Mengenal Rumah Adat Tongkonan, Asal Daerah, Keunikan, Ciri-ciri, dan Penjelasannya

Mengenal Rumah Adat Tongkonan, Asal Daerah, Keunikan, Ciri-ciri, dan Penjelasannya – Keunikan dari rumah adat yang ada di Indonesia sangat menarik dan beragam, termasuk juga dengan rumah adat Tongkonan.

Rumah adat tidak hanya menjadi bagian dari budaya masyarakat, melainkan juga merupakan tempat tinggal yang digunakan bersama dengan keluarga.

Maka dari itu, penting untuk memahami apa saja keunikan dan ciri-ciri yang dimiliki seperti rumah adat Tongkonan agar bisa membedakan dengan yang lain.

Asal Daerah Rumah Adat Tongkonan

unsplash.com/@heruhar008

Perlu untuk kamu ketahui bahwa rumah adat Tongkonan asalnya dari Toraja, Sulawesi Selatan yang memiliki filosofi Aluk Todolo.

Rumah adat satu ini menjadi simbol dari martabat yang dimiliki oleh keluarga dari suku Toraja. Hal ini pula yang membuat pembangunan dan konstruksi rumah adat ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

Tidak hanya sebagai simbol, Tongkonan juga memiliki fungsi sebagai pusat dari kegiatan sosial dan upacara religi bagi pemilik rumah.

Tidak hanya itu, rumah adat ini juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan padi hasil panen.

Keunikan Rumah Adat Tongkonan

Seiring dengan berjalannya waktu, banyak dari masyarakat Toraja yang tidak lagi tinggal di rumah adat Tongkonan ini karena mereka sudah memiliki rumah tempat tinggalnya sendiri.

Saat ini, banyak dari rumah adat tersebut yang digunakan sebagai pusat budaya yang dimiliki oleh masyarakat Toraja.

Ada banyak keunikan yang dimiliki oleh rumah adat satu ini dengan berbagai nilai filosofis yang begitu melekat dari setiap bagiannya.

Hal ini pula yang membuat Tongkonan menjadi tempat yang sakral dan dijaga dengan begitu baik oleh masyarakatnya.

Berikut ini beberapa keunikan yang dimiliki oleh Tongkonan dan membuatnya berbeda dari rumah adat yang lainnya.

1. Banua Sang Borong

Pertama yaitu ada Banua Sang Borong yang juga disebut sebagai Barung-barung. Bangunan ini menjadi bagian rumah yang hanya memiliki satu ruangan saja.

Terbentuknya satu ruangan ini karena di dalamnya tidak ada penyekat yang membedakan antara satu ruangan dengan ruangan yang lain.

Biasanya pada bagian rumah ini digunakan sebagai tempat untuk mengadakan kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah yang banyak. Semua kegiatan dilakukan pada satu ruangan tersebut.

Umumnya, bangunan ini digunakan untuk utusan dari penguasa adat setempat yang ada.

2. Banua Duang Lanta

Kedua yaitu ada Banua Duang Lanta yang pada umumnya digunakan sebagai rumah keluarga. Secara adat, bagian dari bangunan ini tidak memiliki fungsi yang begitu signifikan.

Di dalamnya terdapat dua ruangan yang disebut sebagai sali dan sumbung.

Sali sendiri merupakan bagian utara dari rumah yang memiliki tinggi sekitar 30 hingga 40 cm lebih rendah dibandingkan dengan sumbung. Ukurannya sendiri lebih luas dan panjang.

Sali digunakan sebagai ruangan untuk memasak hingga menyimpan jenazah yang masih belum diupacarakan.

Sementara sumbung digunakan sebagai ruangan untuk beristirahat dan letaknya ada di bagian selatan.

Sebutan lainnya yang dimiliki oleh Banua Duang Lanta yaitu sebagai Banua Pa’rapuan. Umumnya sebagai rumah persatuan dari para keluarga golongan rendah atau kasta Tana’ Kua-kua maupun Tana’ Karurung.

3. Banua Talung Lanta

Ketiga yaitu ada Banua Talung Lanta yang terbagi ke dalam tiga bagian. Ada Tangdo yang letaknya di sebelah utara rumah dan fungsinya untuk kamar tidur perempuan yang belum menikah.

Selanjutnya ada Sali yang berfungsi sebagai ruang tamu utama dari keluarga yang tinggal di rumah adat Tongkonan tersebut.

Umumnya, ruangan ini juga lengkap dengan perapian yang diletakkan di sebelah timur.

Di dalamnya juga ada dapo yang berbentuk persegi panjang dari kotak kayu untuk tempat memasak dan perapian karena cuaca sekitar yang cenderung lebih dingin.

Biasanya dapo diletakkan di sebelah timur dari rumah adat karena makanan berkaitan dengan pelaksanaan ritual adat. Sali juga berfungsi sebagai ruangan untuk tempat tidur laki-laki yang belum menikah.

Ada pula bagian Sumbung yang letaknya di sebelah selatan rumah adat. Bagian ini menjadi tempat untuk tuan rumah beserta istrinya bisa beristirahat.

Selain itu, difungsikan pula untuk tempat penyimpanan barang berharga yang disebut sebagai batutu.

4. Banua Patang Lanta

Keempat, yaitu ada Banua Patang Lanta yang menjadi dua bagian yaitu Banua Patang Lanta di lalang tedong dan salembe.

Ada empat ruangan yang tersedia, seperti Inan Kabusungan yang terletak di sebelah selatan dan sebagai menyimpan peralatan adat serta pusakan. Sementara itu, ada pula Sumbung yang berfungsi sebagai tempat tidur.

Bagian lainnya seperti Sali Tangnga menjadi tempat untuk anggota keluarga bisa menjalankan kegiatannya dan ukurannya yang lebih panjang dibandingkan ruangan yang lain.

Terdapat pula Sali Iring yang merupakan ruangan paling rendah dan digunakan sebagai tempat untuk menerima tamu yang datang.

Ciri-ciri Rumah Adat Tongkonan

Tidak hanya keunikan yang dimiliki oleh rumah adat Tongkonan, tetapi juga terdapat beberapa ciri menarik yang bisa untuk diketahui.

Ciri-ciri ini pula yang akan memudahkan kamu untuk mengenali rumah adat dengan lebih baik.

Berikut merupakan ciri-ciri yang dimiliki rumah adat Tongkonan.

1. Bentuk Bangunan

Pertama, yaitu bisa dilihat dari bentuk bangunan yang seperti pohon pipit. Keunikannya yaitu rumah adat ini terdapat di atas pohon dengan susunannya dari ranting pohon yang terdapat di dahan besar.

Pada bagian atapnya juga terbuat dari rumput yang membentuk seperti sarang burung pipit.

2. Atap Bangunan

Kedua, yaitu ada atap rumah adat Tongkonan yang berbentuk menyerupai perahu dengan kedua ujung seperti busur. Arahnya juga selalu menghadap ke utara.

3. Patung Kepala Kerbau

Ketiga, yaitu ada patung kepala kerbau yang dipasang di bagian atas rumah. Ada tiga jenis kepala kerbau yang dipasang yaitu diantaranya kerbau putih, kerbau hitam, dan kerbau beang.

Tidak hanya kepala kerbau, tetapi juga ada beberapa patung lainnya yang dipasang sebagai patung tambahan. Banyak dari pemiliknya memasang patung naga maupun patung kepala ayam.

Patung ini sebagai tanda bahwa pemilik dari rumah adat tersebut merupakan tokoh yang dituakan.

4. Ornamen Bangunan

Keempat yaitu ada ornamen unik yang semakin melengkapi bangunan rumah adat Tongkonan. Pemasangan ornamen ini biasanya banyak didominasi oleh warna hitam maupun merah.

Pada bagian dinding dan atap pelana, ada desain geometris, spiral, dan motif kepala kerbau maupun ayam jantan dengan warna putih, merah, hitam, dan kuning.

Setiap warna yang dipilih ini merupakan perwakilan dari festival Aluk To Dolo (Jalan Leluhur) yang merupakan agama asli dari masyarakat Toraja.

Warna kuning sebagai berkat dan kuasa yang diberikan oleh Tuhan. Warna hitam melambangkan kegelapan dan kematian.

Warna putih sebagai bentuk kemurnian. Sementara warna merah sebagai lambang kehidupan manusia.

5. Warna Dasar

Kelima yaitu ada penggunaan empat warna dasar dengan maknanya masing-masing. Keempat warna tersebut diantaranya:

  1. Warna merah yang menyerupai darah sebagai lambang kehidupan manusia.
  2. Warna kuning yang memiliki makna anugerah dari Tuhan.
  3. Warna hitam yang memiliki arti kematian.
  4. Warna putih yang artinya bersih atau suci.

6. Tanduk Kerbau di Depan Rumah

Keenam yaitu ada pemasangan tanduk kerbau di bawah atapnya. Jumlah dari banyaknya tanduk kerbau yang dipasang menjadi lambang pemakaman anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut.

Selain itu, tanduk kerbau juga sebagai lambang akan derajat keluarga yang tinggal di dalamnya dan menggambarkan status sosial mereka.

7. Konstruksi

Ada pula konstruksi dari rumah adat Tongkonan yang begitu menarik dan unik karena terbuat di atas tiang kayu. Bangunannya sendiri terbuat dari bambu berlapis yang perakitannya tanpa menggunakan paku.

Nah, itu tadi merupakan penjelasan seputar rumah adat Tongkonan yang bisa membantu kamu untuk mengenalinya dengan lebih mudah.

Mulai dari ciri-ciri yang dimiliki, keunikan, dan juga asal daerah dari rumah adat yang satu ini.

Tidak hanya rumah adat yang dimiliki oleh suku Toraja di Sulawesi Selatan saja, suku lainnya di Indonesia juga memiliki rumah adatnya masing dengan keunikannya tersendiri.

Kamu bisa mempelajari mengenai rumah adat yang ada di Indonesia secara lebih lengkap melalui situs blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta