8 Contoh Konjungsi Eksternal dan Internal Beserta Pengertian dan Ciri-Cirinya

Posted in: Pelajar

8 Contoh Konjungsi Eksternal dan Internal Beserta Pengertian dan Ciri-Cirinya – Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan seputar materi konjungsi eksternal dan internal. Dalam Bahasa Indonesia, konjungsi atau kata hubung adalah sebutan untuk kata hubung yang menghubungkan antarkata, klausa, frasa, atau kalimat.

Jenis-jenis kata hubung sendiri ada beragam, mulai dari koordinatif, subordinatif, korelatif, antarkalimat. Selain itu, terdapat juga jenis kata hubung yang juga perlu kamu pelajari yaitu eksternal dan internal. 

Contoh Konjungsi Eksternal dan Internal Lengkap

pexels.com/@shvets-production

Pengertian konjungsi eksternal yaitu kata hubung yang menghubungkan dua kejadian atau penggambaran benda antara dua klausa simpleks maupun dalam kalimat kompleks. 

Adapun konjungsi internal dapat didefinisikan sebagai kata hubung yang menghubungkan ide atau argumentasi pada dua klausa simpleks maupun dua kelompok klausa. Untuk memudahkan memahaminya, perhatikan uraian penjelasan di bawah ini.

Eksternal Fungsi Penambahan

Konjungsi eksternal dan internal dibagi ke dalam beberapa kelompok. Salah satu kelompok pada kata hubung jenis ini yaitu penambahan. Kelompok ini antara lain ditandai dengan penggunaan dan, atau.

Adapun fungsi dari kata hubung eksternal kelompok penambahan adalah untuk menambah kejadian, peristiwa, atau aktivitas. Lantas, seperti apa penerapan atau penggunaan kata hubung eksternal penambahan dalam kalimat? Ini beberapa contohnya:

  • Tanah longsor terjadi karena faktor alam dan ulah perilaku manusia. 

Ciri-ciri yang menunjukkan bahwa pernyataan di atas menggunakan konjungsi eksternal penambahan yaitu adanya dua kejadian atau aktivitas. Di mana terjadinya tanah longsor disebabkan oleh faktor alam dan ulah perilaku manusia.

Perhatikan contoh kalimat lainnya yang menggunakan kata hubung jenis ini:

  • Presiden RI melakukan perjalanan internasional dan mengadakan pertemuan dengan kepala negara lainnya.
  • Apakah ayah akan mengecat dinding atau mencuci mobil?

Eksternal Fungsi Perbandingan

Konjungsi eksternal dan internal berikutnya dari kelompok perbandingan. Kata hubung eksternal yang memiliki fungsi perbandingan biasanya menggunakan tetapi, sementara. Fungsi penggunaan penghubung ini untuk membandingkan kualitas, kejadian, sesuatu.

Adapun contoh penerapan kata hubung external dari kelompok perbandingan dapat kamu lihat pada pernyataan berikut ini:

  • Tanah longsor tidak hanya disebabkan oleh faktor alam, tetapi ulah perilaku manusia seperti penggundulan hutan juga ikut andil terhadap terjadinya tanah longsor. 

Penggunaan konjungsi eksternal dan internal pada pernyataan di atas menghubungkan dua kejadian. Yaitu faktor alam serta ulah perilaku manusia berupa penggundulan hutan. Itulah ciri-ciri penghubung eksternal yang berfungsi perbandingan. 

Di samping itu, kata hubung eksternal yang berfungsi perbandingan juga bisa menggunakan sementara. Misalnya:

  • Baju yang dipakai ayah tampak lusuh, sementara celananya masih terlihat baru. 
  • Saya baru saja mulai bekerja, tetapi sudah merasa lelah.

Eksternal Fungsi Waktu

Jenis kata hubung eksternal lainnya yaitu dari kelompok waktu. Sesuai namanya, kata hubung kelompok tersebut memiliki fungsi mengurutkan kejadian alias kronologi. 

Konjungsi yang termasuk dalam kelompok ini yaitu sebelum, setelah, ketika, sejak. Adapun contoh penerapan konjungsi eksternal dan internal waktu yaitu:

  • Saya sedang memakai sepatu ketika ibu memberikan uang saku. 

Contoh pernyataan di atas menghubungkan antara kejadian saya sedang memakai sepatu dan ibu memberikan uang saku. Pada kalimat tersebut, kamu bisa mempelajari bahwa terdapat kronologis antara dua kejadian. 

Kamu juga bisa membuat kalimat lain menggunakan penghubung eksternal lainnya untuk mengurutkan kejadian seperti contoh berikut ini:

  • Beni segera menjemput kakaknya setelah mengeluarkan mobil dari garasi. 
  • Sebelum menjejakkan kaki di atap Semeru, Raka berjanji akan mengajak adiknya mendaki Gunung Sumbing. 
  • Kami telah menjalin persahabatan sejak pertama kali bertemu tiga tahun lalu. 

Eksternal Fungsi Konsekuensi

Penggunaan konjungsi eksternal dan internal selanjutnya yaitu dari jenis konsekuensi. Kata hubung konsekuensi berfungsi untuk menjelaskan mengapa serta bagaimana sebuah kejadian bisa terjadi. 

Adapun kata hubung yang termasuk ke dalam konjungsi eksternal konsekuensi antara lain sehingga, sebab, jika, karena, meskipun, dan walaupun. Jenis kata hubung eksternal ini juga dinamakan kategori sebab-akibat. Untuk lebih jelas, pelajari contoh kalimat sebagai berikut:

  • Bencana tanah longsor semakin sering terjadi karena banyaknya aktivitas penggundulan hutan. 

Pernyataan di atas memiliki hubungan sebab akibat yaitu bencana tanah longsor semakin sering terjadi akibat maraknya kegiatan penggundulan hutan. Contoh penggunaan kata hubung sebab akibat lain misalnya:

  • Tia akan pindah rumah ke Jakarta jika ayahnya dipindahtugaskan oleh perusahaan. 
  • Meskipun sudah diet ketat, Lala belum bisa mencapai berat ideal. 
  • Angga dinyatakan tidak lolos tes masuk kedokteran walaupun sudah belajar dengan tekun. 

Internal Fungsi Penambahan

Pembahasan tentang konjungsi eksternal dan internal selanjutnya, kami akan menjelaskan seputar kata hubung internal. Seperti halnya konjungsi eksternal, jenis satu ini juga dibagi menjadi empat kelompok yaitu penambahan, perbandingan, waktu, dan konsekuensi. 

Kata hubung internal penambahan yaitu kata hubung yang digunakan untuk menambah argumen atau gagasan. Biasanya penggunaannya terdapat pada teks diskusi, eksposisi, maupun eksplorasi. 

Penghubung yang dipakai sebagai kata hubung internal penambahan antara lain selain itu, lebih lanjut, di samping itu. Kami akan memberikan contoh penerapannya sebagai berikut:

  • Hujan selama beberapa hari berturut-turut menyebabkan terjadinya tanah longsor. Selain itu, kegiatan penggundulan hutan juga memicu tanah longsor semakin parah. 

Salah satu ciri penting yang membedakan antara konjungsi eksternal dan internal yaitu penempatannya di dalam kalimat. Kata hubung eksternal ditulis dalam satu kalimat. Sedangkan kata hubung internal biasanya ditulis pada kalimat berbeda. 

Contoh lain penerapan kata hubung internal penambahan misalnya:

  • Kualitas pendidikan yang lebih maju di kota besar membuat para pelajar daerah lebih memilih melanjutkan kuliah ke luar kota. Di samping itu, kota besar menawarkan lingkungan pergaulan yang lebih majemuk. 

Internal Fungsi Perbandingan

Pembahasan konjungsi eksternal dan internal selanjutnya adalah kata hubung internal perbandingan. Fungsi penghubung jenis ini yaitu untuk membandingkan ide, gagasan, argumentasi, atau bukti. 

Kata penghubung yang dipakai antara lain sebaliknya, akan tetapi, di sisi lain, serta sementara itu. Kamu bisa menemukan penggunaan konjungsi jenis ini pada teks-teks eksposisi atau argumentasi. 

Contoh penerapan penghubung internal perbandingan dalam suatu kalimat misalnya:

  • Tanah pada hutan lebat mampu menahan air berkat banyaknya akar pepohonan yang menyerap guyuran hujan. Sebaliknya, hutan gundul tidak mampu menahan air sehingga terjadi tanah longsor. 

Internal Fungsi Waktu

Salah satu jenis konjungsi eksternal dan internal yaitu kelompok waktu yang berfungsi untuk mengurutkan gagasan atau argumen pada suatu teks. Penggunaannya banyak dijumpai pada teks prosedur. 

Mungkin kamu sering menjumpai kalimat yang menggunakan kata hubung seperti lalu, berikutnya, selanjutnya, pertama, kedua. Contohnya bisa diperhatikan pada pernyataan sebagai berikut:

  • Hana memakai foundation ke seluruh wajahnya secara merata. Selanjutnya, ia mengaplikasikan pemerah pipi untuk membuat wajahnya tampak lebih segar merona. 

Internal Fungsi Konsekuensi

Sesuai namanya, jenis konjungsi satu ini digunakan untuk mengekspresikan pengambilan kesimpulan. Selain itu, fungsinya juga untuk menyangkal suatu gagasan.

Kata hubung yang termasuk internal konsekuensi yaitu jadi, hasilnya, sebagai akibat, akibatnya. Contoh penerapan konjungsi internal konsekuensi tergambar pada kalimat berikut:

  • Hana mengaplikasikan dua warna kontras pada bibirnya. Hasilnya, terdapat gradasi warna yang memukai pada kedua bibirnya. 

Memahami kata hubung memang cukup memberikan tantangan tersendiri. Agar tidak kebingungan, tidak ada salahnya kamu banyak berlatih membuat kalimat dengan konjungsi eksternal dan internal.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah