18 Contoh Konjungsi Intrakalimat dan Antarkalimat Beserta Perbedaannya

18 Contoh Konjungsi Intrakalimat dan Antarkalimat Beserta Perbedaannya – Tahukah kamu kalau contoh konjungsi intrakalimat dan antarkalimat serta perbedaannya penting untuk dipelajari? Kata hubung dapat ditemukan dalam suatu kalimat maupun paragraf.

Konjungsi intrakalimat merupakan kata yang menghubungkan satuan kata dengan kata. Dapat juga menghubungkan frasa dengan frasa. Bahkan klausa dengan klausa. 

Sementara konjungsi antarkalimat merupakan kata hubung yang dipakai untuk mengubungkan dua kalimat atau lebih. Hal ini juga bisa menunjukkan makna kedua kalimat.

Melalui hal ini, akan tampak lebih jelas hubungan antar kata, frasa, klausa dan kalimat. Hal ini sebenarnya juga bukan hal asing. Kamu pasti sudah pernah menerapkannya.

Contoh Konjungsi Intrakalimat dan Antarkalimat serta Perbedaannya

kompas.com

Sebenarnya ketika mulai belajar membaca dan menulis, kamu telah bersinggungan dengan konjungsi. Biasanya kata yang dipakai ialah tetapi, dan, sedangkan, karena, dan lainnya. 

Mungkin juga kerap menerapkannya dalam bahasa lisan sehari-hari. Namun kurang mengetahui bahwa kata hubung ini mempunyai beberapa jenis dengan fungsi masing-masing.

Agar bisa memahami lebih detail, kamu bisa membaca artikel ini. Akan kami sampaikan contoh konjungsi intrakalimat dan antarkalimat serta perbedaannya di bawah ini.

1. Menyatakan Waktu

Jenis intrakalimat yang pertama ialah menyatakan mengenai waktu. Misalnya saja sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sementara, sambil, seraya. 

Kemudian masih ada lagi yaitu selama, sehingga, sampai. Contoh penerapannya ialah ‘Pak Gaga telah menghembuskan napas terakhir ketika ambulans datang’.

Misalnya lagi ‘Gagak itu terbang tinggi setelah mengambil bangkai burung pipit yang tergeletak di tanah’. Contoh lagi ‘Aku makan keripik sambil menonton TV di kamar’.

2. Menyatakan Syarat

Jenis intrakalimat berikutnya biasa dipakai untuk menyatakan syarat. Kata yang dipakai yaitu jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, dan manakala. Apakah kamu membutuhkan contoh?

Simak contoh konjungsi intrakalimat dan antarkalimat serta perbedaannya yang berkaitan dengan syarat berikut ini. ‘Aku akan membeli sawah jika mobilku laku terjual’.

Penerapan yang lain adalah ‘Aku mau menjadi temanmu asalkan kamu tidak jahat’. Misalnya yang lain ‘Aku akan belajar bila lampu di kamarku sudah selesai diperbaiki oleh ayah’.

3. Menyatakan Pengandaian

Selanjutnya ada yang berguna dalam hal pengandaian. Yaitu andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya. Saat berimajinasi, mungkin kamu sering memakai kata ini.

Misalnya saja ‘saya akan terbang ke awan seandainya punya sayap’. Kalimat semacam ini pasti sering dilontarkan oleh anak-anak kecil. Hal ini menunjukkan konjungsi mudah ditemukan.

4. Menyatakan Tujuan

Ada lagi jenis intrakalimat yang berkaitan dengan tujuan. Yaitu agar, supaya, biar. Sepertinya kalimat dengan kata hubung ini sangat sering kamu jumpai di sekolah. 

Simak contoh konjungsi intrakalimat dan antarkalimat serta perbedaannya berikut. ‘Kamu harus rajin belajar supaya juara satu’. Kalimat ini pasti sering kamu dengar bukan?

5. Menyatakan Konsensif

Ada cukup banyak kata hubung yang biasa dipakai dalam konjungsi intrakalimat untuk menyatakan konsensif. Yaitu biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, kendatipun.

Mari melihat contoh konjungsi intrakalimat dan antarkalimat serta perbedaannya. ‘Pembangunan gedung tetap harus dilanjutkan walaupun anggaran dana berkurang’.

6. Menyatakan Pemiripan

Konjungsi yang menyatakan pemiripan ini bisa memakai beberapa kata. Yaitu seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana. Mungkin kamu sering melihatnya.

Tidak jarang dipakai untuk merayu lawan jenis. Misalnya ‘ wajahmu cantik seperti bulan purnama’. Sementara contoh biasa ialah ‘dia takut kepadaku seolah-olah aku ini musuhnya’.

7. Menyatakan Penyebaban

Untuk menyatakan penyebaban bisa memakai kata sebab, karena, oleh karena. Tersedia 3 pilihan kata. Simak contoh konjungsi intrakalimat dan antarkalimat serta perbedaannya di bawah ini.

‘Kemarin Maya tidak dapat hadir sebab sakit’. Sebenarnya sangat mudah untuk membuat kalimat yang memuat kata hubung. Cukup melihat berbagai kejadian di sekitar.

8. Menyatakan Pengakibatan

Berikutnya ialah konjungsi yang berkaitan dengan pengakibatan. Yaitu sehingga, sampai-sampai, makanya. Kamu boleh memilih mau memakai kata yang mana. Simak contoh berikut.

‘Bapak belum mengirim uang sehingga kakak belum bisa membayar UKT kuliah’. Misalnya lagi ‘Kemarin Danu tidak masuk sekolah makanya tidak tahu kalau ada ulangan fisika’.

9. Menyatakan Penjelasan

Untuk menyatakan penjelasan bisa menggunakan kata bahwa. Satu kata itu saja. Simak saja contoh konjungsi intrakalimat dan antarkalimat serta perbedaannya di bawah ini.

‘Nando bercerita bahwa kakeknya pernah memancing di laut’. Misalnya lagi ‘Ridho berkata bahwa Rara akan berkunjung minggu depan’.

10. Menyatakan Cara

Jenis intrakalimat yang terakhir berkaitan dengan cara. Kata yang berkaitan ialah dengan. Misalnya ‘Rani memukul dengan tangan kirinya terlebih dahulu’. 

11. Menyatakan Kesediaan

Sebelumnya sudah membahas konjungsi intrakalimat. Nah sekarang waktunya mempelajari konjungsi antarkalimat. Dimana berfungsi menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain. 

Salah satunya ialah yang menyatakan kesediaan. Kata yang dapat digunakan ialah biarpun begitu. Berikut contoh konjungsi intrakalimat dan antarkalimat serta perbedaannya.

‘Kami percaya dengan ketua RT tersebut. Biarpun begitu, kami akan selalu mengawasi kinerjanya supaya berada dalam jalur yang benar’. Apakah bisa membedakan dengan intra? 

Ketika sebelumnya membahas konjungsi intrakalimat, kata hubung terletak di tengah-tengah. Karena memang menghubungkan kata, frasa atau klausa. Sementara pada antarkalimat beda.

Pada konjungsi antarkalimat, kata hubung dipakai untuk menghubungkan dua kalimat. Sehingga konjungsi terletak di awal kalimat kedua. Kamu sudah bisa membedakannya bukan?

12. Menyatakan Kelanjutan dari Peristiwa atau Keadaan 

Misalnya saja dalam kalimat pertama membahas suatu kejadian atau keadaan. Kemudian kalimat kedua dimaksudkan untuk melanjutkan kejadian atau keadaan tersebut. 

Kata yang bisa kamu pakai ialah meskipun, demikian, kemudian, sesudah itu, selanjutnya. Langsung saja simak contoh konjungsi intrakalimat dan antarkalimat serta perbedaannya.

‘Bambam pergi ke lapangan. Sesudah itu, Bambam bermain basket dengan teman-temannya’. Sepertinya konjungsi ini sangat akrab dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

13. Menyatakan Kebalikan

Pada tipe ini, kamu bisa menggunakan kata sebaliknya, berbeda dengan. Jadi kedua kalimat sangat bertentangan, berbeda dengan contoh sebelumnya. Langsung saja ini contohnya. 

‘Para suporter Surabaya FC tidak peduli walaupun timnya kalah di babak penyisihan. Sebaliknya, mereka terus memberikan dukungan’. Sangat tampak kebalikannya bukan?

14. Menyatakan Keadaan Sebenarnya

Pada bagian ini bisa memakai kata sesungguhnya, bahwasanya, sebenarnya. Contoh: ‘Persija menjadi juara Liga Indonesia tahun ini. Bahwasanya prestasi tersebut sudah diramalkan’.

15. Menguatkan Keadaan yang dinyatakan Sebelumnya

Contoh katanya ialah malahan dan bahkan. Hanya ada dua pilihan yang bisa dipakai. Simak saja contoh konjungsi intrakalimat dan antarkalimat serta perbedaannya di bawah ini.

‘Rumah-rumah di Kalimantan kebanyakan dibangun di tepi sungai. Bahkan, ada kampung yang berdiri di tengah laut dangkal’. Sangat mudah ketika ingin menerapkannya.

16. Menyatakan Pertentangan dengan Keadaan Sebelumnya

Contoh katanya ialah namun dan akan tetapi. Contoh penerapannya adalah ‘Keadaan telah aman. Namun, kalian masih harus tetap hati-hati’. Kamu juga bisa memakai akan tetapi.

Langsung saja coba mengaplikasikannya ‘Keadaan telah aman. Akan tetapi, kalian masih harus tetap hati-hati’. Makna kedua kalimat masih sama dengan contoh sebelumnya.

 17. Konsekuensi

Misal katanya ialah dengan demikian. Penerapannya misalnya ‘Anda sudah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, Anda wajib menanggung segala risikonya’.

18. Menyatakan Akibat

Misal katanya ialah oleh karena itu, oleh sebab itu. Penerapannya misalnya ‘Kami telah melarang mereka bermain di sungai. Oleh karena itu, biar mereka menanggung akibatnya’.

Penerapan lainnya ialah ‘Adik belum sarapan tadi pagi. Oleh sebab itu, ia merasa sakit perut’. Contohnya lagi ‘Kakak baru selesai latihan basket. Oleh karena itu, ia tampak lelah’.

Kata, frasa, klausa atau kalimat bisa dihubungkan melalui penggunaan konjungsi. Caranya bisa menyimak contoh konjungsi intrakalimat dan antarkalimat serta perbedaannya yang tersedia dalam artikel ini.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah