Contoh Soal Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, Biimplikasi dan Jawabannya
Apakah kamu tahu kalau dalam Matematika perlu mempelajari contoh soal konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi? Jadi, tidak hanya membahas hitung-hitungan angka saja.
Apa itu Disjungsi dalam Logika Matematika
Mari melanjutkan ke disjungsi. Masih tergolong ke dalam pernyataan majemuk. Merupakan gabungan p dan q yang dihubungkan memakai kata hubung ‘atau’.
Sementara lambangnya ialah pꓦq. Kalau mau membandingkan lambang ini dengan konjungsi pada uraian sebelumnya sangat mudah. Karena hanya perlu dibalik.
Contoh soal konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi pada konsep kali ini akan bernilai salah hanya kalau kedua pernyataan p dan q salah. Sangat berbeda dari sebelumnya bukan?
Berikut ini contohnya. Jakarta atau Aceh merupakan kota yang terletak di Pulau Sumatera. Pernyataan Jakarta ada di Pulau Sumatera adalah salah.
Sementara untuk bagian Aceh adalah kota yang terletak di Sumatera mempunyai nilai benar. jadi antara p dan q ini tidak sama. Satunya benar sedangkan satunya lagi salah.
Jadi, kesimpulan dari contoh soal konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi Jakarta atau Aceh merupakan kota yang terletak di Pulau Sumatera nilainya benar.

Advertisement
Apakah kamu membutuhkan contoh lagi supaya bisa lebih jelas perbedaannya dengan konjungsi? Mari memulai dengan p. Misalnya p: sapi adalah mamalia.
Tanpa perlu menjelaskannya, kamu pasti tahu dong kalau p nilainya benar? Baik, lanjut ke q. Misalnya q: sapi adalah karnivora. Sapi itu karnivora atau herbivora? Jawabannya herbivora.
Jadi, q dalam contoh soal konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi tersebut punyai nilai salah. Kesimpulannya, pꓦq: sapi adalah mamalia atau karnivora nilainya benar.
Ketika baru membaca contohnya saja, tidak bisa langsung mengambil kesimpulan apakah benar atau salah. Lihat dahulu nilai p, lalu lihat nilai q. Baru ambil kesimpulannya.
Mengenal Implikasi dalam Logika Matematika
Pembahasan berikutnya ialah implikasi. Konsep ini merupakan pernyataan majemuk dengan kata hubung ‘jika.. maka…”. Lalu, lambangnya ialah p=>q. Kamu bisa menyebut istilah lain.
Implikasi dapat disebut pula kalimat bersyarat tunggal. Yakni jika kalimat p nilainya betul maka q juga akan mempunyai nilai betul.
Konsep ini akan punyai nilai salah kalau misalnya q itu nilainya salah. Jadi walaupun p nilainya salah sementara q benar, maka implikasi akan tetap bernilai benar.
Jadi mudah sekali ya untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tentang konsep ini. Ketika ingin dibedakan dari yang lain seperti konjungsi maupun disjungsi juga mudah.
Simbol dapat dibaca dalam berbagai cara. Yakni jika p maka q. Lalu p jika q. Bisa pula p adalah syarat yang cukup untuk q. Terakhir, dapat dibaca q adalah syarat yang diperlukan untuk q.
Sekarang waktunya membahas contoh soal konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi. Misalnya saja p: Dito kuliah di Universitas Jakarta Raya. Lalu q: Dito adalah mahasiswa.
Keduanya mempunyai nilai benar. Ketika diambil kesimpulan p=>q Jika Dito kuliah di Universitas Jakarta Raya maka Dito adalah mahasiswa. Nilainya ialah benar.
Apakah masih membutuhkan contoh soal konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi lagi? Misalnya saja p: bumi itu bulat. Sementara q: bulan itu persegi. Kedua pernyataan ini berbeda.
Pada p nilainya adalah benar sementara q salah. Lalu ketika diambil kesimpulan dari p=>q: jika bumi itu bulat maka bulan itu persegi, nilainya ialah salah.