Rangkuman Materi Pecahan Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka dan Penjelasannya
Rangkuman Materi Pecahan Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka dan Penjelasannya – Sejak bangku sekolah dasar, kamu akan diajari mengenai materi pecahan dalam mata pelajaran Matematika.
Dalam Matematika, pecahan adalah suatu bagian dari keseluruhan. Lantas gimana maksudnya, sih? Sederhananya, kamu bisa membayangkan sebuah pizza yang dipotong atau dipecah menjadi beberapa bagian. Nah, bagian-bagian dari potongan pizza tersebutlah yang bisa kita sebut sebagai pecahan.
Agar dapat lebih mudah memahami materi ini, kamu bisa temukan rangkuman materi pecahan kelas 4 SD Kurikulum Merdeka dalam artikel berikut, ya.
Berikut Rangkuman Materi Pecahan Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Daftar Isi
Daftar Isi
Potongan pada pizza merupakan salah satu bentuk nyata dari bilangan pecahan, lho. Misalkan terdapat satu loyang pizza yang dibagi menjadi 6 bagian yang sama besar.
Kemudian kamu memakan 2 bagian pizza, maka bisa dikatakan kamu sudah memakan 2 bagian dari 6 bagian pizza atau dalam bilangan pecahan bisa dituliskan dengan 2/6.
Dari contoh tersebut, sudahkah kamu tahu apa itu pecahan? Nah, pecahan sendiri terbagi menjadi pecahan biasa, pecahan campuran, bentuk desimal, serta persen dan permil.
Mengenal Pecahan
Dikutip dari buku Pembelajaran Operasi Penjumlahan Pecahan di SD Menggunakan Berbagai Media, kata pecahan berasal dari dari bahasa Latin fractio yang berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Sederhananya, pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran sama berasal. Sementara, bilangan pecahan didefinisikan sebagai bilangan yang disajikan a/b dibaca a per b.
Di mana a dan b merupakan bilangan bulat serta b tidak sama dengan 0 (nol). Bilangan a sebagai pembilang dan bilangan b sebagai penyebut.
Jenis-jenis Pecahan
Bilangan pecahan terbagi menjadi 4 jenis, yakni:
1. Pecahan Biasa
Pecahan biasa terbagi menjadi dua macam, yaitu pecahan sejati dan pecahan tidak sejati. Pecahan sejati merupakan bilangan pecahan yang pembilangnya lebih kecil daripada penyebutnya. Sedangkan pecahan tidak sejati merupakan kebalikannya.
Misalkan diketahui sebuah bilangan pecahan a/b, jika a < b disebut pecahan sejati, jika a > b disebut pecahan tidak sejati.
Contoh:
5/6 adalah pecahan biasa dengan 5 adalah pembilang dan 6 adalah penyebut.
2/8 adalah pecahan biasa dengan 2 adalah pembilang dan 8 adalah penyebut.
2. Pecahan Campuran
Pecahan campuran dapat diperoleh dari pecahan biasa tidak sejati dengan pembagian porogapit bersisa. Pecahan campuran terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan biasa.
Pecahan campuran merupakan bentuk pecahan yang terdiri atas bilangan bulat, pembilang, dan penyebut.
Pecahan ini juga merupakan bentuk penyederhanaan dari pecahan biasa tidak murni, yang dimaksud dengan pecahan biasa tidak murni adalah pecahan yang hakikat angka pembilang > penyebut.
Sebagai contoh 19/2, angka 19 merupakan pembilang, sedangkan angka 2 merupakan penyebut.
Kamu bisa melihat jika pembilangnya lebih besar dibandingkan dengan penyebutnya, sehingga bisa disederhanakan dengan cara membagi pembilang dengan penyebutnya.
Caranya adalah 19:2 = 9 (sisa 1), angka 9 yang menjadi hasil baginya merupakan bilangan bulat, sedangkan sisanya (angka 1) merupakan pembilang dan angka 2 tetap dianggap sebagai penyebut, sehingga bentuk pecahan campuran dari 19/2 adalah 9 1/2/.
Contoh dari bilangan ini seperti:
1 ¼ dengan 1 adalah bilangan bulat, sedangkan ¼ adalah bagian pecahan.
2 ¾ dengan 2 adalah bilangan bulat, sedangkan ¾ adalah bagian pecahan.
Bilangan ini bisa untuk diubah ke pecahan biasa, yaitu dengan mengalikan bagian bulat dengan penyebut, kemudian dijumlahkan dengan pembilang.
3. Pecahan Desimal
Pecahan desimal merupakan bilangan pecahan yang penyebutnya bilangan kelipatan 10, yaitu 10, 100, 100, dst. Penulisan dari bilangan ini menggunakan tanda koma (,).
Bilangan desimal bisa didapatkan melalui pembagian antara pembilang dengan penyebut suatu pecahan. Sebagai contoh 1/2, angka 1 merupakan pembilang, sedangkan angka 2 merupakan penyebut.
Jika kamu ingin mengganti pecahan itu menjadi desimal, kalian harus melakukan pembagian antara pembilang dengan penyebutnya menjadi 1:2 = 0,5.
Contoh dari bilangan ini seperti:
- Bilangan persepuluhan, misal 2/10 ditulis 0,2.
- Bilangan perseratusan, misal 25/100 ditulis 0,25.
4. Pecahan Senilai
Pecahan senilai adalah dua ataupun lebih pecahan dengan perbandingan nilai dari pembilang serta penyebut sama. Contohnya saja ada bilangan pecahan 2/5 dan 4/10. Dua bilangan tersebut adalah pecahan senilai.
- 2/5, perbandingan pembilang serta penyebut adalah 2 : 5.
- 4/10, perbandingan pembilang serta penyebut adalah 4 : 10 = 2 : 5
Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan
Berikut akan dibahas tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan pecahan.
1. Penjumlahan Bilangan Pecahan
Pada penjumlahan pecahan dibahas tentang penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda.
Penjumlahan bilangan pecahan dapat disimbolkan dengan tanda tambah (+). Sedangkan pengurangan disimbolkan dengan tanda (–).
Dalam penjumlahan bilangan pecahan yang memiliki penyebut yang sama, bilangan yang dijumlahkan hanya bilangan pada pembilang saja.
Sedangkan, penjumlahan bilangan pecahan yang berbeda penyebutnya, tidak dapat dilakukan secara langsung.
Namun, kamu harus menyamakan terlebih dahulu penyebutnya dengan menggunakan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut-penyebutnya.
Aturan yang sama juga berlaku untuk operasi pengurangan bilangan pecahan. Cara menyamakan penyebutnya sama dengan menyamakan penyebut untuk perbandingan bilangan pecahan.
Perhatikan soal berikut:
Hasil penjumlahan dari 1/5+3/5 =
Untuk mencari hasil penjumlahan itu, kamu dapat menggunakan bangun datar sebagai analogi. Pada gambar yang sudah digambar akan nampak jelas luas bagian yang diarsir sama.
Karena luas bagiannya telah sama, maka kita dapat menggabungkan bagian-bagian yang diarsir, sehingga dari gambar tersebut, tampak bahwa 1/5+3/5 = 4/5.
Penyelesaian dengan algoritma, masalah di atas dapat diselesaikan sebagai berikut: 1/5+3/5 = (1+3)/5=4/5
2. Mengurutkan Bilangan Pecahan
Ada beberapa cara mengurutkan bilangan pecahan, yaitu:
a) Mengurutkan dengan penyebut sama
Contoh ada pecahan-pecahan seperti 2/8; 6/8; 3/8; 5/8 dan 1/8. Mengurutkan pecahan-pecahan tersebut bisa dengan memperhatikan atau melihat pada pembilang.
Hal itu karena penyebut punya nilai sama, sehingga urutannya dari yang paling kecil, yaitu 1/8; 2/8; 3/8; 5/8; 6/8.
b) Mengurutkan dengan penyebut berbeda
Misalnya 3/4; 2/3; 1/2, mengurutkannya adalah dengan menyamakan penyebut. Nah, bila beberapa pecahan di atas bisa disamakan penyebut akan menjadi 9/12; 8/12; 6/12.
Dengan begitu, detikers bisa dengan mudah mengurutkannya dengan melihat pembilang 6/12; 8/12; 9/12.
Tidak hanya cara itu, namun kamu juga bisa dengan cara membandingkan pecahan-pecahan tersebut memakai konsep pertidaksamaan pecahan.
Mengurutkan dengan jenis berbeda. Mengurutkan pecahan ini adalah dengan cara mengubahnya ke bentuk sama. Misalnya kamu akan merubah ke bentuk desimal, didapatkan: 4/10 = 0,4 = 0,40
3. Pembulatan Pecahan
a) Pembulatan Pecahan Biasa dan Campuran
Pecahan biasa dapat dibulatkan ke bilangan 0 atau 1. Apabila nilainya kurang dari maka dibulatkan menjadi 0, jika sama dengan atau lebih dari maka dibulatkan menjadi 1. Sedangkan untuk pecahan campuran, bulatkan bagian pecahannya lalu jumlahkan dengan bilangan bulatnya.
b) Pembulatan Pecahan Desimal
- Ke persepuluhan terdekat. Perhatikan angka pada tempat perseratusan, jika kurang dari 5, bilangan dibulatkan ke bawah. Jika sama atau lebih dari lima maka dibulatkan ke atas. Contoh: 0,58 dibulatkan menjadi 0,6 (angka perseratusan 8 > 5)
- Ke satuan terdekat. Perhatikan angka pada tempat persepuluhan, jika kurang dari 5, bilangan dibulatkan ke bawah. Jika sama atau lebih dari lima maka dibulatkan ke atas. Contoh: 5,18 dibulatkan menjadi 5 (angka persepuluhan 1 < 5)
c) Pembulatan Persen
Bilangan persen dapat dibulatkan ke puluhan terdekat. Perhatikan angka satuan pada bilangan persen, jika kurang dari 5, bilangan dibulatkan ke bawah. Jika sama atau lebih dari lima maka dibulatkan ke atas
Contoh: 67% dibulatkan menjadi 70% (angka satuan 7 > 5)
Nah, di atas tadi merupakan informasi terkait rangkuman materi pecahan kelas 4 SD Kurikulum Merdeka yang bisa Mamikos bagikan.
Bilangan pecahan merupakan salah satu bilangan yang sering dijumpai dalam pelajaran matematika. Singkatnya, bilangan pecahan adalah bagian dari satu keseluruhan dari suatu kuantitas tertentu.
Buat kamu yang ingin mengulik lebih banyak lagi tentang materi matematika lainnya, seperti Materi Matematika Kelas 3 Semester 1 dan 2 hingga Ringkasan Materi Matematika Kelas 5 Semester 1 dan 2, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
FAQ
Pecahan memiliki beberapa jenis bentuk, diantaranya pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan decimal, dan persen.
Pecahan merupakan bagian dari keseluruhan atau kumpulan objek . Pecahan memiliki dua bagian. Angka di bagian atas garis disebut pembilang. Angka ini menunjukkan berapa banyak bagian yang sama dari keseluruhan atau kumpulan objek yang diambil. Angka di bagian bawah garis disebut penyebut.
Mengajarkan pecahan pada siswa SD bisa menggunakan representasi visual. Alat peraga dapat membantu konsep menjadi lebih konkret. Bangun pecahan menggunakan berbagai visual, baik lingkaran atau petak, untuk memperkuat bentuk pecahan. Membangun pecahan bersama-sama memberi anak-anak konsep visual yang dapat mereka gunakan untuk membangun pengetahuan mereka selanjutnya.
Pecahan biasa adalah bilangan dalam bentuk a/b. Jika a < b maka a/b disebut pecahan murni. Contoh: 1/2, 2/3, 3/4, dan 7/8.
Ada 7 jenis pecahan; Pecahan Biasa, Pecahan Tak Biasa, Pecahan Campuran, Pecahan Sejenis, Pecahan Satuan, Pecahan Ekuivalen, dan Pecahan Berbilang Sama.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: