200 Kata-kata Sindiran Kena Mental Halus tapi Menyakitkan, Tinggal Copas

200 Kata-kata Sindiran Kena Mental Halus tapi Menyakitkan, Tinggal Copas – Manusia memang memiliki sifat yang terkadang sulit untuk dipahami.

Tentu ada kalanya kamu merasa kesal dan marah pada seseorang, baik itu teman, sahabat, pacar, hingga keluarga.

Agar hati tidak menggerutu, kamu bisa menyampaikan keluh kesahmu secara tersirat melalui rangkaian kata-kata sindiran yang sesuai.

Berikut Deretan Kata-kata Sindiran Kena Mental Halus tapi Menyakitkan

pexels.com/Vera Arsic

Untuk menghadapi orang yang sering berperilaku seenaknya, kamu bisa menggunakan kata-kata sindiran yang halus, tetapi menyakitkan. Seperti kata-kata sindiran kena mental.

Meskipun kata-kata sindiran kena mental dapat kamu gunakan untuk membalas perilaku buruk orang lain, namun kamu tentunya tidak boleh menggunakan kata-kata sindiran tersebut dengan seenaknya.

Karena jika kamu melakukan demikian, maka akan memicu perdebatan dan permusuhan.

Agar kamu tidak bingung lagi menyusun kata-kata sindiran yang halus namun menyakitkan hati, di bawah ini Mamikos sudah rangkumkan deretan kata-kata sindiran kena mental dari berbagai sumber yang bisa langsung kamu gunakan.

(1)
Deretan Kata-kata Sindiran Bagian I

1.
“Aku bertepuk tangan karena sudah selesai, bukan karena aku menyukainya.”

2.
“Orang bijak akan merasa malu jika kata-katanya lebih baik daripada
tindakannya.”

3.
“Jika aku harus membayarmu untuk setiap hal cerdas yang kamu katakan, aku akan
menghemat banyak uang.”

4.
“Tidak apa-apa jika kamu tidak menyukaiku. Tidak semua orang memiliki selera
yang baik.”

5.
“Kamu terlihat baik ketika matamu tertutup, tetapi kamu terlihat terbaik saat
mataku tertutup.”

6.
“Diam adalah emas. Lakban itu perak.”

7.
“Selalu ingat bahwa kamu unik. Sama seperti orang lain.”

8.
“Kecuali jika namamu itu Google, berhentilah bertingkah seperti kamu tahu
segalanya.”

9.
“Semua orang tampak normal sampai kamu mengenal mereka.”

10.
“Saya suka sarkasme. Itu seperti meninju wajah orang, tetapi dengan kata-kata.”

11.
“Jika ketidaktahuan adalah kebahagiaan. Kamu pasti orang paling bahagia di
planet ini.”

12.
“Jika kamu menuliskan setiap pikiran yang pernah kamu miliki, kamu akan mendapatkan
penghargaan untuk cerita terpendek yang pernah ada.”

13.
“Aku akan mencoba menjadi lebih baik, jika kamu mencoba menjadi lebih pintar.”

14.
“Katakan padaku bagaimana aku membuatmu kesal karena aku ingin tahu bagaimana
melakukannya lagi.”

15.
“Kejelekan dapat diperbaiki, kebodohan itu abadi.”

16.
“Orang-orang berkata bahwa tertawa adalah obat terbaik, wajahmu pasti
menyembuhkan dunia.”

17.
“Saya bertepuk tangan karena sudah selesai, bukan karena saya menyukainya.”

18.
“Saya tidak menyindir. Saya hanya cerdas di luar pemahamanmu.”

19.
“Aku berpura-pura mendengarkan seharusnya sudah cukup untukmu.”

20.
“Jika kamu menungguku untuk peduli, lebih baik kamu menyiapkan makan siang. Ini
akan memakan waktu lama.”

21.
“Tidak apa-apa jika kamu tidak menyukaiku. Tidak semua orang memiliki selera
yang bagus.”

22.
“Kamu terlihat bagus saat matamu tertutup, tapi kamu terlihat paling baik
saat mataku tertutup.”

23.
“Cermin tidak bisa bicara, untunglah mereka juga tidak bisa tertawa.”

24.
“Jika punya satu dolar untuk setiap hal cerdas yang kamu katakan. Aku akan
miskin.”

25.
“Aku merasa sangat sedih tanpamu, rasanya seperti ada kamu di sini.”

26.
“Aku tidak punya tenaga untuk berpura-pura menyukaimu hari ini.”

27.
“Aku tidak mengatakan aku membencimu, yang aku katakan adalah bahwa kamu secara
harfiah adalah hari Senin dalam hidupku.”

28.
“Maaf aku menyakiti perasaanmu ketika aku menyebutmu bodoh. Aku benar-benar
mengira kamu sudah tahu.”

29.
“Hanya karena saya tidak peduli bukan berarti saya tidak mengerti.”

30.
“Setiap orang berhak untuk menjadi bodoh, tetapi kamu menyalahgunakan hak
istimewa tersebut.”

31.
“Keburukan bisa diperbaiki, kebodohan selamanya.”

32.
“Zombie memakan otak. Kamu aman.”

33.
“Jika karma tidak memukulmu, dengan senang hati aku akan melakukannya.”

34.
“Terus putar matamu. Mungkin kamu akan menemukan otak di belakang sana.”

35.
“Kamu terdengar lebih baik dengan mulut tertutup.”

36.
“Teruslah bicara, aku menguap ketika tertarik.”

37.
“Aku tidak mendengarkan, tetapi teruslah berbicara. Aku menikmati cara suaramu
membuat telingaku berdarah.”

38.
“Jika kamu berpikir tidak ada yang peduli dengan hidupmu, coba lewatkan
beberapa tagihan cicilan mobil.”

39.
“Jangan khawatir tentang apa yang dipikirkan orang. Mereka tidak sering
berpikir kok.”

40.
“Aku tidak pernah melupakan wajah, tetapi dalam kasusmu, aku akan senang
membuat pengecualian.”

41.
“Jika ada badan yang sakit, pasti badan yang lain juga mengetahuinya. Itu baru
teman sejati.”

42.
“Aku nggak ada orang yang rela melihat sahabatnya dari hidupnya terluka,
kecuali yang nggak punya pikiran.”

43.
“Manusia diberikan kemampuan untuk berpikir, sedang hewan tidak.”

44.
“Terus putar matamu. Mungkin kamu akan menemukan otak di belakang sana.”

45.
“Bercerminlah dahulu sebelum kamu membuat cermin orang lain.”

46.
“Itu orang yang bermuka dua, coba disumbangin satu dengan orang yang suka cari
muka. Omonganmu kayak balon warna-warni, tapi sayang, isinya angin doang.”

47.
“Perbedaan teman dan musuh sangat tipis. Ada saatnya dia mendukung berbagai hal
yang kamu lakukan, tapi bisa saja dia menusuk dari belakang, bahkan
menghancurkanmu.”

48.
“Dasar gak tahu berterima kasih! Makanya hidupnya bisa menderita seperti itu.”

49.
“Awas aja, apa yang dia lakukan sekarang bakal berbuah karma di kemudian hari.”

50. “Kalau sudah berbicara tentang perasaan, sahabat pun berisiko jadi pelaku tikung menikung.”

(2)
Deretan Kata-kata Sindiran Bagian II

51.
“Bahkan kayu yang berada di sungai selama puluhan tahun pun tak akan berubah
menjadi buaya.”

52.
“Kata ‘teman’ adalah label yang bisa dicoba siapa saja. Dan kaulah yang
menentukan siapa yang paling pantas memakainya.”

53.
“Sekali-kali bolehlah menjadi orang yang jahat karena menjadi orang baik terus
malah dimanfaatin sama teman sendiri.”

54.
“Saya tidak menyindir. Saya hanya cerdas di luar pemahamanmu.”

55.
“Kamu terdengar lebih baik dengan mulut tertutup.”

56.
“Aku yakin pasti kamu nggak mampu berpikir sejauh itu.”

57.
“Otakmu tidak sebesar mulutmu.”

58.
“Orang yang otaknya kosong paling banyak bicaranya.”

59.
“Aku tidak sedang menghinamu, aku sedang mendeskripsikan dirimu.”

60.
“Terus aja ngomong, aku nguap kalau aku tertarik.”

61.
“Ada tujuh miliar orang di dunia ini. Kenapa kamu biarkan salah satu dari
mereka menghancurkan hidupmu?”

62.
“Oh, menderita? Makanya, jangan bikin susah orang.”

63.
“Hati-hati dengan mereka yang tak pernah sesuai antara ucapan dan tindakan.”

64.
“Silahkan ngomongin gue sepuasnya, gue hanya senyum saja karena gue tahu karena
akan ada yang membalas.”

65.
“Tak seorang pun mempercayai pembohong. Sekalipun dia menceritakan kebenaran.”

66.
“Teman datang dan pergi, tapi aku tidak menyangka kamu juga.”

67.
“Oh, salahku. Maaf sudah mengganggumu. Aku lupa aku hanya ada ketika kamu
membutuhkan sesuatu dariku.”

68.
“Wajah itu dirawat, bukan diedit aplikasi.”

69.
“Sampah aja dibuang sembarangan, apalagi pacar.”

70.
“Nggak usah sok kaget, wajahmu nggak enak dilihat.”

71.
“Jangan suka ngurusin hidup gue, belum tentu gue mau kurus.”

72.
“Kalau mau ngurusin hidup saya, jangan lupa sekalian biaya hidup. Jangan
tanggung-tanggung dong.”

73.
“Single itu prinsip, tapi jomblo itu nasib.”

74.
“Bodoh kok dipiara, kambing tuh dipiara biar gemuk.”

75.
“Kamu terdengar lebih merdu ketika mulutmu tertutup.”

76.
“Daripada kamu mau makan teman, jangan lupa tambahkan nasi biar makin kenyang.”

77.
“Kamu tuh lucu banget, udah tau salah kok malah ngotot.”

78.
“Omonganmu seperti parfum isi ulang, wangi tapi palsu.”

79.
“Pasti kamu capek karena harus pakai make up di dua wajah sekaligus.”

80.
“Konon jika jodoh adalah tulang rusuk, maka mantan sudah menjadi fosil alias
tulang belulang.”

81.
“Bekerjalah seperti tuyul, ia tidak kelihatan, tidak butuh pujian, tidak gila
jabatan, dan tidak pula cari perhatian, tapi hasilnya jelas.”

82.
“Kamu kok seperti tahi cicak, neng, mukanya putih tapi lehernya hitam.”

83.
“Kata orang cinta itu buta, tapi nyatanya cinta bisa melihat mana yang tampan
dan mana yang buruk rupa.”

84.
“Aku itu unlimited sedangkan kamu kaya kacang di pasar. Mudah ditemukan!”

85.
“Sendiri lebih baik daripada berdua jadi beban.”

86.
“Coba dulu sudah kredit rumah, pasti sudah lunas.”

87.
“Kenyataan yang menyedihkan adalah bahwa kesempatan tak datang dua kali.”

88.
“Kalau beneran sayang, buatlah dia selalu tertawa, peduli dengan perasaan dia,
berjuang, dan jangan pernah berbohong.”

89.
“Kejujuran tidak mengorbankan apa pun, namun kebohongan akan menghabiskan
segalanya.”

90.
“Berjuangnya sama aku, giliran sudah berhasil kamu berpaling.”

91.
“Aku tidak kehilanganmu, kamu yang kehilanganku. Kau akan mencari sosokku pada
setiap pacar yang kau kencani, tapi kau tidak akan menemukanku.”

92.
“Kamu mengingatkanku pada receh gopean. Bermuka dua dan nggak terlalu berharga.”

93.
“Kalau berbohong dan berselingkuh adalah sebuah pekerjaan, kamu pasti sudah
menjadi jutawan.”

94.
“Buanglah mantan pada orang yang lebih membutuhkan.”

95.
“Perasaan terbaik adalah melihatmu sekarang bersama dengan seseorang yang
wajahnya seperti baru saja ditendang pakai kaleng biskuit.”

96.
“Maaf aku alergi dengan yang namanya balikan sama mantan.”

97.
“Aku tidak akan pernah sedih kehilangan dirimu, justru bahagia karena tahu
siapa kamu sebenarnya.”

98.
“Apa benar mantan itu singkatan dari manis, tapi setan?”

99.
“Baru putus aja udah punya pacar baru lagi, kok kamu tuh kaya rumah petak yang
murah, sih.”

100. “Nggak usah meninggi, kalau ukuran badanmu saja masih segitu.”

(3)
Deretan Kata-kata Sindiran Bagian III

101.
“Di atas langit masih ada langit.”

102.
“Kita sombong hanya karena sedikit kelebihan yang tampak besar.”

103.
“Tetangga baru naik Avanza sudah banyak gaya, padahal yang naik sepeda jauh
lebih kaya.”

104.
“Setiap kata ejekanmu. Kujadikan doa pembakar semangatku.”

105.
“Kerja freelance, duit banyak, dikira pakai babi ngepet. Sedangkan kamu kerja
kantoran tapi nggak kaya-kaya. Gimana dong? Kan kasihan.”

106.
“Jika ada seorang teman mengatakan kamu pintar, jangan sombong. Belum tentu
teman tersebut mengatakan yang sebenarnya.”

107.
“Contohlah tukang parkir, walaupun punya banyak mobil tapi dia nggak sombong!
Karena dia tahu semua itu hanya titipan.”

108.
“Lihatlah ke atas sebagai motivasi bukan untuk jadi sombong, dan melihat ke
bawah agar lebih bersyukur bukan untuk menjadi rendah diri.”

109.
“Kepala lo lebih besar dari mulut lo, tapi kenapa omong kosong lo lebih besar
dari cara berpikir lo?”

110.
“Orang sombong biasanya suka mengatakan hal berlebihan yang sebenarnya tidak
ada padanya.”

101.
“Bergayalah sesuai dompetmu, wahai anak muda.”

102.
“Sama-sama berasal dari tanah, sama-sama nginjek tanah dan bakal balik lagi ke
tanah. Jadi buat apa sombong?”

103.
“Orang sombong sebenarnya pengecut karena ia tak berani bergaul dengan orang
yang lebih hebat dengan dirinya.”

104.
“Yang lagi cantik jangan sombong, itu cantik sebentar doang. Tua dikit itu
cantik sudah hilang, jadi jangan sombong ya cantik.”

105.
“Orang sombong itu ibarat orang yang berdiri di atas gunung. Dia melihat orang
lain kecil, tapi dia tidak sadar orang lain melihatnya kecil juga.”

106.
“Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku
berusaha untuk tetap memercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa
kecewaku padamu.”

107.
“Kenapa tissue bermanfaat? Karena cinta tak pernah kemarau. – Sujiwo Tejo”

108.
“Kamu sibuk, aku paham. Kalau aku sama yang lain, ku harap kamu lebih paham.”

109.
“Kecil atau besar, kebohongan adalah kebohongan.”

110.
“Katanya move on, tapi ternyata masih sibuk stalking mantan.”

111.
“Jangan berkata dia hanya temanmu. Bukankah kita dulu juga berawal dari sebuah
pertemanan?”

112.
“Hanya karena aku bersamamu sepanjang waktu, bukan berarti kamu bisa
menyia-nyiakan aku.”

113.
“Sudah punya pacar masih juga cari perhatian orang lain, gak bahagia ya lu?”

114.
“Jadi siapa yang ada dalam handphonemu? Kalau sedang bersamaku kau selalu sibuk
dengan handphonemu, tapi kalau aku jauh darimu pesanku lama kau balas.”

115.
“Hubungan akan karam jika terlalu banyak penumpang di dalamnya.”

116.
“Kamu sih cuma mau dimengerti dan dipahami tanpa belajar untuk mengerti dan
memahami.”

117.
“Cie, yang chatnya kalah penting sama game Mobile Legend.”

118.
“Ternyata lebih gampang update status daripada kasih kabar.”

119.
“Di zaman now, screenshot lebih dipercaya daripada omongan.”

120.
“Mimpi itu akan terwujud bagi orang yang tahu waktu.”

121.
“Kenyataan itu bukan negeri dongeng, pantas saja kamu nggak pernah mau ke sana.”

122.
“Kata-katamu tak berarti ketika apa yang kau lakukan adalah sebaliknya.”

123.“Kejujuran
tidak mengorbankan apa pun, namun kebohongan akan menghabiskan segalanya.”

124.
“Berhati-hati dalam berkata, karena begitu terucap, dia hanya bisa dimaafkan,
tapi tidak bisa dilupakan.”

125.
“Kebohongan yang diceritakan terlalu sering lama-lama akan terasa seperti
kebenaran.”

126.
“Tak perlu mengkhawatirkan mereka yang membicarakanmu di belakang. Mereka ada
di belakangmu karena suatu alasan.”

127.
“Teman datang seiring banyaknya kebutuhan.”

128.
“Maaf kalau aku menyakiti perasaanmu saat aku bilang kamu bodoh. Aku kira kamu
sudah tahu.”

129.
“Seorang genius sejati takut terlihat tidak sempurna dan biasanya lebih suka
diam daripada mengatakan sesuatu yang tidak berarti.”

130.
“Sayang, kalau kamu mau bermuka dua, paling tidak buatlah salah satunya
terlihat cantik.”

131.
“Semoga suatu hari nanti hidupmu bakal seindah apa yang kamu pamerkan di
Facebook.”

132.
“Miliki lebih dari yang kau tunjukkan, bicaralah lebih sedikit dari yang kamu
tahu.”

133.
“Aku tak butuh teman yang berubah saat aku berubah dan mengangguk saat aku
mengangguk. Bayanganku bisa melakukannya dengan lebih baik.”

134.
“Dunia itu tidak sempit. Kamu saja yang mainnya kurang jauh.”

135.
“Seberapa besar uang yang kamu miliki, tetap keluarga akan menjadi harta
terbesar serta terpenting yang harus kamu jaga dan itu tidak berbentuk uang.”

136.
“Seberapa mahal harga sebuah bantal, tidak akan menggantikan tenang dan nyaman
bahu seorang suami.”

137.
“Kesuksesan seorang pria tak pernah terlepas dari istri di belakangnya. Namun
sebaliknya, keterpurukan seorang pria dapat datang dari doa seorang istri yang
teraniaya.”

138.
“Menjadi suami yang baik sama seperti menjadi komika. Kamu perlu pengalaman
selama 10 tahun sebelum dapat menyebut dirimu seorang pemula.”

139.
“Perempuan itu lebih suka perhatian kecil tapi berkali-kali, daripada perhatian
besar tapi cuma sesekali.”

140.
“Jadilah suami yang baik, yang nggak hobi merayu wanita lain di dunia maya,
yang memang banyak yang lebih cantik.”

141.
“Lebih baik di awal cuek, tapi akhirnya perhatian daripada awalnya perhatian
tapi akhirnya cuek.”

142.
“Betapa indahnya kalau kita saling menghargai dan mengerti. Jangan saling egois
dan nggak peduli.”

143.
“Yang egois kamu, yang selalu disalahkan aku. Yang temperamental kamu, yang
selalu sabar aku.”

144.
“Di balik kesibukanmu, ada yang rela meluangkan waktunya untuk sekadar
menunggumu.”

145.
“Aku tidak mengerti dengan cara berpikirmu. Diamnya istri itu bukan berarti
membiarkanmu berbuat sesuka hati dan menyakitiku.”

146.
“Kalau sayang pasti nggak cuek. Kalau cuek pasti nggak sayang.”

147.
“Hidup harus bersosialisasi, jangan egois. Kalau mau egois mending hidup di
hutan.”

148.
“Terkadang bukan orang yang berubah, melainkan topeng yang lepas.”

149.
“Teman sejati tak akan merasa tersinggung saat kamu menghinanya. Mereka
tersenyum dan menghinamu lebih parah lagi.”

150. “Ketidakhadiranmu sudah terlalu lama, hingga kehadiranmu kini sudah tidak penting lagi bagiku.”

(4)
Deretan Kata-kata Sindiran Bagian IV

151.
“Teman datang dan pergi. Tapi aku tidak menyangka kamu juga.”

152.
“Kok bisa ya? Dulu sedekat nadi, sekarang sejauh matahari.”

153.
“Mulut dijaga jangan kalah sama pantat deh. Pantat aja kalau mau kentut mikir
dulu, ada yang dengerin apa nggak. Masa mulut mau ngomong nggak mikir dulu.”

154.
“Katanya sih kalau ada orang yang hobinya nyari-nyari kesalahan orang lain,
tapi giliran dikritik langsung marah, itu artinya proses evolusi dia dari
monyet ke manusia belum selesai dan tidak sempurna.”

155.
“Aku kangen denganmu, kamu yang dulu, yang baru jelek.”

156.
“Penampilan yang cantik adalah saat kita merasa nyaman dengan diri sendiri.
Saat kita tidak iri dengan orang lain kita akan lebih cantik.”

157.
“Tidak selalu harus bersama, tapi selalu paham kapan seharusnya ada. Itulah
sahabat sebenarnya.”

158.
“Saya menyukai teman yang memiliki pikiran terbuka karena mereka cenderung
membiarkanmu untuk melihat segala masalah dari berbagai sudut pandang.”

159.
“Lebih baik musuh yang jujur daripada teman palsu.”

160.
“Kamu harus mengenali teman-teman yang palsu karena itu yang tersulit untuk
disadari.”

161.
“Sampah aja dibuang sembarangan, apalagi pacar.”

162.
“Penyesalan itu tiba di akhir, jika di awal namanya pendaftaran kali.”

163.
“Kamu sama dia sebastian ya, sebatas teman tanpa kepastian.”

164.
“Sekuat apa pun kau perjuangkan, yang pergi akan tetap pergi, memang sudah
jalannya kok.”

165.
“Ya Allah harta itu memang hanya titipan, tapi mbok ya saya dititipin agak banyak
gitu.”

166.
“Cantik sih tapi rela bagi-bagi?”

167.
“Kalau tidak ada chat grup WA mungkin HP ku sudah ku museumkan.”

168.
“Jangan lupa pakai deodoran biar setia setiap saat.”

169.
“Pacaran itu sama AC yang bisa bikin adem terus.”

170.
“Pasti kamu capek karena harus pakai makeup di dua wajah sekaligus.”

171.
“Omonganmu seperti parfum isi ulang, wangi tapi palsu.”

172.
“Perbuatan baik akan kembali pada pelakunya. Banyak-banyaklah menanam kebaikan.”

173.
“Bicarakan aku sepuasnya. Kelak, akan ada balasan untuk setiap kalimat yang
kamu keluarkan.”

174.
“Aku bukan menghinamu, aku cuma mendeskripsikanmu.”

175.
“Ya, namanya juga teman. Ada yang baik, ada juga yang munafik.”

176.
“Aku bukan keset yang selalu bisa welcome kamu walaupun kamu telah melakukan
banyak kesalahan.”

177.
“Kalau kamu mau makan teman, jangan lupa tambahkan nasi biar makin kenyang.”

178.
“Suaramu terdengar lebih merdu ketika mulutmu tertutup.”

179.
“Langit tidak pernah menunjukkan bahwa dirinya tinggi. Ia membuktikannya
sendiri.”

180.
“Sifat sok tahu yang dimiliki seseorang hanya akan membuatnya makin tidak tahu.”

181.
“Perjalan hidup indah dapat terwujud apabila seseorang mampu berbagi, bukan hanya
menikmatinya sendiri.”

182.
“Aku bersedia mencintaimu dalam diam, karena diam berarti tak ada penolakan.”

183.
“Dengan menjadi pribadi yang sederhana, seseorang akan menjadi dermawan.”

184.
“Kamu itu baik banget. Tapi sayang, cuma pas ada maunya.”

185. “Ini hidup saya, kok kamu yang jadi sutradara.”

186.
“Karena gak semua masalah harus diceritain, karena semua teman belum tentu bisa
dipercaya.”

187.
“Teman datang seiring banyaknya kebutuhan.”

188.
“Mereka berkata bahwa impian yang saya miliki terlampau besar. Dan saya bilang
bahwa mereka berpikiran yang terlalu kecil.”

189.
“Kebohongan yang diceritakan terlalu sering lama-lama akan terasa seperti
kebenaran.” (Vladimir Lenin)”

190.
“Orang bijak akan merasa malu jika kata-katanya lebih baik daripada
tindakannya.” (Confucius)

191.
“Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih.”

192.
“Jika berbohong adalah pekerjaan, aku kenal beberapa orang yang akan jadi
jutawan.”

193.
“Mungkin benar apa kata orang bahwa cinta itu memang buta dan juga tuli, namun
‘cinta jugalah yang mampu untuk merasakan.”

194.
“Jika ada orang yang bilang kamu jelek, jangan putus asa. Belum tentu orang itu
berkata bohong.”

195.
“Kejujuran itu dimulai dari foto profil media sosial.”

196.
“Kamu percaya nggak sama teori evolusi darwin? Mulanya aku nggak percaya, tapi
setelah berteman sama kamu, aku mulai percaya sama darwin.”

197.
“Tak semua pria itu brengsek. Percayalah, ada pria yang baik di setiap sudut
bumi ini. Tapi, bumi itu bulat.”

198.
“Beberapa teman seperti uang receh, bermuka dua dan nilainya juga tidak
seberapa.”

199.
“Orang bijak mengatakan jangan takut dengan perubahan, tapi mengapa aku takut
ketika perasaanmu sudah berubah padaku.”

200.
“Kau tidak akan pernah memahami seseorang hingga kau melihat segala sesuatu
dari sudut pandangnya. Hingga kau menyusup ke balik kulitnya dan menajalani
hidup dengan caranya.”

Nah, itulah deretan kata-kata sindiran halus namun menyakitkan yang bisa Mamikos bagikan kepada kamu.

Terkadang menyampaikan kalimat sindiran memang perlu dilakukan untuk menyentil beberapa orang. Termasuk ketika menyampaikan kata-kata sindiran kena mental seperti pada contoh.

Jika kamu ingin mencari informasi menarik lainnya, jangan lupa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana!

FAQ

Sindiran halus disebut apa?

Sindiran halus disebut sarkasme.

Apa itu kata-kata sindiran?

Kata-kata sindiran adalah perkataan yang ditujukan secara tidak langsung untuk menyindir.

Apa saja contoh kalimat sindiran?

1. Dasar sok tahu!
2. Begitulah kelakuan otak udang!
3. Memang buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

Apa kata-kata motivasi singkat?

1. Jadikan kesalahan sebagai pembelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
2. Berusahalah untuk melakukan yang terbaik dan sepenuh hati dalam melakukan berbagai hal.
3. Hidup hanya sekali, berfokuslah pada pengembangan dirimu!

Apa saja 10 kalimat larangan?

10 kalimat larangan:
1. Dilarang parkir di pinggir jalan!
2. Dilarang merokok!
3. Dilarang membuang sampah sembarangan!
4. Jangan datang terlambat!
5. Jangan menyontek!
6. Jangan berlari!
7. Dilarang mengaktifkan HP saat pengisian BBM!
8. Dilarang menyalakan flashlight HP!
9. Dilarang mengaktifkan HP saat film sudah dimulai!
10. Dilarang merekam atau memotret gambar tanpa izin!


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah