22 Jenis-jenis Puisi beserta Contoh, Ciri-ciri, dan Penjelasannya Lengkap

22 Jenis-jenis Puisi beserta Contoh, Ciri-ciri, dan Penjelasannya Lengkap — Puisi merupakan sebuah sajak yang secara bahasa selalu terikat dan identik dengan rima, matra, irama, yang proses penyusunannya akan selalu memperhatikan larik dan bait.

Demikianlah makna puisi yang akan kamu dapat jika menelusuri informasi artinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring.

Di kesempatan ini, Mamikos punya info terkini seputar jenis puisi beserta contoh, ciri-ciri dan penjelasannya lengkap untuk kamu.

Penjelasan Jenis Puisi: Contoh dan Ciri-cirinya Lengkap

pexels.com/Andrea Piacquadio

Secara sederhana, puisi dapat diartikan sebagai sajak yang penyajikan karyanya dalam baris-baris teratur dan terikat untuk selalu memperhatikan bait dan larik di dalamnya.

Sama seperti jenis karya sastra lain, puisi pun memiliki jenis-jenisnya tersendiri. Di kesempatan ini, Mamikos akan menginformasikan secara lengkap dan saksama apa saja jenis-jenis puisi beserta contoh, dan ciri-cirinya untuk kamu sekalian.

Memahami Makna Puisi Secara Bahasa

Selain dapat dimaknai sebagai sebuah sajak, puisi merupakan sebuah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata dengan cermat untuk mempertajam kesadaran seseorang akan pengalaman hidup.

Bukan hanya itu saja. Puisi juga mampu membangkitkan tanggapan khusus melalui penataan bunyi, irama, dan makna khusus yang terkandung di dalamnya.

Jenis-jenis Puisi yang Dapat Dipahami

Di bagian pertama ini, Mamikos sudah merangkum beberapa jenis puisi yang wajib untuk kamu ketahui. Baik jenis puisi lama atau puisi baru, sudah Mamikos jabarkan dengan saksama sebagai berikut.

A. Jenis Puisi Lama

Puisi lama adalah sebuah jenis karya sastra puisi yang keterikatannya masih cukup kuat pada berbagai pakem atau aturan, seperti untuk jumlah baris, rima, jumlah suku kata, dan beberapa aturan lainnya.

Beberapa jenis puisi lama yang perlu kamu ketahui sudah Mamikos lampirkan penjelasannya di bawah ini.

1. Mantra

Mantra merupakan jenis puisi lama yang memiliki ciri khas terdiri dari ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan (khususnya kekuatan gaib).

Mantra juga dipercaya memiliki kekuatan magis untuk mendukung berbagai keperluan ritual atau pengobatan di masa lampau.

2. Pantun

Pantun merupakan jenis puisi lama yang hingga saat ini masih populer. Ciri pantun yang perlu kamu ketahui ialah memiliki rima a-b-a-b, memiliki 4 baris, 2 baris awal disebut sampiran dan 2 baris akhir disebut isi.

3. Karmina

Karmina adalah jenis puisi lama yang memiliki persamaan seperti pantun, tapi jauh lebih pendek. Karmina hanya terdiri dari 2 baris, dimana baris pertama adalah sampiran, dan baris keduanya disebut isi.

4. Seloka

Seloka jadi jenis puisi lama yang berbentuk pantun yang saling berkaitan. Karya sastra satu ini asalnya dari Melayu, yang secara umum ditulis sebanyak 2 baris, 4 baris atau sampai 6 baris.

5. Gurindam

Gurindam memiliki bait yang terdiri dari 2 baris dan berbunyi a-a-a-a atau berima sama. Secara umum, isi gurindam berisi tentang nasihat atau cerita petuah.

6. Syair

Syair terdiri dari 4 baris dan bersajak a-a-a-a. Syair tergolong puisi bebas yang masih sering ditulis hingga kini.

7. Talibun

Talibun adalah jenis pantun genap yang secara umum terdiri dari 6 baris, 8 baris atau bahkan hingga 10 baris.

B. Jenis Puisi Baru (Modern)

Puisi baru yang dapat dikenali juga sebagai puisi modern adalah jenis karya sastra puisi yang jauh lebih bebas daripada puisi lama.

Hal tersebut dikarenakan puisi modern tidak terikat pada berbagai pakem atau aturan seperti yang masih berlaku pada jenis puisi lama.

1. Balada

Dalam Balada terdapat kisah, sebuah cerita atau riwayat tertentu yang bertema sedih atau mengharukan. Terkadang balada dapat dinyanyikan atau ditampilkan dan berbentuk dialog.

2. Romansa

Romansa bercerita mengenai isi dan luapan perasaan cinta dan kasih seseorang. Intinya dalam puisi romansa ini akan mengandung isi tentang cerita cinta.

3. Elegi

Elegi adalah syair atau nyanyian yang di dalamnya terkandung ratapan dan ungkapan sedih. Biasanya syair ini dibuat untuk sebuah peristiwa kematian, duka cita, atau kehilangan.

4. Himne

Himne yang dapat dikenal juga sebagai gita puja, adalah jenis puisi baru yang isinya adalah berbagi pujian terhadap Tuhan, atau pada sesuatu yang sakral dan dimuliakan.

5. Ode

Ode memiliki lirik yang berisikan mengenai sanjungan terhadap orang yang memiliki jasa dan mengandung nada-nada agung dan bertema formal.

6. Satire

Satire merupakan sindiran atau kritik terhadap kelompok tertentu atau seseorang. Satire biasanya memakai gaya bahasa berbentuk ironi, sarkasme, atau parodi.

7. Epigram

Dalam Epigram berisi tentang tuntunan atau sebuah ajaran hidup. Banyak pelajaran hidup yang biasanya dapat dipetik dari isi epigram.

8. Distikon

Distikon memuat sajak dari dua baris kalimat, yang mana di tiap baitnya memiliki rima a-a.

9. Terzina

Terzina jadi jenis puisi baru yang pada masing-masing bait terdiri atas 3 baris atau dapat disebut juga sebagai puisi tiga seuntai.

10. Kuatren

Pada Kuatren masing-masing bait akan terdiri dari 4 baris atau dapat dikenal juga sebagai puisi empat seuntai.

11. Kuint

Kuint tergolong jenis puisi baru yang pada masing-masing bait akan terdiri dari 5 baris yang disebut juga sebagai puisi lima seuntai.

12. Sekstet

Sekstet termasuk jenis puisi baru yang di masing-masing bait terdiri dari 6 baris atau dikenal sebagai puisi enam seuntai.

13. Septima

Septima adalah jenis puisi baru yang pada masing-masing bait memiliki 7 baris yang dikenal juga sebagai puisi tujuh seuntai.

14. Oktaf/Stanza

Oktaf atau yang juga dikenal sebagai stanza memiliki masing-masing bait yang terdiri dari 8 baris dan dapat disebut puisi delapan seuntai.

15. Soneta

Soneta termasuk dalam jenis puisi baru yang memiliki 14 baris yang terbagi ke dalam 2, dimana 2 bait pertama yang masing-masing memiliki 4 baris dan 2 bait lainnya memiliki masing-masing tiga baris.

Daftar Contoh Puisi Lama dan Baru

Berikut ini Mamikos sertakan juga beberapa contoh puisi lama dan baru yang bisa kamu kenali agar bisa lebih memahami penjelasan sebelumnya.

A. Contoh-contoh Puisi Lama

1. Mantra

Assalammualaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

2. Pantun

Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati

3. Karmina

Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)

4. Seloka

Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

5. Gurindam

Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

6. Syair

Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

7. Talibun

Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu

B. Contoh-contoh Puisi Modern

1. Romansa

Judul: Lagu Gadis Itali, karya Sitor Situmorang

Buat Silviana Maccari
Kerling danau di pagi hari
Lonceng Gereja bukit Itali
Jika musimmu tiba nanti
Jemputlah abang di teluk Napoli
Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali

Sedari abang lalu pergi
Adik rindu setiap hari
Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Andai abang tak kembali
Adik menunggu sampai mati
Bukit tandus di kebun anggur
Pasir teduh di bawah nyiur
Abang lenyap hatiku hancur
Mengejar bayang di salju gugur

2. Eligi

Judul: Aku, karya: Sam Haidy

Aku adalah dongeng sebelum tidur
yang setia mendaur diri
meski selalu terpenggal
oleh gilotin matamu.
Aku adalah kisah tak tuntas
yang berulang kali kau tebas
hanya untuk kembali
bertunas dan bertunas lagi

3. Epigram

Judul: Sajak Kepada Kawan, karya Chairil Anwar

Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat,
mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,
belum bertugas kecewa dan gentar belum ada,
tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,
layar merah berkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!

Jadi,
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam

Dan,
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!

Jadi,
Mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!

Ciri-ciri dan Karakteristik Puisi

Apa saja yang menjadi ciri-ciri dari puisi? Di daftar kali ini kamu dapat mengenali seperti apa ciri atau karakteristik dari puisi tersebut.

A. Ciri Puisi Secara Umum

  • Penulisan puisi tertuang dalam bentuk bait yang terdiri dari baris-baris, dan bukan bentuk paragraf.
  • Diksi yang digunakan dalam penulisan puisi biasanya bersifat kiasan, padat, namun indah.
  • Penggunaan majas sangat dominan dalam penulisan sebuah puisi.
  • Pemilihan diksi yang dipakai akan mempertimbangkan rima dan sajak.
  • Dalam sebuah puisi, setting, alur, dan tokoh tidak akan begitu ditonjolkan.

B. Ciri dan Karakteristik Puisi Lama

  • Anonim atau tidak diketahui siapa nama penulis puisi tersebut dengan jelas.
  • Memiliki aturan atau pakem-pakem tertentu dalam penulisannya misalnya jumlah baris, rima, irama, diksi, intonasi, dan lainnya.
  • Bergaya bahasa statis (tetap) dan klise.
  • Menjadi sastra lisan sebab disampaikan atau diajarkan dari mulut ke mulut.

C. Ciri dan Karakteristik Puisi Baru

  • Nama pengarang atau penulis puisi diketahui dengan jelas.
  • Tidak terikat pada pakem atau aturan tertentu seperti pada penulisan puisi lama.
  • Memiliki gaya bahasa dinamis atau dapat berubah-ubah.
  • Memiliki kecenderungan atau bersifat simetris (berbentuk rapi).
  • Menggunakan sajak syair atau pola penulisan pantun.
  • Biasanya berbentuk empat seuntai.
  • Terdiri dari kesatuan sintaksis/gatra.
  • Di setiap gatra akan terdiri dari empat sampai lima suku kata.
  • Isi puisi baru umumnya mengisahkan tentang kehidupan.

Bahasan jenis-jenis puisi beserta contoh, ciri-ciri dan penjelasannya lengkap di atas mengakhiri juga artikel yang dapat Mamikos sampaikan pada kesempatan kali ini.

Mudah-mudahan bahasan jenis puisi beserta contoh, ciri-ciri dan penjelasannya di atas dapat menginspirasi serta memperkaya wawasan kamu terkait apa saja jenis puisi yang perlu kamu ketahui.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta