6 Contoh Reaksi Eksoterm dan Endoterm Kehidupan Sehari-hari beserta Pengertiannya
6 Contoh Reaksi Eksoterm dan Endoterm Kehidupan Sehari-hari beserta Pengertiannya – Eksoterm dan endoterm merupakan salah satu istilah yang muncul dalam pembelajaran kimia.
Adapun maksud dari eksoterm dan endoterm adalah salah satu reaksi termokimia yang muncul akibat adanya percampuran tertentu.
Apa maksudnya reaksi eksoterm dan endoterm, serta apa saja contoh reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari? Baca ulasannya di sini.
Memahami Termokimia Terlebih Dahulu
Daftar Isi
Daftar Isi
Memahami eksoterm dan endoterm tidak bisa dilepaskan dari reaksi termokimia. Termokimia merupakan ilmu pengetahuan yang membahas secara khusus perubahan kalor dari sebuah zat.
Termokimia adalah bagian dari termodinamika yang mengulas transformasi energi dari sebuah reaksi kimia lalu dimanifestasikan menjadi kalor reaksi.
Setiap partikel yang membentuk zat tersebut lantas bereaksi secara konsisten, alhasil menimbulkan energi kinetis. Energi kinetis yang muncul berbanding lurus terhadap temperatur absolut.
Artinya, tatkala suatu objek ada di suatu kondisi yang panas, secara otomatis atom sekaligus molekul pembentuknya akan bergerak secara cepat, sehingga energi kinetik yang dimunculkan menjadi besar.
Setelah kamu memahami maksud dari termokimia, barulah kita bergeser memahami reaksi eksoterm dan endoterm.
Sebab, eksoterm dan endoterm merupakan salah satu reaksi panas yang akan menjadi pembahasan di artikel ini.
Pengertian Eksoterm dan Endoterm
Pertama adalah eksoterm. Eksoterm merupakan istilah dari bahasa Yunani yang tersusun dari ekspos (luar) dengan term (panas atau kalor).
Sehingga eksoterm bisa diartikan sebagai sebuah reaksi kimia yang mengalirkan kalor atau panas ke luar objek atau sistem.
Reaksi eksoterm bisa terjadi akibat transformasi kalor atau panas dari suatu sistem ke dalam lingkungan yang mengakibatkan lingkungannya menjadi panas.
Reaksi eksoterm biasanya terjadi secara alami, namun ternyata bisa juga dibuat secara sengaja.
Contoh paling sederhana dari reaksi eksoterm adalah pembakaran kayu dan besi yang berkarat.
Selanjutnya adalah endoterm. Istilah endoterm juga bersumber dari Yunani, endo berarti dalam dan term yang artinya panas atau kalor.
Pengertian endoterm adalah kebalikan dari eksoterm. Endoterm berarti sebuah reaksi kimia mengalirnya kalor atau panas dari luar ke dalam objek atau sistem, pendeknya sistem atau objek menyerap kalor.
Salah satu contoh sederhana dan paling nyata dari reaksi endoterm adalah fotosintesis.
6 Contoh Reaksi Eksoterm dan Endoterm Kehidupan Sehari-hari
Setelah memahami pengertian dari reaksi eksoterm dan endoterm, sekarang mari beranjak meninjau beberapa contoh reaksi eksoterm dan endoterm.
Di bawah ini terdapat 3 contoh reaksi eksoterm dan 3 contoh reaksi endoterm, sehingga totalnya terdapat 6 contoh reaksi eksoterm dan endoterm.
Dilengkapi juga dengan ulasan dari setiap contoh reaksi kimia eksoterm dan endoterm.
Contoh Reaksi Eksoterm
1. Proses Pembakaran Kayu
Contoh pertama dalam contoh reaksi eksoterm dan endoterm adalah pembakaran kayu sebagai contoh eksoterm.
Pembakaran kayu merupakan contoh reaksi eksoterm, yaitu reaksi yang melepaskan energi dalam bentuk panas dan cahaya.
Kayu terdiri dari senyawa organik seperti selulosa yang bereaksi dengan oksigen dari udara. Adapun proses semacam ini dikenal sebagai oksidasi.
Ketika kayu dipanaskan, energi panas awal memecah ikatan molekul kayu, melepaskan gas-gas seperti karbon dioksida, uap air), dan senyawa lainnya.
Reaksi kimia utama dari pembakaran kayu adalah:
C₆H₁₀O₅ + O₂ → CO₂ + H₂O + Energi
Reaksi tersebut melepaskan sejumlah besar energi karena ikatan-ikatan baru yang terbentuk dalam produk reaksi antara karbondioksida dan air lebih rapat dibanding ikatan dalam molekul kayu dan oksigen yang dipecah.
Energi lalu dilepaskan dalam bentuk panas, yang menyebabkan peningkatan suhu di sekitar area pembakaran.
Pembakaran kayu termasuk ke dalam reaksi eksoterm karena lebih banyak energi dilepaskan daripada yang diperlukan untuk memulai reaksi.
Panas yang dihasilkan juga mempertahankan reaksi agar terus berlanjut.
Oleh karenanya, kayu terus terbakar sampai semua bahan bakar habis, menghasilkan abu sebagai sisa padat dan melepaskan energi ke lingkungan.
2. Reaksi NaOH (Natrium Hidroksida) dengan HCl (Asam Klorida)
Reaksi antara natrium hidroksida (NaOH) dan asam klorida (HCl) adalah salah satu contoh reaksi eksoterm.
Reaksi tersebut dikenal sebagai reaksi netralisasi, yakni ketika basa (NaOH) bereaksi dengan asam (HCl) untuk menghasilkan air dan garam.
Dalam reaksi yang terjadi , ion hidroksida (OH⁻) dari NaOH bereaksi dengan ion hidrogen (H⁺) dari HCl untuk membentuk air (H₂O).
Selain itu, ion natrium (Na⁺) dari NaOH dan ion klorida (Cl⁻) dari HCl bergabung untuk membentuk natrium klorida (NaCl), yang larut dalam air.
Proses ini termasuk dalam reaksi eksoterm karena ikatan baru yang terbentuk antara H⁺ dan OH⁻ menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dibutuhkan untuk memutus ikatan dalam reaktan.
Energi yang dilepaskan menyebabkan peningkatan suhu larutan, yang dapat diamati jika dilakukan di laboratorium.
Reaksi eksoterm seperti ini penting dalam kimia karena menunjukkan bagaimana perubahan kimia dapat menghasilkan energi dalam bentuk panas, yang sering digunakan dalam aplikasi industri dan laboratorium.
3. Proses Pembentukan Es
Pembentukan es juga termasuk contoh reaksi eksoterm. Sebab, energi dilepaskan ke lingkungan seiring air berubah dari fase cair menjadi padat.
Pada suhu 0°C atau lebih rendah, molekul-molekul air yang awalnya bergerak bebas dalam bentuk cair mulai melambat karena kehilangan energi panas.
Seiring dengan menurunnya suhu, gaya tarik antar molekul air (ikatan hidrogen) semakin kuat, sehingga molekul-molekul tersebut mulai mengatur diri dalam pola teratur yang membentuk kristal es.
Selama proses tersebut, energi yang ada dalam bentuk panas dilepaskan ke lingkungan, itulah sebabnya proses ini dikategorikan sebagai eksoterm.
Energi yang dilepaskan berasal dari pengurangan energi kinetik molekul-molekul air ketika mereka berubah menjadi bentuk padat, yang lebih stabil secara termodinamis.
Akibatnya, suhu lingkungan sekitar es dapat sedikit meningkat karena pelepasan energi tersebut.
Hasilnya adalah terbentuknya es (air dalam fase padat) dengan struktur kristal yang teratur.
Contoh Reaksi Endoterm
4. Proses Fotosintesis
Contoh reaksi eksoterm dan endoterm berikutnya adalah secara khusus membahas contoh reaksi endoterm.
Contoh yang pertama dalam reaksi endoterm adalah peristiwa fotosintetis.
Fotosintesis adalah contoh reaksi endoterm karena memerlukan energi dari luar untuk berlangsung.
Fotosintesis terjadi ketika tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri menggunakan energi cahaya matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa (C₆H₁₂O₆) serta oksigen.
Energi yang dibutuhkan untuk fotosintesis berasal dari sinar matahari, yang diserap oleh pigmen klorofil di dalam kloroplas sel tumbuhan.
Energi kalor atau panas yang diserap tersebut kemudian digunakan untuk memutuskan ikatan dalam molekul air dan karbon dioksida.
Mengingat energi harus diserap dari lingkungan atau dari luar sistem atau obyek (dalam hal ini, dari sinar matahari), fotosintesis akhirnya dikategorikan sebagai reaksi endoterm.
Di dalam proses fotosintesis, glukosa dihasilkan sebagai sumber energi kimia untuk organisme, sementara oksigen dilepaskan sebagai produk sampingan.
Hasil akhir fotosintesis, yaitu glukosa, digunakan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan dan respirasi.
5. Munculnya Kalsium Oksida (CaO) dan Karbon Dioksida (CO2)
Munculnya kalsium oksida (CaO) dan karbon dioksida (CO₂) dalam reaksi endoterm terjadi pada saat proses penguraian termal kalsium karbonat (CaCO₃).
Reaksi tersebut dikenal sebagai kalsinasi. Kalsinasi biasanya terjadi hanya pada suhu tinggi, yaitu sekitar 900°C.
Reaksi kalsinasi membutuhkan energi dari luar, sehingga termasuk reaksi endoterm.
Ketika kalsium karbonat dipanaskan, ikatan antar molekulnya terurai, mengubahnya menjadi kalsium oksida padat dan karbon dioksida gas yang dilepaskan ke udara.
Pada reaksi kalsinasi, energi panas yang besar diperlukan untuk memutus ikatan antara ion-ion dalam struktur kristal kalsium karbonat.
Proses kalsinasi tidak hanya melibatkan perubahan zat tetapi juga pelepasan energi dalam bentuk gas karbon dioksida.
Kalsium oksida yang dihasilkan memiliki banyak kegunaan, terutama dalam industri, seperti produksi semen dan kapur tohor.
Sedangkan karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer, yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan gas rumah kaca.
6. Air yang Menguap
Contoh terakhir dalam artikel contoh reaksi eksoterm dan endoterm kehidupan sehari-hari adalah air yang menguap.
Air yang menguap tentu sangat mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari, dan air yang menguap adalah salah satu contoh reaksi endoterm.
Air yang menguap menunjukkan peristiwa berubahnya air (H₂O) menjadi uap.
Proses penguapan air tersebut membutuhkan energi kalor dari lingkungan untuk memutuskan ikatan antar molekul air, yaitu ikatan hidrogen.
Mengingat bahwa energi kalor diserap dari lingkungan, suhu di sekitar air menurun, menjadikan penguapan sebagai reaksi endoterm.
Ketika masih berada dalam fase cair, molekul-molekul air saling terikat melalui gaya tarik-menarik yang disebut ikatan hidrogen.
Namun, tatkala air menguap, molekul-molekul ini memerlukan energi tambahan untuk melawan gaya tersebut agar bisa bergerak lebih bebas dalam fase gas.
Energi yang diserap berasal dari lingkungan sekitar, sehingga menyebabkan air menerima panas (kalor) dan menggunakannya untuk mengubah keadaan fisik tanpa meningkatkan suhu air itu sendiri.
Hasil dari proses ini adalah air dalam bentuk uap, atau gas, di mana molekul-molekulnya memiliki energi kinetik yang lebih tinggi dibandingkan ketika berada dalam fase cair.
Oleh karenanya, penguapan air adalah reaksi endoterm karena melibatkan penyerapan energi dari lingkungan untuk memutus ikatan dan mengubah fase zat.
Demikian pembahasan dari contoh reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari beserta pengertiannya. Semoga bermanfaat.
FAQ
Fotosintesis adalah contoh reaksi endoterm karena memerlukan energi dari luar untuk berlangsung.
Fotosintesis terjadi ketika tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri menggunakan energi cahaya matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa (C₆H₁₂O₆) serta oksigen. Energi yang dibutuhkan untuk fotosintesis berasal dari sinar matahari, yang diserap oleh pigmen klorofil di dalam kloroplas sel tumbuhan. Energi kalor atau panas yang diserap tersebut kemudian digunakan untuk memutuskan ikatan dalam molekul air dan karbon dioksida. Mengingat energi harus diserap dari lingkungan atau dari luar sistem atau obyek (dalam hal ini, dari sinar matahari), fotosintesis akhirnya dikategorikan sebagai reaksi endoterm.
Eksoterm merupakan istilah dari bahasa Yunani yang tersusun dari ekspos (luar) dengan term (panas atau kalor). Sehingga eksoterm bisa diartikan sebagai sebuah reaksi kimia yang mengalirkan kalor atau panas ke luar objek atau sistem. Reaksi eksoterm bisa terjadi akibat transformasi kalor atau panas dari suatu sistem ke dalam lingkungan yang mengakibatkan lingkungannya menjadi panas.
Istilah endoterm juga bersumber dari Yunani, endo berarti dalam dan term yang artinya panas atau kalor. Pengertian endoterm adalah kebalikan dari eksoterm. Endoterm berarti sebuah reaksi kimia mengalirnya kalor atau panas dari luar ke dalam objek atau sistem, pendeknya sistem atau objek menyerap kalor.
Pembentukan es juga termasuk contoh reaksi eksoterm. Sebab, energi dilepaskan ke lingkungan seiring air berubah dari fase cair menjadi padat. Pada suhu 0°C atau lebih rendah, molekul-molekul air yang awalnya bergerak bebas dalam bentuk cair mulai melambat karena kehilangan energi panas. Seiring dengan menurunnya suhu, gaya tarik antar molekul air (ikatan hidrogen) semakin kuat, sehingga molekul-molekul tersebut mulai mengatur diri dalam pola teratur yang membentuk kristal es. Selama proses tersebut, energi yang ada dalam bentuk panas dilepaskan ke lingkungan, itulah sebabnya proses ini dikategorikan sebagai eksoterm.
Pembakaran kayu merupakan contoh reaksi eksoterm, yaitu reaksi yang melepaskan energi dalam bentuk panas dan cahaya. Kayu terdiri dari senyawa organik seperti selulosa yang bereaksi dengan oksigen dari udara. Adapun proses semacam ini dikenal sebagai oksidasi.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: