14 Jenis Reksadana Populer beserta Penjelasannya, Pemula Wajib Tahu Ini

14 Jenis Reksadana Populer beserta Penjelasannya, Pemula Wajib Tahu Ini – Kalau kamu suka menyimak konten youtube dari Raditya Dika, pasti tidak akan asing dengan istilah ”reksadana”, bukan?

Di tengah informasi digital yang makin masif ini, reksadana memang semakin diminati banyak orang untuk berinvestasi.

Namun, sebenarnya apa itu reksadana dan apa saja jenis-jenis reksadana? Yuk, simak penjelasannya dari Mamikos berikut ini!

Pengertian Reksadana

Pixabay/@sergeitokmakov

Tentu sebelum mengetahui jenis-jenis reksadana, terlebih dahulu kamu harus memahami apa sih itu reksadana.

Nah, reksadana adalah salah satu jenis investasi atau instrumen investasi yang memungkinkan sejumlah individu untuk menggabungkan dana mereka dalam suatu entitas yang dikelola secara profesional, yang disebut manajer investasi.

Pernah melihat drama korea yang berjudul Home Town Cha Cha Cha? Nah, pekerjaan pemain utamanya sebelum pulang ke desanya adalah seorang manajer investasi.

Jika belum menonton, kamu bisa menontonnya sebagai bahan referensi, ya.

Konsep dasar reksadana melibatkan investasi kolektif, di mana dana dari banyak investor digunakan untuk membentuk portofolio efek. 

Manajer investasi, yang ahli dalam pemilihan dan pengelolaan investasi, bertanggung jawab mengelola dana tersebut dengan tujuan mencapai hasil investasi yang diinginkan, seperti pertumbuhan modal atau pendapatan rutin.

Manajer investasi akan memasukkan dana kamu ke beberapa portofolio.

Dengan kemudahan ini, reksadana menjadi pilihan populer bagi individu yang ingin terlibat dalam pasar keuangan tanpa harus secara langsung mengelola portofolio mereka.

Keunggulan Investasi di Reksadana

Investasi di reksadana memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi banyak investor, terutama ketika dipegang dalam jangka panjang. 

Pertama, diversifikasi yang dimiliki reksadana memungkinkan investor untuk memiliki sebagian kecil kepemilikan dalam berbagai instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. 

Dengan cara ini, risiko dapat dikurangi karena potensi kerugian dari satu instrumen dapat diimbangi oleh kinerja positif instrumen lainnya. 

Selain itu, manajemen profesional oleh perusahaan pengelola investasi memberikan keunggulan tambahan.

Para manajer investasi yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan mendalam di bidang keuangan bertanggung jawab untuk mengelola portofolio reksadana. 

Keberadaan mereka membantu investor yang tidak memiliki waktu atau pengetahuan untuk secara aktif mengelola investasi mereka sendiri. 

Manajer investasi menggunakan analisis pasar yang cermat dan strategi investasi yang terukur untuk mencapai hasil yang optimal dalam jangka panjang.

Keunggulan lainnya adalah likuiditas yang tinggi.

Reksadana dapat dibeli atau dijual setiap hari pada harga yang mencerminkan nilai aset bersih (NAV) saat itu. 

Likuiditas yang tinggi ini juga memudahkan investor untuk melakukan penarikan dana jika diperlukan, meskipun diharapkan bahwa investasi jangka panjang akan memberikan hasil yang lebih baik.

Keuntungan terakhir adalah adanya pengelolaan risiko yang lebih baik. 

Perusahaan manajemen investasi melakukan riset menyeluruh dan menerapkan strategi manajemen risiko untuk mengelola potensi kerugian. 

Dengan menggabungkan analisis risiko yang cermat dengan strategi diversifikasi, reksadana menciptakan lingkungan investasi yang lebih terkendali.

Secara keseluruhan, investasi jangka panjang di reksadana menawarkan kombinasi keunggulan diversifikasi, manajemen profesional, likuiditas tinggi, dan pengelolaan risiko yang efektif. 

Kehadiran ini menjadikan reksadana sebagai instrumen investasi yang menarik bagi mereka yang mengutamakan kestabilan dan pertumbuhan portofolio secara berkelanjutan.

Jenis-jenis Reksadana

Tentu masing-masing memiliki karakteristik dan tujuan investasi yang berbeda, ya. Yuk, simak penjelasannya sampai akhir di bawah ini!

1. Reksadana Saham

Reksadana saham menginvestasikan sebagian besar dana dalam saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek.

Tujuan utamanya adalah pertumbuhan modal jangka panjang. Kinerja reksadana saham sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar saham, sehingga dapat memberikan hasil yang tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang signifikan.

2. Reksadana Obligasi

Jika reksadana saham banyak menginvestasikan di bursa efek, maka reksadana obligasi lebih banyak dalam obligasi atau surat utang.

Instrumen ini dianggap lebih stabil dibandingkan reksadana saham karena nilai obligasi cenderung kurang berfluktuasi.

Tujuan utama reksadana obligasi adalah memberikan pendapatan rutin kepada investor melalui bunga obligasi, sehingga cocok untuk investor yang mencari tingkat stabilitas yang lebih tinggi.

3. Reksadana Pasar Uang

Jika kamu adalah seorang investasi low risk, maka produk ini paling cocok untukmu.

Berhubung reksadana pasar uang memang diinvestasikan untuk produk-produk yang aman, maka produk ini cocok investasi jangka pendek.

Kamu tidak perlu khawatir akan rugi jika membeli produk ini. Hal ini karena reksadana pasar uang akan cenderung selalu naik, walaupun kenaikannya memang tidak signifikan.

4. Reksadana Campuran

Salah satu dari jenis-jenis reksadana selanjutnya adalah reksadana campuran.

Jika kamu tertarik dengan saham dan obligasi, maka kamu bisa memilih produk ini. Hal ini karena reksadana campuran merupakan gabungan dari kedua produk ini.

Produk ini memang untuk memudahkan investor yang ingin memiliki growth investasi yang bagus, namun juga tidak terlalu takut merugi.

5. Reksadana Indeks

Sebagaimana namanya, reksadana ini memang akan melihat indeks dari suatu saham.

Manfaatnya termasuk biaya pengelolaan yang lebih rendah karena tidak memerlukan analisis aktif oleh manajer investasi. 

Reksadana indeks adalah diantara jenis-jenis reksadana  yang cocok untuk investor yang ingin eksposur pasar secara umum.

6. Reksadana Real Estat (REITs)

Salah satu dari jenis-jenis reksadana kali ini mungkin jarang sekali kamu dengar.

Reksadana real estat menginvestasikan dana dalam properti fisik, seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, atau proyek real estat lainnya.

Investasi ini memberikan keuntungan dari hasil sewa dan potensi apresiasi nilai properti. REITs memberikan kesempatan untuk diversifikasi melalui kepemilikan aset fisik.

7. Reksadana Lokal/Regional

Beberapa reksadana fokus pada investasi di pasar lokal atau regional tertentu, baik itu dalam satu negara atau kawasan geografis tertentu.

8. Reksadana Dana ETF Emas

Reksadana ini menginvestasikan dana dalam instrumen emas, seperti logam mulia atau kontrak berjangka emas. Ini memberikan eksposur langsung terhadap harga emas.

9. Reksadana Saham Syariah

Mirip dengan reksadana saham konvensional, reksadana saham syariah mengikuti prinsip-prinsip syariah Islam dalam pemilihan instrumen investasinya.

Investasinya harus sesuai dengan aturan-aturan syariah, seperti larangan terhadap perusahaan yang terlibat dalam riba atau alkohol.

10. Reksadana Pendapatan Tetap Syariah

Serupa dengan reksadana obligasi, reksadana pendapatan tetap syariah berfokus pada instrumen pendapatan tetap yang mematuhi prinsip-prinsip syariah. 

Investasinya mencakup obligasi dan instrumen pasar uang yang sesuai dengan aturan syariah.

11. Reksadana Pasar Uang Syariah

Reksadana pasar uang syariah berinvestasi dalam instrumen pasar uang yang mematuhi prinsip-prinsip syariah Islam. Tentu yang produknya halal, ya.

12. Reksadana ETF Syariah

Reksadana ETF syariah mengikuti prinsip syariah dalam menyusun portofolionya. 

Sebagai exchange-traded fund, reksadana ini diperdagangkan di bursa efek dan mencoba mencerminkan kinerja indeks tertentu sesuai dengan prinsip syariah.

13. Reksadana Indeks Saham Sektor

Jenis reksadana ini fokus pada saham dari sektor-sektor tertentu dalam indeks pasar saham. Contohnya, reksadana indeks saham sektor teknologi, kesehatan, atau keuangan.

14. Reksadana Dana Campuran Tertutup

Reksadana ini memiliki periode penawaran yang terbatas dan setelah itu tidak menerima pembelian atau penjualan unit penyertaan baru. 

Portofolio reksadana tertutup lebih tetap dan dianggap sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Cara Membeli Reksadana

Setelah kamu mengetahui beberapa jenis-jenis reksadana, kini saatnya kamu belajar cara membeli reksadana. Yuk, simak ulasannya ya!

1. Miliki Tujuan Investasi dan Pahami Profil Risiko

Tentukan tujuan investasi kamu, apakah untuk pertumbuhan modal, pendapatan rutin, atau keseimbangan keduanya.

Selain itu, tentukan juga tingkat risiko yang sesuai dengan profilmu,  apakah konservatif, moderat, atau agresif.

2. Pilih Jenis Reksadana

Setelah kamu tahu apa profil resikomu, lalu pilihlah produk yang sesuai dengan profil tersebut. 

Misalnya, jika kamu mencari pertumbuhan modal, reksadana saham bisa menjadi pilihan. 

3. Pilih Manajer Investasi atau Perusahaan Manajer Investasi (MI)

Identifikasi manajer investasi atau perusahaan manajer investasi yang memiliki reputasi baik dan kinerja yang solid. 

Kamu dapat memeriksa laporan kinerja reksadana yang bersangkutan dan membaca ulasan atau rekomendasi dari sumber terpercaya.

4. Buka Akun Investasi

Kamu juga perlu membuka akun investasi melalui perusahaan sekuritas atau bank yang menyediakan layanan reksadana. 

5. Pilih Reksadana dan Jumlah Investasi

Setelah akun investasi kamu aktif, pilih reksadana yang ingin kamu beli, ya. 

Perhatikan juga biaya-biaya yang terkait, seperti biaya pembelian dan biaya pengelolaan.

6. Lakukan Pembelian

Pilih opsi pembelian reksadana yang diinginkan, apakah melalui kantor cabang, internet banking, atau aplikasi mobile dari perusahaan sekuritas atau bank yang kamu pilih. 

Masukkan detail transaksi, termasuk jumlah investasi dan jenis reksadana yang akan dibeli.

7. Konfirmasi Transaksi

Pastikan untuk memeriksa dan mengkonfirmasi semua detail transaksi sebelum menyelesaikan pembelian. 

8. Pantau Kinerja Investasi

Setelah pembelian, pantau secara berkala kinerja reksadana kamu loh. 

Banyak perusahaan sekuritas menyediakan platform atau laporan bulanan yang memberikan informasi terkait dengan nilai investasi, kinerja, dan informasi penting lainnya.

9. Reinvestasi atau Penjualan

Bergantung pada tujuan masing-masing, kamu dapat memilih untuk membiarkan investasi berkembang dan mendapatkan keuntungan, atau kamu juga bisa menjualnya jika sudah mencapai tujuan.

Penutup

Semoga setelah membaca pengertian, cara membeli hingga jenis-jenis reksadana tadi bisa menambah pengetahuanmu terhadap manajemen finansial zaman sekarang, ya.

Yuk, baca artikel-artikel Mamikos yang lain karena Mamikos akan selalu update dengan informasi terkini!


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah