Materi Novel SMA Kelas 12 beserta Penjelasannya Lengkap

Materi Novel SMA Kelas 12 beserta Penjelasannya Lengkap – Memahami novel yang lengkap dengan struktur dan kebahasaannya merupakan kewajiban bagi siswa kelas 12.

Jika kamu belum tahu apa saja struktur yang terdapat dalam sebuah novel, kamu tidak perlu khawatir karena pada artikel ini Mamikos akan menguraikannya secara gamblang dan singkat.

Sebelum melangkah lebih jauh mengenai materi novel SMA kelas 12 yang dilengkapi dengan sejumlah penjelasannya, tidak ada salahnya apabila kamu memahami lebih apa itu novel.

Pengertian Novel

pixabay/rickstefanie

Novel merupakan sebuah bentuk karya sastra prosa panjang yang menggambarkan rangkaian peristiwa dan pengalaman karakter-karakternya dalam membangun cerita.

Dalam novel, pembaca akan disajikan dengan penokohan, alur cerita, latar tempat dan waktu, serta beragam unsur intrinsik lainnya yang mendalam.

Tak hanya itu, novel memiliki tujuan untuk menghibur, menginspirasi, mengkritik, atau menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada pembaca melalui narasi yang kaya dan beragam.

Sebagai salah satu bentuk sastra, novel juga memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi berbagai tema, ide, dan konflik kehidupan manusia dengan kedalaman dan kompleksitas yang khas.

Ciri-ciri Novel

  • Novel umumnya memiliki narasi yang panjang dan kompleks, memungkinkan pengembangan karakter, alur cerita, dan tema secara mendalam.
  • Novel dapat mengeksplorasi berbagai jenis dan tema, mulai dari fiksi realistis hingga fiksi ilmiah, sejarah, romansa, misteri, fantasi, dan lain-lain.
  • Novel cenderung memiliki karakter-karakter yang kompleks dan mendalam, dengan motivasi, konflik, dan perkembangan yang rumit.
  • Alur cerita dalam novel dapat beragam, mulai dari alur maju kronologis hingga alur yang kompleks dan terkadang non-linear.
  • Novel sering kali mengembangkan tema-tema universal atau kompleks yang memungkinkan pembaca untuk merenungkan kehidupan, masyarakat, dan kondisi manusia secara mendalam.
  • Bahasa dalam novel dapat bervariasi, dari yang formal hingga yang lebih informal, tergantung pada gaya penulis dan pengaruhnya terhadap pembaca.
  • Novel sering kali menggunakan struktur naratif yang fleksibel, seperti penggunaan sudut pandang yang berbeda-beda, gaya bercerita yang tidak linear, dan teknik naratif yang inovatif.
  • Novel dapat ditulis dengan tujuan menghibur pembaca dengan menyajikan cerita yang menarik dan mengasyikkan, atau dengan tujuan mendidik atau memberikan pencerahan tentang kehidupan dan dunia.
  • Novel sering kali mendorong imajinasi dan kreativitas, baik dari penulis maupun pembaca, dengan memperkenalkan dunia dan karakter-karakter yang baru dan unik.

Materi Novel SMA Kelas 12 beserta Penjelasannya Lengkap

Di bawah ini adalah materi novel kelas 12 lengkap dengan penjelasannya.

Isi Novel berdasarkan unsur Intrinsik

Novel memiliki unsur intrinsik sebagai berikut:

1. Tema

Tema merupakan inti dari sebuah novel, yang sering kali disebut juga sebagai gagasan utama atau ide pokok.

Melalui tema ini, pengarang mengembangkan cerita dengan memperkenalkan beragam peristiwa dan karakter.

Dalam sebuah novel, terdapat satu tema pokok yang menjadi landasan utama. Selanjutnya tema utama ini biasanya diikuti oleh sub-tema yang mendukung.

Penting bagi pembaca untuk dapat mengidentifikasi tema pokok, karena tema ini mencakup dan mempengaruhi keseluruhan isi cerita.

2. Plot

Plot atau alur dalam sebuah novel adalah kumpulan peristiwa yang saling terkait secara sebab-akibat, membentuk jalannya cerita.

Bagian ini bukan hanya tentang urutan kronologis peristiwa, tetapi juga menggambarkan bagaimana satu peristiwa mempengaruhi peristiwa lainnya.

Plot juga mencerminkan perubahan perilaku dan sikap karakter dalam menghadapi masalah.

Secara umum, terdapat tiga jenis alur dalam novel, yaitu:

a. Alur Maju (Progresif)

Bergerak secara urut dari awal hingga akhir dengan jalan cerita yang rapi. Umumnya digunakan dalam novel autobiografi dan biografi.

b. Alur Mundur (Regresif)

Bergerak secara terbalik dari peristiwa yang sudah berlalu. Cerita tidak diawali dengan pengantar.

c. Alur Campuran

Kombinasi antara alur maju dan alur mundur, dengan kadang-kadang jalannya alur yang acak dan tidak rapi. Biasanya digunakan dalam novel misteri atau fantasi.

3. Penokohan

Penokohan dalam novel adalah unsur penting yang menampilkan karakter-karakter dalam cerita. Ini mencakup pembentukan tokoh, kepribadian, dan bagaimana mereka ditempatkan dan dijelaskan dalam cerita.

Tokoh dalam novel dapat dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan karakternya:

a. Tokoh Protagonis

Merupakan tokoh utama yang menjadi fokus perhatian dalam cerita. Tokoh ini seringkali digambarkan sebagai individu yang baik namun sering menghadapi masalah.

b. Tokoh Antagonis

Merupakan musuh dari tokoh utama atau protagonis dalam cerita. Tokoh ini memiliki sifat buruk dan cenderung menimbulkan konflik.

c. Tokoh Tritagonis

Merupakan tokoh penengah antara protagonis dan antagonis. Mereka cenderung netral namun bisa berpihak pada salah satu pihak saat terjadi konflik.

Pengarang menggunakan berbagai cara untuk menggambarkan karakter tokoh.

a. Deskripsi Fisik

Menggambarkan karakter melalui penampilan fisik, cara berpakaian, dan tingkah laku.

b. Jalan Pikiran

Menggambarkan karakter melalui pemikiran dan pandangan tokoh terhadap situasi tertentu.

c. Reaksi

Menggambarkan karakter melalui reaksi tokoh terhadap peristiwa atau situasi tertentu.

d. Lingkungan

Menggambarkan karakter melalui interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

4. Latar

Latar dalam sebuah cerita merupakan landasan yang memberikan konteks bagi peristiwa yang diceritakan.

Bagian ini meliputi tempat, waktu, dan suasana di mana peristiwa-peristiwa berlangsung.

Penggambaran latar merupakan salah satu unsur penting dalam membangun suasana dalam sebuah cerita.

Waktu merupakan masa di mana cerita berlangsung, bisa digambarkan secara garis besar, seperti musim atau hari, atau secara terperinci dengan menunjukkan hari, jam, dan tahun tertentu.

Tempat adalah lokasi di mana peristiwa cerita terjadi, bisa digambarkan secara umum seperti terminal atau stadion, atau secara spesifik seperti ujung jalan atau rumah seseorang.

Suasana mencakup kondisi latar secara menyeluruh dan emosi yang kuat yang dapat dirasakan oleh pembaca.

Kemudian, ada latar yang menjelaskan tentang sosial budaya yang mencerminkan pergaulan dan status sosial tokoh-tokoh dalam cerita, yang sangat berhubungan dengan tempat mereka berinteraksi.

Keadaan lingkungan tokoh-tokoh juga memainkan peran penting dalam memunculkan konflik batin dalam cerita.

5. Amanat

Amanat dalam sebuah novel adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui cerita.

Pesan ini dapat disampaikan secara langsung atau tidak langsung, baik melalui ungkapan tersurat yang jelas maupun melalui ungkapan tersirat yang lebih mendalam.

Dalam penyampaian amanat, pengarang menggunakan kedua cara ini untuk memengaruhi pemahaman dan interpretasi pembaca terhadap cerita.

Tersirat adalah pesan yang disampaikan secara langsung sehingga mudah dipahami oleh pembaca, sementara tersurat adalah pesan yang disampaikan secara tidak langsung.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang dalam sebuah karya fiksi adalah cara di mana cerita, peristiwa, dan tindakan disajikan berdasarkan posisi pengarang di dalam cerita.

Sudut pandang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sudut pandang persona ketiga (diceritakan dengan “dia”) dan sudut pandang persona pertama (diceritakan dengan “aku”).

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa dalam sebuah novel mengacu pada corak dalam pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh penulis.

Gaya bahasa ini memiliki peran penting dalam menciptakan suasana, nada, dan merumuskan dialog yang menggambarkan hubungan atau interaksi antara tokoh-tokoh dalam cerita.

Setiap penulis novel memiliki gaya bahasa yang unik dan berbeda, sehingga hal ini dapat menjadi ciri khas dari karya-karya mereka.

Unsur Kebahasaan Novel

Di bawah ini merupakan ciri-ciri kebahasaan yang terdapat di dalam novel

1. Bahasa Emotif

Pengarang menggunakan bahasa yang menggugah emosi pembaca untuk memungkinkan pembaca merasakan emosi yang dirasakan oleh tokoh dalam novel.

Hal ini memungkinkan pembaca untuk lebih terlibat dalam cerita.

2. Pengaruh Subjektivitas Pengarang

Bahasa yang digunakan dalam novel dipengaruhi oleh pandangan hidup dan perspektif subjektif pengarang.

Hal ini memungkinkan pembaca untuk memahami sikap pengarang terhadap masalah, konflik, dan nilai-nilai sosial yang tercermin dalam cerita, tanpa harus mengalami pengalaman yang sama seperti tokoh dalam cerita.

3. Bahasa Konotatif

Bahasa dalam novel cenderung memiliki makna konotatif atau tambahan yang berada di luar makna sebenarnya, yang berkaitan dengan makna kiasan. 

Penggunaan bahasa konotatif dalam novel menunjukkan makna kata yang berkaitan dengan nilai rasa karena tujuan estetik atau keindahan. 

Konotasi dapat dibedakan menjadi konotasi positif (mengandung makna positif) dan konotasi negatif (mengandung makna negatif).

4. Bahasa Denotatif

Bahasa novel juga menggunakan kalimat-kalimat denotatif, karena pemahaman pembaca novel mengacu pada makna denotatif atau makna sebenarnya dari kata-kata yang digunakan dalam teks novel.

5. Bahasa Ekspresif

Bahasa dalam novel memberikan gambaran atas suasana pribadi pengarang atau suasana hati tokoh dalam cerita. Ini mempengaruhi pembaca untuk mempercayai cerita yang dikisahkan dalam novel.

6. Kata Khusus dalam Novel

Urutan Waktu

Dalam bahasa novel, urutan waktu digunakan untuk menggambarkan peristiwa yang tidak hanya terjadi pada saat cerita berlangsung.

Tetapi, juga peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan menggunakan urutan waktu, pengarang memungkinkan pembaca untuk memahami kronologi cerita dengan lebih baik.

Kata Kerja Material

Dalam bahasa novel, kata kerja material digunakan untuk menggambarkan tindakan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam cerita.

Selain itu, penggunaan kata kerja material juga memberikan gambaran tentang sikap tokoh-tokoh tersebut dalam menghadapi situasi tertentu.

Dengan kata lain, kata kerja material membantu dalam membangun karakter tokoh dan mengembangkan plot cerita.

Kata Kerja untuk Tuturan Tokoh

Dalam bahasa novel, kata kerja untuk tuturan tokoh digunakan untuk menceritakan ucapan atau tuturan dari para tokoh dalam cerita.

Hal ini bisa berupa kutipan langsung dari dialog tokoh atau kalimat-kalimat lain yang menggambarkan tuturan mereka.

Dengan menggunakan kata kerja untuk tuturan tokoh, pengarang dapat mengembangkan karakter dan mengekspresikan pemikiran tokoh dalam cerita.

Kata Kerja Mental

Dalam bahasa novel, kata kerja mental digunakan untuk menggambarkan pikiran dan perasaan tokoh dalam cerita.

Penggunaan kata kerja mental membantu pembaca memahami perasaan dan pemikiran tokoh dalam menghadapi situasi atau konflik tertentu.

Hal ini memungkinkan pembaca untuk lebih terhubung dengan tokoh dan memahami motivasi di balik tindakan mereka.

Kata Sifat

Dalam bahasa novel, kata sifat digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi engenai tokoh, tempat, dan suasana dalam cerita.

Penggunaan kata sifat membantu pembaca membayangkan secara lebih jelas tentang ciri-ciri fisik tokoh, kondisi tempat, dan atmosfer suasana yang ada dalam cerita.

Demikian materi novel kelas 12 yang bisa disampaikan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang sedang membutuhkan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta