55 Contoh Majas Tautologi, Pengertian dan Ciri-cirinya

Ada banyak contoh majas tautologi yang sering kita temui dalam komunikasi sehari-hari. Lantas, seperti apa contoh majas tautologi itu? Simak di sini.

29 September 2024 Fajar Laksana

55 Contoh Majas Tautologi, Pengertian dan Ciri-cirinya – Kita pasti sudah tidak asing dengan istilah majas, bukan?

Ya, majas dalam bahasa Indonesia ada banyak jenisnya. Salah satunya adalah majas tautologi. Ada yang sudah memahami apa itu majas tautologi? Pada dasarnya, majas tautologi masuk ke dalam majas penegasan.

Majas ini merupakan salah satu majas yang dalam bentuk kalimatnya berisi frasa yang diulang-ulang. lantas, bagaimana penjelasan selengkapnya? Bagaimana contohnya? Simak ulasannya.

Pengertian Majas Tautologi

Majas tautologi pengertian dan contoh
irishtimes.com

Secara etimologi, majas tautologi berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata tautologia yang memiliki arti pengulangan makna.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa tautologi adalah pengulangan gagasan, suatu pernyataan atau kata yang berlebihan, dan terkadang tidak diperlukan.

Contoh kalimatnya seperti kata, kemubadziran, berlimpah-limpah, amat sangat murah, dan lainnya.

Majas tautologi adalah salah satu jenis majas atau gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata atau pernyataan yang memiliki tujuan untuk mempertegas kembali maksud atau dari kalimat ataupun pernyataan tersebut.

Pengulangan makna dalam majas tautologi bertujuan untuk menegaskan sebuah gagasan di dalam kalimat, sehingga sebuah kalimat tersebut tidak terlalu kaku.

Majas tautologi memiliki kemiripan dengan majas repetisi, namun perbedaan di antara keduanya yaitu maknanya.

Majas tautologi pengulangan katanya lebih berlebihan dan di dalamnya tidak terlalu memiliki makna yang berarti bila dibandingkan dengan majas repetisi.

Selain itu, dalam majas tautologi, kalimat yang diulang bisa menggunakan sinonim atau persamaan kata dalam penggunaannya.

Selain itu, penggunaan kata berulang di dalam majas tautologi juga memiliki bentuk yang hampir sama dengan pleonasme. Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan:

Pada majas tautologi, kalimat yang digunakan dalam pengulangannya berupa sinonim atau persamaan kata,  sedangkan dalam pleonasme makna yang terkandung bersifat implisit.

Kita bisa menemukan penggunaan majas tautologi di dalam karangan bebas seperti pantun, puisi bebas atau lirik lagu, sedangkan di dalam jurnal ilmiah majas ini sangat jarang majas digunakan.

Selain itu, contoh majas tautologi bisa diaplikasikan pula dalam karya sastra lainnya seperti cerpen, novel, ataupun dongeng.

Penggunaan majas tautologi dalam sebuah karya sastra akan membuat kalimat di dalamnya semakin menarik dan unik, sehingga pembaca bisa lebih tertarik dan menikmati setiap kata dari kalimat tersebut.

Pembaca dapat merasakan efek emosional dari gaya bahasa penulis yang dituangkan dalam karya tersebut.

Close