Pengertian Kepemimpinan, Teori, Fungsi, Tipe dan Tujuan

Pengertian Kepemimpinan, Teori, Fungsi, Tipe dan Tujuan – Kepemimpinan menjadi hal yang krusial dan amat penting dalam suatu kelompok atau perkumpulan orang. Kelompok tersebut bisa berupa organisasi, struktur perusahaan, dan sebagainya. Pemimpin itulah yang kelak akan menjadi orang nomor satu dalam kelompok tersebut. Selain itu, terdapat peran lain seperti memberi arahan, pengambil keputusan, penanggung jawab, dan lain-lain. 

Oleh karena itu, posisi pemimpin itu tidak boleh dianggap sepele. Namun, setiap orang tentunya memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Lalu, ada apa saja? Yuk, simak informasi di bawah ini. 

Memahami Kepemimpinan Secara Lengkap

unsplash.com

Definisi tentang kepemimpinan sangat bervariasi. Sebab, ada banyak orang yang mencoba untuk mendefinisikan konsep tersebut. 

Apa yang Dimaksud Kepemimpinan?

Kepemimpinan dapat dibagi dalam dua pengertian, (1) Kekuatan untuk mempengaruhi seseorang dan menggerakkannya; (2) Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota suatu kelompok. 

Menurut Muhammad Busyro dalam Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia (2018), kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut secara sukarela mau melaksanakan kegiatan bersama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedang menurut KBBI, kepemimpinan berkaitan dengan cara memimpin dan perihal kepemimpinan. 

Kepemimpinan dapat dikatakan sebagai suatu proses. Seseorang yang menjadi pemimpin, harus melakukan sesuatu dan bukan 

Teori Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata bahasa Inggris, yakni leadership atau leader. Kata leader ada sejak tahun 1300-an, sedang leadership sejak tahun 1700-an. 

Untuk memahami apa itu kepemimpinan dan bagaimana hal tersebut bisa berjalan efektif, maka ada beberapa pendekatan yang dapat dipahami. 

1. Pendekatan berdasarkan sifat-sifat kepribadian umum yang dimiliki seorang pemimpin lebih besar dibandingkan yang bukan pemimpin

2. Pendekatan berdasarkan tingkah laku 

3. Pendekatan berdasarkan kemungkinan atau situasional

4. Pendekatan kembali pada sifat atau ciri dari suatu perspektif yang berbeda

Pada tahun 1940-an mulai muncul kajian tentang kepemimpinan yang didasarkan pada teori sifat. Lalu, antara tahun 1940-an sampai dengan 1960-an berkembang teori kepemimpinan tingkah laku. Tahun 1960-an sampai dengan 1970-an berkembang teori kepemimpinan yang lain, yaitu teori kemungkinan. Terakhir ada teori kepemimpinan  mutakhir yang berkembang antara tahun 1970-an hingga 2000-an 

Berikut ini adalah rincian tentang teori-teori di atas: 

1. Teori Sifat 

Pada teori ini pemimpin berusa diidentifikasi berdasar dari karakteristik ka (fisik, mental, dan kepribadian) yang diasosiasikan dengan keberhasilan kepemimpinannya. 

Dasar dari teori ini adalah hipotesis bahwa beberapa orang memiliki bakat alamia sebagai seorang pemimpin. Mereka biasanya memiliki ciri yang tidak dimiliki orang pada umumnya, yaitu energi yang banyak, intuisi tajam, kemampuan persuasif, dan pandangan pada masa depan yang terencana. 

2. Teori Pribadi Perilaku

Pada akhir tahun 1940-an, para peneliti mendalami pemikiran tentang “bagaimana perilaku seseorang dapat menentukan efektifnya kepemimpinan”. Dibanding menemukan sifat-sifatnya, mereka meneliti dari sisi pengaruhnya pada prestasi dan tingkat kepuasan pengikutnya.

a. Studi dari University of Michigan 

1. Pemimpin yang job-centered (berorientasi pada tugas)

Pemimpin yang seperti itu menerapkan pengawasan ketat pada karyawannya untuk melakukan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku. Jenis pemimpin ini berorientasi pada sifat yang memaksa, imbalan, dan hukuman. 

2. Pemimpin yang berorientasi pada hubungan antar sesama pekerja

Pemimpin yang seperti ini lebih mementingkan terjalinnya “kepercayaan”. Pemimpin yang memusatkan perhatian pada karyawan akan melihat sisi kemajuan, pertumbuhan serta prestasi para pengikutnya.

b. Studi dari Ohio State University 

1. Membentuk struktur

Pemimpin yang membentuk struktur tinggi, umumnya akan lebih berfokus pada tujuan dan hasil

2. Konsiderasi

Perilaku dari pemimpin yang mengedepankan persahabatan, kepercayaan, menghargai, dan komunikasi dua ara. 

3. Teori Kepemimpinan Situasional 

Pendekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin memahami perilaku, sifat, dan situasi bawahannya sebelum menerapkan suatu sistem kepemimpinan. 

Fungsi Kepemimpinan 

Kepemimpinan memiliki fungsi yang penting guna mencapai suatu tujuan. Selain itu kepemimpinan juga faktor penting dalam peningkatan kinerja pegawai. Dibutuhkan fungsi kepemimpinan yang bisa mampu mengenali sikap dan karakter pegawai. Berdasarkan poin tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi kepemimpinan berkaitan langsung dengan keadaan sosial dalam kelompok. 

Setidaknya terdapat 5 fungsi pokok kepemimpinan secara operasional, yaitu:

1. Fungsi instruktif, di mana pemimpin memiliki fungsi sebagai komunikator yang mengarahkan dan mengambil keputusan terkait apa, bagaimana, bilamana dan di mana. Keputusan tersebut tentunya harus bersifat efektif. 

2. Fungsi konsultatif, di mana pemimpin menerapkan komunikasi dua arah 

3. Fungsi partisipasi, di mana pemimpin melibatkan pegawai atau orang yang dipimpinnya, seperti saat membuat dan mengambil keputusan serta melaksanakannya. 

4. Fungsi delegasi, di mana pemimpin memberikan arahan agar pegawai atau pekerja melaksanakan tugas sesuai dengan posisi masing-masing

5. Fungsi pengendalian, di mana pemimpin harus mampu bersikap efektif agar dapat tercapai sebuah tujuan dengan hasil yang maksimal. 

Tujuan Kepemimpinan

Pada bagian fungsi mungkin kamu beberapa kali menemukan kata “tujuan” dalam poin fungsi. Lalu, sebenarnya apa tujuan dari kepemimpinan itu?

1. Mencapai tujuan 

Sebagai perusahaan atau suatu kelompok pasti memiliki sebuah tujuan yang ingin dicapai. Apabila tidak ada orang yang berperan sebagai pemimpin maka akan sulit untuk mencapai tujuan tersebut. Sebab tidak ada sosok yang dapat dijadikan sebagai pondasi.

2. Menularkan Semangat 

Menularkan semangat ata memotivasi orang lain menjadi tujuan dari kepemimpinan. Apabila tidak ada pemimpin, saat ada yang mengalami penurunan semangat maka akan sulit untuk menemukan sosok yang memiliki kewajiban untuk menolongnya. 

Sifat Pemimpin 

  1. Pendirian yang Teguh
  2. Proaktif
  3. Jujur 
  4. Komunikatif 
  5. Terbuka untuk Menerima Saran dan Kritik 
  6. Tidak Mudah Iri 
  7. Visioner
  8. Sabar

Tipe-Tipe Kepemimpinan

1. Tipe Otoriter 

Otoriter menurut para ilmuwan termasuk dalam karakter kepemimpinan yang negatif. Apabila dilihat dari segi persepsinya, seorang pemimpin yang otoriter memiliki sifat egois. Terdapat beberapa perilaku lain yang kerap dilakukan pemimpin otoriter, yaitu: 

a. Cenderung memperlakukan pegawai dan bawahannya seenaknya saja tanpa memikirkan harkat dan martabat mereka. 

b. Berorientasi pada hasil tanpa memikirkan proses dan kebutuhan dari pegawai atau bawahannya saat pelaksanaan tugas tersebut 

c. Tidak ikut menyertakan pendapat pegawai atau bawahan saat mengambil keputusan

Gaya kepemimpinan otoriter: 

a. Selalu menuntut para bawahan dan pegawainya 

b. Kaku dan tidak ada kelonggaran sedikitpun dalam kedisiplinan

c. Suka menggunakan nada keras, tinggi, dan kasar saat memberikan instruksi

2. Tipe Paternalistik 

Pemimpin yang memiliki sifat demikian ini biasanya berada dalam lingkungan masyarakat tradisional dan agraris. Ciri utama dari masyarakat tradisional adalah rasa hormat yang terlalu tinggi pada orang tua ataupun orang yang dituakan. Umumnya, pemimpin ini  bersifat kebapakan dan menjadi seorang yang diteladani dan panutan dari masyarakat. Contohnya adalah, tokoh adat, ulama, dan guru. 

3. Tipe Kharismatik 

Tipe pemimpin kharismatik memiliki bakat alami. Mereka  memang mempunyai daya tarik yang khas sehingga mampu memikat orang lain. Meskipun memiliki pengikut yang banyak, tetapi biasanya mereka tidak akan bisa menjelas secara konkret kenapa orang tersebut dikagumi. 

4. Tipe Laissez Faire 

Pemimpin tipe ini memiliki pandangan bahwa kelompok/organisasi/perusahaan akan berjalan lancar. Sebab, bawahan atau pegawai tersebut adalah orang-orang dewasa yang dianggap sudah mengetahui segala hal tentang kelompok/perusahaan/organisasi. Sehingga mampu berjalan sendiri sesuai fungsinya dan tidak terlalu membutuhkan sosok pemimpin yang selalu ada 

5. Tipe Militeristis

Sifat dari seorang pemimpin militeristis: 

a. Mengedepankan tujuan 
b. Suka menggunakan pangkat dan jabatan untuk menggerakan bawahan 
c. Menyenangi formalitas yang berlebihan 
d. Menuntut bawahan untuk memiliki sifat disiplin tinggi dan kepatuhan mutlak
e. Tidak menerima dan membuka diri untuk menerima kritik dari bawahan 

Bagaimana menurut kamu informasi di atas? Apakah sekarang kamu sudah memahami kepemimpinan? Semoga artikel ini bisa menjadi tambahana pengetahuan untuk kamu dan juga bermanfaat, ya. Jangan lupa untuk bagikan informasi ini pada orang-orang sekitarmu. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta