13 Jenis Hormon pada Tubuh Manusia beserta Fungsi dan Penjelasannya Lengkap
13 Jenis Hormon pada Tubuh Manusia beserta Fungsi dan Penjelasannya Lengkap – Tahukah kamu bahwa di dalam tubuh manusia ada banyak sekali hormon yang membangunnya?
Hormon-hormon tersebut memiliki fungsi masing-masing yang saling kerja sama dalam tubuh manusia.
Nah, Mamikos sudah menyiapkan beberapa informasi tentang hormon hingga jenis hormon pada tubuh manusia.
Pengertian Hormon
Daftar Isi
Hormon dalam tubuh manusia merupakan zat kimia khusus yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, yang memiliki peran krusial dalam mengatur berbagai fungsi biologis penting.
Hormon ini berfungsi sebagai pesan kimia yang beredar dalam aliran darah, membawa instruksi dan informasi ke berbagai organ dan sel di seluruh tubuh.
Dengan cara ini, hormon mengendalikan sejumlah proses vital, mulai dari pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, fungsi seksual dan reproduksi, hingga mood dan respon tubuh terhadap stres.
Keseimbangan hormon yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Sedangkan ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan metabolisme, masalah reproduksi, pertumbuhan abnormal, dan gangguan psikologis.
Oleh karena itu, sistem endokrin, yang terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon, memainkan peran yang tidak bisa diremehkan dalam memastikan homeostasis dan fungsi tubuh yang optimal.
Fungsi Hormon
Berikut ini adalah beberapa fungsi hormon yang harus kamu pahami sebelum masuk pda pembahasan jenis hormon pada tubuh manusia, ya.
1. Pengaturan Metabolisme
Hormon seperti insulin dan glukagon yang diproduksi oleh pankreas berperan dalam mengatur metabolisme glukosa, sementara hormon tiroid seperti tiroksin mempengaruhi kecepatan metabolisme keseluruhan, termasuk pembakaran kalori dan kecepatan detak jantung.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan
Hormon pertumbuhan (GH) yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seluruh tubuh.
Hormon seks, seperti testosteron dan estrogen, mengatur perkembangan karakteristik seksual sekunder dan reproduksi.
3. Fungsi Seksual dan Reproduksi
Hormon reproduksi seperti estrogen, progesteron, dan testosteron mengatur ovulasi, menstruasi, kehamilan, serta fungsi seksual dan reproduksi.
4. Pengaturan Siklus Tidur-Bangun
Melatonin, yang diproduksi oleh kelenjar pineal, mempengaruhi ritme sirkadian dan siklus tidur-bangun.
5. Respon terhadap Stres
Hormon adrenalin dan kortisol yang diproduksi oleh kelenjar adrenal berperan dalam respon tubuh terhadap stres, termasuk peningkatan detak jantung dan energi.
6. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Hormon seperti aldosteron yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan antidiuretik (ADH) yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari bertanggung jawab atas keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, mempengaruhi tekanan darah dan fungsi ginjal.
7. Regulasi Suhu Tubuh
Beberapa hormon, termasuk hormon tiroid, mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menghasilkan dan mengeluarkan panas.
8. Pengaturan Produksi Sel Darah
Eritropoetin (EPO) yang diproduksi oleh ginjal merangsang produksi sel darah merah dalam sumsum tulang.
Jenis-jenis Hormon
Nah berikut ini adalah beberapa jenis hormon pada tubuh manusia yang harus kamu pelajari secara optimal, ya.
1. Hormon Peptida dan Protein
Hormon peptida dan protein terdiri dari rantai pendek atau panjang asam amino.
Mereka merupakan jenis hormon pada tubuh manusia yang paling banyak dan beragam, mencakup banyak fungsi penting dalam tubuh.
Karena sifatnya yang larut dalam air, hormon-hormon ini tidak dapat menembus membran lipid sel target.
Sebagai gantinya, mereka berikatan dengan reseptor spesifik di permukaan sel.
Hal ini memicu serangkaian reaksi kaskade di dalam sel yang biasanya melibatkan molekul kedua (second messenger) seperti cAMP (cyclic Adenosine Monophosphate).
Insulin
Hormon ini diproduksi oleh sel beta di pankreas dan memiliki peran krusial dalam mengatur metabolisme karbohidrat dengan memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam sel, sehingga menurunkan kadar glukosa darah.
Kegagalan produksi atau fungsi insulin dapat menyebabkan diabetes mellitus.
Glukagon
Berlawanan dengan insulin, glukagon diproduksi oleh sel alfa di pankreas dan meningkatkan kadar glukosa darah dengan merangsang penguraian glikogen menjadi glukosa di hati.
Glukagon dan insulin bekerja bersama untuk menjaga keseimbangan glukosa darah.
Hormon Pertumbuhan (GH)
Diproduksi oleh kelenjar pituitari, GH mempengaruhi hampir semua jaringan tubuh, terutama tulang dan otot, merangsang pertumbuhan dan reproduksi sel serta regenerasi.
Gangguan dalam produksi GH dapat menyebabkan dwergroei atau gigantisme dan akromegali pada orang dewasa.
Antidiuretik (ADH) atau Vasopressin
Diproduksi di hipotalamus dan disimpan di kelenjar pituitari, ADH berperan dalam pengaturan keseimbangan air dalam tubuh dengan meningkatkan reabsorpsi air di ginjal, yang mengurangi volume urine dan mencegah dehidrasi.
2. Hormon Steroid
Hormon steroid adalah hormon yang larut lemak, dibuat dari kolesterol, dan dapat melewati langsung melalui membran sel target untuk berinteraksi dengan reseptor intraseluler.
Setelah hormon steroid berikatan dengan reseptor spesifiknya di dalam sel, kompleks hormon-reseptor ini berpindah ke inti sel, di mana mereka dapat langsung mempengaruhi ekspresi gen dan sintesis protein.
Kortisol
Sebagai hormon stres utama, kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal dan memiliki banyak fungsi, termasuk pengaturan metabolisme glukosa, pengurangan inflamasi, dan membantu tubuh merespon stres.
Produksi kortisol yang berlebihan atau tidak cukup dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sindrom Cushing atau penyakit Addison.
Aldosteron
Juga diproduksi oleh kelenjar adrenal, aldosteron berperan dalam regulasi tekanan darah dengan meningkatkan reabsorpsi natrium dan air di ginjal, sementara meningkatkan ekskresi kalium.
Ini penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan volume cairan dalam tubuh.
3. Hormon Tiroid
Hormon tiroid, termasuk tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), diproduksi oleh kelenjar tiroid dan memiliki peran penting dalam mengatur metabolisme.
Hormon tiroid merangsang konsumsi oksigen dan produksi panas di seluruh tubuh, mempengaruhi kecepatan metabolisme basal.
Salah satu jenis hormon pada tubuh manusia ini mempengaruhi hampir semua sistem tubuh, dari pertumbuhan dan pengembangan hingga kecepatan detak jantung dan metabolisme.
Gangguan dalam produksi hormon tiroid dapat menyebabkan hipotiroidisme (produksi hormon tiroid yang kurang) atau hipertiroidisme (produksi hormon tiroid yang berlebihan), keduanya memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan.
4. Adrenalin (Epinefrin) dan Noradrenalin (Norepinefrin)
Diproduksi oleh sumsum adrenal, hormon-hormon ini bertanggung jawab atas respons “fight or flight” tubuh terhadap stres atau situasi darurat.
Mereka meningkatkan denyut jantung, memperlebar pembuluh darah, dan meningkatkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah ke otot untuk meningkatkan kemampuan fisik dalam situasi berbahaya.
5. Hormon Peptida/Protein dan Steroid Lokal
Selain hormon peptida/protein dan steroid yang beredar dalam aliran darah, ada juga hormon peptida/protein dan steroid yang bertindak secara lokal di dalam jaringan tempat mereka diproduksi, tanpa perlu masuk ke dalam aliran darah. Contohnya:
Hormon Peptida/Protein Lokal
Contohnya termasuk faktor pertumbuhan, sitokin, dan interleukin yang mempengaruhi pertumbuhan dan perbaikan jaringan di tempat produksi mereka.
Steroid Lokal
Contohnya termasuk hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin di dalam jaringan tertentu.
Seperti hormon seks steroid yang dihasilkan oleh ovarium dan testis, serta kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal.
Mereka mempengaruhi fungsi lokal di tempat mereka diproduksi.
6. Vitamin D
Meskipun kadang-kadang disebut sebagai vitamin, vitamin D sebenarnya berfungsi sebagai hormon steroid setelah diaktifkan di dalam tubuh.
Ini mempengaruhi penyerapan kalsium dalam usus dan pengaturan kadar kalsium dalam darah.
Setiap jenis hormon memiliki peran dan mekanisme kerja yang unik dalam menjaga keseimbangan dan fungsi tubuh secara keseluruhan.
Kombinasi interaksi antara hormon-hormon ini membentuk sistem endokrin yang kompleks dan sangat terkoordinasi, memastikan bahwa tubuh dapat beradaptasi dan menjaga homeostasis dalam berbagai kondisi dan situasi yang berbeda.
7. Prostanoid
Prostanoid adalah jenis hormon pada tubuh manusia yang terdiri dari prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan, yang semuanya berasal dari asam lemak.
Hormon-hormon ini memiliki berbagai fungsi di dalam tubuh, termasuk pengaturan respons inflamasi, regulasi tekanan darah, dan kontraksi otot polos.
8. Prostaglandin
Hormon ini diproduksi di berbagai jaringan tubuh dan memiliki berbagai efek, termasuk merangsang kontraksi otot polos, mengatur respons inflamasi, dan mengatur fungsi ginjal serta sistem pencernaan.
9. Prostasiklin
Jenis hormon pada tubuh manusia kali ini diproduksi di endotelium pembuluh darah, prostasiklin memiliki peran penting dalam mengatur tekanan darah dengan merangsang vasodilatasi dan mencegah pembekuan darah.
10. Tromboksan
Diproduksi oleh trombosit, tromboksan berperan dalam pembekuan darah dengan merangsang agregasi trombosit dan kontraksi otot polos pembuluh darah.
11. Hormon Sitokin
Hormon sitokin adalah jenis hormon peptida yang diproduksi oleh sel-sel sistem kekebalan tubuh.
Mereka berperan dalam mengatur respons imun tubuh terhadap infeksi, peradangan, dan berbagai kondisi lainnya.
12. Interleukin
Interleukin adalah kelompok hormon sitokin yang memediasi interaksi antara sel-sel kekebalan tubuh, merangsang proliferasi dan diferensiasi sel-sel imun, serta mengatur respons inflamasi.
13. Tumor Necrosis Factor (TNF)
Hormon sitokin ini berperan dalam mengatur respons inflamasi, apoptosis (kematian sel terprogram), dan proliferasi sel.
Penutup
Nah itulah penjelasan mengenai jenis hormon pada tubuh manusia yang kamu perlu tahu. Jika tertarik dengan informasi semacam ini, silahkan kunjungi artikel di website Mamikos yang lainnya, ya.
FAQ
Hormon merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang kemudian diangkut oleh darah untuk mengatur fungsi sel, jaringan, atau organ tertentu dalam tubuh. Beberapa dari kelenjar endokrin ini terletak di otak, termasuk hipotalamus dan kelenjar pituitari.
Estrogen, yang merupakan hormon seks wanita utama, dihasilkan oleh ovarium. Fungsinya mencakup pengaturan siklus menstruasi, mendukung kehamilan yang sehat, dan berkontribusi pada kesehatan jantung.
Ketidakseimbangan hormon dalam sistem endokrin dapat menyebabkan beragam kondisi medis, bergantung pada kelenjar atau hormon yang terpengaruh. Sebagai contoh, masalah pada kelenjar adrenal dapat berakibat pada gangguan tekanan darah, metabolisme, serta fungsi ginjal.
Merasa lelah secara terus-menerus merupakan indikator umum adanya ketidakseimbangan hormon. Tingginya kadar progesteron dapat menyebabkan kantuk. Sementara itu, produksi hormon tiroid yang rendah oleh kelenjar tiroid dapat mengakibatkan penurunan energi.
Umumnya, siklus normal dapat kembali dalam waktu 2 hingga 6 bulan setelah penghentian penggunaan, namun ini juga bergantung pada kondisi individu masing-masing.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: