25 Contoh Majas Retorik, Pengertian dan Ciri-Cirinya
25 Contoh Majas Retorik, Pengertian dan Ciri-cirinya – Majas retorik atau retoris ini adalah salah satu jenis majas yang unik dan sering dicari orang karena sifatnya yang bisa memberikan kesan sindiran.
Untuk kamu yang ingin tahu lebih lanjut tentang majas yang menarik ini, berikut adalah 13 contoh majas retorik beserta pengertian dan ciri-ciri lengkapnya.
Pengertian Majas Retorik
Majas retorik adalah termasuk dalam jenis majas penegasan, sama seperti majas klimaks, antiklimaks, dan lain-lain. Jadi, majas ini juga bisa memberikan kesan penegasan dengan ciri khasnya sendiri yang unik.
Dari segi bahasa, kata retorik atau retoris bisa diartikan sebagai sebuah kalimat pertanyaan yang dilontarkan tanpa memerlukan sebuah jawaban. Pada intinya, majas retorik adalah majas yang bisa kamu gunakan untuk memberikan pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Jenis kalimat seperti ini bisa juga dikenal dengan istilah sindiran.
Majas retorik bisa berfungsi sebagai sindiran ketika kamu sebagai pihak yang memberikan pernyataan atau pertanyaan ini sebenarnya sudah tahu kalau kamu dan pihak penerima sama-sama mengetahui jawaban dari pertanyaan yang kamu lontarkan, tapi kamu tidak mengharapkan jawaban dari pihak penerima.
Jadi tujuan utama dari majas retorik ini adalah untuk memberikan penegasan dalam bentuk sindiran, berbeda dengan beberapa jenis majas penegasan lain yang memberikan penegasan secara langsung.
Ciri-ciri Majas Retorik
Dirangkum dari beberapa sumber, majas retorik bisa mudah dikenali dari beberapa ciri khas seperti berikut:
- Umumnya dalam bentuk kalimat pertanyaan yang tidak memiliki struktur kalimat tertentu yang baku.
- Untuk bentuk pertanyaan, tidak memiliki jawaban yang sepertinya sesuai untuk pertanyaan tersebut. Biasanya kamu akan bisa menemukan jawabannya dalam pertanyaan itu sendiri.
- Penggunaannya lebih mudah ditemukan dalam percakapan sehari-hari daripada dalam karya sastra yang formal.
Untuk bisa lebih jelas memahami praktik penggunaannya, kamu bisa melihat beberapa contoh majas retorik yang sudah kami siapkan di bawah ini:
Contoh Majas Retorik
Contoh 1
Jadi menurutmu, kamu akan bisa tetap lulus walaupun tidak pernah belajar?
Contoh majas retorik yang pertama di atas adalah berbentuk kalimat pertanyaan yang ditandai dengan tanda tanya di akhir kalimat. Si pembicara di atas terlihat menanyakan pertanyaan tanpa mengharapkan jawaban, lagipula kalimat pertanyaan tersebut juga tidak memiliki jawaban yang pasti.
Tujuan utama dari contoh kalimat di atas adalah untuk memberikan sindiran pada orang yang tidak pernah belajar tapi tetap menganggap dirinya akan bisa lulus dengan normal.
Contoh 2
Coba lihat jam berapa sekarang, kamu baru pulang?
Contoh majas retorik selanjutnya di atas juga adalah kalimat pertanyaan yang bersifat sindiran. Pada kasus di atas, penanya menanyakan pertanyaan tersebut bukan untuk menanyakan jam ataupun menanyakan apakah orang yang ditanya sudah pulang atau belum.
Kalimat di atas menunjukkan bahwa penanya ingin memberikan sindiran kepada yang ditanya, kenapa baru pulang sekarang?
Contoh 3
Jadi, haruskah saya membahas ulang tentang materi pelajaran SMP untuk kalian para mahasiswa ini?
Kalimat pertanyaan di atas mengandung majas retorik yang bertujuan untuk memberikan sindiran.
Penanya, yang kelihatannya adalah seorang pengajar, terlihat menanyakan apakah dia benar-benar harus membahas dan mengajarkan tentang materi pelajaran SMP padahal para murid di depannya sudah mencapai tingkat mahasiswa yang seharusnya sudah memahami materi pelajaran setingkat sekolah menengah.
Contoh 4
Siapa yang tidak ingin hidup dengan baik dan sejahtera sampai tua?
Contoh majas retorik di atas bisa diartikan sebagai kalimat pertanyaan karena mengandung kata “siapa” sebagai kata tanya. Namun, pertanyaan di atas bisa ditujukkan untuk orang lain maupun diri di penanya sendiri.
Tujuan dari kalimat di atas adalah untuk memberikan sindiran, karena normalnya tidak ada orang di dunia ini yang tidak ingin hidup dengan baik dan sejahtera sampai masa tua tiba.
Contoh 5
Berapa banyak lagi korban yang harus kehilangan nyawa karena perang ini?
Kalimat pertanyaan di atas adalah termasuk majas retorik karena memiliki tujuan untuk memberikan sindiran.
Pertanyaan di atas diajukan karena perang ini sudah menyebabkan banyak korban harus kehilangan nyawa, dan sebaiknya tidak perlu dilanjutkan lagi. Si penanya tidak benar-benar menanyakan berapa banyak lagi korban yang akan meninggal dunia.
Contoh 6
Kamu dari mana saja baru tahu berita ini?
Kalimat majas retorik di atas ditanyakan pada orang yang sedang ketinggalan berita terbaru. Walaupun terkesan sederhana, pertanyaan di atas bisa mengandung maksud sindiran yang tersembunyi.
Penanya tidak memberikan pertanyaan itu untuk menanyakan lokasi sebelumnya dari orang yang ditanya, melainkan memberikan sindiran karena orang tersebut baru mengetahui berita itu sekarang.
Contoh 7
Kalau kalian hanya diam saja dan menonton, apa mungkin korban kecelakaan motor itu bisa menolong dirinya sendiri?
Contoh selanjutnya ini memberikan sindiran kepada orang-orang yang hanya diam dan menonton saja, bukannya menolong, padahal ada kecelakaan yang terjadi di depan mereka.
Penanya tidak benar-benar mempercayai bahwa korban kecelakaan bisa menolong dirinya sendiri. Pada sindiran ini juga terselip dorongan dan saran kalau seharusnya korban kecelakaan itu ditolong dan tidak hanya ditonton saja.
Contoh 8
Memangnya ada orang yang ingin ditipu dan dibohongi?
Kalimat di atas adalah contoh penerapan majas retorik untuk memberikan sindiran yang cukup kuat. Pertanyaan di atas bisa ditujukkan pada orang yang terlalu banyak bertanya dan berkomentar ketika ada orang yang baru saja menjadi korban yang dibohongi dan ditipu.
Normalnya, tidak ada orang yang ingin menjadi korban penipuan dan kebohongan, artinya pertanyaan di atas sudah jelas diajukan tanpa mengharapkan jawaban.
Contoh 9
Apa kamu tidak lelah setelah bekerja 12 jam?
Pertanyaan di atas tampak tidak mengharapkan jawaban karena memang secara normalnya manusia akan merasa lelah setelah bekerja selama 12 jam.
Kalimat di atas bisa ditanyakan sebagai sindiran sekaligus memberikan saran tersembunyi untuk beristirahat pada orang yang sudah bekerja selama 12 jam.
Contoh 10
Apakah kamu tega membiarkan ibumu kelaparan?
Contoh majas retorik di atas mengandung maksud sindiran karena penanya tidak mungkin menanyakan hal di atas sambil mengharapkan jawaban.
Tidak ada orang normal yang akan tega membiarkan ibunya sendiri kelaparan, dan pertanyaan di atas bisa memberikan maksud sindiran supaya orang tersebut tidak melakukan hal yang dimaksud.
Contoh 11
Kenapa harus takut, kalian pikir mayat ini akan bisa hidup lagi?
Kalimat tanya di atas bertujuan untuk memberikan sindiran pada orang-orang yang merasa takut karena mungkin menganggap bahwa mayat bisa hidup lagi.
Terlihat bahwa penanya sepertinya tidak merasakan hal yang sama karena dia menanyakan hal ini, dan dia juga tidak mengharapkan jawaban.
Contoh 12
Pantas saja rumah makan ini ramai, siapa yang tidak tergoda dengan semua makanan enak ini?
Pertanyaan di atas bisa memberikan kesan sindiran, tapi bisa juga memiliki makna pujian yang tersembunyi. Penanya terlihat memuji rumah makan yang ramai ini karena makanannya enak dan pasti bisa membuat orang-orang tergoda.
Contoh 13
Apa menurutmu garam itu rasanya tidak asin?
Semua orang tahu kalau garam itu rasanya asin, jadi kalimat pertanyaan di atas bisa termasuk dalam majas retorik yang bertujuan untuk memberikan sindiran.
Contoh 14
Apa kamu pikir tidur sepanjang hari bisa menyelesaikan semua masalahmu?
Pertanyaan ini digunakan sebagai sindiran kepada seseorang yang hanya bermalas-malasan.
Contoh 15
Kamu benar-benar tidak tahu mengapa dia marah setelah menunggu selama dua jam?
Ini adalah pertanyaan yang digunakan untuk menyindir, dengan maksud bahwa orang yang ditanya seharusnya sudah tahu jawabannya.
Contoh 16
Apakah uang jatuh dari langit sehingga kamu boros seperti itu?
Pertanyaan ini memberikan sindiran pada seseorang yang tidak mengontrol pengeluaran dengan baik.
Contoh 17
Siapa yang tidak ingin hidup dalam kemewahan dan tidak perlu bekerja keras?
Kalimat ini menunjukkan bahwa hampir semua orang menginginkan kemewahan, jadi pertanyaan ini hanya retorik.
Contoh 18
Kamu masih berharap bisa lulus ujian tanpa belajar?
Pertanyaan ini mengkritik kebiasaan buruk tidak belajar tapi mengharapkan hasil yang baik.
Contoh 19
Mengapa kamu kaget kalau bangun siang menyebabkan kamu terlambat?
Pertanyaan ini mengandung sindiran, karena jawaban dari pertanyaan tersebut sudah jelas.
Contoh 20
Kamu benar-benar berpikir bahwa berbohong tidak akan berdampak pada hubungan kita?
Ini merupakan pertanyaan retoris yang menyindir dampak buruk kebohongan.
Contoh 21
Apakah kamu pikir dengan terus mengeluh masalahmu akan selesai?
Pertanyaan ini digunakan untuk menegur seseorang yang terus-menerus mengeluh tanpa melakukan tindakan.
Contoh 22
Apakah ada orang yang suka dipermalukan di depan umum?
Pertanyaan retoris ini mengisyaratkan bahwa tidak ada orang yang suka dipermalukan.
Contoh 23
Siapa yang akan menolak jika ditawari uang secara cuma-cuma?
Kalimat ini digunakan untuk menegaskan bahwa tidak ada yang menolak hal yang menguntungkan.
Contoh 24
Apakah kamu tidak sadar bahwa diam saja tidak akan memperbaiki keadaan?
Pertanyaan ini digunakan untuk mendorong seseorang bertindak daripada hanya diam.
Contoh 25
Kenapa kamu heran kalau hujan deras membuatmu basah kuyup?
Pertanyaan ini menyindir seseorang yang tampak terkejut akan sesuatu yang sudah jelas terjadi.
Di atas tadi adalah 25 contoh majas retorik dengan berbagai topik yang bisa kamu jadikan bahan pembelajaran untuk bisa menggunakan majas retorik dengan benar. Semoga membantu proses belajarmu!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: