11 Contoh Konflik Konstruktif dan Destruktif Beserta Perbedaannya Lengkap

11 Contoh Konflik Konstruktif dan Destruktif Beserta Perbedaannya Lengkap – Konflik adalah percekcokan, perselisihan, atau juga pertentangan.

Ada dua jenis konflik yaitu konstruktif dan destruktif. Konstruktif adalah konflik yang sifatnya membangun atau akan menghasilkan sesuatu yang baik sedangkan destruktif artinya sebaliknya yaitu bisa mengakibatkan hal yang buruk.

Simak penjelasan lengkapnya mengenao contoh klonflik konstruktif dan destruktif.

Contoh Konflik Konstruktif dan Destruktif Serta Penjelasannya

https://www.pexels.com/@marco-allasio-2733664/

Konflik memang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-sehari kita. Tentunya kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial. Oleh karena itu, pastilah harus bersinggungan dengan yang lainnya.

Dengan adanya persinggungan itulah yang tidak jarang bisa menyebabkan konflik.

Konflik yang terjadi bisa bersifat membangun atau konstruktif dan juga bisa bersifat menghancurkan (buruk) atau destruktif.

Konflik memanglah sebuah perselisihan namun ada konflik yang keberadaannya sangat dibutuhkan seperti konflik konstruktif.

Mengapa kok bisa dibutuhkan? Sebab hasil dari konflik tersebut bisa berakibat baik.

Contoh Konflik Konstruktif

Contoh konflik konstruktif dan destruktif akan menjadikan kamu mampu membedakan mana konflik yang harus dihindari dan mana konflik yang tidak perlu dihindari.

Berikut ini adalah beberapa contoh konflik konstruktif.

1. Perdebatan Anggota dalam Perumusan AD/ART Organisasi

Contoh konflik konstruktif dan destruktif yang pertama adalah perdebatan dalam perumusan AD/ART. AD/ART merupakan landasan dasar yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi.

Karena menjadi sebuah landasan pastinya harus dirumuskan dengan bijak.

Salah satunya adalah melalui perdebatan ini. Dengan adanya perdebatan pastinya akan diperoleh rumusan yang paling sesuai karena bisa menggabungkan berbagai pandangan atau setidaknya diambil jalan tengahnya. Hal ini menjadi salah satu contoh konstruktif.

2. Penyelenggaraan Debat Calon Ketua OSIS pada Suatu Sekolah

Contoh konflik konstruktif di Indonesia yang selanjutnya adalah penyelenggaraan debat calon ketua OSIS. Setiap calon ketua OSIS pastinya memiliki pandangannya sendiri.

Dengan adanya debat ini siswa lain akan lebih mudah untuk menentukan pilihan mereka.

Selain itu, dengan adanya depat ini juga menjadikan para calon ketua OSIS belajar giat untuk mempersiapkan debat.

Dengan persiapan yang matang ini pastinya akan menjadikan calon ketua OSIS lebih memperbaiki diri. Menang atau kalah tetap membuat diri mereka lebih baik daripada sebelumnya.

Dengan melakukan debat, rasa percaya diri dan keahlian public speaking pastinya juga meningkat.

Hal-hal seperti itulah yang membuat konflik ini sebagai bentuk konflik konstruktif. Contoh konflik konstruktif di Indonesia ini memang sangat bagus.

3. Persaingan Antar Dua Perusahaan atau Lebih dalam Mendapatkan Pelanggan

Dua contoh konflik konstruktif di atas tentunya bisa membuat kamu sedikit paham tentang konflik konstruktif ini.

Untuk konflik yang satu ini pastinya banyak kita jumpai. Bukan hanya perusahaan besar saja namun warung-warung kecil juga tidak luput dari konflik jenis ini.

Konflik ini bisa menjadi konstruktif namun bisa juga menjadi destruktif. Jika kedua perusahaan melakukan persaingan sehat pastinya hal itu bersifat konstruktif.

Untuk mendapatkan pelanggan pastilah perusahaan menggunakan hal-hal yang baik salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitasnya.

4. Persaingan Antara Organisasi Pramuka dan OSIS

Contoh konflik konstruktif dan destruktif yang selanjutnya adalah persaingan organisasi dalam satu lembaga. Persaingan yang seperti ini akan memiliki sifat konstruktif.

Bisa bersifat konstruktif karena dua organisasi yang bersaing ini pasti akan bersaing untuk mendapatkan predikat organisasi terbaik.

Untuk mencapai predikat tersebut pastinya mereka berlomba-lomba untuk memperbaiki kualitas organisasi.

Dengan begitu pastinya hal ini sangat berdampak baik nantinya. Contoh konflik konstruktif di Indonesia ini harus terus dipertahankan.

5. Perdebatan Antar Orang Tua dalam Memilih Tempat Wisata Sekolah

Contoh konflik konstruktif dan destruktif selanjutnya adalah perdebatan antar orang tua siswa saat memilih tempat wisata.

Sekolah sering kali mengadakan karyawisata untuk anak didiknya. Hal itu pastinya akan memunculkan perdebatan.

Perdebatan antar orang tua ini sifatnya konstruktif karena akhirnya akan diambil kesimpulan yang terbaik. hal ini adalah salah satu Contoh konflik konstruktif di Indonesia.

6. Lomba Debat

Contoh konflik konstruktif dan destruktif selanjutnya adalah perlombaan debat.

Perlombaan debat ini pastinya masuk ke dalam konflik konstruktif. Dalam debat pastinya ada pihak pro dan kontra, hal itulah yang menyebabkan terjadinya konflik. Namun, konflik ini memberikan dampak baik.

Untuk yang menang pastinya akan mendapat kemenangan sebagai hal baik yang didapatkan.

Namun, untuk yang kalah juga mendapatkan hal baik yaitu mendapatkan pengalaman, mengerti cara mengambil keputusan, menambah banyak ilmu, dan lain sebagainya.

Lomba debat juga memberikan contoh bahwa tidak semua konflik adalah buruk. Namun pastinya juga harus memenuhi kriteria tertentu.

Contoh Konflik Destruktif

Contoh konflik konstruktif dan destruktif di atas atau lebih tepatnya konflik konstruktif dan contohnya di atas adalah hal baik dari adanya konflik.

Namun, kita juga tahu konflik memang cenderung mengakibatkan hal buruk atau destruktif. Berikut ini adalah contoh konflik Destruktif.

1. Konflik Antar Suporter Bola

Contoh konflik konstruktif dan destruktif selanjutnya adalah konflik antar suporter. Hal ini menjadi konflik destruktif karena banyak hal negatif yang diakibatkan daripada yang positif.

Hal negatif yang ditimbulkan adalah berseteru dengan kata-kata kasar, baku hantam, merusak fasilitas, mengganggu ketenangan dan keamanan, bahkan parahnya bisa menelan korban jiwa.

Contoh konflik destruktif ini menjadi salah satu konflik yang masih cukup sulit untuk dihindari.

Mengingat terlanjur banyak orang menjadi fans fanatik suatu klub bola. Hingga kadang mereka kehilangan hati nurani saat klub yang didukung kalah.

2. Konflik Sampit

contoh konflik konstruktif dan destruktif adalah konflik sampit yang menjadi salah satu konflik yang cukup fenomenal.

Lantaran banyak sekali korban jiwa yang jatuhi adanya akibat dari adanya perang ini. Konflik sampit adalah konflik antara dua suku yaitu suku dayak dan suku madura.

Bisa dibilang bahwa konflik ini adalah konflik yang berawal dari salah paham. Namun, adat budaya yang berbeda dan sulit menyatu juga menjadi salah satu faktor lain.

Konflik ini memiliki sifat destruktif karena banyak kerugian yang ditimbulkan dari tragedi ini.

Kerugian berupa materi sangatlah banyak, selain itu yang paling parah adalah banyaknya korban jiwa yang berjatuhan.

Hal itu juga menyebabkan ribuan orang harus mengungsi karena adanya konflik  ini. Konflik Sampit merupakan contoh konflik destruktif.

3. Perang Israel dan Palestina

Contoh konflik konstruktif dan destruktif selanjutnya adalah Perang Israel dan palestina.

Perang ini juga merupakan salah satu konflik destruktif. Konflik satu ini berlangsung cukup lama dan bahkan hingga saat ini juga belum selesai.

Kerugian materi akibat perang ini sangatlah banyak. Namun, kerugian nyawa juga tak kalah banyak.

Banyak orang tua kehilangan anaknya, banyak anak kehilangan orang tuanya atau kehilangan anggota tubuhnya sendiri.

Perang ini sudah menjadi perhatian dunia. Salah satunya juga dari Indonesia, Indonesia sudah menerjunkan banyak relawan ke Palestina. Perang ini menjadi salah satu contoh konflik destruktif.

4. Kerusuhan Mei 1998

contoh konflik konstruktif dan destruktif, Kerusuhan Mei 1998 merupakan kerusuhan yang cukup besar karena akhirnya berpengaruh terhadap negara dan bangsa Indonesia.

Konflik ini terjadi karena adanya masalah ekonomi yang terjadi. Konflik yang pertama adalah konflik antara masyarakat pribumi dan Tionghoa.

Saat terjadi konflik ini banyak korban berjatuhan dari warga Tionghoa. Selain itu, mereka juga banyak kehilangan harta benda.

Konflik lainnya yang cukup bersejarah adalah  demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa hingga akhirnya membuat Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Namun, banyak korban jiwa juga dalam tragedi ini.

5. Tawuran Antar Pelajar

contoh konflik konstruktif dan destruktif lainnya adalah Tawuran Antar pelajar. Konflik ini merupakan konflik yang bersifat destruktif. Tawuran antar pelajar memang sering kali terjadi

Masalah-masalah penyebabnya pun kadang cenderung sepele, ada yang berawal dari rebutan pacar, tidak sopan saat lewat, permusuhan yang sudah terjadi sejak lama, dan lain sebagainya.

Pelajar pastilah masih di bawah umur, emosi yang masih belum stabil yang membuat mereka gampang melakukan tawuran.

Adu kekuatan dan menjadi yang paling kuat adalah suatu kebanggaan bagi mereka. Hal itu yang membuat mereka sering salah langkah karena membuktikan kekuatan dengan melakukan tawuran.

Hal terparah dalam tawuran adalah mereka bisa bertindak sangat kejam terhadap pihak lawan.

Hingga akhirnya timbullah korban jiwa. Maka dari itu, sangat perlu dilakukan pendidikan karakter sejak dini.

Selain itu, juga harus ada dukungan dari keluarga, sekolah, dan tentunya juga lingkungan untuk mencegah terjadinya tawuran ini.

Perbedaan Konflik Konstruktif dan Destruktif

Dengan beberapa contoh konflik konstruktif dan destruktif di atas pastinya sudah  ada yang bisa kita simpulkan.

Namun, untuk melihat lebih detail perbedaannya kamu bisa melihat di bawah ini. Berikut ini adalah dampak dari konflik destruktif.

Dampak konflik destruktif

  1. Dimana konflik ini dapat menimbulkan adanya retak suatu hubungan baik antara individu maupun kelompok tergantung konflik yang terjadi.
  2. Akan memunculkan dominasi akibat terjadinya konflik destruktif di masyarakat.  Dominasi itu berasal dari  kelompok pemenang yang akan berkuasa atau mendominasi kelompok yang lemah maupun pada individu di masyarakat.
  3. Konflik yang terjadi juga akan memberikan dampak buruk pada perubahan di masyarakat mulai dari tindakan, sikap, komunikasi, hubungan sosial.
  4. Tidak hanya membuat keresahan, konflik juga membuat seseorang individu maupun kelompok kehilangan harta benda yang dimilikinya bahkan tidak jarang harus kehilangan nyawa.

Nah, di atas itu adalah dampak dari adanya konflik destruktif. Lalu apa perbedaannya dengan konflik Konstruktif? Berikut ini adalah perbedaanya.

Perbedaan konflik destruktif dengan konstruktif

  1. Dapat menambah motivasi, semangat dan rasa percaya diri dalam menjalankan aktivitas keseharian secara bersama-sama dan hidup berdampingan.
  2. Persatuan dan kesatuan akan semakin kental di masyarakat itu, sehingga membuat suatu pembaharuan atau kemajuan di suatu negara tersebut.
  3. Adanya usaha yang terus melakukan inovasi serta kreativitas oleh masyarakat tersebut.
  4. Terakhir adalah dapat menumbuhkan semangat nasionalisme dalam menjalankan kegiatan sehari hari di masyarakat.

Kamu bisa membedakan antara konflik destruktif dan konstruktif melalui dampak yang diakibatkan.

Konflik dengan dampak buruk adalah konflik destruktif dan konflik dengan dampak baik adalah konflik konstruktif.

Dengan mengetahui contoh konflik konstruktif dan destruktif pastikan kamu hanya melakukan konflik yang sifatnya konstruktif saja.

Konflik destruktif  pastinya bisa merugikan orang lain, negara, dan juga pastinya akan merugikan diri sendiri.

Contoh konflik konstruktif dan destruktif di atas semoga bisa menjadi ilmu yang berguna untuk kamu.

Selain itu, kamu juga bisa menjelaskan hal-hal di atas kepada orang lain agar orang lain juga tahu dampak-dampaknya dan bisa dengan bijak untuk melakukan sesuatu.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta