Pengertian Daftar Pustaka, Isi, Kriteria, Fungsi, dan Contohnya

Pengertian Daftar Pustaka, Isi, Kriteria, Fungsi, dan Contohnya – Dalam setiap buku atau pun karya tulis non fiksi pasti ada yang namanya daftar pustaka.

Letaknya selalu ada di halaman paling belakang namun tidak begitu belakang seperti sinopsis karena masih tersampul oleh cover. Daftar pustaka menjadi bagian penting dari satu karya karena memperlihatkan wawasan dari penyusun dalam menulis karyanya.

Mau tahu lebih jauh? Simak artikel pengertian daftar pustaka, isi, kriteria, fungsi, dan contohnya di laman ini!

Pengertian Daftar Pustaka

Canva

Daftar pustaka adalah sebuah halaman terakhir sebagai komponen suatu karya ilmiah yang berisikan nama penulis, judul buku atau karya ilmiah, tahun terbit, dan identitas penerbit.

Daftar pustaka secara sederhana bisa disebut sebagai referensi yang digunakan penulis untuk menulis karyanya. Daftar pustaka juga bisa menjadi referensi bagi pembaca saat ingin menggali lebih dalam mengenai satu topik yang terkait dengan buku tersebut.

Aturan penulisannya adalah satu baris terdiri dari satu daftar pustaka. Bila panjang satu baris tidak cukup maka diperbolehkan untuk lanjut ke baris selanjutnya.

Untuk selanjutnya, daftar pustaka harus disusun berdasarkan abjad nama para penulis. Jarak daftar pustaka dengan daftar pustaka lainnya adalah satu setengah spasi. Aturan untuk baris pertama harus rata kiri sementara baris keduanya diatur agar menjorok ke kanan.

Pengertian Daftar Pustaka Menurut Pakar

Menurut Gorys Keraf (1997), seorang penulis asal NTT, daftar pustaka atau daftar kepustakaan atau bibliografi merupakan daftar dengan isi titel buku, artikel, serta referensi lain yang memiliki keterkaitan dengan satu karangan yang sedang disusun.

Dengan daftar pustaka yang ada di belakang satu karya, pembaca akan bisa melihat sumber asli dari konsep-konsep di dalam buku tersebut.

Fungsi Daftar Pustaka

Daftar pustaka ternyata memiliki cukup banyak fungsi. Berikut ini fungsi-fungsi tersebut:

  1. Referensi untuk pembaca. Saat satu topik begitu menarik, pasti pembaca akan melihat daftar pustaka dan mencari sumber tersebut. Pembaca bisa mencari informasi lanjut di internet dan kemudian membeli buku sumber untuk kebutuhannya sendiri.
  2. Agar sumber bisa ditelusuri. Dengan menyematkan daftar pustaka, sumber dari konsep yang ditulis di buku bisa ditelusuri dengan mudah. Dengannya, pembaca mendapatkan pendalaman dan pemahaman yang lebih akan satu fakta.
  3. Bentuk penghargaan untuk penulis. Jelas bahwa buku sumber telah menjadi inspirasi dari dasar pemikiran buku atau karya yang tersusun. Maka dari itu, sudah sepantasnya penulis menghargainya dengan menyematkan buku sumber di daftar pustaka.
  4. Menunjukan kejujuran penulis. Dengan mencantumkan daftar pustaka, penulis mengakui bahwa karyanya tidak bersumber murni dari pemikirannya namun terinspirasi dari pemikir lain terdahulu dan hanya menyampaikannya dengan redaksi berbeda namun dengan isu berbeda.
  5. Penghargaan untuk penulis sumber. Dengan adanya penulis sumber informasi, sebuah karya tulis bisa rampung karena mendapatkan referensi yang bagus.

Itulah fungsi daftar pustaka yang perlu kamu tahu. Daftar pustaka berfungsi sebagai penghargaan kepada penulis buku sumber informasi, informasi penelusuran sumber, dan juga bahan yang membantu merampungkan satu karya.

Kriteria Daftar Pustaka

Untuk menulis daftar pustaka yang baik, harusnya mengikuti aturan yang sudah ada karena memang ada standarnya.

Berikut ini kriteria atau cara penulisan dari daftar pustaka yang benar:

  1. Jarak antara satu baris dengan baris selanjutnya adalah satu spasi.
  2. Jarak antara satu daftar pustaka atau sumber dengan sumber lainnya harusnya satu setengah spasi.
  3. Baris pertama harus rata kanan, baris kedua dari sumber yang sama harus menjorok ke kanan.
  4. Judul buku harus dicetak miring atau italic. Bisa menggunakan garis bawah pada tiap katanya, jadi garis bawahnya tidak menyambung.
  5. Nama penulis boleh dicantumkan namun tidak boleh pakai nama gelar.
  6. Nama akhir ditulis pertama untuk kemudian ditulis nama pertama yang dipisah dengan koma. Jadi formatnya adalah nama akhir atau nama marga atau keluarga, lalu koma, dan terakhir nama depan.

Itulah kriteria penulisan daftar pustaka yang sudah sesuai dengan standar. Semua isi dari daftar pustaka memiliki aturan penulisannya sendiri dan memang telah terstandarisasi di seluruh dunia.

Isi Daftar Pustaka

Berikut ini isi atau elemen yang dimuat oleh daftar pustaka:

  1. Nama pengarang. Nama pengarang wajib masuk ke dalam daftar pustaka untuk menghargai karya dan pemikirannya. Setelah itu ditulis dengan posisi terbalik, nama belakang atau keluarga di depan, lalu koma, dan kemudian diakhiri dengan nama depan. Misalkan namanya Ezra Miller, maka nama di daftar pustaka adalah ‘Miller, Ezra’.
  2. Tahun terbit. Cantumkan tahun terbit sebagai informasi kapan buku diterbitkan pertama kali.
  3. Judul. Cantumkan juga judul dalam daftar pustaka agar memudahkan pembaca yang ingin lebih paham sebagai referensi.
  4. Kota alamat penerbit. Cantumkan kota alamat penerbit dari buku yang menerbitkan buku sumber.
  5. Nama penerbit. Cantumkan juga nama penerbit sebagai identitas dari penerbit.

Itulah isi atau elemen daftar pustaka yang harus dipenuhi daftar pustaka yang baik.

Contoh Daftar Pustaka dari Sumber Berbeda

Referensi sebuah karya tidak hanya buku, ada jurnal, publikasi departemen, internet, dll. Oleh karena itu, autran cara menulis daftar pustakanya pun berbeda.

Berikut ini contoh cara menulis daftar pustaka dengan sumber berbeda:

Contoh daftar pustaka yang bersumber dari jurnal

Untuk menulis daftar pustaka yang referensinya berasal dari sumber jurnal, ikutilah urutan berikut:

  1. Tulislah nama keluarga atau marga penulis terlebih dahulu
  2. Setelah itu bubuhkan nama depan penulis
  3. Sematkan juga tahun terbit jurnal
  4. Judul artikel dengan tidak lupa menyematkan tanda petik 
  5. Judul jurnal bergaris bawah atau pun cetak miring
  6. Nomor volume
  7. Nomor penerbitan dalam kurung
  8. Halaman pertama hingga akhir jadi sumber kutipan

Contoh:

Carlos, Juan. 1985. “Bullying : How It Can Be Stopped”. Journal of Psychology. 90(7), 145 – 160.

Contoh daftar pustaka dengan sumber dari buku

Untuk penulisan daftar pustaka dengan sumber buku, ikutilah urutan berikut ini:

  1. Nama belakang atau keluarga atau marga dari penulis
  2. Nama depan penulis
  3. Tahun terbit buku
  4. Judul buku yang digarisbawahi atau cetak miring
  5. Edisi penerbitan
  6. Kota tempat penerbit

Contoh:

Oktora, Wahyu. 2010. IMPACTFUL WRITING: 45 Tips Hasilkan Tulisan yang Menjual. Jakarta: GPU.

Contoh daftar pustaka dengan sumber buku yang ditulis oleh 2 orang

Terkadang satu buku tidak ditulis oleh satu orang saja, ada yang ditulis oleh lebih dari 1 orang. Maka untuk penulisan daftar pustaka dengan kriteria tersebut, nama penulis pertama dibalik tetapi nama penulis kedua tidak perlu.

Contoh:

Oktora, Wahyu dan Magnolia Ajeng.  2010. IMPACTFUL WRITING: 45 Tips Hasilkan Tulisan yang Menjual. Jakarta: GPU.

Demikianlah pengertian daftar pustaka, isi, kriteria, fungsi, dan contohnya. Daftar pustaka memang penting perannya untuk membantu para penulis saling menghargai pemikiran masing-masing.

Dengan isi daftar isi yang lengkap, bisa membuat pembaca menarik informasi bila memerlukan referensi lebih.

Semoga dengan membaca artikel ini, pemahamanmu mengenai pengertian daftar pustaka dan lainnya semakin bertambah!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta