Contoh Teks Eksposisi Fenomena Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari Singkat

Dalam kehidupan sehari-hari, ada fenomena sosial yang mungkin sudah kamu sering lihat dan dengar. Di sini ada contoh teks ekposisi terkait hal itu.

25 Agustus 2024 Nana

Argumentasi

Sistem ekonomi kapitalis berlandaskan untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya. Dalam perjalanan saat seseorang berusaha maka keuntungan lah yang jadi prioritas utama.

Memang tidaklah sama, namun jika cara memperoleh keuntungan tersebut dengan jalan yang tidak baik maka akan jadi keliru. Ekonomi kapitalis swasta mempunyai peranan yang cukup besar.

Sesungguhnya ada harapan agar mereka dapat berpartisipasi dalam pembangunan. Namun faktanya, banyak dari pengusaha yang justru makin menjepit rakyat miskin.

Sebab adanya persaingan bisnis yang kadang kalanya ada usaha-usaha tertentu yang sedang tumbuh dan harus dimatikan. Alasannya tak lain tak bukan adalah sebagai saingan yang berbahaya untuk usaha lain.

Namun apa mau dikata, sistem sudah bekerja seperti ini dan seolah-olah malah dibiarkan tumbuh. Itu jugalah yang menyebabkan mengapa kemiskinan semakin bertambah.

Penegasan Ulang

Kemiskinan adalah musuh bersama di dalam suatu negara dan harus segera dientaskan. Perlu kebijakan yang tepat guna untuk menyelesaikannya.

2. Contoh Teks Eksposisi Fenomena Sosial Kedua

Judul: Demonstrasi Massa

Pernyataan Pendapat (Tesis)

Akhir-akhir ini sering sekali terjadi demonstrasi atau hampir setiap waktu terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi tersebut seolah sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah masyarakat Indonesia.

Argumentasi

Menanggapi fenomena ini, seorang kepala daerah pernah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tak lain adalah adanya faktor lapar di masyarakat.

Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang tampak tenang saja lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi oleh pemerintah. Demonstrasi di negara-negara itu juga dinilai jarang terjadi.

Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi keras dari para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta sang kepala daerah untuk mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tersebut tidak terima dan tidak merasa memiliki motif serendah yang disebutkan oleh kepala daerah itu.

Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang dilakukan oleh mereka memang murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang terjadi di hadapan mereka.

Demonstrasi massa tak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif kelaparan seperti yang dituduhkan.

Demonstrasi ini mungkin masih berkaitan dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow yang membaginya ke dalam beberapa tingkatan.

Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara, kebutuhan yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.

Meski demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih berdasar oleh kebutuhan tingkatan akhir tadi.

Masyarakat yang melakukan demonstrasi disebabkan adanya kebutuhan akan pengakuan dari pemerintah maupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka tetap diakui.

Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, tentu membuat mereka mengupayakan untuk menunjukkan jati diri dan keberadaan dengan cara berdemonstrasi.

Close