Contoh-Contoh Soal Tes Logika Aritmatika Psikotes dan Pembahasannya

Contoh-Contoh Soal Tes Logika Aritmatika Psikotes dan Pembahasannya – Mempelajari contoh contoh soal tes logika aritmatika akan memudahkan kamu dalam menghadapi psikotes yang biasanya menjadi salah satu syarat dalam seleksi pekerjaan/beasiswa. 

Tes merupakan bagian dari tes psikotes yang berkaitan dengan barisan angka atau pola perhitungan. 

Untuk memudahkan kamu dalam menjawab tes logika aritmatika maka harus menguasai perhitungan dasar matematika, seperti pembagian, perkalian, penjumlahan dan pengurangan. 

Biasanya dalam soal memiliki pola yang berbentuk atau keteraturan bilangan. Sebenarnya mudah, karena menggunakan operasi bilangan dasar yang tidak rumit. 

Ada beberapa contoh soal yang dapat digunakan sebagai referensi. Agar lebih mudah dipahami, kamu bisa simak beberapa contoh soalnya berikut ini:

Contoh Soal Tes Logika Aritmatika Sederhana

kompas.com

Untuk mengerjakan soal aritmatika sederhana biasanya tidak membutuhkan penalaran yang rumit. 

Cara mengerjakannya cukup dengan menjumlahkan atau mengurangi bilangan dengan pola yang sama. Berikut kami berikan contohnya:

Soal 1

1, 3, 5, 7, 9, 11, …

A. 12

B. 13

C. 14

D. 15

E. 16

Jawaban: B. 13

Pembahasan: Deret angka tersebut membentuk pola ditambah 2 setiap bilangannya. Jadi angka selanjutnya adalah 11 + 2 = 13.

Soal 2

100, 80, 60, 40, 20, …

A. 10

B. 5

C. 0

D. -10

E. -20

Jawaban: C. 0

Pembahasan: Deret angka tersebut membentuk pola dikurangi 20 setiap bilangannya. Jadi angka selanjutnya adalah 20 – 20 = 0.

Soal 3

5, 25, 125, 625, ….

A. 3.125

B. 1.025

C. 2.500

D. 5.000

E. 15.625

Jawaban: A. 3.125

Pembahasan: Deret angka tersebut membentuk pola dikalikan 5 setiap bilangannya. Jadi angka selanjutnya adalah 1625 x 5 = 3.125.

Soal 4

1.000, 500, 250, 125, …

A. 50

B. 25

C. 62,5

D. 25,5

E. 5,5

Jawaban: C. 62,5

Pembahasan: Dalam deret tes logika aritmatika membentuk pola dengan dibagi 2 setiap bilangannya, sehingga angka berikutnya adalah 125 : 2 = 62,5.

Contoh Soal Logika Aritmatika Pola Bertingkat

Untuk contoh soal tes logika aritmatika bertingkat ini lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Kunci mengerjakan model soal seperti ini yakni dengan memperhatikan tingkatan dari deret angka. 

Berikut contohnya:

Soal 1

1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, ….

A. 36

B. 38

C. 40

D. 42

E. 45

Jawaban: A. 36

Pembahasan: 

Jika diperhatikan dalam deret angka tersebut membentuk pola seperti berikut ini:

1, (1 + 2) 3, (3 + 3) 6, (6 + 4) 10, (10 + 5) 15, (15 + 6) 21, (21 + 7) 28. Maka angka selanjutnya 28 + 8 = 36

Kamu bisa cek di angka warna merah. Setiap penjumlahannya membentuk urutan +2, +3, +4 dan seterusnya. 

Soal 2

100, 95, 85, 70, 50, ….

A. 45

B. 40

C. 35

D. 30

E. 25

Jawaban: E. 25

Pembahasan: 

Jika diperhatikan dalam deret angka tersebut membentuk pola seperti berikut ini:

100, (100 – 5) 95, (95 – 10) 85, (85 – 15) 70, (70 – 20) 50. Maka angka selanjutnya 50 + 25 = 25

Kamu bisa cek di angka yang ditandai warna merah. Dalam tes logika aritmatika tersebut membentuk pola -5, -10, -15, -20 dan seterusnya. 

Soal 3

2, 2, 4, 6, 10, 16, 26, …

A. 30

B. 36

C. 42

D. 48

E. 54

Jawaban: C. 42

Pembahasan: 

Contoh soal tes logika aritmatika tersebut merupakan deret fibonacci yang cara mengerjakannya dengan menjumlahkan dua angka bilangan di depannya. 

Jadi jawaban atas deret angka tersebut adalah 16 + 26 = 42.

Soal 4

2, 10, 4, 14, 6, 18, 8, …

A. 14

B. 16

C. 18

D. 20

E. 22

Jawaban: E. 22

Pembahasan: 

Pada contoh tes aritmatika tersebut merupakan deret bertingkat satu dua larik. Sehingga suku-suku pada larik pertama memiliki pola b1 dan larik kedua berpola b2. 

2, 10, 4, 14, 6, 18, 8, …

Warna hitam adalah suku pertama dengan beda +2

Warna merah adalah suku kedua dengan beda +4

Jadi jawabannya: 18 + 4 = 22

Contoh Soal Tes Aritmatika 2 Tingkat

Suatu deret angka yang mempunyai dua tingkat berarti untuk setiap sukunya memiliki beda berbeda (b1, b2, b3, b4, dst). 

Akan tetapi pada tingkatan kedua atau seterusnya dalam beda tersebut memiliki pola beda b. Berikut contoh tes logika aritmatika kategori dua tingkat:

Soal 1

1, 5, 5, 15, 25, 45, 125, …

A. 100, 625

B. 125, 625

C. 135, 625

D. 145, 225

E. 150, 225

Jawaban: C. 135, 625

Pembahasan: 

Dalam soal tes logika aritmatika tersebut merupakan deret dua tingkat. Sehingga suku-suku pada larik pertama mempunyai pola b1 dan larik kedua berpola b2. 

1, 5, 5, 15, 25, 45, 125, …

Warna hitam sebagai tingkat pertama dengan beda suku dikali 5

Warna merah sebagai tingkat kedua memiliki beda suku dikali 3

Jadi untuk menyelesaikan deret tersebut: 45 x 3 = 135 dan 125 x 5 = 625

Soal 2

1, 2, 3, 2, 4, 6, 3, 6, 9, 4, 8, 12, 5, 10, 15 … , … , …

A. 6, 12, 18

B. 6, 12, 15

C. 8, 12, 18

D. 8, 12, 15

E. 10, 12, 14

Jawaban: A. 6, 12, 18

Pembahasan:

Dderet aritmatika tersebut membentuk deret dua tingkat dengan tiga larik berbeda, dimana suku-suku pada larik pertama mempunyai pola b1, larik kedua berpola b2 dan larik ketiga berpola b3.

1, 2, 3, 2, 4, 6, 3, 6, 9, 4, 8, 12, 5, 10, 15 … , … , …

Dari deret tersebut bisa disimpulkan:

  • Warna hitam sebagai larik pertama mempunyai beda ditambah 1
  • Warna merah sebagai larik kedua mempunyai beda ditambah 2
  • Warna biru sebagai larik ketiga mempunyai beda ditambah 3

Jadi untuk menyelesaikan soal tersebut:

  • 5 + 1 = 6
  • 10 + 2 = 12
  • 15 + 3 = 18

Maka jawaban untuk tiga suku berikutnya adalah 6, 12, 18

Contoh Soal Tes Aritmatika Huruf Abjad

Pada sebagian besar tes logika aritmatika dalam psikotes tidak selalu menggunakan deret angka saja, tapi juga bisa dalam bentuk deret huruf abjad dari A sampai Z. 

Berikut kami berikan contoh soalnya:

Soal 1

A, C, E, G, I, …

A. J

B. K

C. L

D. M

E. N

Jawaban: b. K

Pembahasan: 

Pada soal tersebut kamu diminta untuk melanjutkan deret huruf. Jika diperhatikan, deret tersebut membentuk pola naik dua tingkat huruf dari suku sebelumnya. 

Sehingga dua tingkat setelah huruf I adalah huruf K. 

Soal 2

B, M, F, O, J, Q, … , …

A. N, S

B. O, S

C. N, R

D. M, O

E. M, S

Jawaban: a. N, S

Pembahasan: 

Tes logika aritmatika tersebut membentuk deret dua tingkat dengan dua larik yang berbeda. Aturan yang ditemukan: B, M, F, O, J, Q, … , …

  • Huruf hitam sebagai larik pertama mempunyai beda naik 4 tingkat huruf
  • Huruf merah sebagai larik kedua mempunyai beda naik 2 tingkat huruf

Maka suku huruf selanjutnya adalah N dan S.

Pada kebanyakan tes yang berupa deret angka sebenarnya cukup mudah. Apalagi jika kamu sering berlatih mengerjakannya, pasti mudah untuk memahami bentuk deretnya.

Tips penting dalam mengerjakan tes logika aritmatika agar mendapatkan nilai tinggi, yakni harus menemukan polanya terlebih dahulu. 


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah