Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk beserta Contoh dan Pengertiannya
Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk sangatlah penting. Pelajari pengertian, rumus dan contoh penerapannya di sini.
Rumus Bunga Majemuk
Untuk memahami bagaimana modal berkembang dengan bunga majemuk dari tahun ke tahun, rumus dasar untuk menghitung modal dengan bunga majemuk adalah:
Di mana:
- M adalah modal setelah t tahun.
- P adalah modal awal atau jumlah uang yang diinvestasikan awalnya.
- r adalah persentase bunga.
- t adalah jumlah tahun yang diinginkan.
Contoh Soal
1. Rendi meminjam uang sebesar Rp 1.000.000,00 kepada Angel dengan tingkat bunga 18% pertahun. Hitung besarnya bunga selama:
a) 2 tahun
b) 6 bulan
c) 50 hari
d) 2 tahun 6 bulan dan 50 hari!
Jawaban:
Untuk menghitung besarnya bunga dalam situasi ini, kamu dapat menggunakan rumus bunga tunggal:
Di mana:
I = Besarnya bunga
M = Modal awal (jumlah uang yang dipinjam, dalam hal ini Rp 1.000.000,00)

Advertisement
p = Persentase bunga per tahun (18% atau 0,18)
t = Lama waktu dalam tahun (atau dalam bulan atau hari)
a) Bunga selama 2 tahun:
I = 1,000,000 x (18/100) x 2
I = 180,000 x 2
I = Rp 360,000
Jadi, besarnya bunga selama 2 tahun adalah Rp 360,000.
b) Bunga selama 6 bulan: Untuk menghitung bunga selama 6 bulan, kamu perlu mengubah lama waktu ke tahun:
t = 6 bulan / 12 bulan / tahun = 0,5 tahun
I = 1,000,000 x (18/100) x 0,5
I = 180,000 x 0,5
I = Rp 90,000
Jadi, besarnya bunga selama 6 bulan adalah Rp 90,000.
c) Bunga selama 50 hari: Di sini, kamu perlu memerhatikan berapa hari dalam satu tahun. Dalam hal ini, penghitungan akan menggunakan tahun biasa dengan 365 hari:
t = 50 hari / 365 hari/tahun = 0,1367 tahun
I = 1,000,000 x (18/100) x 0,1367
I = 180,000 x 0,1367
I = Rp 24,606
Jadi, besarnya bunga selama 50 hari adalah sekitar Rp 24,606.
d) Bunga selama 2 tahun 6 bulan dan 50 hari: Kamu sudah menghitung bunga selama 2 tahun, 6 bulan, dan 50 hari. Sekarang kamu hanya perlu menjumlahkan ketiganya:
Bunga total = Bunga 2 tahun + Bunga 6 bulan + Bunga 50 hari
Bunga total = Rp 360,000 + Rp 90,000 + Rp 24,606
Bunga total = Rp 474,606
Jadi, besarnya bunga selama 2 tahun 6 bulan dan 50 hari adalah Rp 474,606.
2. Regina meminjamkan modal awal sebesar Rp 500.000,00 kepada Anton dengan bunga majemuk 3% setahun. Berapa nilai akhir modal setelah 3 tahun?
Jawaban:
Untuk menghitung nilai akhir modal setelah 3 tahun dengan bunga majemuk, kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Di mana:
- M adalah modal setelah t tahun.
- P adalah modal awal atau jumlah uang yang diinvestasikan awalnya.
- r adalah persentase bunga.
- t adalah jumlah tahun yang diinginkan.
Maka:
M = 500.000 x (1,03)³
M = 500.000 x 1.092727
M = 546,363.50
Jadi, nilai akhir modal setelah 3 tahun adalah sekamur Rp 546,363.50. Itu adalah jumlah uang yang akan dimiliki Anton setelah berlalunya 3 tahun dengan bunga majemuk sebesar 3% per tahun.