12 Contoh Puisi Ode Berisi Pujian atau Sanjungan Lengkap dengan Nama Pengarangnya
12 Contoh Puisi Ode Berisi Pujian atau Sanjungan Lengkap dengan Nama Pengarangnya – Ode merupakan salah satu bentuk puisi lirik yang memiliki keunikan tersendiri dalam dunia sastra.
Sejumlah penyair ternama telah melahirkan ode-ode indah yang tetap hidup hingga kini, lho. Lewat puisi tersebut, kita tidak hanya disuguhi keindahan bahasa, tetapi juga diajak merenungi makna yang lebih dalam di balik setiap baitnya.✨
Nah, di artikel ini tersedia 12 contoh puisi ode yang berisi pujian atau sanjungan, lengkap dengan nama pengarangnya.📜🖋
Daftar Isi
Daftar Isi
Pengertian Puisi Ode
Puisi ode merupakan salah satu jenis puisi yang berisi pujian atau penghormatan terhadap seseorang, sesuatu, atau sebuah peristiwa yang dianggap memiliki nilai penting dan bermakna.
Biasanya, ode ditulis dalam nada yang serius dan memiliki bentuk yang lebih panjang dibandingkan dengan puisi pada umumnya.
Oleh karena itu, tema dalam ode sering kali berkisar pada hal-hal yang menginspirasi, heroik, atau memberikan kesan mendalam.
Ode umumnya juga memiliki struktur yang teratur dengan bahasa yang puitis serta sarat dengan simbolisme dan majas, lho.
Selain itu, puisi ode tidak hanya digunakan untuk memuja tokoh tertentu, tetapi juga untuk merayakan keindahan alam, ide, atau bahkan momen-momen penting.
Contoh puisi ode yang terkenal seperti Teratai karya Sanusi Pane, Diponegoro karya Chairil Anwar, dan Ode Buat Proklamator karya Leon Agusta.
Ciri-ciri Puisi Ode
Berbeda dengan puisi lainnya, ode sering digunakan untuk mengungkapkan rasa kagum, penghormatan, atau sanjungan terhadap sesuatu yang dianggap berharga.
Gaya bahasanya cenderung lebih anggun dan bernilai estetika tinggi. Untuk memahami lebih jauh, berikut beberapa ciri khas yang membedakan ode dari jenis puisi lainnya:
1. Memiliki nada yang anggun dan megah
Ode menggunakan bahasa yang indah dan terkesan luhur. Gaya bahasanya lebih tinggi dibandingkan puisi biasa karena bertujuan untuk memuliakan atau mengagungkan sesuatu, baik itu seseorang, alam, atau konsep abstrak.
2. Menggunakan gaya dan nada yang resmi
Berbeda dengan puisi bebas yang bisa lebih santai atau ekspresif, ode cenderung menggunakan bahasa yang lebih formal dan terstruktur.
Nada dalam ode bisa bersifat khidmat, serius, atau bahkan reflektif karena sering kali membahas sesuatu yang dianggap berharga atau bermakna mendalam.
3. Berisi sanjungan atau penghormatan
Salah satu ciri utama ode adalah sifatnya yang memberikan penghormatan atau pujian terhadap suatu objek, baik itu tokoh, pahlawan, keindahan alam, maupun gagasan tertentu. Oleh sebab itu, isinya biasanya mengandung rasa kekaguman dan penghormatan yang kuat.
4. Memiliki struktur teratur dan panjang
Dibandingkan dengan jenis puisi lain, ode umumnya lebih panjang dan memiliki struktur yang teratur. Terdiri dari beberapa bait yang bisa mencapai puluhan baris, ode juga sering kali mengikuti pola rima tertentu meskipun tidak selalu kaku dalam bentuknya.
5. Bersifat reflektif dan penuh makna
Ode tidak hanya sekadar memberikan pujian, tetapi juga sering kali mengandung renungan mendalam tentang kehidupan, keindahan, atau nilai-nilai yang lebih filosofis. Makna yang disampaikan dalam ode biasanya lebih dalam dibandingkan puisi biasa.
6. Mengandung tema yang mulia dan luhur
Tema dalam ode biasanya berkaitan dengan hal-hal yang dianggap tinggi dan berharga, seperti keindahan alam, perjuangan, kepahlawanan, kebijaksanaan, atau keagungan suatu objek yang dihormati.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi Ode
Sebagai salah satu karya sastra, puisi ode juga memiliki unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik, lho. Yuk, Mamikos ajak kamu untuk belajar tentang unsur-unsur puisi ode.
Unsur Intrinsik Puisi Ode
Unsur intrinsik adalah elemen yang membangun puisi dari dalam. Unsur tersebut berupa semua hal yang ada di dalam karya yang membuat puisi jadi hidup, bermakna, dan estetis.
Berikut adalah unsur intrinsik puisi ode:
1. Tema
Tema merupakan pokok pikiran atau gagasan utama yang diangkat dalam puisi. Nah, pada puisi ode, temanya biasanya tentang pujian atau penghormatan.
2. Diksi
Pemilihan kata yang digunakan penyair untuk menyampaikan pesan atau emosi tertentu. Kata dalam ode biasanya puitis dan formal.
3. Imaji
Gambaran yang bisa merangsang pancaindra pembaca. Dalam puisi, terdapat tiga jenis imaji yang sering muncul, nih, yaitu:
- Imaji visual (penglihatan)
- Imaji auditori (pendengaran)
- Imaji kinestetik (gerakan)
4. Majas (Gaya Bahasa)
Selanjutnya puisi ode menggunakan berbagai macam majas. Majas sendiri merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah puisi, seperti metafora, personifikasi, dan hiperbola.
5. Rima dan Ritme
Pola bunyi dan irama yang membuat puisi terasa harmonis saat dibaca. Ode biasanya punya rima teratur.
6. Nada dan Rasa
Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca, misalnya formal dan penuh hormat dalam ode. Sedangkan rasa adalah emosi yang dirasakan pembaca, seperti kekaguman atau penghormatan.
7. Amanat
Pesan moral atau nilai yang ingin disampaikan penyair melalui puisinya.
8. Tipografi
Tipografi merupakan bentuk tata letak puisi, termasuk jumlah baris dan baitnya. Ode biasanya berbentuk rapi dengan bait panjang.
Unsur Ekstrinsik Puisi Ode
Unsur ekstrinsik adalah faktor luar yang memengaruhi lahirnya puisi. Bisanya unsur akan berkaitan dengan latar belakang dan kondisi di luar teks itu sendiri, di antaranya:
1. Latar Belakang Penyair
Berupa kehidupan, pengalaman, atau pandangan dunia penyair yang memengaruhi isi puisinya.
2. Konteks Sosial dan Budaya
Situasi sosial, politik, atau budaya pada masa puisi ditulis. Dalam hal ini, ode sering muncul dalam konteks penghormatan atas momen besar atau tokoh penting.
3. Nilai yang Berlaku di Masyarakat
Puisi ode biasanya mencerminkan nilai-nilai positif seperti keberanian, patriotisme, atau keindahan alam.
4. Pengaruh Karya Sastra Lain
Inspirasi dari karya sastra lain atau tradisi sastra tertentu, misalnya tradisi ode yang berasal dari Yunani Kuno.
Contoh Puisi Ode
Setelah tadi kita sudah mempelajari pengertian, ciri, serta unsur intrinsik dan ekstrinsik, di bagian ini tersedia berbagai contoh puisi ode.
Berikut adalah 12 contoh puisi ode pujian lengkap dengan nama pengarangnya:
1. Tafsir Ayub, Sang Nabi
Karya: Motinggo Busye
Empat puluh masa
Genap sudah
Sang Nabi teruji
Dalam sakit kulit yang parah
Ayub keluar lewat belukar
Dari hutan sunyi
Dekat air terjun yang bernyanyi
Wahai Nabi-Ku, titah Tuhan
Sungguh tabah kau bertahan
Sekarang ambillah
Seratus ranting kering
Rajamlah tiap ranting
Istrimu seratus kali
Ayub mengikat seratus ranting dalam seikat
Dia rajam sang istri
Satu kali
2. Ode Prajurit Tanpa Nama
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda
Bendera-bendera berkibar di udara.
Burung-burung bernyanyi di dahannya.
Dan orang-orang berteriak “telah bebas negeri kita”.
Tapi aku tertatih sendiri.
Di bawah patung kemerdekaan yang letih.
Dan tersuruk di bawah mimpi reformasi.
Kau pasti tak mengenaliku lagi.
Seperti dulu,
Ketika tubuhku terkapar penuh luka.
Di sudut stasiun Jatinegara,
Setelah sebutir peluru menghajarku dalam penyerbuan itu.
Dan negeri yang kacau mengubur riwayatku.
Dalam sejarah berdebu.
Setengah abad lewat kita melangkah.
Di tanah merdeka,
Sejak Soekarno-Hatta mengumumkan kebebasan negeri kita.
Lantas kau dirikan partai-partai.
Juga kursi-kursi di atasnya.
Tapi kau kini menjelma konglomerat berdasi.
Penguasa yang merampas kemerdekaan rakyat sendiri.
Gedung-gedung berjulangan.
Hotel-hotel berbintang, toko-toko swalayan,
Jalan-jalan layang,
Mengembang bersama korupsi, kolusi, monopoli, manipulasi,
Yang membengkakkan perutmu sendiri.
Sedang aku tetap prajurit tanpa nama,
Tanpa tanda jasa, tanpa seragam veteran,
Tanpa kursi jabatan, tanpa gaji bulanan,
Tanpa tanah peternakan, tanpa rekening siluman,
Tanpa istri simpanan.
Bendera-bendera kini berkibaran lagi.
Dan sambil bernyanyi “padamu negeri”.
Kau bagi-bagi uang hasil korupsi.
Sedang aku tertatih sendiri.
Letih dibakar matahari.
3. Puisi untuk Guru
Karya: Muhammad Yanuar
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukkan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin kuucapkan
Terima kasih atas jasamu
4. Ibu
Karya: Chen Mardiayanto
Lenganmu yang rapuh
Masih saja gigih menepis gerimis
Yang menyapu wajah kelabumu
Sedang aku cuma bisa
Terpaku menggigil
Menyaksikan dan mencoba meraba
Perih yang kau derita
5. Generasi Sekarang
Karya: Asmara Hadi
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
6. Ibu Kartini
Karya: Fatkhan T. Haqque
Ibu Kartini bunga bangsa
Harum mewangi sepanjang massa
Meski kini engkau tiada
Harum muliamu tetap terbawa
Tetap abadi hingga masa kini
Meski engkau tak hidup kembali
Serasa hati kau masih ada
Masih bicara masih berkata
Jasamu takkan kulupa
7. Teratai
Karya: Sanusi Pane
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri Laksmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teruslah,
O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau turut menjaga zaman
8. Ode to a Nightingale
Karya: John Keats
My heart aches, and a drowsy numbness pains
My sense, as though of hemlock I had drunk,
Or emptied some dull opiate to the drains
One minute past, and Lethe-wards had sunk
9. Diponegoro
Karya: Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak genta. Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba binasa di atas ditindas
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.
Februari 1943
10. Indonesia Tumpah Darahku
Karya: M. Yamin
Bersatu kita teguh
Bercerai kita jatuh
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung-gunung bagus rupanya
Dilingkari air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
Lihatlah kelapa melambai-lambai
Berdesir bunyinya sesayup sampai
Tumbuh di pantai bercerai-cerai
Memagar daratan aman kelihatan
Dengarlah ombak datang berlagu
Mengejar bumi ayah dan ibu
Indonesia namanya, tanah airku
Tanahku bercerai seberang-menyeberang
Merapung di air, malam dan siang
Sebagai telaga dihiasi kiambang
Sejak malam diberi kelam
Sampai bulan terang-benderang
Di sanalah gerangan bangsaku gerangan menopang… Selama berteduh di alam nan lapang
Tumpah darah nusa India
Dalam hatiku selalu mulia
Dijunjung tinggi atas kepala
Semenjak diri lahir ke bumi
Sampai bercerai badan dan nyawa
Karena kita sedarah sebangsa
Bertanah air di Indonesia
11. Lagu Angin
Karya: W.S. Rendra
Jika aku pergi ke timur
arahku jauh, ya, ke timur.
Jika aku masuk ke hutan
aku disayang, ya, di hutan.
Aku pergi dan kakiku adalah hatiku.
Sekali pergi menolak rindu.
Ada duka, pedih dan airmata biru
tapi aku menolak rindu.
12. Untuk Ibu
Karya: Pejalandikakibumi
Ibu, baginya anak adalah titipan Tuhan
Dibawa ke dunia dengan kebahagiaan
Meski nyawanya harus meregang
Sakit pun dia tahan
Dalam senyumnya ada ketulusan
Dalam tawanya ada kehangatan
Dalam tangisnya ada pengharapan
Bahasa kalbu yang terulang sejak dalam kandungan
Melahirkan adalah keberanian
Membesarkanku kadang jadi ujian
Mencintaimu adalah sebuah kehormatan
Menjadi dirimu adalah kebangaan
Penutup
Itulah tadi 12 contoh puisi ode yang berisi pujian dan sanjungan yang telah dilengkapi dengan nama pengarangnya.
Apabila kamu masih membutuhkan contoh-contoh karya sastra lainnya, pastikan untuk mengunjungi blog Mamikos, ya.💻✨
Referensi:
Analisis Unsur Pembangunan Puisi Bahasa Indonesia. Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia [Daring/PDF]. Tautan https://repositori.kemdikbud.go.id/21680/1/X_Bahasa-Indonesia_KD-3.17_Final.pdf
8 Contoh Puisi Ode yang Berisi Pujian Beserta Pengertian dan Cirinya [Daring]. Tautan: https://www.sonora.id/read/424212822/8-contoh-puisi-ode-yang-berisi-pujian-beserta-pengertian-dan-cirinya
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: