6 Isi Hasil Perjanjian Konferensi Meja Bundar beserta Dampak Positif dan Negatifnya

Dalam artikel berikut, Mamikos akan memberikan informasi tentang hasil dari Konferensi Meja Bundar lengkap dengan dampaknya. Yuk, cari tahu informasi selengkapnya dalam artikel ini!

20 Maret 2024 Zuly Kristanto

Sayangnya, dua perjanjian ini tidak kunjung menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda.

Perjanjian-perjanjian yang telah dibuat ini justru membuat hubungan Indonesia dengan Belanda semakin memanas dan menimbulkan banyak gencatan senjata.

Hal inilah yang kemudian memaksa pihak PBB turun tangan untuk turut serta menjadi penengah dalam penyelesaian pertikaian yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda.

Campur tangan dari PBB ini membuat Indonesia dengan Belanda duduk kembali dalam sebuah perjanjian yang disebut dengan Konferensi Meja Bundar yang dilaksanakan di Den Haag Belanda.

Terselenggaranya Konferensi Meja Bundar (KMB) dengan ditengahi oleh PBB ini menjadi titik terang dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pelaksanaan Konferensi Meja Bundar (KMB)

Konferensi Meja Bundar (KMB) digelar di Gedung Ridderzaal, Den Haag, Belanda mulai 23 Agustus 1949 sampai dengan 2 November 1949.

Guna mendapatkan hasil yang memuaskan pihak Indonesia mengirimkan wakil-wakil terbaiknya. Pada konferensi ini, Indonesia mengirimkan delegasi dengan dipimpin Muhammad Hatta.

Di dalam delegasi ini, ada sederet nama-nama penting yang menjadi pelopor perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi.

Beberapa nama yang turut serta dalam delegasi Indonesia yang dikirim dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) antara lain adalah Dr. Moewardi, J. Leimena, T.B Simatupang, Sumitro Djojohadikusumo, Ali Sastroamidjojo, M. Supomo, dan Mohammad Roem.

Sementara itu dari pihak delegasi dari Belanda dipimpin oleh Johannes Henricus van Maarseveen.

Di dalam konferensi ini, hadir pula tokoh UNCI yang diwakili oleh Thomas Kingston Critchley yang saat ini menjadi diplomat dari Australia.

Selain delegasi dari Indonesia dan delegasi dari Belanda, Konferensi Meja Bundar (KMB) juga dihadiri oleh wakil dari BFO yang saat itu diwakili oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.

Perlu kamu tahu BFO yang hadir dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) ini merupakan suatu negara bagian bentukan Belanda.

Jalannya Konferensi Meja Bundar (KMB) sendiri di waktu itu ditandai dengan adanya pembacaan pidato sambutan dari masing-masing peserta.

Setidaknya ada lima pidato sambutan yang dibacakan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). Mereka yang terpilih membacakan pidato sambutan ini antara lain:

  1. Muhammad Hatta membacakan pidato sambutan dalam perannya sebagai ketua delegasi dari Indonesia.
  2. Dr. W. Drees membacakan pidato sambutan dalam perannya sebagai Perdana Menteri Belanda.
  3. Sultan Hamid II membacakan pidato sambutan dalam perannya sebagai Ketua BFO.
  4. J.H van Maarseveen membacakan pidato sambutan dalam perannya sebagai Menteri Wilayah Seberang Lautan Belanda.
  5. Thomas K. Critchley membacakan pidato sambutan dalam perannya sebagai Ketua UNCI.
Close