Ringkasan Materi Matematika Kelas 5 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka

Ringkasan Materi Matematika Kelas 5 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka – Materi matematika kelas 5 SD semester 1 dan 2 pada Kurikulum merdeka mencakup 15.

Setiap BAB, sangat penting dan membantu siswa untuk memahami seluruh materi matematika dengan baik.

Namun, tidak jarang banyak siswa yang kesulitan karena materi yang cukup banyak.

Oleh karena itu, kali ini Mamikos akan membagikan ringkasan materi matematika kelas 5 semester 1 dan 2 yang bisa kamu pelajari di rumah. Simak selengkapnya.

Ringkasan Matematika Kelas 5

https://www.freepik.com/author/rawpixel-com

Pelajaran matematika adalah hal yang sudah tidak asing lagi bagi siswa. Apalagi mata pelajaran ini, telah dikenalkan kepada siswa mulai dari kelas playground.

Pelajaran matematika untuk siswa Sekolah Dasar (SD) pada dasarnya mengenai matematika yang paling basic seperti penjumlahan dan pengurangan.

Walaupun, terkesan sederhana materi ini berpengaruh besar pada kesiapan siswa untuk menerima materi yang lebih tinggi.

Sementara siswa yang berada di kelas 5 sampai kelas 6 SD, mulai mempelajari materi matematika yang lebih luas.

Siswa akan menjumpai materi perkalian, pembagian, garis bilangan, bangun ruang, satuan ukuran, dan masih banyak lagi.

Setiap pembahasan tersebut tentu akan ada penjumlahan dan pengurangan. Jika kamu bisa memahaminya dengan benar maka dijamin kamu tidak akan mengalami kesulitan dalam memahami materi.

Materi matematika kelas 5 semester 1 dan 2 pada Kurikulum Merdeka sendiri akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu materi di semester 1 dengan jumlah 8 BAB dan materi di semester 2 akan ada 7 BAB pembahasan.

Agar memudahkan kamu memahami kembali materi yang telah diajarkan di kelas, Mamikos sudah merangkum untuk kamu ringkasan materi di setiap pembahasan.

Agar lebih jelasnya, bisa kamu simak pada pembahasan di bawah ini.

Materi Matematika Kelas 5 Semester 1

1. Bilangan Desimal dan Bilangan Bulat

Materi matematika kelas 5 SD tentang bilangan desimal dan bilangan bulat mencakup konsep dasar dan operasi yang terkait dengan kedua jenis bilangan tersebut.

Berikut ini adalah ringkasan materi tersebut:

  • Bilangan Bulat:
    • Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak memiliki pecahan atau bagian desimal.
    • Bilangan bulat terdiri dari bilangan positif, nol, dan negatif.
    • Bilangan bulat dapat diurutkan pada garis bilangan, dengan bilangan negatif berada di sebelah kiri nol dan bilangan positif berada di sebelah kanan nol.
  • Bilangan Desimal:
    • Bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki bagian desimal atau pecahan.
    • Bilangan desimal terdiri dari bilangan bulat dan bagian desimal yang dipisahkan oleh tanda koma.
    • Bagian desimal terdiri dari tempat desimal (sepuluh, seratus, ribu, dst.) dan digit desimal (angka-angka setelah tanda koma).
  • Perhatikan dua bilangan ini: 1.456 dan 1,456 

1456 = 1000 + 400 + 50 + 6

 = (1×1000)+(1×400)+(1×50)+(1×6)

Semua bilangan pada penjumlahan tersebut merupakan bilangan bulat

1,456 = 1 + 0,4 + 0,05 + 0,006

 = (1×1) + (1/10×4) + (1/100×5) + (1/1000×6). Sementara bilangan tersebut adalah bilangan desimal.

2. Pengukuran per Kuantitas Unit

Pengukuran per Kuantitas Unit adalah materi yang bertujuan membandingkan kepadatan pada dua kuantitas, yaitu ukuran dan jumlah orang yang terlibat.

  • Pengukuran adalah proses untuk menentukan atau membandingkan suatu besaran dengan menggunakan satuan yang telah ditetapkan.
  • Tingkat kepadatan adalah pengukuran per kuantitas unit, yang mengukur banyaknya benda atau orang pada satuan luas tertentu.
  • Untuk dapat menentukan karpet mana yang memiliki tingkat kepadatan paling tinggi, kita bisa membandingkan rata-rata.

3. Perkalian Bilangan Desimal

Materi matematika mengenai perkalian bilangan desimal membahas cara mengalikan bilangan desimal dan aturan-aturan yang terkait. 

  • Dalam mengerjakan perkalian desimal hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah angka yang terletak setelah koma.
  • Cara menggunakannya yaitu dengan menghilangkan terlebih dahulu tanda koma, kemudian mengembalikan tanda koma yang dihilangkan setelah selesai menghitung perkalian.
  • Selain itu, dapat juga dilakukan dengan mengubah desimal ke pecahan. Sehingga nantinya akan berupa perkalian pecahan. Setelah hasil diperoleh, barulah mengubahnya ke bentuk desimal.
  • Contoh soal, hitunglah : 1,2 x 2,4

Jawaban : 1,2 x 2,4 = 2,88

4. Kekongruenan dan Sudut dari Bangun Datar

Kekongruenan atau kongruen adalah benda-benda yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama.

Ada dua jenis kekongruenan dalam Matematika, yakni kekongruenan bangun datar, dan kekongruenan segitiga.

  • Dua bangun datar dapat dikatakan kongruen jika kedua bangun tersebut tepat berimpit saat bangun yang satu diletakkan di atas bangunan yang lain.
  • Dua segitiga dapat dikatakan kongruen jika kedua segitiga tersebut tepat berimpit dengan kebalikannya.

5. Pembagian Bilangan Desimal

Materi pembagian bilangan desimal membahas cara membagi bilangan desimal dan aturannya yang sesuai.

  • Hal penting yang perlu dipahami terlebih dahulu yakni cara mengubah desimal ke pecahan. 
  • Jika bilangan desimal sudah terlebih dahulu diubah ke dalam bentuk pecahan, maka selanjutnya operasi pembagian dapat dilakukan dengan mudah.
  • Misalnya, untuk menghitung pembagian desimal 10,5 : 3,5, maka diubah menjadi 105 : 35 = 3. Jadi, hasil pembagian desimal 10,5 : 3,5 adalah 3.
  • Sementara untuk menghitung pembagian desimal dengan pecahan, maka bilangan tersebut diubah dulu menjadi pecahan. Lalu menukar posisi pembilang dengan penyebut, kemudian ubah operasi pembagian menjadi perkalian.
  • Misalnya, untuk menghitung pembagian desimal 2,1 : 0,5, maka:

2,1 = 21/10

0,5 = 5/10

21/10 : 5/10 = 21/10 x 10/5 = 210/50

Bilangan 210/50 dapat disederhanakan menjadi 42/10. Lalu ubah kembali menjadi bentuk desimal yaitu 42/10 = 4,2.

Jadi, 2,1 : 0,5 = 4,2.

6. Volume

Berikutnya pada materi matematika kelas 5 SD yang perlu kamu pahami adalah volume.

  • Volume adalah ukuran ruang yang ditempati oleh suatu benda.
  • Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi yang berbentuk persegi. Kubus mempunyai enam sisi yang berukuran sama (kongruen), mempunyai delapan titik sudut, dan dua belas rusuk yang sama panjang.
  • Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang persegi atau persegi panjang, dengan paling tidak satu pasang di antaranya berukuran berbeda. Balok memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut. 
  • Rumus volume kubus + sisi x sisi x sisi + s³
  • Rumus volume balok : Volume balok + panjang x lebar x tinggi

7. Kelipatan dan Faktor

Pada materi matematika kelas 5 kamu juga akan menemukan pembelajaran tentang materi kelipatan bilangan dan materi faktor bilangan.

Materi ini sebenarnya cukup mudah karena hal terkait didalamnya merupakan dasar dari pembelajaran KPK dan FPB.

  • Kelipatan adalah hasil perkalian antara suatu bilangan dengan bilangan lainnya. Contohnya: Kelipatan 3 dari 1 hingga 10 adalah 3, 6, dan 9.
  • Faktor adalah bilangan yang dapat membagi habis suatu bilangan. Contohnya: Faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.

8. Pecahan

Materi matematika kelas 5 yang selanjutnya yaitu pecahan. Pecahan adalah bilangan matematika yang ditulis dalam bentuk a/b. Dimana a disebut pembilang dan b dinamakan penyebut.

  • Pecahan memiliki beberapa bentuk. Beberapa diantaranya yaitu: 
    • Pecahan biasa adalah pecahan yang paling umum yang dituliskan dalam bentuk a/b. Contohnya: 1/2, 2/3, 3/4 dan masih banyak lagi.
    • Pecahan campuran adalah bentuk pecahan yang terdiri dari bilangan bulat dan pecahan. Contohnya: 2 1/3, 3 5/6, 5 1/2 dan masih banyak lagi.
    • Desimal adalah bentuk pecahan yang merupakan hasil pembagian dari pembilang dan penyebut. Desimal merupakan bentuk pecahan persepuluh, per seratus, per seribu, dan seterusnya. Contoh bilangan desimal: 0,5 (1/2), 0,4 (2/5), 0,2 (1/5) dan masih banyak lagi.

Materi Matematika Kelas 5 Semester 2

9. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

Pecahan dapat dioperasikan menggunakan operasi penjumlahan maupun pengurangan.

  • Cara menghitung penjumlahan pecahan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 
    • Untuk menghitung penjumlahan pecahan yang memiliki penyebut sama, kita hanya menjumlahkan pembilangnya saja, sedangkan penyebutnya tetap.

Contoh:

3/5 + 1/5 = …

3/5 + 1/5 = (3 + 1) /5 = ⅘

  • Untuk menghitung penjumlahan pecahan beda penyebut, maka kita harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu.

Contoh:

2/3 + 1/4 = …

Untuk menyamakan penyebut pecahan, kita cari KPK dari 3 dan 4, maka diperoleh 12

Kemudian masing-masing penyebut pecahan diubah menjadi 12

2/3 = 8/12

1/4 = 3/12

8/12 + 3/12 = (8 + 3) /12 = 11/12.

  • Sama halnya dengan penjumlahan pecahan, pengurangan pecahan dapat dilakukan dengan cara:
    • Untuk melakukan pengurangan pecahan dengan penyebut yang sama, maka hanya perlu mengurangi pembilangnya saja, sedangkan penyebutnya tidak berubah. Contoh : 3/4 + 1/4 = …

3/4 + 1/4 = (3 – 1) /4 = 2/4 = 1/2.

  • Sementara menghitung pengurangan dengan beda penyebut, maka harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu.

Contoh : 2/5 + 1/3 = …

Untuk menyamakan penyebut pecahan, kita cari KPK dari 5 dan 3, maka diperoleh 15

Kemudian masing-masing penyebut pecahan diubah menjadi 15

2/5 = 6/15

1/3 = 5/15

6/15 – 5/15 = (6 – 5) /15 = 1/15.

10. Perkalian dan Pembagian Pecahan

Pecahan dapat dioperasikan menggunakan operasi perkalian dan pembagian pecahan.

  • Menghitung perkalian pecahan, caranya adalah mengalikan pembilang dengan pembilang, serta penyebut dengan penyebut. Contoh:

3/4 x 2/5 = …

3/4 x 2/5 = (3 x 2) / (4 x 5) = 6/20 = 3/10

  • Sementara menghitung pembagian pecahan, caranya yaitu membalik pembilang jadi penyebut dan penyebut menjadi pembilang pada bilangan pembagi. Kemudian mengubah operasi pembagian menjadi perkalian. Contoh:

1/2 : 4/5 = …

1/2 : 4/5 = 1/2 x 5/4 = (1 x 5) / (2 x 4) = 5/8.

11. Luas Bangun Datar

Materi selanjutnya mengenai bangun datar.

Bangun datar adalah sebuah objek benda dua dimensi yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau garis lengkung.

Karena bangun datar merupakan bangun dua dimensi, maka hanya memiliki ukuran panjang dan lebar oleh sebab itu maka bangun datar hanya memiliki luas dan keliling.

  • Jajargenjang adalah segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. Jajargenjang memiliki sudut yang berhadapan dan sama besar dan diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang. Luas jajar genjang dapat dihitung dengan mengalikan panjang alas dengan tinggi. Rumus: Luas = alas x tinggi.
  • Trapesium adalah segiempat yang memiliki sepasang sisi berhadapan sejajar dengan jumlah besar sudut yang berdekatan di antara dua garis sejajar adalah 180°. Luas trapesium dapat dihitung dengan mengalikan setengah dari jumlah panjang sisi sejajar dengan tinggi. Rumus: Luas = 1/2 x (a + b) x tinggi (dengan a dan b adalah panjang sisi sejajar).
  • Belah ketupat adalah segiempat yang semua sisinya sama panjang dan dengan sisi yang berhadapan sejajar. Belah ketupat memiliki sudut yang berhadapan sama besar. Luas belah ketupat dapat dihitung dengan mengalikan setengah dari hasil perkalian diagonal panjang dengan diagonal pendek. Rumus: Luas = 1/2 x diagonal panjang x diagonal pendek.

12. Perbandingan

Perbandingan adalah materi yang membahas bagaimana membandingkan dua nilai atau lebih besaran yang sejenis dan merupakan bentuk yang paling sederhana dari suatu pecahan.

  • Perbandingan dapat dinyatakan dengan menggunakan tanda “:” atau “dibagi oleh”. Contoh: 2:3, 4 dibagi oleh 5.

13. Segi banyak Beraturan dan Lingkaran

Segi banyak beraturan adalah suatu bangun datar tertutup yang dibentuk oleh garis-garis yang saling berhubungan. 

  • Ciri-ciri segi banyak beraturan adalah memiliki sisi-sisi yang sama panjang, setiap sudutnya sama besar, berbentuk cembung atau melengkung ke luar, segi banyak beraturan termasuk ke dalam kategori kurva tertutup.
  • segi banyak beraturan memiliki simetri lipat yang sama banyaknya dengan jumlah sisi yang ada, segi banyak beraturan memiliki simetri putar yang juga sama banyaknya dengan jumlah sisi yang dimiliki, dan segi banyak beraturan paling minimal dibatasi oleh 3 sisi yang sama panjang.

14. Bangun Ruang

Bangun ruang sendiri terdiri dari beberapa macam bentuk.

Namun, pada materi matematika kelas 5 SD secara khusus membahas mengenai prisma dan tabung:

  • Prisma adalah bangun ruang yang memiliki dua alas yang sejajar dan sisi-sisi tegak yang berbentuk persegi atau segitiga. Rumus-rumus terkait prisma meliputi luas permukaan (L = luas alas + luas seluruh sisi tegak) dan volume (V = luas alas x tinggi), dengan tinggi adalah tinggi prisma.
  • Sementara Tabung adalah bangun ruang yang terdiri dari dua lingkaran sejajar yang dihubungkan oleh sebuah selimut. Rumus-rumus terkait tabung meliputi luas permukaan (L = 2πr(r + t)) dan volume (V = πr^2t), dengan r adalah jari-jari lingkaran dasar dan t adalah tinggi tabung.

Penutup

Demikian ulasan mengenai ringkasan materi matematika kelas 5 semester 1 dan 2 kurikulum merdeka yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. 

Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos. Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. 

Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta