Metode Observasi dalam Penelitian beserta Contoh dan Penjelasannya
Metode Observasi dalam Penelitian beserta Contoh dan Penjelasannya – Dalam menjalankan penelitian, menentukan metode menjadi bagian paling penting yang harus dilakukan,
Melalui metode penelitian, maka data yang dibutuhkan bisa didapatkan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang diajukan. Ada banyak metode yang bisa disesuaikan dengan penelitian tersebut.
Salah satunya yaitu dengan metode observasi yang menjadi bagian penting dalam menjalani penelitian itu sendiri.
Pengertian Metode Observasi
Daftar Isi
Daftar Isi
Pada dasarnya, metode observasi banyak digunakan sebagai cara untuk bisa membantu melengkapi data penelitian yang didapatkan. Data tersebut bersumber dari pelaksanaan wawancara yang sudah dilakukan secara mendalam maupun melalui survei.
Banyak yang memahami bahwa pelaksanaan observasi dilakukan supaya bisa mendapatkan data yang sifatnya lebih natural. Caranya yaitu dengan melihat dan mendengarkan segala macam bentuk peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh objek pengamatan.
Kemudian, hasil dari pengamatan tersebut dicatat atau direkam dengan alat bantu lainnya.
Pelaksanaan observasi biasanya dengan mengamati atau memperhatikan secara langsung sebagai metode untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh penelitian.
Banyak yang melihat bahwa observasi merupakan metode yang dilakukan hanya dengan mendengar maupun melihat. Namun, sebenarnya metode yang dilakukan lebih dari itu.
Observasi dilihat sebagai metode penelitian hadir dengan karakteristik maupun teknik tertentu untuk bisa mendapatkan data dengan lebih akurat. Oleh karena itu, pelaksanaannya tidak bisa dilakukan dengan sembarangan dan harus memahami teknik yang ada.
Teknik dalam Pelaksanaan Metode Observasi
Pada bagian sebelumnya telah diajak untuk mengenali metode observasi secara lebih umum atau general. Kemudian, perlu juga untuk diketahui bahwa metode ini memiliki beberapa teknik untuk bisa melakukannya. Berikut penjelasan dari setiap teknik tersebut.
1. Observasi Terkontrol
Teknik metode observasi yang pertama yaitu dengan teknik terkontrol. Pada teknik yang satu ini biasanya pelaksanaan dilakukan dalam sebuah ruangan yang tertutup.
Peneliti secara langsung bisa menentukan tempat dan waktu pelaksanaan observasi sesuai dengan yang dibutuhkan. Selain itu, peneliti juga menentukan siapa saja yang bisa menjadi partisipan dari observasi tersebut.
Biasanya pemilihan partisipan dilakukan dengan kelompok variabel yang dipilih secara acak. Kemudian, peneliti akan mengamati serta mencatat perilaku dari partisipan tersebut dengan lebih rinci dan deskriptif.
Dari hasil tersebut, peneliti akan mengkategorikan hasilnya ke dalam kelompok yang berbeda. Kelompok tersebut akan diberikan kode tertentu sehingga dapat dilihat hasilnya dengan lebih jelas.
2. Observasi Partisipatif
Teknik metode observasi yang kedua yaitu menggunakan observasi partisipatif. Pada teknik yang satu ini mengharuskan peneliti untuk menjadi bagian dari partisipan secara langsung.
Pilihan untuk menjadi bagian dari partisipan dilakukan oleh peneliti untuk bisa mendapatkan jawaban yang lebih jauh dan mendalam berkaitan dengan kehidupan dari objek penelitian itu sendiri.
Peneliti membangun interaksi dengan anggota lainnya yang menjadi partisipan secara lebih bebas. Termasuk juga berpartisipasi secara langsung dengan aktivitas yang mereka lakukan.
Dari sini, peneliti dapat mempelajari terkait dengan perilaku yang dilakukan oleh kelompok tersebut serta mendapatkan data mengenai cara hidup yang cukup berbeda. Pengamatan yang dilakukan bisa dengan cara terbuka maupun terselubung.
Pengamatan secara terbuka atau overt dilakukan dengan cara peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada kelompok untuk membaurkan dirinya ke dalamnya. Peneliti juga mengungkapkan tujuan dan identitas yang dimiliki kepada kelompok yang akan diajak untuk berinteraksi tersebut.
Sementara pengamatan secara terselubung atau covert dilakukan dengan cara peneliti tidak menunjukkan atau mengenalkan identitasnya sama sekali.
Peneliti memilih untuk merahasiakan identitas dan apa yang dirinya lakukan kepada kelompok yang sedang diamati tersebut. Biasanya peneliti akan menggunakan identitas dan peran palsu selama berinteraksi dengan kelompok tersebut.
Tidak jarang pula peneliti berpura-pura untuk menjadi anggota dari kelompok tersebut.
3. Observasi Naturalistik
Teknik metode observasi yang ketiga yaitu ada observasi naturalistik. Pada teknik yang satu ini melakukan pengamatan dan mempelajari perilaku dari para partisipan yang berjalan di lingkungan aslinya.
Tugas dari peneliti yang menggunakan teknik observasi ini yaitu hanya membuat catatan mengenai apa saja hal yang dilihat. Semua bentuk interaksi dan perilaku yang masuk ke dalam pengamatan dicatat oleh peneliti dengan berbagai cara yang ada.
Tidak ada sistem tersendiri yang dilakukan untuk bisa menjalankan pengamatan satu ini.
4. Observasi Terstruktur
Teknik metode observasi yang keempat yaitu bisa dengan observasi terstruktur. Pada teknik yang satu ini dilakukan dengan sistem tersendiri dan terstruktur sesuai dengan namanya.
Informasi yang didapat akan dimasukkan ke dalam catatan dengan lebih sistematis dan terstruktur. Informasi tersebut biasanya akan dimasukkan catatan yang sudah memiliki standarisasi tersendiri.
Biasanya teknik ini digunakan untuk penelitian yang ingin menjelaskan deskripsi sistematis dalam menguji hipotesis kausal yang ada.
Penggunaan teknik observasi ini mengandalkan kemampuan dari peneliti itu sendiri yang sudah memahami berbagai aspek dari situasi yang ingin diteliti tersebut. Kemudian, memastikan pula bahwa aspek tersebut sudah sesuai dengan tujuan dari penelitian yang ingin dicapai.
Oleh karena itu, peneliti dapat mengembangkan rencana untuk membuat maupun mengambil rekaman akan pengamatan sebelum proses pengumpulan data dilakukan.
Pengamatan yang dilakukan secara terstruktur bisa digunakan untuk pengaturan lapangan yang terjadi secara alami maupun dengan laboratorium.
Sejauh ini, penggunaan teknik ini hanya dilakukan untuk penelitian yang sifatnya spesifik dan kebebasan dalam memilih cenderung lebih sedikit.
Hal tersebut terjadi karena situasi dan masalah yang ingin diamati sudah ada secara lebih spesifik sehingga bisa ditentukan kategori apa saja yang ingin diteliti. Penentuan kategori dilakukan supaya data yang didapatkan bisa digunakan dan dimanfaatkan.
Contoh Metode Observasi
Pemahaman mengenai metode observasi perlu dilihat pula dari contoh yang ada. Kamu bisa melihat contoh ini dari jenis metode observasi yang bisa dilakukan.
Pada dasarnya, terdapat dua jenis metode observasi yaitu secara partisipatoris dan non-partisipatoris. Berikut penjelasannya secara lebih lanjut.
1. Metode Observasi Partisipatoris
Jenis metode observasi yang pertama yaitu bisa dengan partisipatoris. Pada penelitian ini, peneliti mengambil posisi sebagai partisipan di dalam penelitian tersebut.
Peneliti menjadi bagian dari partisipan dan sama dengan objek penelitian yang diambilnya. Namun, ada satu hal yang perlu untuk diingat meskipun peneliti terlibat secara langsung.
Peneliti tetap harus mengambil dan memberikan jarak tertentu dengan partisipan yang menjadi objek penelitiannya tersebut. Hal ini dilakukan supaya peneliti tetap memiliki objektivitas yang begitu tinggi.
2. Metode Observasi Non-partisipatoris
Jenis metode observasi yang kedua yaitu bisa dengan non-partisipatoris. Sesuai dengan namanya, maka peneliti tidak berpartisipasi secara langsung dalam proses pengambilan data.
Metode ini menempatkan peneliti sebagai orang luar dari kelompok yang menjadi objek penelitiannya itu tadi. Penggunaan metode ini memberikan jarak antara peneliti dengan objek penelitiannya secara lebih jauh. Hal tersebut terjadi karena pengamatan sifatnya dilakukan dari luar.
Tips Mendapatkan Data Hasil Observasi yang Berkualitas Tinggi
Dalam mencari data menggunakan metode observasi, seringkali ditemukan hasil data yang kurang memiliki kualitas tinggi. Tentunya hal ini cukup mengganggu dan membuat proses penelitian menjadi lebih terhambat.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir hal tersebut, diantaranya:
- Peneliti perlu menentukan peran yang ingin dimainkan dalam proses pengambilan data dan mempraktekannya dengan penuh disiplin tinggi.
- Peneliti melibatkan penggunaan observasi dalam menentukan sampling penelitian yang diperlukan. Hal ini akan membantu untuk mendapatkan data sesuai dengan penelitian.
- Menentukan variasi data yang diinginkan karena antara observasi terstruktur maupun tidak terstruktur akan memberikan hasil yang berbeda.
- Menentukan dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan etika penelitian agar tidak ada masalah etis yang nantinya mengganggu keberlangsungan dari proses penelitian dan pengambilan data yang sedang berjalan.
Penutup
Nah, itu tadi merupakan penjelasan mengenai metode observasi yang perlu untuk kamu ketahui dalam menjalani penelitian. Termasuk juga apa saja macam atau jenis dari metode observasi yang bisa dilakukan.
Tidak hanya dengan menggunakan observasi, tetapi masih ada banyak metode penelitian lainnya yang bisa digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan dari mencari jawaban penelitian itu sendiri. Kamu bisa mencari tahu penjelasan metode penelitian melalui situs blog Mamikos.
FAQ
Empat jenis observasi yang bisa dilakukan dalam penelitian yaitu ada observasi partisipan, observasi non-partisipan, observasi terselubung, dan observasi terbuka.
Metode penelitian observasi merupakan teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data dengan melalui pengamatan dan biasanya juga disertai dengan mengambil catatan terhadap kondisi atau perilaku yang dibuat oleh objek penelitian.
Langkah-langkah observasi yang dilakukan yaitu dengan menentukan objek pengamatan, membuat pedokan atau kerangka penelitian, menentukan lokasi pengamatan, menentukan metode yang dilakukan untuk pengumpulan data, serta menentukan metode analisis yang ingin digunakan untuk mendapatkan kesimpulan.
Contoh penelitian observasi yang dilakukan yaitu misalnya dengan melakukan penelitian terhadap metode pengajaran yang dilakukan oleh guru terhadap prestasi akademik siswa. Data yang diambil bisa dari hasil observasi mengenai proses pembelajaran yang dilakukan di kelas menggunakan metode tertentu.
Metode penelitian observasi dilakukan dengan tujuan untuk menjawab apa yang ingin dicari atau ditanyakan oleh peneliti sehingga mengetahui seperti apa proses untuk bisa memberikan makna atau arti dari apa yang ditemukan. Pengamatan bisa dilakukan untuk menjadi bukti dan meminimalisir akan adanya manipulasi terhadap observasi yang dilakukan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: