Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Biologi SMA Kelas 11
Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Biologi SMA Kelas 11 – Pada jenjang ini, kamu akan mendapatkan rangkuman materi sistem peredaran darah manusia.
Untuk mempermudah proses
belajar kamu, artikel ini berisi rangkuman materi sistem peredaran darah.
Rangkuman materi ini bisa kamu
pergunakan untuk menambah pengetahuan tentang ilmu Biologi.
Pastikan kamu sudah siap
belajar bersama Mamikos.
Pengertian Sistem Peredaran Darah
Daftar Isi
- Pengertian Sistem Peredaran Darah
- Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Alat Peredaran Darah
- Rangkuman Materi Peredaran Darah Manusia – Jenis Peredaraan Darah
- Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Fungsi Sistem Peredaran Darah
- Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Kelainan Darah
- Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Golongan darah
- Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Tranfusi Darah
Daftar Isi
- Pengertian Sistem Peredaran Darah
- Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Alat Peredaran Darah
- Rangkuman Materi Peredaran Darah Manusia – Jenis Peredaraan Darah
- Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Fungsi Sistem Peredaran Darah
- Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Kelainan Darah
- Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Golongan darah
- Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Tranfusi Darah
Sistem peredaran darah manusia merupakan suatu sistem yang kompleks yang berfungsi untuk mengedarkan zat-zat nutrisi, oksigen, hormon, dan mengangkut limbah-limbah metabolisme.
Oleh karena itu, sistem ini perlu dijaga agar tidak mengalami gangguan peredaran darah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh.
Adapun sistem ini memiliki alat peredaran yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah itu sendiri.
Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Alat Peredaran Darah
Sistem peredaran darah memerlukan alat untuk dapat menjalankan tugas-tugasnya.
Di antara alat peredaran darah ini juga mempunyai fungsi dan kinerja masing-masing yang akan membantu proses pengangkutan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh manusia.
1. Jantung
Jantung adalah organ otot yang berfungsi sebagai pompa untuk
menggerakkan darah ke seluruh tubuh.
Jantung terdiri dari empat ruang utama, yaitu atrium kanan,
ventrikel kanan, atrium kiri, dan ventrikel kiri.
Atrium dan ventrikel merupakan empat ruang utama dalam
jantung, dan masing-masing memiliki peran penting dalam sirkulasi darah.
Atrium Kanan
– Menerima darah
yang kaya karbon dioksida dari seluruh tubuh melalui vena cava.
– Memompa darah ke
ventrikel kanan.
Ventrikel Kanan
– Menerima darah
kaya karbon dioksida dari atrium kanan.
– Bertugas memompa
darah ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
– Bertanggung jawab
untuk memompa darah ke sirkulasi paru-paru.
Atrium Kiri
– Menerima darah
yang membawa oksigen dari paru-paru melalui vena pulmonalis.
– Memompa darah ke
ventrikel kiri.
Ventrikel Kiri
– Menerima darah
kaya oksigen dari atrium kiri.
– Memiliki tugas
untuk memompa darah ke seluruh tubuh melalui aorta.
– Memiliki dinding
otot yang lebih tebal dibanding ventrikel kanan karena harus memompa darah ke
sirkulasi tubuh yang lebih besar.
2.Pembuluh Darah
Pembuluh darah terbagi menjadi tiga jenis pembuluh dara
utama. Termasuk di dalamnya adalah arteri, vena, dan kapiler.
Tiga jenis pembuluh darah utama—arteri, vena, dan
kapiler—memainkan peran penting dalam sirkulasi darah di dalam tubuh.
Arteri membawa darah dari jantung ke berbagai bagian tubuh,
vena membawa darah kembali ke jantung, dan kapiler menyediakan situs pertukaran
yang efisien antara darah dan jaringan.
Berikut penjelasan rinci tentang tiga jenis pembuluh darah.
Arteri
– Fungsi Utama:
Membawa darah dari jantung ke berbagai bagian tubuh.
– Ciri Khas:
Dinding arteri tebal dan elastis untuk menahan tekanan darah yang tinggi saat
darah dipompa keluar dari jantung.
– Contoh: Aorta,
arteri koroner.
Vena
– Fungsi Utama:
Mengumpulkan dan membawa darah kembali ke jantung.
– Ciri Khas: Vena
memiliki katup (klep) untuk mencegah darah mengalir mundur, membantu dalam
perjalanan darah melawan gravitasi.
– Contoh: Vena
cava, vena pulmonalis.
Kapiler
– Fungsi Utama: Memungkinkan pertukaran zat antara darah dan jaringan tubuh, termasuk pertukaran oksigen, nutrisi, dan limbah.
– Ciri Khas:
Kapiler memiliki dinding yang sangat tipis, sehingga memudahkan pertukaran zat
antara darah dan sel-sel tubuh.
– Contoh: Kapiler
darah.
3. Darah
Di dalam darah terkandung sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan plasma darah.
Komponen-komponen darah juga memiliki tugas masing-masing.
Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai tiga komponen dalam darah.
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Fungsi utama sel darah merah adalah membawa oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida kembali ke paru-paru
untuk dikeluarkan.
Eritrosit memiliki ciri khas tidak memiliki inti sel.
Sebagian besar sel dara merah diisi oleh hemoglobin atau pigmen yang membantu
pengankutan oksigen.
Jumlah sel darah merah sendiri lebih banyak daripada sel
darah putih dan jumlahnya dapat mencapai jutaan dalam satu tetes darah.
Sel Darah Putih (Leukosit)
Fungsi utama sel darah putih adalah sebagai sistem kekebalan
tubuh, melawan infeksi, dan membersihkan sel-sel mati atau bahan asing.
Berbeda dari eritrosit, leukosit memiliki inti sel yang
terbagi menjadi beberapa jenis. Inti sel tersebut adalah neutrofil, limfosit,
monosit, eosinofil, dan basofil.
Jumlah sel darah putih diketahui lebih sedikit daripada sel
darah merah. Namun, jumlahnya dapat meningkat sebagai tanda adanya infeksi atau
peradangan di dalam tubuh.
Plasma Darah
Plasma darah membawa berbagai zat termasuk air, garam,
hormon, nutrisi, dan limbah dalam sirkulasi darah.
Plasma darah dapat diketahui sebagai cairan kuning kecoklatan yang merupakan bagian terbesar dari volume darah total.
Terdiri dari air sebanyak 90%, protein (albumin, globulin, dan fibrinogen), elektrolit, nutrisi, hormon, dan zat lain yang dibawa oleh darah.
4. Siklus Peredaran Darah
Darah dipompa dari ventrikel
kiri ke arteri besar bernama aorta. Aorta bercabang menjadi arteri-arteri kecil
dan kapiler di seluruh tubuh.
Pertukaran oksigen dan nutrisi
kemudian terjadi di kapiler, dan darah yang kaya karbon dioksida kembali ke
jantung melalui vena.
Darah dari atrium kanan
dipompa ke paru-paru untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
5. Regulasi Tekanan Darah
Tekanan darah diatur oleh mekanisme seperti renin-angiotensin-aldosteron dan refleks baroreseptor.
Tekanan darah yang normal penting untuk menjaga aliran darah yang efisien ke seluruh tubuh.
Rangkuman Materi Peredaran Darah Manusia – Jenis Peredaraan Darah
Sistem peredaran darah manusia
terdiri dari dua jenis peredaran, yaitu peredaran darah besar (sistem peredaran
darah sistemik) dan peredaran darah kecil (sistem peredaran darah pulmoner).
Peredaran Darah Besar (Sistem Peredaran
Darah Sistemik)
Peredaran darah besar adalah
sistem peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung.
Prosesnya, bilik kiri – aorta –
seluruh tubuh kecuali paru-paru – vena cava – serambi kanan.
Peredaran Darah Kecil (Sistem Peredaran
Darah Pulmoner)
Peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang dilakukan oleh jantung dan paru-paru.
Prosesnya, bilik kanan – aorta
pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri.
Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Fungsi Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah
memiliki beberapa fungsi kunci yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan
keberlangsungan hidup manusia, seperti:
- Mengangkut oksigen dan nutrisi.
- Mengangkut limbah metabolisme.
- Distribusi hormon.
- Pertahanan imun.
- Pembekuan darah yang dilakukan trombosit saat
tubuh mengalami luka luar. - Pengaturan suhu saat terjadinya metabolisme dan
menghasilkan panas.
Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Kelainan Darah
Ada beberapa kelainan atau
gangguan yang dapat terjadi dalam sistem darah manusia.
Banyak kelainan sistem darah
ini bersifat genetik, tetapi beberapa juga dapat disebabkan oleh faktor
lingkungan atau kondisi medis tertentu.
Berikut beberapa contoh
kelainan tersebut:
1. Anemia
Anemia terjadi ketika kadar
sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal.
Penyakit ini dapat disebabkan
oleh kekurangan zat besi, defisiensi vitamin B12 atau asam folat, atau masalah
genetik.
2. Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan
genetik yang membuat darah sulit untuk membeku.
Penderita hemofilia cenderung
mengalami pendarahan yang berlebihan, bahkan dari luka kecil.
3. Leukemia
Leukemia merupakan jenis
kanker darah yang terjadi ketika sel-sel darah putih abnormal tumbuh secara
tidak terkontrol.
Leukimia dapat mengganggu
produksi sel darah normal dalam sumsum tulang.
4. Trombositopenia
Trombositopenia adalah kondisi di mana jumlah trombosit (sel
darah yang membantu dalam pembekuan darah) dalam darah sangat rendah. Ini dapat
menyebabkan risiko perdarahan yang tinggi.
5. Sickle Cell Anemia
Sickle cell anemia adalah
kelainan genetik di mana sel darah merah berbentuk seperti sabit, sehingga
sulit untuk melewati pembuluh darah yang lebih kecil.
Hal ini dapat menyebabkan
obstruksi aliran darah dan krisis vaso-oklusif.
6. Trombosis
Trombosis terjadi ketika
terbentuk bekuan darah (trombus) di dalam pembuluh darah.
Jika trombus ini terlepas dan
masuk ke aliran darah, dapat menyebabkan penyumbatan pada organ vital.
7. Hemokromatosis
Hemokromatosis adalah kelainan
genetik di mana tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan. Akumulasi zat
besi yang berlebihan dapat merusak organ-organ internal.
8. Penyakit Von Willebrand
Merupakan gangguan pembekuan
darah yang disebabkan oleh kurangnya atau disfungsi protein Von Willebrand,
yang penting untuk pembekuan darah yang normal.
Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Golongan darah
Golongan darah manusia dibedakan berdasarkan adanya antigen
dan antibodi pada permukaan sel darah merah.
Sistem golongan darah ABO dan sistem Rh adalah dua sistem
golongan darah utama.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua sistem
tersebut:
1. Sistem Golongan Darah ABO
Terdapat empat tipe golongan darah utama: A, B, AB, dan O.
Antigen pada Sel Darah Merah:
– Manusia dengan
golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merah.
– Manusia dengan
golongan darah B memiliki antigen B pada sel darah merah.
– Manusia dengan
golongan darah AB memiliki kedua antigen A dan B.
– Manusia dengan
golongan darah O tidak memiliki antigen A atau B di sel darah merahnya.
Antibodi dalam Plasma:
– Manusia dengan
golongan darah A memiliki antibodi anti-B dalam plasma.
– Manusia dengan
golongan darah B memiliki antibodi anti-A dalam plasma.
– Manusia dengan
golongan darah AB tidak memiliki antibodi anti-A atau anti-B.
– Manusia dengan
golongan darah O memiliki kedua antibodi anti-A dan anti-B.
2. Sistem Rh
Terdapat dua tipe utama: Rh-positif (+) dan Rh-negatif (-).
Rh-Positif:
– Individu
dengan Rh-positif memiliki antigen Rh pada sel darah merah.
Rh-Negatif:
– Individu
dengan Rh-negatif tidak memiliki antigen Rh pada sel darah merah.
Sensitisasi Rh:
– Masalah dapat timbul jika ibu Rh-negatif hamil dengan janin Rh-positif.
Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia – Tranfusi Darah
Transfusi darah adalah prosedur medis di mana darah atau komponen darah diberikan kepada seseorang melalui saluran vena.
Dilakukan untuk menggantikan kehilangan darah akibat cedera, operasi, penyakit, atau kondisi medis tertentu.
Transfusi darah termasuk langkah medis yang dapat
menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kondisi kesehatan pasien.
Namun, pemilihan dan pengelolaan transfusi harus dilakukan
dengan hati-hati untuk menghindari risiko dan memastikan keamanan pasien.
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam tranfusi darah. Termasuk kecocokan golongan darah, pemeriksaan darah yang akan ditranfusi, hingga pemantauan reaksi terhadap pasien yang mendapat donor.
Penutup
Semoga rangkuman materi sistem peredaran darah manusia di
atas bisa membantu kamu dalam belajar ya.
Jika kamu masih mencari ringkasan materi lainnya, pastikan untuk mengakses blog Mamikos!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: