7 Proses Pengolahan Minyak Bumi dari Mentah hingga Siap Digunakan

7 Proses Pengolahan Minyak Bumi dari Mentah hingga Siap Digunakan — Minyak bumi hingga saat ini masih menjadi sumber bahan bakar penopang kehidupan utama aktivitas manusia.

Namun, tahukah kamu kalau proses pengolahan minyak bumi sangatlah panjang hingga menjadi produk jadi yang bisa kita manfaatkan baik untuk rumah tangga, transportasi bahkan industri.

Pada artikel ini, Mamikos akan membahas 7 proses pengolahan minyak bumi dari tahap mentah hingga produk siap digunakan. Yuk, kita pelajari bersama!

Berikut Proses Pengolahan Minyak Bumi

Freepik.com/Wirestock

Minyak atau yang juga dikenal sebagai minyak mentah atau petroleum bumi terbentuk melalui proses geologis yang panjang dan kompleks.

Minyak bumi berasal dari sisa-sisa organisme laut seperti plankton dan alga yang mati dan tertimbun dalam endapan sedimen laut selama jutaan tahun.

Tekanan dan panas tinggi di bawah permukaan bumi mengubah bahan organik ini menjadi minyak mentah.

Minyak bumi adalah sumber daya alam yang sangat berharga dan penting di seluruh dunia.

Meskipun minyak bumi sampai saat ini masih menjadi sumber energy utama di bumi,  penting untuk kita mencari energi alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi pemanasan global.

Komposisi Minyak Bumi

Minyak bumi adalah campuran kompleks dari berbagai senyawa hidrokarbon, yang terdiri dari unsur-unsur karbon (C) dan hidrogen (H).

Komposisi minyak bumi dapat bervariasi tergantung pada sumbernya, tetapi secara umum, minyak bumi terdiri dari empat fraksi utama berdasarkan berat molekulnya.

Berikut adalah komposisi umum dari minyak bumi:

A. Fraksi Gas

Terdiri dari gas alam, seperti metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8), dan butana (C4H10). Biasanya ditemukan di atas minyak mentah dalam reservoarnya.

Digunakan sebagai bahan bakar alam, bahan baku industri kimia, dan dalam produksi energi.

B. Fraksi Nafta

Terdiri dari hidrokarbon ringan dengan berat molekul rendah hingga sedang. Fraksi Nafta adalah bahan baku utama untuk produksi bensin dan pelarut.

Komponen utamanya termasuk pentana (C5H12) hingga heksana (C6H14).

C. Fraksi Distilasi Menengah

Senyawa dengan berat molekul sedang hingga tinggi masuk ke dalam fraksi distilasi menengah. Komponen utamanya termasuk heptana (C7H16) hingga oktana (C8H18).

Biasanya jenis fraksi ini digunakan untuk menghasilkan berbagai produk seperti bahan bakar diesel, bahan bakar pemanas, dan minyak pelumas.

D. Fraksi Berat atau Residu

Senyawa yang masuk ke fraksi ini biasanya merupakan minyak bumi yang memiliki berat molekul tertinggi. Digunakan dalam produksi aspal, pelapis jalan, lilin, dan produk kimia lainnya.

Selain hidrokarbon, minyak bumi juga dapat mengandung berbagai senyawa lain seperti belerang, nitrogen, oksigen, dan jejak logam.

Kandungan mineral dan kontaminan ini dapat bervariasi dari satu sumber minyak bumi ke sumber lainnya.

Komposisi minyak bumi dapat sangat bervariasi tergantung pada lokasi ditemukannya dan kondisi geologis yang mempengaruhi.

Identifikasi Minyak Bumi

Identifikasi minyak bumi dapat dilakukan menggunakan berbagai metode analisis kimia dan fisik. Berikut adalah beberapa cara umum untuk mengidentifikasi minyak bumi:

A. Analisis Spektrum Massa (MS)

Analisis spektrum massa adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa yang ada dalam sampel minyak bumi.

Dalam analisis ini, sampel dipanaskan hingga menguap dan molekul-molekulnya diionisasi menjadi ion-ion yang dapat dideteksi oleh analisis spektrometri massa.

Pola spektrum massa yang dihasilkan dapat memberikan informasi tentang komposisi kimia minyak bumi.

B. Kromatografi Gas (GC)

Kromatografi gas adalah metode pemisahan senyawa berdasarkan berat molekul dan struktur kimianya.

Dalam analisis minyak bumi, sampel minyak dimasukkan ke dalam kolom kromatografi gas yang panjangnya dilapisi dengan fase pemisah.

Senyawa-senyawa dalam minyak bumi akan bergerak melalui kolom dengan tingkat yang berbeda berdasarkan sifat-sifatnya, dan hasilnya diukur untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa tersebut.

C. Analisis Kandungan Mineral

Minyak bumi juga dapat diidentifikasi berdasarkan kandungan mineralnya. Beberapa jenis minyak bumi memiliki kandungan mineral tertentu yang khas, seperti belerang atau logam berat.

Pengujian kimia dapat digunakan untuk mendeteksi mineral-mineral ini dalam sampel minyak bumi.

D. Uji Geokimia

Uji geokimia adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber dan asal usul minyak bumi. Ini melibatkan analisis isotop yang ada dalam sampel minyak bumi.

Dengan membandingkan rasio isotop tertentu, para ahli dapat menentukan apakah minyak bumi berasal dari deposit tertentu atau daerah geografis tertentu.

E. Uji Penanda Kimia (Chemical Fingerprinting)

Uji penanda kimia adalah metode yang mengidentifikasi senyawa-senyawa khas atau penanda yang hanya ada dalam minyak bumi tertentu.

Dengan menganalisis penanda ini, minyak bumi dapat diidentifikasi dan dibandingkan dengan sampel lain untuk menentukan asal dan karakteristiknya.

F. Uji Kualitas dan Karakteristik Fisik

Minyak bumi dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik fisiknya, seperti titik nyala, viskositas, densitas, dan titik didih.

Pengujian ini membantu menentukan jenis minyak bumi dan potensinya untuk berbagai aplikasi.

G. Uji Aromatikitas

Minyak bumi juga dapat diidentifikasi berdasarkan tingkat aromatikitasnya, yaitu kandungan senyawa-senyawa aromatik seperti benzena dan toluena.

Manfaat Minyak Bumi

Proses pengolahan minyak bumi pada akhirnya akan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kita. Berikut adalah beberapa manfaat utama minyak bumi:

1. Sumber Energi

Minyak bumi adalah salah satu sumber energi fosil utama di dunia. Ini digunakan sebagai bahan bakar dalam kendaraan bermotor, pemanas rumah, pembangkit listrik, dan berbagai mesin industri.

Minyak bumi memberikan energi yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dan menggerakkan roda ekonomi.

2. Bahan Baku Kimia

Dari minyak bumi, kita dapat menghasilkan berbagai produk kimia, termasuk plastik, resin, bahan kimia farmasi, pupuk, pelarut, dan banyak lagi.

3. Transportasi

Bensin dan bahan bakar diesel yang dihasilkan dari minyak bumi adalah bahan bakar utama untuk transportasi darat, laut, dan udara.

Keberadaan minyak bumi memungkinkan mobilitas dan perdagangan yang efisien, serta menggerakkan ekonomi global.

4. Pelumas

Minyak pelumas yang dihasilkan dari minyak bumi digunakan untuk melumasi mesin dan peralatan.

Pelumas membantu mengurangi gesekan dan abrasi, memperpanjang umur pakai mesin, dan menjaga kinerja yang baik.

5. Industri Konstruksi

Aspal, yang merupakan produk minyak bumi, digunakan dalam konstruksi jalan, pelapis atap, dan berbagai aplikasi tahan air.

6. Kelistrikan

Minyak bumi juga digunakan dalam pembangkit listrik, terutama dalam situasi darurat atau puncak permintaan ketika pembangkit listrik lainnya tidak dapat mencukupi kebutuhan.

7. Kebutuhan Rumah Tangga

Gas alam cair (LPG), yang juga berasal dari minyak bumi, digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan pemanas air dalam banyak rumah tangga di seluruh dunia.

8. Industri Kimia

Minyak bumi digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk kimia, termasuk deterjen, sabun, kosmetik, dan produk rumah tangga lainnya.

9. Ekspor dan Sumber Pemasukan Negara

Minyak bumi adalah komoditas yang sangat laku di kancah perdagangan internasional.

Ekspor minyak bumi dapat menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak negara dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi mereka.

Proses Pengolahan Minyak Bumi

Mari kita pelajari proses pengolahan minyak bumi dari bahan mentah hingga menjadi produk yang dapat kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Destilasi

Destilasi adalah tahap pertama dalam proses pengolahan minyak bumi di kilang minyak. Proses ini melibatkan pemanasan minyak mentah dalam kolom destilasi atau distilasi fraksional.

Pemanasan dimulai dari suhu sekitar 350°C hingga 400°C (662°F hingga 752°F) di bagian atas kolom destilasi dan suhu turun seiring dengan penurunan tinggi di dalam kolom.

Pada bagian atas kolom, gas alam terkondensasi, sedangkan fraksi-fraksi yang lebih berat seperti nafta, kerosin dan bahan bakar diesel dipisahkan pada tingkat yang lebih rendah.

2. Cracking

Proses cracking adalah metode yang digunakan untuk memecah molekul-molekul berat dalam minyak bumi menjadi molekul yang lebih ringan.

Proses pengolahan minyak bumi ini biasanya dilakukan dengan dua cara: cracking termal dan cracking katalitik. Cracking termal melibatkan pemanasan minyak bumi pada suhu tinggi tanpa katalis.

Cracking termal melibatkan suhu yang sangat tinggi, biasanya di atas 425°C (797°F). Cracking katalitik memerlukan suhu yang lebih rendah, sekitar 425°C hingga 600°C (797°F hingga 1112°F).

Cracking katalitik, di sisi lain, menggunakan katalis untuk mempercepat reaksi pemecahan. Hasil dari proses cracking berupa bensin, bahan bakar jet, dan senyawa lainnya.

3. Reforming

Proses reforming adalah langkah penting dalam proses pengolahan minyak bumi yang bertujuan meningkatkan angka oktan bensin.

Dalam reforming, senyawa aromatik dan naphthenic diubah menjadi senyawa yang lebih oktan tinggi.

Proses pengolahan minyak bumi dilakukan dengan memasukkan hidrogen ke dalam campuran reaksi menggunakan katalis.

Proses reforming berlangsung pada suhu sekitar 480°C hingga 540°C (896°F hingga 1004°F) dan memerlukan tekanan tinggi.

Hasilnya adalah bensin yang memiliki angka oktan yang lebih tinggi yang hasilnya dapat menghindari ketukan mesin yang merusak dan meningkatkan efisiensi mesin kendaraan.

4. Polimerasi

Proses polimerasi melibatkan penggabungan molekul-molekul kecil seperti olefin untuk membentuk molekul yang lebih besar, yang disebut polimer.

Suhu polimerisasi tergantung pada jenis reaksi dan bahan baku yang digunakan, tetapi dapat berkisar dari suhu kamar hingga suhu tinggi tergantung pada aplikasinya.

Polimerisasi dapat menggunakan berbagai katalis, tergantung pada jenis produk yang diinginkan.

5. Alkilasi

Alkilasi adalah proses pengolahan minyak bumi yang dilakukan dengan cara penggabungan olefin dan isobutilena untuk membentuk senyawa yang lebih besar yang disebut alkilat.

Alkilat adalah bahan baku utama untuk bensin beroktan tinggi. Proses ini melibatkan penggunaan asam sulfat atau asam fluorida sebagai katalis untuk memfasilitasi reaksi alkilasi.

Alkilasi biasanya berlangsung pada suhu rendah hingga sedang, sekitar 0°C hingga 30°C (32°F hingga 86°F), tergantung pada jenis katalis yang digunakan.

Bensin beroktan tinggi yang dihasilkan oleh alkilasi memiliki performa yang lebih baik dan mengurangi risiko ketukan mesin.

6. Treating

Proses treating adalah langkah pemurnian tambahan yang digunakan untuk menghilangkan kontaminan dan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan dari produk minyak bumi.

Treating melibatkan berbagai teknik seperti hidrogenasi, hidrodesulfurisasi, dan proses lainnya untuk mengurangi kandungan belerang, nitrogen, dan oksigen dalam produk minyak bumi.

Suhu treating bervariasi tergantung pada jenis proses dan produk yang diinginkan, tetapi umumnya berlangsung pada suhu tinggi, sering kali di atas 300°C (572°F).

Proses pengolahan minyak bumi ini penting untuk memastikan produk yang memenuhi standar emisi dan kualitas tertentu.

7. Blending

Proses blending adalah tahap akhir dalam proses pengolahan minyak bumi. Suhu blending biasanya dilakukan pada suhu kamar atau sesuai dengan suhu produk yang dicampur.

Pada tahap ini, berbagai produk yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak bumi sebelumnya dicampur dan dicocokkan dengan spesifikasi yang ditentukan untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Blending melibatkan pencampuran berbagai fraksi dan produk dengan komposisi yang sesuai untuk menghasilkan bensin, diesel, pelumas, dan produk minyak bumi lainnya yang sesuai permintaan pelanggan.

Hasil Olahan

Hasil olahan minyak mentah adalah berbagai produk yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak bumi di kilang minyak. Berikut adalah beberapa hasil olahan minyak mentah yang paling umum:

1. Bensin (Gasoline)

Bensin adalah salah satu hasil utama dari proses pengolahan minyak bumi. Bensin adalah bahan bakar yang digunakan dalam kendaraan bermotor, seperti mobil dan sepeda motor.

Bensin memiliki angka oktan yang tinggi untuk mencegah ketukan mesin dan memberikan kinerja yang baik.

2. Bahan Bakar Diesel (Diesel Fuel)

Bahan bakar diesel adalah produk yang digunakan dalam mesin diesel, termasuk truk, bus, kapal, dan mesin industri.

Bahan bakar diesel memiliki berat molekul yang lebih besar daripada bensin dan memberikan efisiensi yang baik dalam mesin diesel.

3. Kerosin (Kerosene)

Kerosin digunakan dalam lampu minyak, pemanas, dan mesin pesawat terbang. Kerosin adalah produk yang memiliki berat molekul lebih tinggi daripada bensin tetapi lebih rendah daripada diesel.

4. Minyak Pelumas (Lubricating Oil)

Minyak pelumas juga merupakan hasil dari proses pengolahan minyak bumi. Pelumas digunakan untuk melumasi mesin, peralatan, dan mesin industri.

Pelumas membantu mengurangi gesekan dan abrasi dalam mesin, memperpanjang umur pakai komponen mesin.

5. Nafta

Nafta adalah bahan baku untuk produksi bensin dan berbagai produk kimia seperti plastik dan resin.

Bahan Bakar Pesawat (Aviation Fuel.)

Aviation Fuel atau Avtur adalah bahan bakar yang digunakan dalam pesawat terbang, seperti jet dan turboprop.

Bahan bakar pesawat memiliki spesifikasi khusus untuk memenuhi persyaratan keamanan penerbangan.

6. Aspal (Asphalt)

Aspal adalah produk berat yang digunakan dalam konstruksi jalan, pelapis atap, dan berbagai aplikasi tahan air lainnya yang didapat dari hasil proses pengolahan minyak bumi.

7. Gas Alam Cair (LPG)

LPG adalah campuran gas butana dan propana yang digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga, untuk memasak, pemanas air, dan sebagai bahan bakar otomotif dalam kendaraan berbahan bakar gas.

8. Belerang (Sulfur)

Selama proses pengolahan minyak bumi, belerang dapat diambil sebagai produk sampingan. Belerang ini dapat digunakan dalam berbagai industri, seperti pembuatan pupuk atau kimia.

Penutup

Proses pengolahan minyak bumi adalah proses yang mengubah minyak mentah yang kompleks menjadi berbagai produk yang kita andalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari destilasi hingga reforming, setiap tahap dalam proses ini memiliki tujuannya sendiri, berkontribusi pada produksi bensin, bahan bakar diesel, produk kimia, dan banyak lagi.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang proses pengolahan minyak bumi, kita dapat menghargai kontribusi besar sumber daya ini terhadap kehidupan kita sambil terus mencari alternatif energi terbarukan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta