19 Contoh Majas dalam Karya Sastra Novel beserta Fungsinya

19 Contoh Majas dalam Karya Sastra Novel beserta Fungsinya — Jika kamu adalah pembaca novel, maka kamu pasti tahu bahwa dalam karya sastra tersebut ada banyak penggunaan majas yang disisipkan oleh penulis atau pengarangnya.

Pada kesempatan ini, Mamikos punya ulasan contoh majas dalam karya sastra novel beserta fungsinya untuk bisa kamu pelajari.

Mari langsung simak penjelasan selengkapnya contoh majas dalam karya sastra novel berikut ini.

Mengenal Fungsi serta Contoh Majas dalam Karya Sastra Novel

freepik.com/Pressfoto

Beberapa karya sastra yang biasanya akan menyisipkan majas-majas di dalamnya adalah novel, puisi, cerpen, artikel sastra, dan lain sebagainya.

Penggunaan gaya bahasa majas biasanya memiliki maksud tersendiri. Namun secara umum, penggunaan majas biasanya diperuntukkan agar sebuah karya sastra jadi lebih hidup dan mengena.

Contoh-contoh Majas Dalam Karya Sastra Novel

Di bagian ini sudah Mamikos himpun beberapa contoh jenis majas yang biasanya dipakai dalam karya sastra novel oleh para penulis atau pengarang.

Berdasarkan penelusuran Mamikos, baik penulis novel lawas maupun kontemporer banyak yang menyisipkan majas dalam karya karangan mereka.

Nama-nama besar seperti Pramoedya Ananta Toer, Leila S. Chudori, Dewi Dee Lestari, dan nama-nama penulis novel sastra lainnya tak jarang menyisipkan gaya bahasa ini pada karya mereka.

Selain dalam karya sastra novel, majas juga dipakai dalam puisi yang membuat puisi-puisi tersebut jadi lebih indah bagi para pembacanya.

Kira-kira contoh majas apa saja yang dipakai oleh para penulis tersebut dalam karya mereka? Kamu akan mengetahui jawabannya berikut ini.

A. Majas Pertentangan

Majas pertentangan biasanya dipakai untuk menunjukkan maksud tertentu melalui kata-kata kiasan yang berlawanan arti. Contoh majas pertentangan di antaranya adalah:

1. Litotes

Secara umum, majas Litotes termasuk majas pertentangan yang menggunakan ungkapan merendahkan diri padahal fakta yang terjadi justru sebaliknya.

Contoh kalimat:

Jangan sungkan mampir ke gubuk kami yang sederhana ini!

2. Paradoks

Majas Paradoks biasanya membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi sebaliknya yang saling bertentangan.

Contoh kalimat:

Di tengah keramaian kota ini, Dania tetap merasa kesepian.

3. Antitesis

Majas Antitesis biasanya akan memadukan pasangan kata yang memiliki arti bertentangan.

Contoh kalimat:

Di mata hukum kita semua sama, tak peduli tua-muda atau kaya-miskin.

4. Kontradiksi Interminus

Majas kontradiksi interminus digunakan untuk menyangkal pernyataan yang disebutkan sebelumnya.

Penggunaan majas ini biasanya disertai dengan konjungsi, seperti hanya saja atau kecuali.

Contoh kalimat:

Semua murid diizinkan bermain, kecuali murid yang tidak mengerjakan PR nya.

B. Majas Sindiran

Majas ini tentu berbeda dengan majas pertentangan sebelumnya karena gaya bahasa yang digunakan serta tujuannya penggunaannya.

Biasanya dalam majas sindiran menggunakan kata-kata kiasan yang bertujuan untuk memberikan sindiran pada seseorang ataupun suatu kondisi/keadaan.

5. Ironi

Ironi adalah majas sindiran yang secara umum menggunakan kata kiasan dengan makna yang bertentangan dengan keadaan sebenarnya.

Contoh kalimat:

Kamarmu ini memang selalu serapi ini, ya? Sampai aku bingung mau duduk di mana.

6. Sinisme

Dinisme juga termasuk majas sindiran yang akan dipakai untuk memberi sindiran secara langsung tanpa kiasan.

Contoh kalimat:

Badanmu bau sekali, tetapi disuruh mandi sejak pagi selalu banyak alasan.

7. Sarkasme

Majas sarkasme adalah majas sindiran yang menggunakan kata-kata berkonotasi kasar untuk memberikan sindiran.

Contoh kalimat:

Kamu memang tidak becus! Kamu hanya akan jadi sampah masyarakat kalau pekerjaan seperti ini saja tak mampu kamu lakukan!

C. Majas Perbandingan

Majas perbandingan adalah majas yang sering digunakan dalam karya sastra, baik novel atau puisi, karena gaya bahasanya yang tepat untuk menggambarkan dan membandingkan sesuatu.

8. Hiperbola

Majas hiperbola termasuk sebagai salah satu dari jenis majas perbandingan. Majas hiperbola biasanya dipakai untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang berlebihan, bahkan sering juga terasa tidak masuk akal.

Contoh kalimat:

Remaja itu memang memiliki semangat sekeras baja, aku yakin ia akan mendulang sukses nantinya.

9. Eufimisme

Majas perbandingan eufimisme adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menggantikan kata-kata yang kurang baik dengan kata-kata yang jauh lebih halus.

Contohnya seperti kata ‘berak’ diganti dengan istilah buang air besar.

10. Metanomia

Majas perbandingan metanomia menjadi gaya bahasa yang akan menyandingkan istilah sesuatu untuk mengacu pada benda umum.

Contoh kalimat:

Haus? Segera minum KUA.

Kata ‘KUA’ sendiri adalah pelesetan dari merek air minum terkenal itu.

11. Simile

Majas simile secara umum akan menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan.

Contoh kalimat:

Anak kecil itu terus menangis bak anak ayam kehilangan induknya.

12. Alegori

Biasanya, majas perbandingan alegori digunakan untuk menyandingkan suatu objek dengan kata kiasan.

Contoh kalimat:

Mencari sosok imam yang sempurna memang seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.

D. Majas Penegasan

Majas penegasan sering juga disebut dengan gaya bahasa penegasan yang berfungsi untuk menegaskan sesuatu yang dapat berefek kepada pembaca maupun pendengar.

13. Pleonasme

Majas pleonasme merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang memiliki makna sama. Meskipun majas ini mempunyai kesan tidak efektif, namun penggunaannya bisa menegaskan sesuatu.

Contoh kalimat:

Ridwan terlihat naik ke atas bangunan tersebut.

14. Repetisi

Majas repetisi termasuk ke dalam majas penegasan karena menggunakan gaya bahasa yang mengulang kata-kata dalam suatu kalimat yang sama.

Contoh kalimat:

Wanita tua itu pencopetnya! Dia pelakunya! Dia yang mengambil dompet saya!

15. Retorik

Retorik merupakan majas penegasan, yang adalah gaya bahasa dalam bentuk kalimat tanya, tetapi kalimat tersebut tidak memerlukan jawaban. Majas ini juga dapat dipakai sebagai sindiran.

Contoh kalimat:

Jadi menurutmu kamu tetap akan lulus ujian walau main game setiap hari tanpa belajar, begitu?

16. Klimaks

Majas klimaks merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari dua hal, secara berurutan yang tingkatannya semakin lama semakin tinggi.

Contoh kalimat:

Rapat bulanan hari ini dihadiri oleh jajaran karyawan, manager, dan direktur utama.

17. Antiklimaks

Berbeda dengan majas klimaks sebelumnya, majas antiklimaks merupakan gaya bahasa yang di dalamnya terdapat penjelasan atas sesuatu dari tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah.

Contoh kalimat:

Rektor, dekan, prodi, dan dosen harus dapat memahami apa yang menjadi aspirasi para mahasiswa.

18. Pararelisme

Majas penegasan pararelisme merupakan suatu gaya bahasa yang mengulang-ulang sebuah kata, dan digunakan untuk menegaskan makna kata tersebut tetapi memiliki arti berbeda. Majas ini sangat sering digunakan di dalam karya sastra puisi.

Contoh kalimat:

Kasih pasti murah hati, kasih itu lemah lembut, kasih pasti akan memaafkan.

19. Tautologi

Majas penegasan berikutnya adalah tautologi. Majas ini adalah gaya bahasa untuk mengulang kata bersinonim, yang dipakai untuk menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu.

Contoh kalimat:

Istri TKI di sebelah rumahku begitu setia, menanti, menunggu, dan terus berharap suaminya kembali.

Fungsi Majas dalam Karya Sastra Novel

Tujuan atau fungsi penggunaan majas dalam sebuah karya sastra novel biasanya untuk menciptakan efek yang jauh lebih hidup dan lebih efektif.

Ada juga penulis yang terang-terangan mengungkapkan bahwa penggunaan majas dalam karya sastra novel yang ia tulis semata agar karyanya bisa lebih hidup dan mengena di hati pembaca.

Berikut ini ada beberapa fungsi dari penggunaan majas dalam sebuah karya sastra seperti novel, di antaranya adalah:

  • Menghasilkan kesenangan imajinatif para pembaca.
  • Menghasilkan imaji tambahan sehingga hal-hal abstrak menjadi lebih konkret dan dapat dinikmati secara leluasa oleh pembaca.
  • Menambah intensitas perasaan dari penulis/pengarang dalam menyampaikan makna dan sikap dalam karya sastranya.
  • Mengkonsentrasikan makna yang hendak disampaikan dan cara-cara menyampaikan sesuatu dengan bahasa singkat namun tetap indah.

Akhir

Setelah menyimak uraian dan penjelasan contoh majas dalam karya sastra novel di atas, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa hampir di setiap novel sastra kamu akan menemukan contoh-contoh majas.

Baik dalam karya sastra lawas maupun kontemporer, penggunaan majas dalam karya sastra tetap dilakukan penulis untuk membuat karya tulisnya menjadi lebih indah dan mengena ke hati pembaca.

Semoga saja apa yang sudah kamu baca pada contoh majas dalam karya sastra novel beserta fungsinya kali ini dapat menambah wawasan yang bermanfaat.

FAQ

Apa fungsi gaya bahasa atau majas di dalam sebuah novel?

Mungkin kamu penasaran dengan apa fungsi sebenarnya dari gaya bahasa atau majas dalam sebuah novel. Kamu bisa menemukan jawabannya di sini. Fungsi gaya bahasa dalam novel adalah sebagai efek keindahan dalam cerita agar suasana terkesan lebih hidup dan menarik. Selain itu majas juga dapat meningkatkan selera pembaca, dan memperkuat gagasan dari penulis/pengarang.

Apa fungsi gaya bahasa dalam sebuah karya sastra?

Fungsi dari penggunaan gaya bahasa terbanyak yakni memperkuat efek terhadap gagasan dalam sebuah karya. Karya sastra adalah bentuk ungkapan perasaan, ide, gagasan maupun sebuah pemikiran dari pengarang terhadap peristiwa yang pernah ia alami baik secara mental dan emosional, sadar atau tidak sadar yang dipengaruhi oleh lingkungannya.

Sebutkan apa contoh majas hiperbola?

Berikut ini adalah beberapa contoh majas hiperbola yang dapat kamu pelajari di antaranya adalah (1) Tas berwarna coklat itu berat sekali, isinya seperti sejuta ton batu, (2) Kamar Intan sangat luas, layaknya seluas lautan, (3) Air mata Ibu tak akan pernah habis, bak jumlah air di lautan, (4) Senyum Maria seolah menyinari seluruh dunia dan bisa melelehkan es batu seketika.

Sebutkan apa saja contoh majas penegasan?

Contoh macam-macam majas penegasan di antaranya adalah retorika, pararima, apofasis, tautology, inversi, enumerasio, ellipsis, koreksio, alonim, kolokasi, paralelisme, dan aliterasi. Majas penegasan punya dua sub majas, yakni Pleonasme dan Repetisi.

Bagaimana contoh majas klimaks?

Majas klimaks merupakan suatu gaya bahasa yang menyatakan rangkaian urutan yang semakin lama meninggi. Contoh majas klimaks yakni “Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut turun dan antre sembako dari pemerintah.”.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta