23 Contoh Kalimat Majas Alegori beserta Pengertian dan Karakteristiknya Lengkap!

Posted in: Majas Pelajar
Tagged: Majas Alegori

Pengertian Majas Alegori Adalah, dan Contohnya Lengkap! – Di dalam kepenulisan Bahasa Indonesia, terdapat banyak variasi majas di dalamnya. Adanya gaya bahasa membuat sebuah tulisan semakin menarik dan mempunyai arti lebih. Adapun salah satu majas di dalam Bahasa Indonesia adalah Alegori.

Dalam pembahasan kali ini, akan dijelaskan secara lengkap mengenai majas Alegori dalam sudut pandang definisi, jenis, dan juga contoh di dalamnya.

Pengertian Majas Alegori Secara Umum

pexels.com/@bilaki

Sebelum mengenal jenis dan contoh, kamu harus memahami pengertian majas Alegori. Apa sebenarnya majas Alegori? Menurut KBBI, Alegori berasal dari bahasa Yunani yaitu“Alegori” yang berarti bicara sebaliknya. Secara terminologi, Alegori adalah majas yang digunakan untuk mewakili suatu hal secara umum. Majas Alegori dikategorikan ke dalam majas perbandingan.

Pengertian Majas Alegori Menurut Para Ahli

Pengertian majas Alegori dikemukakan oleh beberapa para ahli. Berikut penjelasan lengkapnya:

Nurgiantoro

Nurgiantoro mengungkapkan pengertian Majas Alegori sebagai sebuah cerita kiasan yang mempunyai makna tersembunyi dalam makna literal. Sehingga, di dalamnya terkandung dua makna sekaligus dalam sebuah teks. Penggunaan majas ini bisa dilakukan dalam hal personifikasi atau memanusiakan sesuatu yang bukan manusia. 

Keraf

Seorang ahli bernama Keraf mendefinisikan Alegori sebagai cerita dalam bentuk singkat yang mengandung kiasan. Adapun kiasan tersebut harus dialirkan dari bawah permukaan cerita itu sendiri. Di dalam Alegori, nama pelakunya merupakan sifat abstrak seperti hewan yang bisa berbicara. Tujuannya adalah untuk mewakili pelaku yang sebenarnya (manusia).

Tarigan

Pengertian Majas Alegori juga dinyatakan oleh seorang ahli bernama Tarigan. Menurut Tarigan, Majas Alegori merupakan sebuah cerita yang dikisahkan dengan lambang berupa majas yang diperluas secara berkesinambungan. Tujuannya adalah untuk wadah objek atau gagasan yang akan dilambangkan.

Tarigan juga berpendapat bahwa biasanya, Alegori dituliskan dalam bentuk cerita panjang yang rumit dengan tujuan terselubung. Namun, jika pembaca bisa memahaminya cerita tersebut akan terlihat sangat jelas dan nyata.

Karakteristik Majas Alegori

Setelah mengetahui pengertian Majas Alegori, kini akan dibahas mengenai karakteristik di dalamnya. Inilah 3 karakteristik utama dalam Majas Alegori:

1. Cenderung Memakai Retorika

Karakteristik Majas Alegori yang pertama yaitu menggunakan Retorika. Di dalam Bahasa Indonesia, Retorika merupakan gaya atau seni berbicara. Adapun konsepnya, gaya seni bicara ini dalam hal baik yang bisa dicapai berdasarkan bakat alami maupun keterampilan teknis.

2. Mengandung Kiasan

Berhubungan dengan karakteristik yang pertama, Majas Alegori ini mengandung kiasan atau penggambaran terkait satu hal. Kiasan ini tentu mempunyai makna yang jelas untuk penggambaran objek. Kiasan ini disebut seni karena tidak ada kalimat langsung yang dituliskan di dalam Alegori untuk menyindir pembacanya. Namun, ketika pembaca memahaminya akan memperoleh makna yang mendalam terkait cerita yang dibawakan.

3. Dituliskan dengan Cerita yang Kompleks

Jika dilihat dari pengertian Majas Alegori dari para ahli, cerita yang disangkut pautkan dengan majas tersebut memang ditulis lebih banyak. Di dalam satu teks, biasanya terdapat dua cerita yang tersedia. Jika dibandingkan dengan Simile, Alegori jauh lebih rumit dan panjang di dalam ceritanya.

Cara Menulis Majas Alegori dalam Sebuah Karya

Kamu harus mengetahui jika setiap tulisan adalah sebuah karya. Jadi, setiap pola tulisan memang harus diperhatikan. Namun, adanya unsur-unsur kebebasan seni dalam menulis juga diperlukan agar tulisan tidak menjadi kaku dan terkesan umum. Setelah mengetahui pengertian Majas Alegori, inilah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menulis karya dengan memasukkan majas tersebut.

1. Mengetahui Alur Cerita

Cara menulis Majas Alegori yang pertama yaitu mengetahui alur di dalam cerita itu sendiri. Kamu harus mengetahui secara mendalam terkait alur cerita mulai awal hingga akhir. Jika karya yang akan kamu buat berbentuk puisi, maka pahami alur dalam puisi itu sendiri. Setelah itu, kamu perlu memikirkan pemilihan kata untuk setiap kalimat yang akan ditulis.

2. Mencari Objek yang Tepat

Setelah mengetahui alur, kini kamu harus mampu untuk mencari kata-kata indah yang tepat untuk dirangkai menjadi sebuah kalimat. Kata yang digunakan di dalam setiap kalimat harus sesuai dengan makna yang dituju. Pilihlah kata yang indah namun tetap dimengerti oleh pembaca.  

3. Mencari Cerita Pembanding yang Tepat

Seperti yang diketahui jika pengertian Majas Alegori merupakan majas yang ditulis dalam berbagai bentuk karya seperti cerita, puisi, dan lain sebagainya. Dalam sebuah cerita, majas ini biasanya ditulis dengan gaya bahasa yang indah di beberapa kalimat dalam paragraf. Cerita yang disajikan biasanya dua cerita berbeda yang nantinya akan dibandingkan oleh pembaca.

4. Dituliskan Secara Tegas dan Tidak Bertele-Tele

Cerita-cerita yang mengandung Majas Alegori memang biasanya dituliskan dengan bentuk yang rumit dan panjang. Namun, jika pembaca menyadari tulisan tersebut pasti mempunyai arti-arti yang tegas dan tidak bertele-tele. Oleh karena itu, ketika menuliskan sebuah majas Alegori ke dalam sebuah karya, kamu harus memilih kalimat yang jelas dan dimengerti oleh semua orang.

Contoh Majas Alegori

Majas Alegori memang mempunyai gaya tulisan seni yang sangat tinggi. Majas ini biasanya ditemui dalam beberapa kalimat, puisi, maupun cerita. Inilah contoh dari Majas Alegori yang bisa Anda pelajari

1. Majas Alegori dalam Bentuk Kalimat

Majas Alegori di dalam sebuah kalimat biasanya ditulis dengan jenis kata yang menarik dan beranda-andai. Berikut adalah contoh karya kalimat yang di dalamnya mengandung majas tersebut.

  1. Saat menjalankan hidup rumah tangga, rasanya seperti mengarungi luasnya lautan dengan menggunakan bahtera. Kadang-kadang kamu akan melihat lautan yang sangat memanjakan mata dan indah, namun terkadang bahtera itu juga dihantam badai dan ombak yang membuat tubuh terombang-ambing karena adanya guncangan.
  2. Dunia ini digambarkan layaknya tumbuhan hijau yang menyihir semua mata manusia yang memandangnya. Sungguh, pemandangan indah itu sangat menakjubkan dan dan sopan terlintas di dalam pikiran. Namun, seiring berjalannya waktu, tumbuhan akan berubah warna menjadi kuning yang mengering hingga akhirnya akan musnah dengan sendirinya.
  3. Perempuan diibaratkan layaknya seekor lebah. Mereka hanya akan menghasilkan sesuatu yang baik-baik saja, makan suatu hal yang baik dan tidak akan pernah merusak sebuah tempat.
  4. Hubungan antar manusia seperti halnya dengan huruf-huruf yang dirangkai, keindahan huruf tidak akan berarti jika tanpa adanya spasi. Hal ini dikarenakan tanpa adanya jeda, huruf akan menjadi sulit dipahami, bahkan kasih sayang pun tidak akan terbentuk jika didalamnya tidak ada jarak.
  5. Beberapa orang menggambarkan ibadah layaknya berdagang. Kepercayaan dan iman adalah sebagai tempatnya, sedangkan padala serta balasannya kelak di akhirat menjadi keuntungannya.
  6. Otak manusia itu diibaratkan seperti mata pisau. Semakin kamu mengasahnya maka semakin tajam dan disegani pula oleh banyak orang. Akan tetapi, disaat Anda membiarkan mata pisau itu begitu saja, lama-lama justru menjadi tumpul, berkarat dan tidak menyilaukan lagi.
  7. Suatu aliran yang mengalir dari anak sungai bisa menggambarkan perjalanan kehidupan. Pola alirannya urut dari awal mula hulu, lembah, menyusuri tebing, dan mengalir pada anak sungai yang akan berakhir setelah bertemu dengan lautan.
  8. Waktu itu diibaratkan seperti uang, jika mereka dikelola dengan baik akan memberi banyak manfaat untuk pemiliknya, namun jika disia-siakan juga dapat merugikan.
  9. Tingkah laku koruptor diibaratkan seperti tikus-tikus yang selalu berkeliaran yang gemar makan di lumbung padi.
  10. Kehidupan manusia di bumi diibaratkan seperti permen yang tersedia dalam berbagai rasa. Ada asam, manis dan lain sebagainya.
  11. Buku merupakan jendela dunia yang dapat membuat pembacanya mengetahui dunia lewat berbagai informasi yang ditulis pada tulisan-tulisan buku yang dibaca.
  12. Tubuh ini seperti sebuah mesin yang apabila digunakan terus menerus tanpa istirahat maka akan menjadi rusak.
  13. Emosi manusia bersifat seperti api, semakin disulut maka kemarahannya akan  semakin besar pula.
  14. Sosok seorang ibu bagaikan malaikat di mata anak-anaknya, karena ibu selalu memberi kasih sayang yang sangat tulus dan juga suci.
  15. Orang yang rajin bersedekah sebenarnya digambarkan seperti seseorang yang menanam biji di lahan yang subur. Setiap biji tumbuh menjadi pohon dengan cabang-cabang yang banyak. Di suatu hari, kamu akan memetik 100 biji di setiap cabangnya.
  16. Kebohongan diibaratkan seperti candu yang jika dilakukan sekali pasti selanjutnya akan ada kebohongan-kebohongan lain yang akan muncul.
  17. Kehidupan di dunia diibaratkan seperti genre film yang bervariasi. Terkadang romantis, komedi, thriller, horor. Ada kalanya air mata menetes membasahi pipi, mengundang tawa dan akhirnya sampailah pada ending dalam film tersebut.
  18. Kekayaan itu seperti air laut. Saat kamu berusaha untuk membendungnya, maka lama kelamaan akan tumpah. Ketika diminum, maka kamu seakan akan merasa haus. Namun, disaat kamu bagi menjadi beberapa kotak kemudian dijemur maka akan mendapatkan garam.
  19. Memberi masukan dan saran kepada mereka seperti hanya berbicara dengan tembok yang tidak mempunyai telinga untuk mendengar.
  20. Di zaman modern seperti ini mencari orang jujur diibaratkan layaknya mencari jarum di tumpukan sebuah jerami.
  21. Al Qur’an seperti rambu-rambu yang akan menuntun manusia kepada Tuhan. Selama terus mematuhi rambu-rambu yang ada, kamu pasti selamat sampai tujuan hingga akhir.
  22. Ilmu digambarkan seperti sebuah cahaya yang mampu untuk menerangi kegelapan sehingga mempermudah kamu sebagai manusia untuk menjalankan kewajibannya. Adanya cahaya membuat manusia mengetahui isi di dalam dunia. Tanpa adanya  kehadirannya manusia bisa tersandung dan masuk ke dalam sebuah lubang.
  23. Di dunia ini hidup dilukiskan seperti keyboard piano yang tersusun berseling hitam dan putih. Jika kamu tidak berusaha untuk memahaminya maka kamu hanya akan terdiam dengan mengenal nada-nada dasar saja. akan tetapi, jika dimainkan oleh orang yang paham dan ingin belajar maka akan tercipta alunan musik merdu yang enak didengar oleh telinga.

2. Majas Alegori Bentuk Puisi

Majas Alegori juga  dituliskan ke dalam setiap baris-baris indah di dalam karya sastra. Inilah contoh dari puisi yang menggambarkan majas-majas tersebut

Hujan

Disetiap tetes hujan, ada harapan manusia yang dipanjatkan kepada tuhannya

Berharap didengar dan diterima

Dengan tenang hujan menyanyi

Tenang pula manusia yang berdoa kepada ilahi

Ibu

Manusia titisan surga yang datang ke dunia

Hadir untuk anak yang dititipkan oleh tuhannya

Menyanyi, Menyusui, dan Berdoa

Tugas mulianya di setiap kehidupannya

Itulah penjelasan lengkap mengenai contoh Majas Alegori dan pembahasan lengkapnya. Bahasa Indonesia memang sangat indah. Tata cara dan kepenulisan di dalamnya dilengkapi dengan adanya majas-majas yang beraneka ragam. Secara singkat, Majas Alegori ini disebut sebagai majas pembanding yang ditulis rumit. Pengandaiannya biasanya ditulis menggunakan benda mati yang seolah-olah bertingkah seperti benda hidup.

Setelah mengetahui Majas Alegori, cobalah untuk menerapkannya ke sebuah tulisan kamu pribadi. Coba kembangkan setiap objek dan juga kata kerja yang akan dilakukan. Dengan tulisan-tulisan tersebut, kamu berarti telah mengembangkan seni yang ada di dalam setiap kalimat. 


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah