55 Contoh Majas Tautologi, Pengertian dan Ciri-cirinya
55 Contoh Majas Tautologi, Pengertian dan Ciri-cirinya – Kita pasti sudah tidak asing dengan istilah majas, bukan?
Ya, majas dalam bahasa Indonesia ada banyak jenisnya. Salah satunya adalah majas tautologi. Ada yang sudah memahami apa itu majas tautologi? Pada dasarnya, majas tautologi masuk ke dalam majas penegasan.
Majas ini merupakan salah satu majas yang dalam bentuk kalimatnya berisi frasa yang diulang-ulang. lantas, bagaimana penjelasan selengkapnya? Bagaimana contohnya? Simak ulasannya.
Pengertian Majas Tautologi
Daftar Isi
Daftar Isi
Secara etimologi, majas tautologi berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata tautologia yang memiliki arti pengulangan makna.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa tautologi adalah pengulangan gagasan, suatu pernyataan atau kata yang berlebihan, dan terkadang tidak diperlukan.
Contoh kalimatnya seperti kata, kemubadziran, berlimpah-limpah, amat sangat murah, dan lainnya.
Majas tautologi adalah salah satu jenis majas atau gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata atau pernyataan yang memiliki tujuan untuk mempertegas kembali maksud atau dari kalimat ataupun pernyataan tersebut.
Pengulangan makna dalam majas tautologi bertujuan untuk menegaskan sebuah gagasan di dalam kalimat, sehingga sebuah kalimat tersebut tidak terlalu kaku.
Majas tautologi memiliki kemiripan dengan majas repetisi, namun perbedaan di antara keduanya yaitu maknanya.
Majas tautologi pengulangan katanya lebih berlebihan dan di dalamnya tidak terlalu memiliki makna yang berarti bila dibandingkan dengan majas repetisi.
Selain itu, dalam majas tautologi, kalimat yang diulang bisa menggunakan sinonim atau persamaan kata dalam penggunaannya.
Selain itu, penggunaan kata berulang di dalam majas tautologi juga memiliki bentuk yang hampir sama dengan pleonasme. Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan:
Pada majas tautologi, kalimat yang digunakan dalam pengulangannya berupa sinonim atau persamaan kata, sedangkan dalam pleonasme makna yang terkandung bersifat implisit.
Kita bisa menemukan penggunaan majas tautologi di dalam karangan bebas seperti pantun, puisi bebas atau lirik lagu, sedangkan di dalam jurnal ilmiah majas ini sangat jarang majas digunakan.
Selain itu, contoh majas tautologi bisa diaplikasikan pula dalam karya sastra lainnya seperti cerpen, novel, ataupun dongeng.
Penggunaan majas tautologi dalam sebuah karya sastra akan membuat kalimat di dalamnya semakin menarik dan unik, sehingga pembaca bisa lebih tertarik dan menikmati setiap kata dari kalimat tersebut.
Pembaca dapat merasakan efek emosional dari gaya bahasa penulis yang dituangkan dalam karya tersebut.
Ciri-ciri Majas Tautologi
Setiap jenis majas memiliki ciri-cirinya masing-masing untuk membedakan cara penggunaannya, begitupun dengan majas tautologi. Berikut ini ciri-ciri majas tautologi:
- Majas tautologi bersifat santai, sehingga majas ini bisa ditemukan dalam kalimat yang ada di dalam karangan-karangan bebas.
- Bukan hanya digunakan dalam sebuah karya, tidak menutup kemungkinan kita juga bisa menemukan kalimat majas tautologi di dalam komunikasi sehari-hari seperti misalnya percakapan dengan teman-teman.
- Majas tautologi cenderung memakai sinonim di dalam pengulangan katanya. Hal ini bertujuan untuk menginformasikan frasa yang terbentuk. Ciri terakhir dari majas tautologi yaitu pengulangan kata yang dilakukan dalam sebuah kalimat hanya pada satu kata saja.
Fungsi Majas Tautologi
Setiap majas dalam bahasa Indonesia juga memiliki berbagai fungsi yang berbeda, begitupun dengan majas tautologi, berikut ini beberapa fungsi majas tautologi:
- Berfungsi untuk mempertegas maksud atau makna yang terkandung di dalam sebuah kalimat atau pernyataan. Beberapa contohnya seperti, saat penyampaian pidato atau ceramah, atau juga saat pengambilan sumpah dan janji.
- Membantu pembaca untuk lebih mengerti dan memahami apa yang disampaikan penulis.
- Majas tautologi berfungsi untuk memberikan kesan kepada pembaca
- Dengan dalamnya makna tatanan bahasa yang digunakan dalam majas tautologi, pembaca bukan hanya membaca begitu saja sebuah tulisan, tetapi juga ikut berimajinasi.
- Majas tautologi dapat membuat sebuah kalimat jadi lebih fleksibel, santai, dan tidak terkesan kaku.
Contoh Majas Tautologi
Agar lebih memahami majas tautologi, berikut ini contoh majas tautologi beserta penjelasannya:
Contoh 1
Kita seharusnya dapat menghindari pikiran negatif, perilaku buruk, serta menghilangkan segala hal yang sifatnya kotor di dalam diri kita!
Penjelasan:
Di dalam kalimat contoh majas tautologi diatas merupakan perintah agar seseorang dapat meninggalkan sifat-sifat yang buruk.
Masing-masing frasa di atas memiliki makna yang sama, beberapa kata yang memiliki makna sama tersebut sengaja diulang untuk menegaskan atau menguatkan makna yang disampaikan.
Contoh 2
Aku heran melihat dirimu yang dari tadi berkeringat seperti ada yang mengganggu pikiranmu. Apa yang kamu pikirkan? Mengapa kamu terlihat cemas dan gelisah seperti ini?
Penjelasan:
Kalimat diatas termasuk ke dalam contoh majas tautologi, karena di dalamnya terdapat dua kata yang memiliki makna sama, yaitu cemas dan gelisah.
Keduanya sama-sama menunjukkan sikap tidak tenang seperti mengkhawatirkan sesuatu.
Contoh 3
Ayah benar-benar sedih dan terluka dengan kata-kata yang kamu lontarkan kepada Ayah semalam. Betapa sakitnya hati Ayah mendengar kata-katamu itu.
Penjelasan:
Di dalam kalimat contoh majas tautologi di atas menunjukkan sebuah kalimat kesedihan yang sangat mendalam melalui dua kata yang memiliki makna sama yaitu sedih dan terluka, ditambah lagi dengan kata “betapa sakitnya”, kata-kata tersebut menunjukkan kekecewaan yang sangat dari seorang Ayah kepada anaknya.
Contoh 4
Harus bagaimana aku? Aku tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa diam dan membisu ketika ibu guru sedang memarahi. Aku tidak mau dipanggil ke ruang BK lagi.
Penjelasan:
Kata di atas menunjukkan seorang murid yang sudah pasrah pada amarah gurunya, kata diam dan membisu memiliki maksud yang sama yaitu benar-benar tidak berbicara apa-apa, baik membantah atau menjawab perkataan guru tersebut.
Contoh 5
Percayalah, kau akan selalu mendampingimu dalam setiap kondisi, dalam suka duka, dalam bahagia maupun sedih, dan dalam tawa maupun tangis.
Penjelasan:
Pada kalimat contoh majas tautologi di atas menunjukkan klausa yang kesemuanya memiliki makna yang sama, yaitu berupa janji seseorang untuk selalu ada dan membersamai dalam setiap keadaan.
Suka-duka, tawa-tangis, dan bahagia-sedih adalah penegas dari janji yang diucapkan tersebut.
Contoh 6
Aku akan selalu setia menunggumu dan selalu berharap kau kembali ke rumah ini.
Penjelasan:
Kalimat di atas memiliki klausa yang memiliki makna yang sama yaitu kata “setia menunggu” dan kata “berharap kau kembali”, kedua klausa tersebut merupakan sinonim.
Contoh 7
Aku tidak habis pikir, padahal kau sudah kuanggap seperti saudara kandungku, seperti kakakku sendiri, tapi ternyata kau juga berani mencuri di rumahku.
Penjelasan:
Pada contoh kalimat tautologi di atas menjelaskan ungkapan kekecewaan dimana seseorang yang telah menganggap orang lain seperti saudara kandung ternyata juga bisa mencuri.
Pada kalimat tersebut digunakan kata penegas berupa “saudara kandungku” dan “kakakku sendiri” yang memiliki kesamaan arti.
Contoh 8
Aku mengerti perasaan dukamu, aku memahami kesedihanmu, tapi tolong, jangan menyiksa dirimu dalam kesedihan yang berlarut-larut seperti ini.
Penjelasan:
Terdapat beberapa klausa yang memiliki makna sama yaitu, “mengerti” dan “memahami” serta “perasaan dukamu” dan “kesedihanmu”. Beberapa kata tersebut merupakan sinonim satu sama lain.
Contoh 9
Sudah puaskah dirimu? Menyakiti hatiku berkali-kali, mengkhianati dan membohongiku terus-menerus, lagi-lagi kau pergi bersamanya.
Penjelasan:
Kalimat di atas merupakan kalimat retoris, dimana seseorang telah menyakiti hati kekasihnya berkali-kali.
Pernyataan di atas berasal dari beberapa kata yang memiliki makna sama yang diulang, yaitu, menyakiti hatiku berkali-kali, mengkhianati dan membohongiku terus menerus.
Contoh 10
Gunakan body lotion dari Sekarnet dan dapatkan kulit tubuh yang sehat, glowing, dan cerah merona.
Penjelasan:
Kalimat ini digunakan dalam sebuah iklan untuk menarik perhatian pembeli.
Penegasan manfaat dari penggunaan produk body lotion tersebut menjadi daya tarik bagi calon konsumen dengan mencantumkan kata glowing, dan cerah merona, sama-sama menunjukkan kulit yang sehat dan bernutrisi.
Contoh 11
Aku mengakui bahwa aku sungguh-sungguh mengagumi gadis itu, dan kepribadiannya membuat hatiku tersentuh, tentu saja laki-laki seperti aku bisa jatuh cinta.
Penjelasan:
Kalimat di atas menegaskan seorang laki-laki yang mencintai seorang gadis karena kepribadian yang dimilikinya.
Pada kalimat di atas digunakan kata “hatiku tersentuh” yang menunjukkan makna jatuh ini.
Contoh 12
Mendekatkan diri pada Tuhan yang Maha Esa adalah salah satu cara agar pikiran kita tetap tenang, damai, dan lebih tentram
Penjelasan:
Contoh majas tautologi di atas menunjukkan beberapa klausa yang memiliki kesamaan makna, yaitu, tenang, damai, dan tentram.
Dari ketiga kata tersebut menerangkan bahwa ketika seseorang mendekatkan diri kepada Tuhan, hatinya akan benar-benar terasa damai.p
Contoh 13
Keputusan ini harus diambil dengan bijaksana, berpikir secara cermat dan hati-hati sebelum melangkah.
Penjelasan:
Kalimat ini mengandung pengulangan makna antara “berpikir secara cermat” dan “hati-hati”, yang menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam pengambilan keputusan.
Contoh 14
Sungguh menyedihkan melihatmu menderita, aku merasa sangat pilu dan sedih.
Penjelasan:
Di sini terdapat pengulangan antara “menderita” dan “sangat pilu dan sedih” yang menunjukkan kedalaman perasaan penulis.
Contoh 15
Kami berharap agar semua bisa bergabung, datang dan hadir dalam acara tersebut.
Penjelasan:
Kata “datang” dan “hadir” memiliki makna yang sama, menegaskan ajakan untuk berpartisipasi.
Contoh 16
Kamu harus berjuang dengan gigih dan tak kenal lelah agar bisa mencapai impianmu.
Penjelasan:
“Berjuang” dan “tak kenal lelah” memiliki makna yang serupa, menekankan pentingnya usaha yang terus-menerus.
Contoh 17
Dia menangis sejadi-jadinya, hatinya benar-benar hancur dan remuk redam.
Penjelasan:
Kata-kata “hancur” dan “remuk redam” saling menguatkan makna kesedihan yang mendalam.
Contoh 18
Aku sudah memberi tahu kamu berulang kali untuk tidak mengulang kesalahan yang sama.
Penjelasan:
Pengulangan “berulang kali” menegaskan seberapa sering peringatan itu diberikan.
Contoh 19
Setiap orang tentu ingin hidup bahagia, sejahtera, dan hidup dalam kedamaian.
Penjelasan:
Kata “bahagia” dan “sejahtera” serta “hidup dalam kedamaian” menegaskan aspirasi universal manusia.
Contoh 20
Seharusnya kita bersikap adil dan tidak memihak kepada salah satu pihak.
Penjelasan:
“Adil” dan “tidak memihak” adalah sinonim yang menegaskan perlunya keadilan dalam bertindak.
Contoh 21
Mendengar kabar tersebut membuatku bergetar dan merinding hingga bulu kudukku berdiri.
Penjelasan:
Kata “bergetar” dan “merinding” saling menegaskan reaksi emosional yang intens.
Contoh 22
Dia memang selalu tepat waktu, tidak pernah terlambat dan selalu datang lebih awal.
Penjelasan:
Kedua frasa “tidak pernah terlambat” dan “selalu datang lebih awal” memberikan penegasan tentang disiplin waktu.
Contoh 23
Kami sangat senang dan gembira saat mengetahui bahwa kita lulus bersama.
Penjelasan:
“Senang” dan “gembira” mengulangi makna yang sama, menunjukkan rasa bahagia yang mendalam.
Contoh 24
Sebaiknya kita menjaga kesehatan tubuh kita dengan cara hidup sehat dan seimbang.
Penjelasan:
“Menjaga kesehatan” dan “hidup sehat” saling memperkuat makna pentingnya kesehatan.
Contoh 25
Dari pandangan mata ini, kau tampak menawan dan memikat hati.
Penjelasan:
“Menawan” dan “memikat hati” mengulangi ide yang sama tentang daya tarik seseorang.
Contoh 26
Ia harus berani melawan ketakutan dan menghadapi semua tantangan yang ada.
Penjelasan:
“Ketakutan” dan “menghadapi semua tantangan” menunjukkan sikap yang perlu dimiliki untuk mengatasi kesulitan.
Contoh 27
Aku sangat menghargai dedikasi dan komitmenmu dalam menyelesaikan proyek ini.
Penjelasan:
“Dedikasi” dan “komitmen” mengulang makna yang sama tentang keseriusan dalam bekerja.
Contoh 28
Kita perlu belajar dari pengalaman pahit dan kesalahan yang telah terjadi.
Penjelasan:
“Pengalaman pahit” dan “kesalahan” menekankan pentingnya refleksi dari masa lalu.
Contoh 29
Banyak yang merasa lapar dan kelaparan saat tidak ada makanan.
Penjelasan:
“Kelarapan” dan “lapar” menunjukkan kondisi yang sama, menegaskan rasa lapar.
Contoh 30
Bersama kita bisa membuat perubahan yang berarti, memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Penjelasan:
“Perubahan yang berarti” dan “dampak positif” menegaskan tujuan yang sama dalam bekerja sama.
Contoh 31
Dia benar-benar sangat bersemangat dan antusias menghadapi ujian ini.
Penjelasan:
Penggunaan “bersemangat” dan “antusias” memperkuat makna positif dari sikapnya.
Contoh 32
Cinta sejati tidak mengenal batas, tidak mengenal waktu dan ruang.
Penjelasan:
“Tak mengenal batas” dan “tak mengenal waktu dan ruang” menegaskan sifat cinta yang universal.
Contoh 33
Sikap rendah hati dan sederhana adalah kunci untuk meraih kebahagiaan.
Penjelasan:
Kedua kata “rendah hati” dan “sederhana” saling memperkuat makna tentang karakter yang baik.
Contoh 34
Kamu harus bisa belajar dari kesalahan, agar tidak terulang kembali di masa depan.
Penjelasan:
“Belajar dari kesalahan” dan “tidak terulang” mengulangi ide pentingnya pembelajaran dari pengalaman.
Contoh 35
Aku ingin menjalin persahabatan yang tulus dan sejati, saling mendukung dalam suka dan duka.
Penjelasan:
“Saling mendukung” dan “suka dan duka” menegaskan makna persahabatan yang dalam.
Contoh 36
Dia berbicara terus-menerus tanpa henti, hingga semua orang merasa jenuh.
Penjelasan:
Penggunaan “terus-menerus” dan “tanpa henti” mengulangi makna yang sama tentang kelebihan berbicara.
Contoh majas tautologi lainnya, yaitu:
Izinkan aku menemuimu lagi, sekadar berjumpa satu kali saja.
- Aku tidak habis pikir, ternyata gadis belia itu benar-benar kuat dan benar-benar perkasa.
- Ibu adalah nafasku, aku benar-benar menyayanginya, aku sangat mencintainya melebihi diriku.
- Seorang freelancer harus mencoba memahami dan mengerti keinginan klien, kalau tidak! Bisa-bisa pra klien protes.
- Aku tidak suka pelajaran matematika, apalagi ketika ujian tiba, semua soal-soalnya memusingkanku, benar-benar sukar dan sulit dijawab.
- Aku menyukainya, sehingga terkadang dari jauh, aku sering mencuri pandang melihat wajahnya, aku ingin sekali menatap wajahnya, berbicara, dan bersenda gurau dengannya.
- Aku heran padahal di bukan siapa-siapamu, tetapi kau sangat mencemaskan dan mengkhawatikarn dirinya, hingga lupa makan. Apakah kau menyukainya?
- Selama ini aku telah menunggu kepulanganmu dari London, aku rela menanti, hingga ku abaikan laki-laki lain yang ingin mendekatiku.
- Aku mengerti dan memahami perasaan marah dan kecewa padanya, siapa yang tidak sakit hati dibohongi seperti itu.
- Tak sabar diriku berjumpa anakku, ingin aku segera berjumpa dan memeluknya.
- Aku tak bicara beberapa hari padamu bukan karena aku marah, bukan karena aku kecewa, aku hanya ingin memberikan pelajaranmu untukmu agar jera.
- Memang masakan istriku tak ada duanya, benar-benar nikmat, benar-benar lezat.
- Memikirkan kelakuannya membuat kepalaku sakit, rasanya pusing tujuh keliling.
- Ibu tidak suka murid-murid ibu mempunyai sifat adu domba, dan suka memecah belah, sekarang kalian saling meminta maaf, jagalah tali ukhuwah satu sama lain, meskipun kalian tidak satu kelas, semua yang ada di sekolah ini bersaudara.
- Aku mendapatkan bonus tambahan ekstra fee dari klienku, katanya hasil desain-ku sangat sesuai dengan yang diharapkan.
Penutup
Kesimpulannya, majas tautologi digunakan untuk mempertegas suatu maksud dengan menggandakan makna menggunakan kata yang berbeda, sehingga menambah daya tarik sebuah kalimat atau wacana.
Pembahasan tentang pengertian, ciri-ciri, hingga contoh majas tautologi di atas semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang majas-majas dalam bahasa Indonesia.
Adapun artikel di atas semoga membantu proses belajar kamu.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: