9 Nama Wali Songo beserta Biografi dan Gambarnya Lengkap
Dalam penyebaran islam nusantara, ada peran wali songo yang besar. Yuk, simak beberapa nama wali songo dan gambarnya berikut ini!
6. Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)

Sunan Kudus, yang juga dikenal sebagai Ja’far Shadiq, adalah salah satu Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Nusantara.
Lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada abad ke-16, Sunan Kudus adalah cucu dari Sunan Kalijaga. Nama aslinya adalah Ja’far Shadiq, dan ia memilih untuk memeluk Islam di bawah bimbingan Sunan Kalijaga.
Sunan Kudus dikenal sebagai tokoh yang memiliki pemahaman mendalam terhadap ajaran Islam dan sekaligus memiliki keahlian dalam seni dan kerajinan, terutama dalam pembuatan kris (senjata tradisional Jawa).
Ia memainkan peran penting dalam mendirikan pesantren dan masjid di Kudus, yang kemudian menjadi pusat kegiatan dakwah dan pendidikan Islam.

Advertisement
Selain berfokus pada kegiatan keagamaan, Sunan Kudus juga aktif dalam kegiatan ekonomi dan perdagangan.
Ia dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan berwawasan luas, yang berhasil menggabungkan nilai-nilai keislaman dengan kemajuan ekonomi masyarakat.
7. Sunan Muria (Maulana Maghribi)

Nama wali songo selanjutnya adalah Sunan Muria. Sunan Muria, atau yang dikenal juga sebagai Maulana Maghribi, adalah tokoh yang berperan signifikan dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada abad ke-15, ia memulai perjalanan dakwahnya di Jawa dengan tujuan untuk menyebarkan ajaran Islam dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang Islami. Nama aslinya adalah Raden Umar Said.
Sunan Muria mendirikan pesantren di Gunung Muria, Jawa Tengah, yang kemudian menjadi pusat kegiatan dakwah dan pendidikan Islam.
Ia dikenal sebagai tokoh yang mendekati masyarakat dengan cara yang lembut dan penuh kasih, menjadikan proses penyebaran Islam lebih mudah diterima oleh penduduk setempat.
Selain berperan dalam kegiatan keagamaan, Sunan Muria juga terlibat dalam kegiatan pertanian dan pengembangan ekonomi masyarakat sekitar pesantren.
Ia memadukan nilai-nilai agama dengan praktik-praktik ekonomi yang memberikan manfaat langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sunan Muria meninggal pada tahun 1525 dan dimakamkan di Gunung Muria. Makamnya menjadi tempat ziarah bagi umat Islam yang ingin mengenang jasanya dalam penyebaran Islam di Jawa Tengah.