4 Jenis Perilaku Konsumen beserta Penjelasannya Lengkap

4 Jenis Perilaku Konsumen beserta Penjelasannya Lengkap – Perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari mengapa orang memilih produk atau jasa tertentu, bagaimana mereka membuat keputusan pembelian, dan apa yang memotivasi mereka untuk melakukan pembelian.

Dalam artikel ini, Mamikos akan menjelaskan apa itu perilaku konsumen, faktor yang memengaruhi perilaku konsumen, jenis perilaku konsumen hingga manfaat apa saja yang dapat dipelajari dengan mengetahui ilmu ini.

Mari kamu mulai dengan memahami konsep dasar perilaku konsumen dan mengapa hal ini begitu penting dalam dunia ekonomi.

Pengertian Perilaku Konsumen

pexels.com/@yeremia-ganda-155350413

Menurut American Marketing Association (AMA), perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai interaksi dinamis antara pengaruh eksternal dan faktor kognitif, yang mencakup pemikiran, perilaku, serta peristiwa yang terjadi di sekitar individu.

Dalam konteks ini, manusia terlibat dalam berbagai aspek kehidupan mereka yang mencakup pembelian dan penggunaan produk atau jasa.

Pride dan Ferrell (1995) juga menambahkan bahwa perilaku konsumen merujuk pada tindakan pembelian oleh konsumen akhir yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, bukan untuk tujuan bisnis atau penjualan ulang kepada pihak lain.

Secara sederhana, perilaku konsumen adalah studi yang mendalam tentang konsumen dan proses yang mereka jalani dalam pemilihan, penggunaan, dan bahkan pembuangan produk dan jasa.

Studi ini juga mencakup analisis respons emosional dan kognitif yang muncul selama interaksi konsumen dengan berbagai aspek pasar dan produk.

Tjiptono (2005) menyatakan bahwa terdapat tiga alasan fundamental yang mendukung perlunya studi perilaku konsumen dalam konteks ilmu ekonomi:

1. Menciptakan Kepuasan Pelanggan

Salah satu tujuan utama dalam dunia bisnis adalah mencapai kepuasan pelanggan. Dalam rangka mencapai hal ini, pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen sangat penting.

Melalui pemahaman tersebut, seorang pemasar dapat benar-benar mengetahui apa yang diharapkan oleh pelanggan, dan dengan demikian, dapat merancang produk atau layanan yang benar-benar memenuhi harapan pelanggan, menciptakan kepuasan yang berkelanjutan.

2. Implementasi Orientasi Pelanggan

Pemasaran yang sukses seringkali melibatkan orientasi pelanggan yang kuat. Ini berarti menciptakan budaya organisasi yang sepenuhnya memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Studi perilaku konsumen menjadi landasan yang penting dalam mengembangkan “customer culture” ini, yaitu budaya organisasi yang menerapkan visi dan misi perusahaan dengan memanfaatkan pemahaman yang mendalam tentang perilaku konsumen dalam setiap aspek pengambilan keputusan dan perencanaan pemasaran.

3. Mendorong Keputusan Pembelian yang Bijak

Studi perilaku konsumen juga memberikan wawasan berharga kepada individu, membantu mereka menjadi konsumen yang bijak.

Dengan pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen, individu dapat membuat keputusan pembelian yang lebih rasional dan optimal, yang pada akhirnya dapat menguntungkan baik bagi diri mereka sendiri maupun dalam konteks ekonomi yang lebih luas.

Manfaat Studi Perilaku Konsumen

Mowen dan Minor (2001) menggarisbawahi sejumlah manfaat yang dapat diperoleh melalui studi perilaku konsumen dalam konteks ilmu ekonomi:

1. Membantu Manajer Pemasaran dalam Membuat Keputusan

Pengetahuan tentang perilaku konsumen membantu manajer pemasaran dalam merancang strategi yang lebih cerdas dan efektif.

Ini mencakup pemahaman mendalam tentang preferensi, kebutuhan, dan kecenderungan konsumen, yang memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat terkait dengan produk, harga, promosi, dan distribusi.

2. Menambah Pengetahuan pada Peneliti Pemasaran

Studi perilaku konsumen memberikan dasar pengetahuan yang kaya bagi peneliti pemasaran.

Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan teori dan konsep yang lebih kuat, serta menjalankan penelitian yang lebih mendalam dan berorientasi pada praktek.

3. Membantu Pemerintah dalam Pembuatan Hukum Belanja

Pemerintah memainkan peran penting dalam mengatur pasar dan melindungi hak konsumen.

Dengan pemahaman yang baik tentang perilaku konsumen, pemerintah dapat menciptakan hukum dan peraturan yang lebih efektif untuk melindungi kepentingan konsumen, mendorong persaingan yang sehat, dan mengoptimalkan kesejahteraan ekonomi.

4. Membantu Konsumen dalam Mengambil Keputusan

Studi perilaku konsumen memberikan panduan berharga kepada konsumen akhir.

Ini membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian yang lebih informasional dan cerdas, dengan memahami implikasi dari pilihan yang mereka buat.

Selain itu, konsumen juga menjadi lebih sadar akan hak-hak mereka dalam transaksi konsumen.

Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen

Pengaruh yang mendasari perilaku konsumen dalam ilmu ekonomi dapat dipilah menjadi beberapa faktor kunci yang mencakup: 1) pengaruh lingkungan, 2) perbedaan dan pengaruh individu dan 3) proses psikologis.

1) Pengaruh Lingkungan

Faktor lingkungan merujuk pada elemen-elemen di luar individu yang memiliki dampak pada konsumen, pengambil keputusan, dan pemasar.

Faktor-faktor eksternal yang memengaruhi perilaku konsumen meliputi aspek-aspek seperti budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi.

1. Budaya: Budaya di sekitar memainkan peran besar dalam menentukan apa yang konsumen suka dan tidak suka beli.

Misalnya, apa yang dianggap penting atau mewah dalam budaya di sekitar konsumen dapat memengaruhi produk apa yang akan konsumen pilih.

2. Kelas Sosial: Seberapa banyak uang yang konsumen miliki, pekerjaan konsumen, dan pendidikan memengaruhi cara konsumen berbelanja.

Orang dengan gaji lebih tinggi mungkin akan memilih produk yang berbeda dibandingkan dengan orang dengan gaji rendah.

3. Pengaruh Pribadi: Kepribadian dan minat konsumen juga berperan besar.

Orang yang suka olahraga mungkin lebih cenderung membeli produk yang terkait dengan olahraga, sementara yang senang dengan teknologi mungkin lebih memilih gadget.

4. Keluarga: Keluarga juga memengaruhi cara konsumen berbelanja. Kadang-kadang, konsumen membeli produk karena saran atau kebiasaan yang diperoleh dari keluarga.

5. Situasi: Kondisi atau situasi saat berbelanja juga penting. Misalnya, konsumen mungkin lebih cenderung membeli makanan cepat saji saat sedang dalam perjalanan daripada saat di rumah.

2) Perbedaan dan Pengaruh Individu

1. Sumberdaya Konsumen: Sumberdaya yang konsumen miliki, seperti uang dan waktu, memengaruhi keputusan belanja. Jika konsumen memiliki lebih uang, mungkin bisa memilih produk yang lebih mahal atau mewah.

2. Motivasi dan Keterlibatan: Seberapa besar motivasi konsumen terhadap produk atau seberapa terlibat kamu dalam proses pembelian juga memainkan peran.

Misalnya, jika seorang konsumen sangat suka musik, maka ia mungkin lebih antusias mencari produk terkait musik.

3. Pengetahuan: Pengetahuan tentang produk memengaruhi apa yang konsumen beli. Semakin konsumen tahu tentang produk, semakin baik konsumen bisa membuat keputusan yang cerdas.

4. Sikap: Apa yang konsumen rasakan tentang merek atau produk juga memengaruhi pilihan. Misalnya, jika konsumen suka merek tertentu, mungkin lebih cenderung memilih produk dari merek tersebut.

5. Kepribadian dan Gaya Hidup: Kepribadian dan gaya hidup konsumen juga memainkan peran. Orang yang suka petualangan mungkin akan lebih cenderung memilih produk terkait petualangan.

3) Proses Psikologis

1. Pengolahan Informasi: Saat konsumen berbelanja, konsumen mengumpulkan banyak informasi tentang produk atau layanan.

Bagaimana seorang konsumen memproses informasi ini, seperti membandingkan harga atau fitur produk, memengaruhi keputusan konsumen.

Ini membantu konsumen memilih yang terbaik sesuai kebutuhan.

2. Pembelajaran: Konsumen juga belajar dari pengalaman berbelanja.

Jika konsumen pernah membeli produk yang tidak sesuai, konsumen tersebut bisa belajar untuk membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.

Pengalaman berbelanja membentuk cara berbelanja di kemudian hari.

3. Perubahan Sikap dan Perilaku: Terkadang, konsumen bisa mengubah pikiran tentang produk atau merek. Misalnya, awalnya seorang konsumen mungkin tidak tertarik pada suatu produk.

Namun, setelah mencobanya atau mendengar ulasan positif, ia bisa berubah pikiran dan mencobanya. Perubahan seperti itu dapat memengaruhi perilaku berbelanja.

4 Jenis Perilaku Konsumen

1. Pembelian yang Kompleks (Complex Buying Behavior)

Jenis perilaku konsumen pertama adalah “Perilaku Pembelian yang Kompleks” atau Complex Buying Behavior. Ini adalah ketika orang membuat keputusan yang rumit saat membeli produk atau layanan.

Perilaku pembelian kompleks ini terjadi ketika konsumen harus mempertimbangkan banyak faktor sebelum memutuskan apa yang akan mereka beli.

Ini bisa melibatkan membandingkan banyak merek atau produk, memeriksa ulasan, mempertimbangkan harga, dan memikirkan kebutuhan pribadi mereka.

Dalam situasi ini, konsumen cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk penelitian sebelum mereka benar-benar memutuskan untuk membeli.

Mereka ingin memastikan bahwa mereka membuat keputusan yang benar-benar tepat sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

Jadi, perilaku pembelian kompleks adalah saat kamu semua melakukan “pikir panjang” sebelum kamu memutuskan untuk membeli sesuatu yang penting.

2. Pembelian untuk Mengurangi Ketidakpastian (Disonance Reducing Buying Behavior)

“Perilaku Pembelian untuk Mengurangi Ketidakpastian ” atau Disonance Reducing Buying Behavior merupakan jenis perilaku konsumen kedua.

Hal ini terjadi ketika seseorang merasa ragu atau cemas setelah membeli produk atau layanan tertentu.

Perilaku ini terjadi ketika konsumen merasa perlu mengurangi ketidakpastian dan keraguan mereka setelah melakukan pembelian.

Mereka mungkin merasa khawatir apakah keputusan mereka benar atau apakah ada produk yang lebih baik di luar sana.

Untuk mengurangi rasa ragu ini, konsumen dapat mencari informasi tambahan, membaca ulasan, atau bahkan membandingkan produk dengan yang lain.

Tujuannya adalah agar mereka merasa lebih yakin dan puas dengan keputusan pembelian mereka.

Jadi, perilaku pembelian pengurangan disonansi adalah cara seorang konsumen mengatasi keraguan yang muncul setelah ia membeli sesuatu, sehingga ia merasa lebih nyaman dengan keputusan yang dibuat.

3. Pembelian Rutin (Habitual Buying Behavior)

Jenis perilaku konsumen ketiga ialah “Perilaku Pembelian Rutin” atau Habitual Buying Behavior.

Jenis perilaku konsumen ini terjadi ketika seseorang cenderung membeli produk tanpa banyak pertimbangan atau analisis.

Perilaku ini muncul ketika konsumen telah mengembangkan kebiasaan atau rutinitas dalam berbelanja.

Mereka mungkin membeli produk tertentu hanya karena mereka terbiasa atau sudah melakukannya selama bertahun-tahun.

Ini seringkali terjadi pada produk-produk sehari-hari seperti pasta gigi, sabun, atau makanan favorit. Dalam situasi ini, konsumen tidak perlu banyak berpikir atau mencari informasi tambahan.

Mereka hanya pergi dan membeli produk yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

Jadi, perilaku pembelian kebiasaan adalah ketika seseorang membeli sesuatu tanpa banyak pemikiran, hanya karena itu sudah menjadi kebiasaan atau rutinitas sebelumnya.

4. Pembelian untuk Menemukan Ragam (Variety Seeking Buying Behavior)

“Perilaku Pembelian untuk Menemukan Ragam” atau Variety Seeking Buying Behavior adalah jenis perilaku konsumen terakhir.

Jenis perilaku konsumen ini terjadi ketika seseorang mencari variasi atau keberagaman dalam produk yang mereka beli.

Perilaku ini terjadi ketika konsumen ingin mencoba sesuatu yang berbeda dan tidak ingin monoton.

Mereka mungkin bosan dengan produk yang sama setiap kali, jadi mereka mencari variasi atau merek baru untuk mencoba hal yang berbeda.

Dalam situasi ini, konsumen mungkin akan mencari produk yang berbeda setiap kali mereka berbelanja, hanya untuk merasakan variasi. Mereka ingin menghindari kebosanan dan mencoba sesuatu yang segar.

Jadi, perilaku pembelian mencari keragaman adalah ketika seorang konsumen ingin mencoba hal-hal yang berbeda dan tidak ingin selalu membeli produk yang sama.

Ini karena kamu ingin merasakan variasi dalam kehidupannya.

Penutup

Dalam artikel jenis perilaku konsumen, Mamikos telah merangkum berbagai jenis perilaku konsumen yang dapat memengaruhi cara konsumen berbelanja.

Apakah itu perilaku pembelian kebiasaan, pengurangan disonansi, atau mencari keragaman, hingga pemahaman tentang studi perilaku konsumen dan manfaatnya.

Semoga artikel jenis perilaku konsumen membantu kamu untuk lebih memahami dunia konsumen dan mendalami ilmu ekonomi. Terima kasih telah membaca!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta