Jenis-jenis Gurindam Beserta Contoh dan Ciri-cirinya Lengkap

Jenis-jenis Gurindam Beserta Contoh dan Ciri-cirinya Lengkap – Sebutkan jenis gurindam beserta contoh merupakan salah satu pertanyaan yang kerap kita temukan saat mempelajari materi Bahasa Indonesia. Tidak sedikit orang yang bingung membedakan antara gurindam dengan pantun.

Padahal keduanya memiliki karakteristik berbeda. Sebenarnya tidak sulit membuat gurindam, tapi masih banyak orang bingung terkait tata cara pembuatannya. Untuk mengetahui tata cara pembuatan, kamu bisa menyimak uraian berikut.

Bukan hanya cara pembuatan, akan dibahas juga mengenai pengertian, jenis, contoh serta ciri-cirinya secara lengkap. Selain itu juga akan dijelaskan secara singkat mengenai apa saja fungsi gurindam.

Memahami Pengertian Gurindam yang Penting Diketahui

http://www.koranriau.co/

Sebelum memulai ke pembahasan jenis gurindam beserta contoh, apakah kamu sudah tahu pengertiannya?

Gurindam merupakan salah satu jenis puisi Melayu lama yang tersusun atas dua baris dalam satu bait.

Dua baris tersebut mempunyai kalimat rima yang sama dan keduanya adalah satu kesatuan utuh.

Pada bagian baris pertama menunjukkan perbuatan, persoalan, permasalahan, syarat maupun perjanjian.

Sedangkan pada bagian baris kedua menunjukkan akibat dari perbuatan dimaksud tersebut.

Atau bisa dikatakan jawaban dari persoalan baris pertama. Belum banyak orang tahu bahwa karya sastra satu ini asalnya dari India.

Maknanya, sajak dua baris seuntai atau bisa juga dipadankan dengan pantun kilat.

Sesuai dengan penjelasan pada KBBI, makna karya sastra satu ini yaitu sajak dua baris yang memiliki kandungan nasihat atau petuah. Jenis gurindam beserta contoh akhirnya ada bukan tanpa alasan.

Awal mulanya dibawa oleh orang Hindu atau bisa dikatakan terpengaruh sastra Hindu. Asal bahasanya dari Tamil atau India, yakni kirindam yang mempunyai makna mula-mula asal, perumpamaan.

Inilah Jenis Gurindam Beserta Contoh Masing-Masing

Sebelum membuat jenis karya sastra satu ini, kamu perlu tahu jenisnya apa saja. Setelah mengetahui jenis apa yang ingin dibuat, nantinya akan lebih mudah dalam penyusunan kalimat dalam bait.

Ada dua jenis gurindam beserta contoh penting dipahami, meliputi berangkai dan berkait.

Keduanya berbeda walaupun bunyi kata di setiap akhir barisnya sama. Supaya lebih paham, simak uraian berikut ini.

1. Berangkai

Jenis pertama adalah berangkai. Jenis satu ini, diawali dengan kata yang sama pada bagian baris pertama setiap baitnya.

Tidak hanya bunyi konsonannya saja yang sama, tapi kata bagian awalnya juga mempunyai kesamaan

Jika hati sudah tak sejalan
Akan sia-sia saja bila dipaksakan


Jika tetap saja dipaksakan
Akan ada kecewa yang menunggu di depan

Jenis gurindam beserta contoh tersebut adalah dua bait. Ketika diperhatikan, jenis ini memiliki rima seperti puisi, sedangkan strukturnya mirip pantun. Pada contoh tersebut, ada dua bait gurindam.

Contoh tersebut memiliki makna, bahwa akan sia-sia saja bila sebuah hubungan dipaksakan, padahal kenyataannya hati sudah tidak sejalan.

Ketika tetap dipaksakan, yang akan ada di hari mendatang malah perasaaan kecewa.

2. Berkait

Jenis kedua ada berkait, yaitu antara bait pertama dengan selanjutnya mempunyai hubungan.

Jadi, antara bait pertama dengan berikutnya ada keterkaitan. Keterkaitan antar bait menunjukkan pesan moral yang lebih jelas.

Hidup di dunia ini sementara dan fana
Untuk apa menyombongkan diri tiada guna


Sombong harta tidak akan dibawa mati
Hanya kafan yang akan menemani nanti

Berdasarkan jenis gurindam beserta contoh tersebut, memiliki makna bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara dan fana alias akan lenyap. Jadi, sebaiknya tidak perlu menyombongkan diri karena tidak ada gunanya.

Ketika menyombongkan harta, saat mati juga tidak akan dibawa. Hanyalah kain kafan yang akan dibawa, bukan harta.

Bisa dilihat dari contoh tersebut antara bait pertama dan kedua saling berhubungan.

Ciri-ciri Gurindam yang Membedakannya dengan Karya Sastra Lain

Setiap jenis karya sastra, baik kategori lama atau baru mempunyai ciri khasnya masing-masing.

Termasuk juga gurindam, juga memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan karya sastra jenis lain, meliputi:

1. Hanya Terdiri dari Dua Baris

Ciri pertama, dari segi struktur naskah hanya terdiri dari dua baris atau dua kalimat.

Kamu bisa melihat ciri ini pada jenis gurindam beserta contoh. Ciri ini membedakan dengan puisi baru yang terdiri dari lebih dua baris.

2. Jumlah Kata Setiap Barisnya Dibatasi

Ciri selanjutnya, jumlah kata setiap barisnya dibatasi. Maksimal jumlah kata setiap barisnya yaitu 10.

Tidak heran bila kamu mencari contoh gurindam, jumlah kata setiap barisnya selalu pendek.

3. Bunyi pada Bagian Akhir Kalimat Senada

Setiap bait karya sastra klasik satu ini, sajaknya A-A, B-B, C-C dan seterusnya. Jadi, bunyi konsonan pada bagian akhir kalimatnya senada. Ketika bunyi konsonan pada baris pertama akhir kalimat A, pada baris keduanya juga demikian.

4. Strukturnya Diawali dengan Pernyataan, Lalu Dilanjut Konsekuensi

Ciri selanjutnya, struktur dalam setiap baitnya, diawali dengan pernyataan, tepatnya pada baris pertama.

Sesuai jenis gurindam beserta contoh, bagian baris pertama ini bisa berupa kasus, peristiwa atau lainnya.

Kemudian setelah itu, dilanjutkan dengan konsekuensi pada baris kedua. Jadi, bisa dikatakan dalam setiap bait mempunyai hubungan sebab akibat.

Untuk itulah membuatnya harus ada keterkaitan antara baris pertama dengan kedua.

5. Mengandung Petuah Bijak

Ciri terakhir, karya sastra klasik ini mengandung petuah bijak. Bukan disusun atau dibuat tanpa alasan, tapi mengandung ajaran hidup bagi pembacanya. Nasehat bijak ini dibagikan kepada sesama manusia.

Tujuannya untuk saling mengingatkan tentang kebaikan selama hidup di dunia. Mayoritas isi nasehat dari jenis gurindam beserta contoh yaitu dipengaruhi oleh agama. Dan memang kebanyakan berisikan nasehat tentang kehidupan.

Beda Gurindam dengan Syair dan Pantun yang Kerap Dipertanyakan

Walaupun setiap karya sastra memiliki karakteristik berbeda, tidak sedikit yang menganggapnya sama karena memang mirip.

Bila dilihat dari segi bentuknya, gurindam ini mirip dengan karmina atau pantun kilat.

Tapi sebenarnya bila dicermati lebih mendalam, keduanya berbeda. Untuk karmina, mencakup sampiran dan isi.

Hal ini berbeda dengan gurindam yang tidak mempunyai bagian sampiran alias semua barisnya mengandung isi.

Seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan bahwa jenis gurindam beserta contoh mengandung kalimat nasehat. Di mana dalam satu bait, dua baris kalimatnya mempunyai hubungan sebab akibat, sehingga saling berkaitan.

Tidak adanya sampiran membuat gurindam dan syair tampak sama. Perbedaannya terletak pada jumlah barisnya, syair terdiri dari empat dengan isi berupa rangkaian cerita. Sedangkan pada gurindam hanya terdiri dari dua baris.

Antar baitnya tidak selalu berkaitan dan tidak berupa rangkaian cerita. Jadi, walaupun terlihat sama, gurindam dengan syair dan pantun jelas berbeda. Harusnya tidak ada alasan lagi bingung membedakan ketiga jenis karya sastra ini.

Mengetahui Beberapa Fungsi Karya Sastra Gurindam

Setelah memahami apa saja jenis gurindam beserta contoh, apakah kamu sudah tahu fungsi dari karya sastra satu ini?

Setiap pembuatan jenis karya sastra tentu saja mempunyai fungsinya masing-masing, begitu juga dengan gurindam, beberapa diantaranya:

1. Mendidik Jiwa Manusia

Fungsi pertama yaitu mendidik jiwa manusia. Hal ini relevan dengan kandungan gurindam berupa ajaran kebaikan serta ajaran agama. Jadi, akan membuat atau mengajak pembacanya menjadi pribadi lebih baik.

Bila pembaca berkenan menghayati, karya sastra satu ini bisa dijadikan sarana untuk mendidik jiwa manusia.

Apalagi bagi individu yang mudah tersentuh oleh petuah kebaikan dari aspek agama.

2. Mengetahui Kondisi Sosial Masyarakat

Fungsi selanjutnya yaitu mengetahui kondisi sosial masyarakat. Apapun jenis gurindam beserta contoh bisa dibuat dalam bentuk rekaman kondisi sosial masyarakat. Jadi, lebih dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Sebab, kita menjadi lebih peka terhadap apa saja kejadian yang sedang berlangsung.

Menariknya, kondisi sosial masyarakat tidak harus diketahui dalam bentuk kalimat panjang saja. Kamu bisa mengetahuinya hanya dari kalimat pendek, seperti gurindam.

3. Menghibur

Karya sastra klasik ini mungkin memang identik dengan isinya yang berupa nasehat.

Tapi tahukah kamu kalau gurindam juga berfungsi menghibur? Terkait fungsi ini tergantung dari jenis tema yang digunakan.

Jenis gurindam beserta contoh bisa memiliki fungsi penghibur ketika temanya tentang kasmaran atau percintaan.

Biasanya untuk tema kasmaran, akan tampak kalimat konyol mengenai orang yang sedang merasakan jatuh cinta.

Orang yang sedang jatuh cinta biasanya dari segi pemikirannya menjadi tidak realistis dan tidak logis. Ketika dibuat dalam bentuk gurindam akan memberikan sudut pandang berbeda.

4. Menyampaikan Ajaran Agama

Fungsi terakhir karya sastra jenis ini yaitu menyampaikan ajaran agama. Akan menjadi lebih menarik ketika ajaran agama disampaikan dalam bentuk berbeda, bukan hanya sekadar materi teoritis.

Sebab, bagi sebagian orang, penyampaian ajaran agama yang terlalu teoritis dengan kalimat penjang dianggap sangat membosankan.

Bagi kamu yang memiliki profesi sebagai seorang da’i atau pendakwah, bisa memanfaatkan momen ini.

Menggunakan jenis gurindam beserta contoh yang sesuai dengan konteks dakwah bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk menyampaikan ajaran agama.

Dengan pemilihan diksi kata yang tepat, akan membuat pembaca tidak merasa digurui.

Ketika pembaca merasa tidak digurui, biasanya akan lebih mampu menyerap nasehat apa yang ingin disampaikan.

Selain itu juga lebih menarik perhatian mereka untuk menyimak ajaran agama yang ingin kamu sampaikan.

Tata Cara Membuat Gurindam yang Baik Bisa Dilakukan

Dari jenis karya sastra ini, kamu akan memperoleh banyak nilai positif, terutama dalam aspek agama serta moral.

Tapi tetap tergantung dari bagaimana penyusunan kalimat pada gurindam tersebut, apakah benar-benar mengandung nilai positif atau sebaliknya.

Supaya apa yang ingin disampaikan mampu diterima baik oleh pembaca, pembuatan karya sastra satu ini tidak boleh sembarangan.

Untuk mempermudah pembuatan gurindam, ikuti tata cara berikut ini:

  1. Tentukan jenis gurindam beserta contoh yang ingin kamu buat nantinya, apakah berangkai atau berkait. Ketika ingin membuat varian berangkai, berarti pada baris pertama setiap bait diusahakan mengandung kata sama. Sedangkan varian berkait berarti dibuat berhubungan antara bait pertama dengan kedua dan selanjutnya.
  2. Setelah menentukan jenis dan menyiapkan contoh sebagai bahan acuan dalam proses pembuatan, tentukan ide yang ingin kamu sampaikan. Setelah itu rangkai ide yang sudah kamu siapkan menjadi satu kesatuan.
  3. Lanjutkan langkah dengan memilih kosakata yang akan dipakai dalam penulisan gurindam nantinya.
  4. Kemudian, mulai buat baris demi baris. Pastikan untuk menata setiap kalimat atau barisnya dengan baik.
  5. Bila sudah selesai, kamu bisa membaca lagi hasil karya yang sudah dibuat. Ubah pada bagian tertentu bila perlu supaya karya yang kamu buat tampak logis dan menarik.

Dalam membuat karya sastra tidak perlu terburu-buru bila menginginkan hasil menarik.

Tentukan di awal jenis gurindam beserta contoh yang ingin kamu buat dan pikirkan konsepnya ingin disusun seperti apa.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta