10 Contoh Konflik Realistis dan Non Realistis beserta Perbedaannya
Konflik realistis nyata terjadi sedangkan konflik non realistis bersumber dari prasangka. Ketahui contoh dan perbedaannya, yuk!
7. Konflik Internasional
Perselisihan antara negara-negara dalam hal wilayah, kebijakan luar negeri, sumber daya alam, atau perbatasan.
8. Konflik Agama
Konflik yang timbul karena perbedaan dalam keyakinan agama, praktik keagamaan, atau persaingan antaragama.
9. Konflik Lingkungan
Perselisihan antara kelompok yang peduli terhadap pelestarian lingkungan dan kelompok atau perusahaan yang mengabaikan dampak lingkungan dalam kegiatan mereka.
10. Konflik Keluarga
Perselisihan dalam keluarga terkait dengan warisan, perawatan orang tua, hak asuh anak, atau perselisihan keuangan.
II. Contoh Konflik Non Realistis
Berikut adalah 10 contoh konflik non realistis, di mana konflik tersebut muncul karena persepsi yang salah, prasangka, atau bias yang tidak beralasan.

Advertisement
1. Diskriminasi Rasial
Konflik yang timbul karena pandangan atau prasangka negatif terhadap individu atau kelompok berdasarkan ras atau etnisitas mereka, meskipun tidak ada dasar nyata yang mendukung pandangan tersebut.
2. Konflik Seksualitas
Pertentangan atau ketidaksetujuan terkait orientasi seksual atau identitas gender, yang sering kali muncul karena stereotip atau ketidakpahaman.
3. Xenofobia
Konflik yang berasal dari ketakutan atau prasangka terhadap individu atau kelompok asing atau imigran, meskipun tidak ada dasar yang membenarkan ketakutan tersebut.
4. Islamofobia
Prasangka atau diskriminasi terhadap Muslim atau agama Islam yang muncul tanpa dasar yang jelas.
5. Konflik Generasi
Contoh konflik non realistis berikutnya adalah konflik generasi.
Konflik antara generasi yang berbeda dalam masyarakat, terutama antara generasi tua dan muda, bisa timbul karena perbedaan nilai, pandangan, atau pemahaman.
Konflik semacam ini akhir-akhir ini banyak kita temui di Jepang atau Korea yang pendapat antar generasinya sering terpecah belah.
6. Konflik Agama
Konflik yang muncul karena persepsi yang salah atau stereotip negatif tentang agama atau keyakinan agama lain, tanpa dasar yang konkret.
7. Homofobia
Diskriminasi atau prasangka terhadap individu berdasarkan orientasi seksual mereka, yang seringkali berakar dari ketidakpahaman atau prasangka.
8. Stigma Penyakit Mental
Contoh konflik non realistis yang muncul karena stereotip atau stigma terhadap individu yang menderita penyakit mental, yang seringkali tidak memiliki dasar yang rasional.
9. Body Shaming
Konflik atau ketidaksetujuan terhadap individu berdasarkan penilaian terhadap penampilan fisik mereka, yang tidak memiliki dasar nyata dalam kualitas atau karakter mereka.