi kerangka berpikirmu sesuai dengan umpan balik yang kamu terima.

8. Implementasikan dalam Desain Penelitian

Setelah kamu memiliki kerangka berpikir, gunakan sebagai dasar untuk merancang desain penelitianmu, termasuk pemilihan instrumen pengukuran, teknik sampling, dan metode analisis data.

Contoh Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif

Berikut tiga contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif diberbagai bidang penelitian yang bisa kamu jadikan referensi:

Contoh Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif Bagian 1

Judul: Pengaruh Pola Makan terhadap Risiko Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah sebab kematian yang paling mematikan dan sering dialami oleh manusia. Pola makan dianggap memiliki pengaruh yang signifikan terhadap risiko penyakit jantung.

Masalahnya tidak semua orang memiliki pola makan yang sehat dan baik bagi kesehatan jantung.

Penelitian ini akan melakukan studi observasional untuk mengumpulkan data mengenai jenis pola makan dan prevalensi penyakit jantung.

Penelitian ini kemudian akan menganalisis hubungan antara keduanya menggunakan teknik statistik.

Temuan ini dapat digunakan untuk merancang intervensi nutrisi yang efektif untuk mencegah penyakit jantung.

Contoh Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif Bagian 2

Judul: Dampak Kebijakan Pendidikan Inklusif terhadap Hasil Belajar Siswa Berkebutuhan Khusus

Pendidikan inklusif bertujuan untuk mengintegrasikan siswa berkebutuhan khusus dalam sistem pendidikan mainstream, namun masalahnya masih ada perdebatan mengenai efektivitasnya.

Melalui penelitian kuantitatif, peneliti akan mengukur dan membandingkan hasil belajar siswa berkebutuhan khusus di lingkungan inklusif dan non-inklusif.

Penelitian tersebut akan menggunakan alat ukur seperti nilai akademik dan keterampilan sosial. Data yang diperoleh akan membantu evaluasi efektivitas pendidikan inklusif.

Contoh Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif Bagian 3

Judul: Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Keanekaragaman Hayati

Perubahan iklim akhir-akhir ini menyebabkan banyak kerugian bagi makhluk hidup.

Perubahan iklim juga diperkirakan memiliki dampak yang luas terhadap ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Namun, tingkat pengaruh perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati masih belum terukur secara jelas.

Penelitian ini akan mengumpulkan data historis dan data saat ini tentang keanekaragaman spesies di berbagai lokasi, menganalisis perubahan waktu untuk mengidentifikasi tren dan pola.

Analisis ini akan membantu dalam mengembangkan strategi konservasi yang efektif untuk melindungi keanekaragaman hayati.

Penutup

Itu dia 3 contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif di berbagai bidang beserta penjelasan terkait kerangka berpikir dan penelitian kuantitatif yang sudah Mamikos hadirkan.

Jika kamu merasa artikel contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif di atas sangat membantu, jangan lupa simak juga artikel terkait contoh judul skripsi yang Mamikos pernah bahas di artikel sebelumnya.

Apabila kamu masih memiliki pertanyaan terkait contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif, kamu bisa menyimak FAQ di bawah ini ya!

FAQ

Apa itu kerangka berpikir dalam penelitian kuantitatif?

Kerangka berpikir dalam penelitian kuantitatif mengacu pada struktur atau kerangka kerja yang digunakan untuk menyusun dan mengatur data, variabel, serta hubungan antara variabel-variabel dalam sebuah penelitian.

Apa yang dimaksud dengan kerangka pemikiran teoritis?

Kerangka pemikiran teoritis adalah landasan konseptual yang digunakan untuk membimbing penelitian.
Kerangka pemikiran teoritis mencakup teori-teori yang relevan, konsep-konsep kunci, dan hubungan-hubungan antara variabel yang diharapkan berdasarkan literatur yang ada.

Apakah perbedaan dasar antara kerangka teori dengan kerangka konsep penelitian?

Kerangka Teori merujuk pada teori-teori yang relevan dan konsep-konsep yang mendasarinya yang membentuk dasar pemahaman penelitian.
Kerangka Teori membantu menjelaskan fenomena yang diamati dan memberikan konteks teoritis untuk penelitian.
Kerangka Konsep Penelitian menggambarkan variabel-variabel yang akan diteliti dan hubungan-hubungan antara variabel-variabel tersebut dalam konteks penelitian.

Apa saja isi kerangka berpikir?

Kerangka berpikir adalah suatu dasar pemikiran yang mencakup penggabungan antara teori, fakta, observasi, serta kajian pustaka.

Teori apa saja yang digunakan dalam penelitian kuantitatif?

Dalam penelitian kuantitatif, terdapat beragam teori yang digunakan, tergantung pada bidang dan topik penelitian yang sedang diteliti.
Teori umum yang sering digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah teori sosial, psikologi, ekonomi, statistik dan komunikasi.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta