91 Nama Akun dalam Akuntansi beserta Penjelasannya Lengkap

91 Nama Akun dalam Akuntansi beserta Penjelasannya Lengkap – Dalam pelajaran
Akuntansi, pasti kamu sudah tidak asing dengan beberapa nama akun dalam
Akuntansi.

Namun, tahukah kamu jika terdapat banyak sekali nama akun dalam
akuntansi yang mungkin belum pernah kamu dengar?

Oleh karena itu, Mamikos kali ini akan mengajak kamu untuk mengenal berbagai nama akun dalam akuntansi.

Jenis Akun dalam Akuntansi

Canva/@Relif

Akun akuntansi adalah catatan sistematis yang digunakan
untuk mencatat dan melacak aktivitas keuangan suatu perusahaan.

Setiap akun mewakili kategori tertentu dari transaksi keuangan seperti aset, utang, modal, pendapatan, dan biaya.

Dalam akuntansi terdapat lima jenis akun yang terdiri dari:

1. Akun Harta (Assets Account)

Akun Harta (Assets Account) adalah salah satu jenis akun
dalam sistem akuntansi yang mencatat semua sumber daya ekonomi yang dimiliki
oleh suatu entitas atau perusahaan.

Dalam akun harta, aset-aset ini dikelompokkan menjadi dua
kategori utama, yaitu:

Harta Lancar (Current Assets)

Harta lancar merujuk pada aset yang diharapkan dapat diubah
menjadi uang tunai atau dikonsumsi dalam periode satu tahun atau siklus
operasional normal perusahaan.

Harta Tetap (Fixed Assets)

Harta tetap adalah aset yang dimiliki perusahaan untuk
digunakan dalam operasinya dan tidak diharapkan dijual atau dikonsumsi dalam
waktu singkat.

Harta tetap memiliki umur ekonomi yang lebih lama dari satu
tahun.

2. Akun Utang (Liabilities Account)

Akun Utang (Liabilities Account) adalah jenis akun dalam
sistem akuntansi yang mencatat semua kewajiban finansial dan tanggung jawab
suatu entitas atau perusahaan.

Utang mencerminkan sumber pendanaan yang berasal dari pihak
ketiga, baik dalam bentuk hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.

Utang Jangka Pendek (Short-Term Liabilities)

Utang jangka pendek adalah kewajiban finansial yang harus
dilunasi dalam waktu singkat, umumnya dalam satu tahun atau dalam siklus
operasional normal perusahaan.

Utang Jangka Panjang (Long-Term Liabilities)

Sedangkan utang jangka panjang adalah kewajiban finansial
yang memiliki jangka waktu pembayaran lebih dari satu tahun.

3. Akun Modal (Equity Account)

Jenis akun dalam akuntansi tersebut digunakan untuk mencatat
kepemilikan atau klaim pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangkan
oleh kewajiban. Akun ini juga sering disebut sebagai ekuitas atau modal
pemilik.

Modal pemilik menunjukkan seberapa banyak dana yang telah
disumbangkan oleh pemilik dan seberapa banyak laba yang telah ditahan oleh
perusahaan dari keuntungan yang dihasilkan selama waktu tertentu.

4. Akun Pendapatan (Revenue Accounts)

Digunakan untuk mencatat pendapatan atau hasil penjualan
barang maupun jasa oleh suatu perusahaan selama periode waktu tertentu.

Akun ini menunjukkan jumlah uang yang diterima atau dapat
diterima oleh perusahaan dari kegiatan operasionalnya.

5. Akun Beban (Expense Accounts)

Terakhir, akun beban (Expense Accounts) merupakan jenis akun yang mencatat pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan selama periode waktu tertentu.

Akun ini termasuk berbagai macam biaya yang diperlukan untuk
menjalankan operasional bisnis dan mencapai tujuan perusahaan.

Beban mencakup pengeluaran baik yang terkait dengan kegiatan
operasional maupun non-operasional.

91 Nama Akun dalam Akuntansi

Setelah tadi kamu belajar membedakan jenis akun dalam
akuntansi, kini saatnya Mamikos mengajak kamu mengenali nama akun dalam
akuntansi.

Berbagai nama akun dalam akuntansi di bawah ini sudah Mamikos
kumpulkan sesuai jenis akun agar lebih mudah kamu pahami.

Nama Akun dalam Akuntansi – Harta (Assets Account)

1. Kas (Cash)

Nama akun dalam akuntansi ini digunakan untuk mencatat
jumlah uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan.

2. Piutang Usaha (Accounts Receivable)

Mencatat uang yang masih harus diterima dari pelanggan atas
penjualan kredit.

3. Persediaan (Inventory)

Mencatat nilai barang atau bahan mentah yang masih dimiliki
oleh perusahaan untuk produksi atau penjualan.

4. Investasi Jangka Pendek (Short-Term Investments)

Mencatat nilai investasi yang dapat dicairkan dalam waktu
singkat.

5. Piutang Lain-lain (Other Receivables)

Mencatat piutang dari pihak lain selain pelanggan, seperti
pinjaman kepada karyawan.

6. Aset Tetap (Fixed Assets)

Mencatat nilai aset yang dimiliki perusahaan untuk digunakan
dalam operasional jangka panjang, seperti tanah, bangunan, dan peralatan.

7. Aset Tak Berwujud (Intangible Assets)

Mencatat nilai aset non-fisik seperti hak paten, merek
dagang, atau goodwill.

8. Investasi Jangka Panjang (Long-Term Investments)

Mencatat nilai investasi jangka panjang yang dimiliki perusahaan dengan rencana penjualan atau pemanfaatan dalam jangka waktu yang lebih panjang.

9. Kendaraan dan Peralatan (Vehicles and Equipment)

Mencatat nilai kendaraan operasional dan peralatan yang
dimiliki oleh perusahaan.

10. Tanah (Land)

Nama akun dalam akuntansi yang satu ini untuk mencatat nilai
tanah yang dimiliki oleh perusahaan.

11. Kas di Bank (Bank Cash)

Mencatat jumlah uang tunai yang disimpan dalam rekening
bank.

12. Investasi Saham (Stock Investments)

Mencatat nilai investasi dalam saham perusahaan lain.

13. Aset Lancar Lainnya (Other Current Assets)

Mencatat nilai dari aset lancar yang tidak termasuk dalam
kategori kas, piutang usaha, atau persediaan.

14. Piutang Pajak (Tax Receivables)

Berupa catatan tagihan pajak yang masih harus diterima dari
pihak pajak.

15. Aset Biaya Ditangguhkan (Prepaid Expenses)

Mencatat nilai pembayaran biaya-biaya yang telah dibayarkan
di muka, seperti asuransi atau sewa.

16. Biaya Dibayar di Muka (Prepaid Expenses)

Mencatat nilai biaya-biaya yang telah dibayarkan di muka,
seperti asuransi atau sewa.

17. Harta Investasi (Investment Assets)

Nama akun dalam akuntansi yang mencatat nilai dari berbagai
jenis investasi yang dimiliki perusahaan, termasuk saham, obligasi, dan
properti investasi.

18. Royalti yang Diterima di Muka (Royalties Receivable)

Merupakan catatan nilai royalti yang diharapkan akan
diterima di masa mendatang.

19. Aset Karyawan (Employee Assets)

Mencatat nilai aset yang dimiliki oleh karyawan dan
digunakan dalam operasional perusahaan, seperti laptop atau ponsel yang
diberikan kepada karyawan.

Nama Akun dalam Akuntansi – Utang (Liabilities Account)

1. Utang Usaha (Accounts Payable)

Kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pemasok
atau kreditur atas pembelian barang atau jasa.

2. Utang Bank (Bank Loans Payable)

Nama akun dalam akuntansi nilai pinjaman yang harus
dikembalikan kepada lembaga keuangan.

3. Utang Pajak (Tax Payable)

Kewajiban pajak yang harus dibayar oleh perusahaan kepada
otoritas pajak.

4. Utang Gaji (Wages Payable)

Mencatat kewajiban pembayaran gaji kepada karyawan.

5. Utang Bunga (Interest Payable)

Merupakan kewajiban pembayaran bunga atas pinjaman atau
hutang.

6. Utang Jangka Panjang (Long-Term Liabilities)

Berupa kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun, seperti utang obligasi.

7. Utang Lancar Lainnya (Other Current Liabilities)

Nama akun dalam akuntansi utang lancar lainnya yang tidak
termasuk dalam kategori utang usaha, utang pajak, atau utang bunga.

8. Utang Sewa (Lease Payable)

Nama akun utang berupa pembayaran sewa untuk properti atau
peralatan yang disewa.

9. Utang Dividen (Dividends Payable)

Adalah kewajiban pembayaran dividen kepada pemegang saham.

10. Utang Pensiun (Pension Liabilities)

Nama akun utang dalam akuntansi terkait dengan program
pensiun karyawan.

11. Utang Komisi (Commissions Payable)

Pembayaran komisi kepada agen penjualan atau pihak ketiga di
luar perusahaan.

12. Utang Imbalan Kerja (Employee Benefits Payable)

Terkait dengan pembayaran manfaat karyawan selain gaji,
seperti tunjangan kesehatan atau cuti tahunan.

13. Utang Penghasilan (Income Tax Payable)

Mencatat kewajiban pembayaran pajak atas penghasilan
perusahaan.

14. Utang Akumulasi (Accrued Liabilities)

Merupakan kewajiban yang terakumulasi tetapi belum dibayar
pada saat laporan keuangan disusun.

15. Utang Beban (Expense Payable)

Nama akun dalam akuntansi berupa kewajiban pembayaran
berbagai biaya atau beban yang belum terbayar.

16. Utang Royalti (Royalties Payable)

Pembayaran royalti kepada pemilik hak kekayaan intelektual.

17. Utang Hibah (Grant Payable)

Mencatat kewajiban pembayaran hibah atau sumbangan yang
diberikan kepada perusahaan.

18. Utang Jaminan Produk (Product Warranty Liability)

Utang yang mungkin timbul karena jaminan produk yang
diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan.

19. Utang Pengeluaran Tertangguh (Deferred Expenditure Liabilities)

Berupa utang pembayaran untuk pengeluaran tertangguh yang
belum direalisasikan sepenuhnya.

20. Utang Lingkungan (Environmental Liabilities)

Nama akun utang yang terkait dengan dampak lingkungan yang
mungkin timbul dari kegiatan operasional perusahaan.

Nama Akun dalam Akuntansi – Akun Modal (Equity Account)

1. Modal Saham (Common Stock)

Akun modal nilai saham yang diterbitkan kepada pemilik
perusahaan.

2. Prive (Drawings)

Penarikan dana oleh pemilik perusahaan untuk kebutuhan
pribadi, yang kemudian dikurangkan dari modal.

3. Modal Disetor (Paid-in Capital)

Modal yang telah disetor oleh pemilik perusahaan, termasuk
kontribusi saham dan tambahan modal.

4. Laba Ditahan (Retained Earnings)

Akumulasi laba bersih yang tidak dibagikan sebagai dividen
kepada pemilik perusahaan.

5. Modal Tambahan (Additional Paid-in Capital)

Nama akun dalam akuntansi berupa tambahan modal yang disetor
di atas nilai nominal saham.

6. Selisih Transaksi Kurs (Foreign Exchange Gains/Losses)

Selisih kurs mata uang asing yang mempengaruhi nilai modal
asing dalam laporan keuangan.

7. Selisih Penilaian Kembali Aset (Revaluation Surplus)

Terkait keuntungan yang muncul dari penilaian kembali aset tetap.

8. Modal Saham Preferen (Preferred Stock)

Nilai saham preferen yang mungkin diterbitkan oleh
perusahaan.

9. Surplus Modal (Capital Surplus)

Berupa kelebihan nilai yang diperoleh dari penjualan saham
di atas nilai nominal.

10. Modal Pemilik (Owner’s Equity)

Total kepentingan pemilik perusahaan, termasuk modal saham
dan laba ditahan.

11. Laba Tahun Berjalan (Current Year Earnings)

Nama akun dalam akuntansi berupa laba bersih yang diperoleh
selama periode akuntansi saat ini.

12. Laba Ditahan yang Dibatasi (Appropriated Retained Earnings)

Laba ditahan yang telah dialokasikan untuk tujuan tertentu,
seperti investasi atau pembayaran utang.

13. Laba (Earnings)

Laba bersih yang belum dibagi atau diakumulasi.

14. Cadangan Umum (General Reserves)

Cadangan yang dibuat untuk tujuan umum perusahaan, biasanya
sebagai langkah untuk mengantisipasi risiko atau kebutuhan modal di masa
mendatang.

15. Selisih Emisi Saham (Share Premium)

Perbedaan antara harga emisi saham dan nilai nominalnya.

16. Selisih Kurs Investasi Asing (Foreign Investment Gain/Loss)

Akun modal berupa keuntungan atau kerugian akibat fluktuasi
kurs mata uang pada investasi asing.

17. Pendapatan Komprehensif Lainnya (Other Comprehensive Income)

Elemen pendapatan dan kerugian yang tidak termasuk dalam
laba bersih, seperti selisih kurs, selisih penilaian kembali aset, dan lainnya.

18. Modal Sosial (Social Capital)

Modal yang dimiliki oleh organisasi sosial atau lembaga
nirlaba.

19. Cadangan Investasi (Investment Reserves)

Merupakan cadangan yang dialokasikan untuk investasi atau
proyek khusus.

20. Cadangan Keuntungan Tertentu (Specific Earnings Reserves)

Cadangan yang dibuat untuk menangani keuntungan atau
kerugian tertentu yang dapat muncul di masa mendatang.

21. Modal Disetor Awal (Initial Contributed Capital)

Modal yang disetor oleh pemilik atau investor pada awal
pendirian perusahaan.

22. Alokasi Laba (Profit Allocation)

Merupakan nama akun dalam akuntansi berupa pembagian laba
kepada pemilik atau pemegang saham.

Nama Akun dalam Akuntansi – Akun Pendapatan (Revenue Accounts)

1. Penjualan (Sales)

Merepresentasikan total nilai barang atau jasa yang dijual
kepada pelanggan.

2. Pendapatan Usaha (Revenue)

Menunjukkan total pendapatan yang diterima oleh perusahaan
dari berbagai sumber, termasuk penjualan produk, jasa, dan pendapatan lainnya.

3. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold – COGS)

Menunjukkan biaya langsung yang terkait dengan produksi atau
penyediaan barang atau jasa yang dijual.

4. Hasil Usaha Lain-lain (Other Operating Revenues)

Mewakili pendapatan dari kegiatan operasional selain
penjualan utama, seperti pendapatan dari sewa atau royalti.

5. Pendapatan Bunga (Interest Income)

Merepresentasikan pendapatan yang diperoleh dari bunga yang
diterima, biasanya terkait dengan investasi atau pinjaman.

6. Pendapatan Dividen (Dividend Income)

Pendapatan yang diterima dari kepemilikan saham dan
penerimaan dividen.

7. Pendapatan Lain-lain (Other Revenues)

Menunjukkan pendapatan dari sumber-sumber yang tidak
termasuk dalam kategori di atas.

8. Pendapatan Non-Operasional (Non-Operating Income)

Pendapatan yang berasal dari kegiatan yang tidak terkait
dengan operasional utama perusahaan, seperti keuntungan dari penjualan aset
tetap atau investasi.

9. Pendapatan Kena Pajak (Taxable Income)

Nama akun dalam akuntansi berupa pendapatan yang menjadi
dasar perhitungan pajak penghasilan.

10. Pendapatan Bebas Pajak (Tax-Exempt Income)

Merupakan pendapatan yang tidak dikenakan pajak, seperti
beberapa jenis investasi tertentu.

11. Pendapatan Royalti (Royalty Income)

Nama akun pendapatan yang diterima dari penggunaan hak
cipta, paten, atau merek dagang.

12. Pendapatan Komisi (Commission Income)

Termasuk dalam pendapatan yang diterima sebagai imbalan atas
jasa atau penjualan yang dilakukan untuk pihak ketiga.

13. Pendapatan Layanan (Service Revenue)

Merepresentasikan pendapatan yang diterima dari penyediaan
layanan tertentu.

Nama Akun dalam Akuntansi – Akun Beban (Expense Accounts)

1. Beban Gaji (Salary Expense)

Berupa pengeluaran untuk membayar gaji karyawan.

2. Beban Pemeliharaan (Maintenance Expense)

Biaya untuk pemeliharaan dan perawatan fasilitas dan
peralatan.

3. Beban Penyewaan (Rent Expense)

Biaya sewa untuk properti atau peralatan yang digunakan oleh
perusahaan.

4. Beban Utilitas (Utilities Expense)

Beban yang termasuk biaya utilitas seperti listrik, air, dan
gas.

5. Beban Telekomunikasi (Communication Expense)

Termasuk di dalamnya biaya pengeluaran untuk layanan
telekomunikasi seperti telepon dan internet.

6. Beban Bunga (Interest Expense)

Nama akun dalam akuntansi beban biaya bunga yang terkait
dengan utang atau pinjaman.

7. Beban Penyusutan (Depreciation Expense)

Menunjukkan alokasi biaya penurunan nilai aset tetap selama
periode waktu tertentu.

8. Beban Perjalanan Dinas (Travel Expense)

Biaya yang terkait dengan perjalanan dinas karyawan.

9. Beban Pemasaran (Marketing Expense)

Sebutan untuk biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
pemasaran dan promosi.

10. Beban Asuransi (Insurance Expense)

Termasuk premi asuransi yang dibayarkan oleh perusahaan.

11. Beban Penjualan (Sales Expense)

Terkait dengan kegiatan penjualan, seperti komisi penjualan
dan biaya pemasaran.

12. Beban Administrasi (Administrative Expense)

Nama akun ini berupa biaya administrasi umum yang tidak
terkait langsung dengan produksi atau penjualan.

13. Beban Amortisasi (Amortization Expense)

Alokasi biaya penurunan nilai aset intangible selama periode
waktu tertentu.

14. Beban Akomodasi dan Makan (Lodging and Meals Expense)

Beban pengeluaran untuk akomodasi dan makan selama
perjalanan dinas.

15. Beban Pajak (Tax Expense)

Jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

16. Beban Penelitian dan Pengembangan (Research and Development Expense)

Berkaitan dengan kegiatan penelitian dan pengembangan produk
atau layanan.

17. Beban Umum (General Expense)

Biaya-biaya umum lainnya yang tidak termasuk dalam
kategori-kategori di atas.

Penutup

Nah, itulah tadi penjelasan singkat mengenai berbagai nama
akun dalam akuntansi.

Semoga artikel ini menambah pemahaman dan wawasan kamu
mengenai nama akun dalam akuntansi, ya.

Jika kamu masih mencari artikel terkait akuntansi lainnya, pastikan untuk membuka blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta