7 Contoh Playing Victim dalam Hubungan serta Cara Menghadapinya

Perilaku playing victim sebenarnya bukan hal baru yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun belakangan ini, istilah playing victim menjadi populer di kalangan anak-anak muda dan media sosial.

05 Maret 2025 Bella Carla

Ciri-ciri Orang Playing Victim

Terdapat beberapa ciri-ciri orang yang memiliki karakteristik playing victim dikutip dari halodoc.com, antara lain:

1. Tanda-tanda perilaku

  • Sering menyalahkan orang lain ketika terjadi kesalahan.
  • Mengalami kesulitan mengambil tanggung jawab pribadi karena takut salah atau disalahkan.
  • Terlalu kritis terhadap diri sendiri atau orang lain.
  • Hanya bergaul dengan orang-orang sepemikiran.

2. Tanda-tanda mental dan kognitif

  • Melihat dunia tidak adil atau tidak aman bagi dirinya.
  • Distorsi kognitif, yaitu cara pikir yang cenderung tidak akurat atau merubah informasi sesuai dengan pemahaman subjektif.
  • Pola pikir yang merugikan atau pesimisme.
  • Merenungkan kesalahan dan rasa sakit dari masa lalu.
  • Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

3. Tanda-tanda hubungan

  • Kesulitan dengan keintiman dan kepercayaan.
  • Memiliki empati yang terbatas terhadap orang lain.
  • Kesulitan menerima kritik yang membangun.

4. Tanda-tanda emosional

  • Kecemasan.
  • Depresi.
  • Merasa tidak diperhatikan.
  • Rendah diri.
  • Merasakan kebencian orang lain.
  • Isolasi sosial.

5. Sabotase diri sendiri

Orang yang hidup dengan mentalitas playing victim mungkin akan melakukan sabotase diri dengan pemikiran:

  • “Segala sesuatu yang buruk hanya terjadi padaku.”
  • “Aku tidak bisa berbuat apapun, jadi, mengapa harus mencobanya?”
  • “Aku pantas menerima segala hal buruk yang menimpaku.”
  • “Tidak ada satupun orang yang peduli padaku.”

Contoh Playing Victim dalam Hubungan

Nah, di bawah ini adalah beberapa contoh playing victim yang dapat terjadi dalam hubungan.

1. Hanya Fokus pada Masalah yang Ada

Ketika sedang terjadi masalah dalam hubungan, pasangan yang playing victim akan cenderung lebih fokus pada masalah yang terjadi, bukan solusi yang harus diambil.

Padahal, masalah yang terjadi dalam hubungan perlu diselesaikan dengan baik terlebih dahulu agar hubungan tetap berjalan dengan baik.

2. Membesarkan Masalah Kecil

Adanya masalah kecil yang menimbulkan konflik ringan merupakan hal yang wajar.

Namun, bagi seseorang yang memiliki sikap playing victim akan lebih cenderung membesarkan kesulitan, penderitaan atau kesusahan yang ada sehingga terlihat seolah-olah hanya dirinya yang menjadi korban.

3. Cenderung Merasa Tidak Berdaya

Saat sedang terjadi masalah dan konflik, seseorang yang memiliki sikap playing victim akan bersikap seolah-olah tidak memiliki kekuatan untuk mengubah situasi atau masalah yang terjadi.

Tentunya hal ini tidak seharusnya dilakukan karena akan memperburuk kondisi hubungan.

4. Selalu Menganggap Disudutkan

Saat orang lain memberikan masukan atau saran yang baik, seseorang yang memiliki sikap playing victim akan merasa terancam dan disudutkan.

Hal tersebut terus dilakukannya dan membuat dirinya seolah-olah korban dari tindakan yang dilakukannya.

5. Melakukan Manipulasi Emosional

Kondisi mental korban akan dimanipulasi sedemikian rupa agar pasangan merasa dirinya yang salah, bukan sebaliknya. Hal ini biasanya dilakukan seseorang untuk mengambil keuntungan tertentu.

6. Merasa Tidak Berdaya

Perasaan tidak berdaya dan tidak mampu mengubah situasi adalah ciri umum dari seseorang yang memiliki sikap playing victim.

Kamu mungkin merasa bahwa tidak ada yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki hubungan atau mengubah dinamika yang ada.

7. Menghindari Konflik Konstruktif

Jika pasanganmu cenderung menghindari diskusi atau konflik yang konstruktif dan lebih memilih untuk menyimpan dendam atau mengeluh di belakangmu, ini bisa menjadi tanda playing victim. Konflik yang sehat adalah bagian penting dari hubungan yang kuat dan saling mendukung.

Close