Contoh Lukisan Kubisme beserta Nama Pelukisnya Lengkap dengan Ciri-cirinya

Contoh Lukisan Kubisme beserta Nama Pelukisnya Lengkap dengan Ciri-cirinya – Dalam dunia seni rupa abad ke-20, kubisme muncul sebagai salah satu gerakan revolusioner yang memengaruhi generasi seniman di seluruh dunia.

Dengan pendekatan unik yang memecah objek menjadi bentuk geometris dan menampilkan mereka dari berbagai sudut pandang, kubisme menciptakan sebuah bahasa visual baru yang kaya dan kompleks.

Di dalam artikel ini kita akan membahas mengenai seni kubisme beserta nama pelukisnya lengkap dengan ciri-cirinya. Yuk, simak!

Kubisme itu Apa?

Pexels/@Toa Heftiba Şinca

Sebelum membahas contoh lukisan kubisme maka kita perlu membahas definisi aliran kubisme serta hal yang membedakan aliran ini dengan jenis aliran seni yang lain.

Definisi

Kubisme adalah sebuah aliran seni rupa yang mewakili objek-objek dalam bentuk geometris dan menampilkan mereka dari beberapa sudut pandang sekaligus untuk menangkap esensinya dalam ruang tiga dimensi.

Kubisme sering kali memecah objek menjadi bidang-bidang dan bentuk-bentuk dasar seperti kubus, silinder, dan kerucut.

Latar Belakang

Sebelum munculnya kubisme, representasi objek dalam seni rupa biasanya dilakukan dengan perspektif tradisional, yaitu menampilkan objek dari satu titik pandang dengan titik fokus dan sumber cahaya tertentu.

Kubisme memecahkan konvensi ini dengan menghadirkan objek dari berbagai sudut pandang sekaligus dalam satu karya.

Tokoh Utama

Dua seniman yang paling sering dikaitkan dengan pengembangan kubisme adalah Pablo Picasso dan Georges Braque.

Mereka bekerja sama erat pada tahap awal gerakan ini, sering kali menghasilkan karya yang begitu mirip sehingga sulit dibedakan.

Dalam kubisme, mereka berupaya menangkap keseluruhan esensi objek dalam medium dua dimensi, menggabungkan berbagai pandangan menjadi satu komposisi yang utuh.

Ciri-Ciri Kubisme

1. Pemecahan dan reassembling objek

Ini adalah konsep dasar dari kubisme, di mana objek dipisahkan menjadi berbagai bidang atau fragmen dan kemudian disusun kembali.

Hal ini menciptakan kesan dinamis dan sering kali membingungkan bagi penonton.

2.  Pandangan multi-faset

Ini adalah inti dari kubisme: menggabungkan berbagai sudut pandang objek dalam satu karya seni. Ini mencerminkan upaya untuk memahami dan menampilkan objek secara keseluruhan.

3. Penolakan perspektif tradisional

Kubis menghindari penggunaan titik fokus tunggal atau sumber cahaya tradisional, menantang cara kita memandang ruang dan bentuk dalam seni.

4. Penggunaan warna netral dan bumi

Dalam “Kubisme Analitik” (fase awal kubisme), palet warna yang diredam digunakan untuk menekankan struktur dan bentuk daripada warna itu sendiri.

Ini berbeda dengan “Kubisme Sintetik” (fase kemudian) di mana warna menjadi lebih beragam dan cerah.

Pengaruh Kubisme

Kubisme memengaruhi berbagai disiplin seni lainnya, termasuk patung, arsitektur, dan bahkan sastra.

Teknik pemecahan dan penggabungan objek menjadi dasar bagi banyak gerakan seni modern yang muncul sesudahnya, seperti futurisme, konstruktivisme, dan suprematisme.

Secara keseluruhan, kubisme adalah gerakan yang radikal yang menantang cara kita melihat dunia dan merepresentasikannya dalam seni.

Dengan memecah konvensi tradisional, kubisme memperluas batasan ekspresi artistik dan memperkaya kosakata visual seni kontemporer.

Contoh Lukisan kubisme dan Nama Pelukisnya

Di bawah ini disajikan contoh lukisan kubisme beserta nama pelukisnya dan ciri-cirinya yang membedakannya dengan pelukis lain. Simak terus, ya!

Les Demoiselles d’Avignon Karya Pablo Picasso

les demoiselles d’avignon/ Courtesy of www.PabloPicasso.org

Contoh lukisan kubisme yang pertama adalah Les Demoiselles d’Avignon karya Pablo Piccaso.

Sebelum membahas mengenai Les Demoiselles d’Avignon maka kita akan membahas mengenai pelukisnya terlebih dahulu.

Pablo Picasso adalah salah satu seniman paling terkenal dan berpengaruh pada abad ke-20.

Meskipun ia dikenal dalam berbagai gaya dan medium, kontribusinya pada kubisme menjadikannya salah satu pionir dalam sejarah seni kontemporer.

Les Demoiselles d’Avignon (1907)

Les Demoiselles d’Avignon dilukis oleh Pablo Picasso di tahun 1907. Contoh lukisan kubisme yang satu ini merupakan salah satu karya paling inovatif dan kontroversial Picasso.

Lukisan ini menampilkan lima sosok wanita telanjang dengan wajah-wajah yang diilhami oleh masker Afrika dan Iberia. Bentuk-bentuknya yang tajam dan geometris menunjukkan awal dari eksplorasi Picasso dalam kubisme.

Ketika pertama kali dipamerkan, lukisan ini mengejutkan dunia seni. Banyak yang melihatnya sebagai pemecahan dengan tradisi representasi figural.

Les Demoiselles d’Avignonsering dianggap sebagai awal dari revolusi kubis dan memengaruhi banyak seniman kontemporer pada masanya.

Ciri-Ciri Picasso dalam Kubisme

  • Memecah Bentuk

Seperti disebutkan di atas, Picasso dikenal karena memecah objek dan sosok menjadi bidang geometris.

Ini bukan hanya sekadar representasi estetika; ini adalah upaya untuk menangkap esensi objek dari berbagai sudut pandang dalam satu komposisi.

  • Fase Kubisme Analitik

Dalam fase ini, Picasso (bersama Braque) berfokus pada dekonstruksi objek ke dalam bentuk-bentuk geometris dasar.

Palet warna yang digunakan sering kali terbatas, dengan nada netral dan diredam. Komposisi bisa sangat kompleks, kadang-kadang hingga titik di mana subjek aslinya sulit dikenali.

  • Fase Kubisme Sintetik

Setelah fase analitik, Picasso mulai memasukkan elemen-elemen warna yang lebih cerah dan bentuk-bentuk yang lebih disederhanakan.

Dalam kubisme sintetik, ada kombinasi antara fragmen-fragmen dari dunia nyata (seperti potongan koran) dengan representasi geometris, menciptakan komposisi yang lebih dinamis dan sering kali lebih mudah diakses.

  • Representasi Wajah dan Figur

Terutama dalam karyanya yang awal, wajah dan figur yang dilukis Picasso sering kali kasar, dengan bentuk yang tumpul dan sudut tajam.

Ciri ini terutama terlihat dalam “Les Demoiselles d’Avignon”, di mana sosok-sosok wanitanya memiliki wajah yang membingungkan dan maskulin, dipengaruhi oleh seni tradisional Afrika dan Iberia.

Picasso, dengan pendekatannya yang inovatif, tidak hanya mengubah cara dunia melihat seni, tetapi juga memengaruhi generasi seniman yang datang setelahnya.

Meskipun ia berkontribusi dalam berbagai aliran dan gaya seni, kontribusinya pada kubisme tetap menjadi salah satu yang paling berpengaruh.

Houses at L’Estaque Karya Georges Braque

Houses at L’Estaque/ Courtesy of https://www.artchive.com/

Contoh lukisan kubisme yang kedua adalah Houses at L’Estaque karya Georges Braque. Namun, sebelum membahas mengenai Houses at L’Estaque maka kita akan membahas mengenai pelukisnya terlebih dahulu.

Georges Braque adalah seniman Prancis yang, bersama dengan Pablo Picasso, dikenal sebagai salah satu pelopor aliran kubisme.

Kolaborasi mereka pada awal abad ke-20 menghasilkan sejumlah karya yang mengguncang dunia seni dan memulai revolusi dalam representasi visual.

Houses at L’Estaque (1908)

Houses at L’Estaque” adalah salah satu karya awal Braque dalam gaya kubis. Lukisan ini menggambarkan lanskap perkotaan, dengan rumah-rumah yang direpresentasikan sebagai serangkaian bentuk geometris yang tumpul.

Meskipun bentuk-bentuknya sederhana dan abstrak, komposisi keseluruhan tetap menggambarkan kesan ruang dan kedalaman.

Houses at L’Estaque merupakan contoh lukisan kubisme di tahap awal perkembangannya yang dikenal sebagai kubisme analitik.

Ini adalah saat di mana objek dipisahkan menjadi bentuk geometris dasar dan disajikan dari berbagai sudut pandang.

Contoh lukisan kubisme satu ini menunjukkan pengaruh Cézanne, seniman yang banyak memengaruhi Braque dan Picasso, terutama dalam cara pandangannya terhadap lanskap.

Ciri-Ciri Georges Braque dalam Kubisme

  • Kolaborasi dengan Picasso

Braque dan Picasso bekerja begitu erat pada tahap awal kubisme sehingga seringkali sulit untuk membedakan karya mereka. Meskipun demikian, Braque memiliki sentuhannya sendiri yang membedakannya dari Picasso.

  • Palet Warna yang Terbatas

Braque cenderung menggunakan palet warna yang lebih terbatas, terutama dalam fase kubisme analitik. Warnanya sering kali diredam, dengan banyak coklat, abu-abu, dan warna netral lainnya, memberikan efek monokromatik pada banyak karyanya.

  • Teknik Stensil dan Kerakal

Salah satu hal yang membedakan Braque adalah penggunaan teknik stensil dan kerakal. Ia sering memasukkan huruf dan angka ke dalam karyanya dengan menggunakan stensil.

Sementara itu, kerakal (sejenis alat untuk membuat tekstur) digunakan untuk menambahkan tekstur dan kedalaman pada permukaan lukisannya.

  • Fokus pada Struktur dan Tekstur

Meskipun keduanya berfokus pada pemecahan bentuk, Braque mungkin sedikit lebih tertarik pada struktur dan tekstur daripada Picasso. Ia sering kali mengeksplorasi hubungan antara ruang, bentuk, dan permukaan dalam karyanya.

Sebagai salah satu pendiri kubisme, Georges Braque memiliki peran penting dalam pengembangan dan evolusi gerakan tersebut.

Meskipun karyanya seringkali disamakan dengan Picasso, pendekatannya yang unik dan karakteristik khususnya menjadikannya salah satu seniman terbesar abad ke-20.

Portrait of Picasso Karya Juan Gris

Potrait of Picasso/ Courtesy of www.artic.edu

Contoh lukisan kubisme yang ketiga adalah Potrait of Picasso karya Juan Gris. Namun, sebelum membahas contoh lukisan kubisme satu ini kita harus mengenal dulu pelukisnya.

Juan Gris memiliki nama asli yaitu José Victoriano González-Pérez. Gris merupakan seorang seniman Spanyol yang menjadi tokoh penting dalam gerakan kubisme, khususnya fase kubisme sintetik.

Meskipun dia tidak sepopuler Picasso atau Braque, kontribusinya pada kubisme sangat signifikan.

Portrait of Picasso (1912)

Dalam “Portrait of Picasso,” Gris menggambarkan temannya dan koleganya, Pablo Picasso, dengan gaya kubisme sintetik.

Wajah Picasso direpresentasikan dengan serangkaian bentuk geometris yang tajam, dengan warna-warna cerah dan kontras yang kuat.

Karya ini menangkap esensi dari subjeknya sambil tetap mempertahankan elemen-elemen abstrak yang khas dari kubisme.

Lukisan ini adalah salah satu contoh lukisan kubisme terbaik dari pendekatan Gris terhadap kubisme sintetik.

Selain itu, menggambarkan tokoh seni seperti Picasso dalam gaya kubis menunjukkan rasa saling penghargaan dan pengaruh timbal balik di antara seniman-seniman kubis.

Ciri-Ciri Juan Gris dalam Kubisme

  • Kubisme Sintetik

Berbeda dengan kubisme analitik yang lebih dekonstruktif, kubisme sintetik lebih berfokus pada “pembangunan” atau penggabungan berbagai elemen ke dalam komposisi.

Gris adalah salah satu pelopor utama dari fase ini.

  • Komposisi yang Tegas dan Struktural

Gris dikenal dengan karya-karyanya yang memiliki struktur yang kuat. Bentuk-bentuk geometrisnya disusun dengan cara yang sangat teratur, menciptakan kesan stabilitas dan keseimbangan.

  • Warna Cerah

Meskipun banyak karya kubis cenderung memiliki palet warna yang diredam, Gris sering menggunakan warna-warna yang cerah dan kontras.

Hal ini memberikan dinamika tertentu pada karyanya dan membedakannya dari karya Picasso dan Braque.

  • Gabungan Elemen Realistis dan Geometris

Salah satu karakteristik khas dari kubisme sintetik adalah penggabungan elemen-elemen dari dunia nyata dengan bentuk-bentuk abstrak.

Gris sering menggabungkan potongan koran, label botol, dan objek-objek lain dengan bentuk geometris untuk menciptakan komposisi yang kaya dan berlapis.

Juan Gris memiliki pendekatan unik dalam kubisme yang membedakannya dari rekan-rekannya.

Dengan penekanan pada struktur, warna, dan kombinasi elemen-elemen realistis, ia meninggalkan jejak yang tidak bisa diabaikan dalam sejarah gerakan kubis.

The City Karya Fernand Léger

The City/ Courtesy of www.artchive.com

Contoh lukisan kubisme yang keempat adalah The City karya Fernand Léger. Namun, sebelum membahas contoh lukisan kubisme satu ini kita harus mengenal dulu pelukisnya ya!

Fernand Léger adalah seniman Prancis yang memiliki pengaruh penting dalam perkembangan kubisme, tetapi dengan sentuhan yang membedakannya dari rekan-rekannya.

Léger dikenal dengan pendekatan khususnya yang mencerminkan optimisme terhadap modernitas dan mesin.

The City (1919)

The City adalah salah satu karya paling ikonik dari Léger. Lukisan ini menggambarkan pemandangan kota yang sibuk dengan struktur-struktur geometris, orang-orang, tanda-tanda, dan elemen-elemen kota lainnya yang saling tumpang tindih dalam komposisi yang dinamis.

Ada sensasi gerakan dan kehidupan yang memancar dari karya ini, yang mencerminkan ritme kota modern.

The City menggambarkan transisi dari kubisme tradisional ke pendekatan yang lebih modern dan dinamis, yang mencerminkan perkembangan industri dan urbanisasi.

Lukisan ini juga mencerminkan minat Léger pada dunia modern dan mesin.

Ciri-Ciri Fernand Léger dalam Kubisme

  • Pendekatan Futuristik

Berbeda dengan banyak seniman kubis lainnya yang berfokus pada pemecahan bentuk, Léger lebih tertarik pada ide tentang gerakan dan dinamika dunia modern.

 Ia sering kali menggabungkan elemen-elemen futuristik, seperti mesin, roda, dan struktur logam, ke dalam komposisinya.

  • Bentuk Geometris yang Tegas

Léger dikenal dengan bentuk-bentuknya yang tegas dan definitif. Meskipun geometris, bentuk-bentuknya memiliki kualitas yang hampir mekanik, mencerminkan minatnya pada mesin dan teknologi.

  • Warna Cerah

Salah satu ciri khas dari karya Léger adalah penggunaan warna-warna cerah yang kontras. Ia memanfaatkan warna untuk menambah dinamika dan energi ke dalam karyanya.

  • Dunia Modern dan Mesin

Léger memiliki keyakinan kuat tentang potensi positif dari teknologi dan dunia modern.

Karya-karyanya sering kali menampilkan mesin, pipa, roda, dan elemen-elemen industri lainnya, yang disajikan dengan cara yang merayakan keindahan inheren dari dunia mekanis.

Fernand Léger memberikan kontribusi unik ke dalam kubisme dengan menggabungkan elemen-elemen tradisional dari gerakan tersebut dengan visi futuristiknya tentang dunia modern.

Karyanya mencerminkan optimisme terhadap perkembangan teknologi dan urbanisasi, serta keyakinan bahwa seni harus merefleksikan realitas dinamis dari zaman kontemporer.

Simultaneous Windows on the City Karya Robert Delaunay

Simultaneous Windows on the City/ Courtesy of guggenheim.org

Contoh lukisan kubisme yang kelima adalah Simultaneous Windows on the City karya Robert Delaunay. Namun, sebelum membahas contoh lukisan kubisme satu ini kita harus mengenal dulu pelukisnya ya!

Robert Delaunay merupakan seniman dari Perancis. Delaunay mengembangkan gaya seni yang sangat khas, dikenal sebagai “orphism” atau orfisme.

Seni orfisme dikenal dengan penggunaan warna-warna yang kuat dan bentuk-bentuk geometris.

Pendekatan Delaunay menekankan pada kekuatan warna dan bagaimana warna dapat digunakan untuk menciptakan kedalaman, ritme, dan dinamika dalam komposisi. Karya-karyanya kemudian lebih abstrak.

Simultaneous Windows on the City (1912)

Dalam “Simultaneous Windows on the City“, Delaunay menampilkan serangkaian bentuk geometris yang tumpang tindih dengan warna-warna cerah dan kontras.

Lukisan ini menunjukkan jendela-jendela yang menampilkan fragmen dari kota, tetapi representasinya abstrak dan difokuskan pada interaksi antara bentuk dan warna.

Lukisan ini adalah contoh khas dari orfisme Delaunay.

Konsep “simultaneitas” mengacu pada ide bahwa warna dapat berinteraksi dengan satu sama lain dan memengaruhi bagaimana kita melihatnya, tergantung pada warna-warna di sekitarnya.

Contoh lukisan kubisme ini adalah pendekatan radikal terhadap kubisme dan menunjukkan eksplorasi Delaunay tentang bagaimana warna dapat digunakan untuk menciptakan efek ruang dan kedalaman.

Ciri-Ciri Robert Delaunay

  • Fokus pada Warna

Berbeda dengan banyak seniman kubis lainnya yang mungkin lebih fokus pada bentuk atau struktur, Delaunay menekankan pada kekuatan dan potensi warna.

Baginya, warna bukan hanya sekadar alat untuk mengisi bentuk, tetapi juga alat untuk menciptakan kedalaman, ruang, dan dinamika.

  • Orphism

Gaya seni Delaunay sering kali dikenal sebagai orfisme, yang mengacu pada pendekatannya yang menekankan pada kekuatan harmonis dari warna dan bentuk.

 Nama “orphism” berasal dari Orpheus, penyair dan musisi mitologi Yunani, yang melambangkan harmoni dan keindahan.

  • Bentuk Geometris yang Dinamis

Meskipun Delaunay memfokuskan pada warna, bentuk-bentuk geometris tetap menjadi elemen penting dalam karyanya.

Namun, bentuk-bentuk ini selalu berinteraksi dengan warna, menciptakan efek dinamis dan harmonis.

  • Pendekatan Abstrak

Karya-karya Delaunay, termasuk “Simultaneous Windows on the City“, sering kali abstrak, dengan sedikit atau tanpa referensi langsung ke dunia nyata.

Alih-alih, karyanya lebih berfokus pada eksplorasi visual dan emosional dari warna dan bentuk.

Robert Delaunay menawarkan pendekatan unik terhadap kubisme dengan menekankan pada kekuatan estetika dari warna.

Melalui karyanya, ia menunjukkan bagaimana warna dapat digunakan untuk menciptakan efek emosional dan visual yang kuat, bahkan dalam komposisi yang sepenuhnya abstrak.

Demikian lima contoh lukisan kubisme yang sudah selesai kita bahas.

Meskipun kelima pelukis di atas berasal dari aliran kubisme, setiap seniman memiliki pendekatan dan gaya uniknya sendiri yang membedakan mereka satu sama lain.

Penutup

Sebagai aliran seni yang radikal dan inovatif, kubisme memberikan kontribusi tak ternilai dalam sejarah seni modern.

Contoh Lukisan kubisme yang diperkenalkan dalam artikel ini hanyalah puncak gunung es dari kekayaan dan keanekaragaman gerakan kubisme.

Dengan memahami karya-karya tersebut serta ciri khas dari setiap pelukisnya, kita dapat lebih menghargai kejeniusan dan visi artistik yang mendorong seni visual ke batas-batasnya yang baru.

Semoga eksplorasi ini menginspirasi kamu untuk terus mengeksplorasi dan menghargai keindahan seni kubisme dan kontribusinya yang abadi dalam dunia seni rupa.

Jangan lupa juga untuk terus membaca artikel seni rupa menarik lainnya di Mamikos!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta