8 Contoh Pertanyaan Psikologi Wawancara Kerja yang Sering Muncul dan Cara Menjawabnya

8 Contoh Pertanyaan Psikologi Wawancara Kerja yang Sering Muncul dan Cara Menjawabnya – Saat wawancara kerja, tak jarang pertanyaan yang diajukan adalah untuk menilai kecocokan kepribadian kamu dengan perusahaan.

Mengingat wawancara kerja tidak hanya bertujuan untuk mengetahui kualifikasi dan kompetensi calon karyawan, tetapi juga untuk menguji kepribadian dan psikologi mereka.

Nah, deretan pertanyaan psikologi dalam wawancara kerja adalah pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk mengukur aspek-aspek psikologis seseorang, mulai dari, kepribadian, sikap, motivasi, minat, emosi, dan kemampuan berpikir.

Berikut Kumpulan Contoh Pertanyaan Psikologi Wawancara Kerja dan Jawabannya

unsplash.com/MinaRad

Wawancara kerja dapat membantu perusahaan untuk menilai apakah kamu cocok dengan budaya dan nilai perusahaan, serta dapat bekerja dengan baik dalam tim atau situasi tertentu.

Biasanya, tes psikologi dalam wawancara kerja dilakukan oleh psikolog atau pewawancara yang terlatih.

Mengingat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat bersifat terbuka atau tertutup, dan bisa juga berupa skenario, situasi hipotetis, atau pertanyaan pribadi.

Deretan pertanyaan tersebut bisa berkaitan dengan posisi pekerjaan yang dilamar, perusahaan yang dituju, atau diri kamu sendiri.

Di bawah ini adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan saat tes psikologi wawancara kerja yang Mamikos kutip dari berbagai sumber, lengkap dengan cara menjawabnya dengan baik dan benar.

1. Ceritakanlah tentang diri Anda?

Contoh jawaban:

“Saya adalah seorang yang bersemangat dalam memahami kompleksitas manusia dan memiliki latar belakang pendidikan dalam psikologi. Saya telah bekerja sebagai asisten peneliti di sebuah lembaga riset dan juga terlibat dalam program magang di sebuah klinik psikologi. Selama pengalaman tersebut, saya belajar bagaimana menerapkan prinsip-prinsip psikologi dalam membantu individu mengatasi tantangan mental dan emosional mereka.”

Tips menjawab:

Kamu bisa menjelaskan tentang pengalaman, latar belakang pendidikan, dan minat pribadi kamu yang relevan dengan psikologi. Jangan lupa untuk memberikan contoh spesifik yang menyoroti kompetensi kamu dalam bidang tersebut.

2. Apa yang membuat Anda tertarik dalam bidang psikologi?

Contoh jawaban:

“Saya tertarik dalam bidang psikologi karena saya selalu ingin memahami mengapa orang berperilaku seperti yang mereka lakukan dan bagaimana kita dapat membantu mereka mencapai kesejahteraan mental. Psikologi memberikan landasan yang kuat untuk memahami proses pikiran dan emosi manusia, serta mempelajari berbagai pendekatan dalam membantu individu mencapai potensi mereka.”

Tips menjawab:

Kamu bisa menjelaskan minat dan motivasi kamu dalam bidang psikologi. Sampaikan juga bahwa kamu memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap pemahaman dan pertumbuhan individu.

3. Bagaimana Anda menghadapi tantangan dalam bekerja dengan klien yang sulit?

Contoh jawaban:

“Saya percaya bahwa setiap klien memiliki keunikan dan tantangan mereka sendiri. Ketika menghadapi klien yang sulit, saya berfokus pada pendekatan empati dan membangun hubungan yang kuat dengan mereka. Saya berusaha untuk memahami latar belakang dan pengalaman mereka, sehingga saya dapat memberikan dukungan yang tepat. Selain itu, saya bekerja sama dengan tim terkait untuk memperoleh perspektif yang lebih luas dan mengembangkan strategi yang efektif.”

Tips menjawab:

Kamu bisa meninjau keterampilan interpersonal kamu dan kemampuan untuk membangun hubungan yang empatik dan mengerti. Jangan lupa untuk memberikan contoh tentang situasi di mana kamu berhasil menangani klien yang sulit.

4. Bagaimana Anda mengelola stress dalam pekerjaan ini?

Contoh jawaban:

“Saya mengelola stres dengan melakukan kegiatan yang membantu saya bersantai, seperti meditasi dan olahraga. Saya juga mengatur waktu dengan bijak dan memprioritaskan tugas-tugas yang penting. Selain itu, saya berkomunikasi dengan rekan kerja dan mengambil istirahat yang diperlukan untuk menjaga rasa sosial di dalam diri saya.”

Tips menjawab:

Kamu bisa menjawab dengan kebiasaan yang kerap kamu lakukan saat mengalami stress akibat pekerjaan.

Jawaban yang jujur dan apa adanya akan membuat rekruiter semakin yakin dengan jawaban yang kamu berikan.

5. Bagaimana Anda bekerja dalam tim?

Contoh jawaban:

“Bekerja dalam tim adalah hal yang penting dan saya meyakini bahwa kolaborasi yang efektif dapat mencapai hasil yang lebih baik. Saya memiliki pengalaman yang signifikan dalam bekerja dalam tim di berbagai proyek dan situasi.

Salah satu aspek penting dalam bekerja dalam tim adalah kemampuan untuk mendengarkan dengan baik. Saya selalu berusaha untuk mendengarkan dengan seksama pendapat dan ide-ide dari anggota tim lainnya. Saya percaya bahwa dengan memahami sudut pandang yang berbeda, kita dapat mencapai solusi yang lebih baik dan menghindari konflik yang tidak perlu.

Selain mendengarkan, saya juga aktif berkontribusi dalam tim dengan memberikan masukan dan ide-ide saya. Saya selalu berusaha untuk berpikir kritis dan mencari solusi yang kreatif untuk setiap masalah yang dihadapi tim. Saya percaya bahwa setiap anggota tim memiliki keahlian dan pengetahuan yang berbeda-beda, dan dengan saling berbagi, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik.”

Tips menjawab:

Silahkan kamu berikan contoh kolaborasi tim yang sukses dalam pengalaman sebelumnya. Jelaskan juga peranmu dalam tim dan bagaimana kamu berkontribusi untuk mencapai tujuan bersama. Sertakan keterampilan komunikasi dan kerja sama yang kamu gunakan.

6. Bagaimana Anda menangani klien yang sulit atau konflik dalam proses terapi?

Contoh jawaban:

“Dalam proses terapi, saya menghadapi berbagai macam klien dengan beragam latar belakang dan tantangan pribadi. Ketika menghadapi klien yang sulit atau situasi yang konflik, saya mengadopsi beberapa strategi untuk menjaga hubungan yang baik dan membantu klien mencapai kemajuan yang diinginkan.”

Tips menjawab:

Silahkan kamu gambarkan pendekatan kamu dalam menghadapi klien yang menantang secara emosional atau dalam situasi konflik. Berfokus pada kemampuan kamu untuk membangun empati, hubungan yang kuat, dan mendengarkan aktif untuk membantu klien menemukan solusi.

7. Apa yang Anda harapkan dari sesi terapi pertama dengan seorang klien?

Contoh jawaban:

“Saat pertama kali bertemu dengan klien, harapan utama saya adalah dapat membangun hubungan kerja yang kuat dan saling percaya.

Hubungan yang baik dan terpercaya menjadi dasar penting dalam proses terapi, karena membantu klien merasa nyaman dalam berbagi pengalaman dan emosi yang mungkin sulit diungkapkan.

Saya juga berharap dapat memahami kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh klien dalam terapi.

Setiap individu memiliki latar belakang, pengalaman, dan kebutuhan yang unik, oleh karena itu penting bagi saya untuk mendengarkan dengan empati dan memahami perspektif klien.

Dengan memahami kebutuhan dan tujuan klien, saya dapat membantu mereka merencanakan rencana terapi yang sesuai dan efektif.”

Tips menjawab:

Kamu bisa menjelaskan tentang pentingnya mendengarkan dengan empati dan menciptakan ikatan kepercayaan dengan klien dalam sesi pertama.

Silahkan kamu bahas dengan pendekatan atau teknik tertentu yang kamu gunakan untuk membantu klien merasa nyaman dan memulai proses terapeutik.

8. Bagaimana Anda menjaga diri tetap terinformasi tentang perkembangan dan tren terkini di bidang psikologi?

Contoh jawaban:

“Sebagai seorang profesional di bidang psikologi, penting untuk saya agar terus membaca jurnal ilmiah dan publikasi terkini dalam bidang ini.

Saya juga biasa hadir dalam Konferensi dan seminar adalah kesempatan yang bagus untuk tetap terhubung dengan para profesional dan pakar psikologi lainnya. Dalam acara-acara ini, biasanya ada presentasi-presentasi terkini tentang penelitian terbaru dan tren terkini di bidang psikologi.”

Tips menjawab:

Kamu bisa membicarakan tentang partisipasi kamu dalam workshop, seminar, atau konferensi, serta membaca literatur ilmiah atau jurnal psikologi terkini.

Jangan lupa juga jelaskan tentang minat dan komitmen kamu untuk terus belajar dan mengembangkan diri di bidang ini.

Nah, di atas tadi merupakan informasi terkait kumpulan contoh pertanyaan psikologi saat wawancara kerja yang sering muncul dan cara menjawabnya yang bisa Mamikos bagikan.

Ketika akan menghadapi wawancara kerja, masing masing individu pasti memiliki strategi dalam menjawab pertanyaan wawancara tersebut. Setiap pertanyaan dalam interview kerja yang diajukan tentunya harus dijawab dengan tepat dan smart.

Buat kamu yang ingin mengulik lebih banyak lagi tentang wawancara kerja lainnya, seperti Contoh Pertanyaan Interview User dan Jawaban hingga Pertanyaan Interview yang Menjebak, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.

FAQ

Apa saja pertanyaan yang sering diajukan dalam wawancara kerja?

Deretan pertanyaan yang sering diajukan saat wawancara kerja, mulai dari “Bisa ceritakan tentang diri kamu?”, “Kenapa kamu apply untuk posisi ini?”, “Dari mana kamu mendapatkan info pekerjaan ini?”, Apa kelebihan dan kekurangan kamu?”, Apa saja yang kamu tahu tentang posisi dan perusahaan ini?”.

Wawancara psikotes tentang apa?

Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan “the right man in the right place”.

Siapa yang mewawancarai pelamar saat wawancara kerja?

Recruiter akan sangat memperhatikan konsentrasi pelamar kerja saat proses wawancara berlangsung. Bagaimana Anda menjawab pertanyaan, bagaimana isi jawaban dari pertanyaan yang recruiter lontarkan, konsentrasi semuanya sangat berpengaruh rekan-rekan bisa lolos atau tidak.

Interview user itu seperti apa?

Interview user merupakan tahapan yang sangat penting karena akan mempengaruhi dinamika kerja nantinya. Tujuan dari interview user adalah mengecek apakah kamu memiliki skill, baik itu hard skill maupun soft skill, untuk menjalankan tugasmu dalam perusahaan nantinya.

Apa contoh tes psikologi untuk pekerjaan?

Penilaian psikologis di tempat kerja mengukur aspek perilaku, kepribadian, atau kemampuan individu. Beberapa contohnya meliputi tes kecerdasan, perhatian, membaca, dan menulis . Setelah tahap penilaian, psikolog menyusun data yang diperoleh menjadi laporan formal yang menjelaskan temuan mereka dengan jelas.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah