6 Isi Tuntutan Reformasi 1998 di Indonesia dan Penjelasannya

Ingin tahu apa saja isi tuntutan saat reformasi 1998? Dalam artikel ini, Mamikos akan berikan informasinya secara lengkap untuk kamu!

01 Oktober 2023 M Ansor

6 Isi Tuntutan Reformasi 1998 di Indonesia dan Penjelasannya – Tahun 1998 menjadi salah satu momen paling bersejarah bagi Indonesia karena era reformasi dimulai dengan berakhirnya masa kepemimpinan Soeharto, presiden kedua Indonesia yang menjabat selama 32 tahun.

Dalam gerakan demonstrasi tersebut, mahasiswa menuntut sejumlah agenda reformasi. Tuntutan tersebut kemudian dikenal dengan istilah agenda reformasi 1998.

Lalu, apa saja sebenarnya isi tuntutan tersebut? Dalam artikel ini, Mamikos akan sajikan informasi lengkap mengenai 6 isi tuntutan reformasi di Indonesia dan penjelasannya.

Apa Itu Reformasi 1998?

Isi Tuntutan Reformasi 1998 di Indonesia dan Penjelasannya
bbci.co.uk

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai apa saja 6 isi tuntutan reformasi 1998 di Indonesia beserta penjelasannya, alangkah lebih baiknya untuk memahami terlebih dahulu apa itu reformasi 1998 dan latar belakangnya.

Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan kamu tentang sejarah-sejarah penting yang terjadi di Indonesia.

Lalu, apa sih reformasi 1998 itu? Berikut penjelasannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata reformasi memiliki arti sebagai sebuah perubahan yang terjadi secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara. 

Di Indonesia, era reformasi pernah terjadi pada tahun 1998 silam, tepatnya pada tanggal 21 Mei 1998 saat periode kekuasaan presiden Soeharto resmi turun dan digantikan oleh presiden Indonesia yang baru yaitu B.J Habibie.

Era reformasi atau dapat disebut juga dengan istilah era pasca kepemimpinan Soeharto menjadi salah satu momentum paling bersejarah dalam tatanan kehidupan masyarakat Indonesia.

Era reformasi 1998 dilatarbelakangi oleh krisis ekonomi dan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah pada saat itu. 

Di mana sebelumnya pada tahun 1997, krisis ekonomi yang terjadi di negara tetangga yaitu Thailand perlahan-lahan mulai berdampak pada perekonomian di Indonesia.

Sehingga beragam permasalahan muncul mulai nilai tukar rupiah ke USD mulai merosot sampai sebanyak Rp15.000/dollar.

Harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi, pengangguran serta kemiskinan semakin merajalela, banyak bank yang bermasalah, hingga KKN yang terjadi di kalangan para pejabat pemerintah yang mengikis kepercayaan masyarakat.

Apa Saja 6 Isi Tuntutan Reformasi 1998 di Indonesia?

Seperti yang sudah Mamikos ungkap sebelumnya bahwa krisis ekonomi dan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah membuat ribuan mahasiswa terjun ke lapangan.

Nah, adapun beberapa isi tuntutan yang dapat kamu ketahui adalah sebagai berikut:

6 Isi Tuntutan Reformasi 1998 di Indonesia Beserta Penjelasannya

Isi Tuntutan Reformasi 1998 di Indonesia
tempo.co

1. Adili Soeharto dan Pengikutnya 

Isi tuntutan reformasi 1998 di Indonesia yang pertama adalah adili Soeharto dan pengikutnya.

Selama masa kepemimpinan Soeharto, kondisi perekonomian yang terjadi di Indonesia sangat kacau balau, apalagi setelah mengalami krisis moneter pada tahun 1998. 

Hal ini menyebabkan para mahasiswa ingin membuat sekaligus melakukan gerakan untuk menurunkan kekuasaan Soeharto dari jabatannya sebagai presiden Indonesia yang telah menjabat selama 32 tahun.

Para mahasiswa meminta adanya sebuah reformasi pada sistem pemerintahan Indonesia pada saat itu, salah satunya yaitu mengadili Soeharto dan para pengikutnya.

Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan mengingat praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) sangat marak terjadi selama Soeharto menjabat sebagai presiden yang membuat Indonesia mengalami kerugian sangat besar.

2. Amandemen UUD 1945 

Isi tuntutan reformasi 1998 di Indonesia yang kedua adalah amandemen atau perubahan UUD 1945.

Para mahasiswa menuntut adanya perubahan terhadap undang-undang dasar tersebut karena pada saat masa kepemimpinan Soeharto tidak ada hukum yang ditetapkan untuk mengatur batas sebuah jabatan presiden maupun menteri.

Karena tidak adanya peraturan tersebut dalam UUD 1945, menyebabkan Soeharto dapat menjabat sebagai presiden dengan waktu yang sangat panjang selama yang ia mau.

Akhirnya para mahasiswa menuntut adanya amandemen terkait UUD 1945 karena jika tidak dilakukan perubahan, besar kemungkinan presiden-presiden selanjutnya akan melakukan hal serupa seperti Soeharto.

3. Otonomi Daerah Seluas-luasnya 

Isi tuntutan reformasi 1998 di Indonesia yang ketiga yaitu otonomi daerah seluas-luasnya.

Pada masa orde baru atau kepemimpinan Soeharto, pembangunan serta pengembangan daerah hanya terpusat di satu titik yaitu pulau jawa sehingga perkembangan-perkembangan di daerah lain tidak merata.

Para mahasiswa menuntut agar pemerintah melakukan pelebaran otonomi daerah sehingga semua wilayah yang ada di Indonesia, yaitu dari Sabang sampai Merauke dapat mengembangkan daerahnya masing-masing agar tidak tertinggal.

Close