Materi Geografi SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka Semester 1 dan 2 beserta Penjelasannya

Materi Geografi SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka Semester 1 dan 2 beserta Penjelasannya – Sebagai siswa SMA yang hampir lulus, maka mempelajari materi semester 1 dan 2 secara langsung tentu sangat penting.

Apalagi mengingat bahwa sekarang sudah diterapkan kurikulum merdeka yang membuat siswa harus belajar lebih cepat dan kreatif.

Supaya kamu tidak kebingungan belajar, Mamikos sudah menyiapkan materi Geografi kelas 12 yang bisa kamu pelajari kapanpun secara gratis!

Materi Geografi Kelas 12 Kurikulum Merdeka Semester 1

Pixabay/@jossuetrejo_oficial

Teori perkembangan wilayah adalah konsep dalam materi geografi kelas 12 yang berfokus pada pemahaman proses perkembangan suatu wilayah dari waktu ke waktu. 

Pemahaman ini melibatkan analisis faktor-faktor ekonomi, sosial, politik, dan lingkungan yang memengaruhi perkembangan wilayah tersebut. Berikut adalah beberapa aspek teori perkembangan wilayah yang lebih rinci:

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori perkembangan ekonomi dalam konteks teori perkembangan wilayah adalah suatu pendekatan analitis yang memfokuskan pada dinamika pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dari waktu ke waktu. 

Dalam teori konvergensi, diasumsikan bahwa wilayah yang awalnya tertinggal secara ekonomi akan cenderung mendekati tingkat pertumbuhan wilayah yang lebih maju seiring berjalannya waktu. 

Faktor-faktor yang memengaruhi konvergensi meliputi investasi, inovasi, dan kebijakan ekonomi. 

Sebaliknya, teori divergensi menekankan pada potensi berkembangnya ketidaksetaraan ekonomi antarwilayah seiring berjalannya waktu yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

Diantaranya seperti kurangnya investasi, ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya, atau perbedaan struktural dalam pertumbuhan ekonomi.

Teori pertumbuhan ekonomi ini juga dapat dilihat dari sudut pandang teori lokasi, di mana keputusan lokasi ekonomi dipengaruhi oleh biaya transportasi, jenis kegiatan ekonomi, dan faktor-faktor lainnya. 

Teori lokasi Von Thünen dan Weber, misalnya, memberikan wawasan tentang bagaimana faktor-faktor lokasional memengaruhi distribusi kegiatan ekonomi di suatu wilayah.

Dalam konteks teori perkembangan wilayah, pemahaman terhadap teori pertumbuhan ekonomi menjadi krusial untuk merinci bagaimana dinamika ekonomi berkontribusi terhadap perubahan dan perkembangan suatu wilayah. 

Analisis terhadap dampak teori ini dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang memacu atau menghambat perkembangan ekonomi wilayah.

Materi Geografi kelas 12 kali ini memberikan landasan bagi pengambilan kebijakan yang tepat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam suatu wilayah.

2. Teori Lokasi

Teori lokasi ekonomi merupakan aspek sentral dalam teori perkembangan wilayah, memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang memengaruhi keputusan lokasi kegiatan ekonomi di suatu wilayah. 

Dalam konteks teori perkembangan wilayah, dua teori lokasi yang signifikan adalah Teori Lokasi Von Thünen dan Teori Lokasi Weber. 

Teori Lokasi Von Thünen menyajikan konsep bahwa keputusan lokasi pertanian dipengaruhi oleh biaya transportasi dan jenis kegiatan ekonomi. 

Wilayah dengan biaya transportasi yang lebih rendah akan lebih cenderung menjadi pusat kegiatan pertanian, sementara kegiatan dengan biaya transportasi lebih tinggi akan terlokasi lebih dekat dengan pusat konsumen.

Sementara itu, Teori Lokasi Weber menekankan faktor-faktor seperti biaya tenaga kerja, biaya transportasi, dan lokasi pasar dalam menentukan lokasi industri. 

Wilayah dengan biaya produksi lebih rendah atau aksesibilitas yang baik ke pasar akan menjadi pilihan yang lebih menguntungkan bagi kegiatan industri. 

Keduanya memberikan kerangka kerja untuk memahami hubungan antara lokasi geografis dan struktur ekonomi suatu wilayah.

Analisis teori lokasi ekonomi dalam teori perkembangan wilayah membantu dalam memahami distribusi spasial kegiatan ekonomi dan bagaimana faktor-faktor lokasional dapat membentuk pertumbuhan wilayah. 

Pengetahuan dalam materi geografi SMA kelas 12 ini dapat menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan pembangunan wilayah yang efektif, memaksimalkan keuntungan komparatif suatu wilayah berdasarkan karakteristik dan keunggulannya masing-masing. 

Dengan mempertimbangkan teori lokasi, pengambilan keputusan dalam pengembangan ekonomi wilayah dapat lebih terarah dan sesuai dengan dinamika lingkungan lokal dan global.

3. Teori Pembangunan Berkelanjutan

Teori Pembangunan Berkelanjutan dalam konteks teori perkembangan wilayah mengacu pada pendekatan yang menyatukan pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan keadilan sosial dalam upaya mencapai perkembangan yang berkelanjutan. 

Prinsip dasar teori ini adalah memastikan bahwa perkembangan suatu wilayah tidak hanya mencakup pencapaian pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat. 

Teori ini menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial untuk mendukung keberlanjutan jangka panjang.

Dalam implementasinya, Teori Pembangunan Berkelanjutan menyarankan adanya integrasi kebijakan dan praktik yang mendukung efisiensi ekonomi, pelestarian alam, dan keadilan sosial. 

Artinya, pembangunan wilayah harus memperhatikan kesejahteraan ekonomi masyarakat, menjaga keberlanjutan ekosistem, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Teori ini memandang wilayah sebagai entitas yang kompleks dengan interaksi dinamis antara manusia dan lingkungan. 

Penerapan kebijakan berkelanjutan dapat mencakup penggunaan sumber daya alam yang bijaksana, investasi dalam teknologi ramah lingkungan, dan mempromosikan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan wilayah.

Pentingnya Teori Pembangunan Berkelanjutan dalam konteks perkembangan wilayah adalah untuk menciptakan pola pembangunan yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi tetapi juga melestarikan lingkungan alam dan mempromosikan keadilan sosial. 

Dengan fokus pada keberlanjutan, pembangunan wilayah dapat menjadi lebih tahan lama dan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.

Materi Geografi Kelas 12 Kurikulum Merdeka Semester 2

Materi Geografi kelas 12 semester 2 mempelajari tentang interaksi keruangan antara desa dan kota.

Interaksi keruangan antara desa dan kota mencerminkan hubungan kompleks antara dua bentuk pemukiman yang berbeda. 

Ini melibatkan aliran berbagai elemen seperti manusia, barang, informasi, dan modal antara desa dan kota. 

Interaksi ini memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan lingkungan kedua jenis pemukiman tersebut. Berikut adalah beberapa aspek penting dari interaksi keruangan desa dan kota:

1. Perpindahan Penduduk

Perpindahan penduduk dalam konteks interaksi keruangan antara desa dan kota adalah fenomena sosial yang melibatkan pergerakan manusia dari satu tipe pemukiman ke tipe pemukiman lainnya. 

Urbanisasi merupakan aspek sentral perpindahan penduduk yang menggambarkan migrasi dari desa ke kota. 

Urbanisasi sering terjadi karena peluang ekonomi, pendidikan, dan fasilitas kesehatan yang lebih baik di kota. 

Warga desa sering tertarik oleh kegiatan ekonomi yang berkembang pesat di kota, yang menawarkan pekerjaan yang lebih beragam dan peluang untuk meningkatkan taraf hidup. 

Selain itu, perkembangan infrastruktur dan layanan kota seperti transportasi, pendidikan, dan kesehatan juga menjadi daya tarik bagi penduduk desa.

Di sisi lain, fenomena suburbanisasi juga mencerminkan perpindahan penduduk, namun, kali ini dari kota ke daerah pinggiran atau desa.

Suburbanisasi seringkali dipicu oleh keinginan untuk hidup dalam lingkungan yang lebih tenang, lebih hijau, atau dengan biaya hidup yang lebih rendah. 

Masyarakat yang mampu sering memilih untuk tinggal di pinggiran kota atau desa sambil tetap bekerja atau beraktivitas di kota.

Perpindahan penduduk ini memiliki dampak signifikan terhadap kedua tipe pemukiman. 

Di kota, urbanisasi dapat menyebabkan tekanan pada infrastruktur dan sumber daya kota, sementara di desa, kehilangan penduduk dapat berdampak pada layanan dasar dan potensi pertumbuhan ekonomi. 

Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang dinamika perpindahan penduduk dan implementasi kebijakan yang bijaksana diperlukan untuk mengelola interaksi keruangan antara desa dan kota secara berkelanjutan.

2. Perdagangan dan Pasar 

Materi Geografi kelas 12 selanjutnya adalah tentang perdagangan dan pasar. Perdagangan dan pasar memainkan peran sentral dalam materi interaksi keruangan antara desa dan kota. 

Interaksi ini menciptakan aliran barang, jasa, dan informasi antara dua tipe pemukiman yang berbeda. Pertukaran ekonomi ini membentuk hubungan saling ketergantungan yang kompleks antara desa dan kota.

Pasar pertanian di desa seringkali menjadi titik pertemuan utama untuk perdagangan produk pertanian dan kebutuhan dasar. 

Desa menyediakan sumber utama produk pertanian, hasil tani, dan peternakan yang menjadi kebutuhan utama bagi penduduk kota. 

Sebaliknya, kota sebagai pusat perdagangan menyediakan akses lebih luas ke ragam produk dan jasa yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal desa tetapi juga menarik pedagang dan konsumen dari desa sekitarnya.

Dalam konteks perdagangan, transportasi memainkan peran kunci. Jaringan transportasi yang baik memudahkan aliran barang dari desa ke kota dan sebaliknya. 

Selain itu, teknologi informasi juga berperan penting dalam mendukung pertukaran informasi antara desa dan kota, memungkinkan pelaku bisnis untuk berkomunikasi, berkoordinasi, dan mengakses pasar lebih efisien.

Pasar urban di kota menjadi tempat penting untuk berbagai transaksi ekonomi. 

Mereka menjadi pusat perdagangan, baik tradisional maupun modern di mana barang-barang dari desa dan sekitarnya dapat diperdagangkan. 

Pasar ini mencakup sektor-sektor ekonomi yang beragam, termasuk perdagangan ritel, industri, dan jasa. 

Selain itu, pasar juga menciptakan lapangan pekerjaan dan peluang usaha bagi warga desa yang ingin mengembangkan bisnis mereka di kota.

Dengan adanya interaksi perdagangan dan pasar antara desa dan kota, tercipta siklus ekonomi yang saling menguntungkan. 

Desa menyediakan sumber daya alam dan produk pertanian, sementara kota menawarkan pasar yang luas dan peluang ekonomi yang lebih beragam. 

Pengelolaan interaksi ini memerlukan koordinasi yang baik antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat untuk memastikan bahwa pertukaran ekonomi berlangsung secara adil dan berkelanjutan bagi kedua pihak.

3. Pola Pemukiman

Pola pemukiman dalam materi Geografi kelas 12 di bagian interaksi antara desa dan kota merujuk pada tata letak dan distribusi tempat tinggal manusia di dua konteks pemukiman yang berbeda. 

Di desa, pola pemukiman sering mencerminkan ketergantungan pada kegiatan pertanian dan distribusi yang lebih merata di sepanjang lahan pertanian. 

Sebaliknya, di kota, pola pemukiman menunjukkan diferensiasi fungsi yang jelas, dengan daerah residensial, komersial, dan industri yang terpisah. 

Distribusi penduduk di desa bersifat homogen, sementara di kota, cenderung lebih padat di sekitar pusat-pusat aktivitas ekonomi dan sosial. 

Struktur ruang terbuka di desa lebih luas dengan lahan pertanian dan area hijau, sementara kota memiliki tata ruang yang lebih padat dengan infrastruktur transportasi yang berkembang. 

Perubahan pola pemukiman dapat tercermin dari urbanisasi dan suburbanisasi, mempengaruhi dinamika wilayah tersebut. 

Penutup

Itulah beberapa materi Geografi kelas 12 kurikulum merdeka yang bisa kamu pelajari secara lengkap dan gratis di Mamikos.

Semoga artikel ini membantu kamu memahami materi yang sedang kamu pelajari, ya. Jangan lupa untuk berkunjung di artikel Mamikos yang lainnya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta