Rangkuman Materi Teks Drama Kelas 11 SMA dan Penjelasannya Lengkap

Rangkuman Materi Teks Drama Kelas 11 SMA dan Penjelasannya Lengkap – Salah satu materi yang wajib dikuasai siswa kelas 11 SMA yaitu materi tentang teks drama. Materi tentang teks drama ini terdapat pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Drama sendiri adalah sebuah seni yang dipentaskan atau ditampilkan dalam bentuk pertunjukan. Supaya drama yang ditampilkan sesuai dengan skenario yang diingin sutradara, biasanya para pemain drama memiliki sebuah teks yang memandu jalannya pementasan sebuah drama.

Teks yang digunakan dalam pementasan drama inilah yang disebut dengan teks drama. Jika dilihat isinya, teks drama terdiri dari ciri-ciri, unsur-unsur, struktur, dan jenis-jenis teks drama. Nah, untuk memahami materi teks drama yang diajarkan di kelas 11 SMA, simak ulasan berikut.

Rangkuman Materi Teks Drama Kelas 11 SMA

Canva/@wattanaphob-kappagos-images

Di bawah ini merupakan ringkasan materi teks drama kelas 11 SMA yang sudah dilengkapi dengan penjelasannya.

Pengertian Teks Drama

Teks drama merupakan sebuah teks yang ditulis secara ringkas yang tujuannya untuk dipentaskan di atas panggung atau dalam bentuk pertunjukan.

Di dalam penulisannya, teks drama umumnya ditulis dalam bentuk dialog antara karakter-karakter utama dan mungkin beberapa petunjuk panggung untuk membantu dalam pengaturan adegan.

Penulisan teks drama turut menampilkan cerita, konflik, dan karakter-karakter yang saling berinteraksi satu sama lain.

Selain itu, penulisan teks drama mempunyai tujuan untuk menghibur, menginspirasi, atau menyampaikan pesan kepada penonton.

Sehingga, teks drama ini bisa berbentuk komedi, tragedi, romantis, sejarah atau bahkan campuran dari semuanya.

Inti dari teks drama adalah sebuah bentuk tulisan sastra yang penulisannya memiliki tujuan untuk dipentaskan di panggung.

Unsur Teks Drama

Di dalam menuliskan sebuah teks drama harus terdapat dua unsur yakni unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik. Di bawah ini adalah penjelasannya.

1. Unsur Ekstrinsik Teks Drama

Unsur ekstrinsik dalam teks drama merujuk pada faktor-faktor di luar teks itu sendiri yang memengaruhi interpretasi dan pemahaman pembaca atau penonton terhadap drama.

Unsur ekstrinsik termasuk konteks sejarah, budaya, dan sosial di mana drama ditulis atau dipentaskan dalam suatu waktu.

a. Konteks Sejarah

Keadaan sosial, politik, dan budaya pada saat drama ditulis dapat memengaruhi tema, pesan, dan penekanan dalam drama tersebut.

b. Kehidupan Penulis

Pengalaman, pandangan, dan latar belakang penulis drama dapat tercermin dalam karya mereka dan mempengaruhi bagaimana drama tersebut dipahami.

c. Konteks Budaya

Nilai-nilai, norma, dan tradisi budaya yang relevan dengan waktu dan tempat di mana drama ditulis atau dipentaskan.

d. Interpretasi dan Pengaruh Kritis

Respon kritikus, analisis sastra, dan interpretasi yang dilakukan oleh para ahli atau penonton dapat memperkaya pemahaman terhadap drama.

e. Konteks Pertunjukan

Faktor-faktor seperti pengaturan panggung, penampilan aktor, arahan sutradara, dan musik pengiring juga dapat memengaruhi bagaimana drama dipahami dan diterima oleh penonton.

2. Unsur Intrinsik Teks Drama

a. Tema

Tema dalam teks drama merujuk pada ide atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerita yang dibawakan di atas panggung.

Tema merupakan inti atau esensi dari cerita yang menyoroti isu-isu penting, nilai-nilai, atau konflik-konflik yang dihadapi oleh karakter-karakter dalam drama.

Tema dapat mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, seperti cinta, persahabatan, keadilan, kebebasan, pengorbanan, atau perjuangan.

b. Alur

Alur dalam teks drama mengacu pada urutan peristiwa atau tindakan yang terjadi sepanjang cerita yang dipentaskan atau dituliskan.

Unsur ini meliputi pengenalan situasi awal, perkembangan konflik, mencapai puncak klimaks, dan akhirnya menyelesaikan konflik tersebut.

Alur digunakan untuk menciptakan kekuatan naratif yang mempertahankan minat penonton sepanjang pertunjukan dan membantu mengekspresikan tema, karakter, dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

c. Tokoh

Tokoh dalam teks drama adalah individu-individu yang terlibat dalam cerita dan bertindak dalam pertunjukan.

Mereka adalah karakter-karakter yang dihadirkan oleh penulis untuk menjalankan peran tertentu dalam cerita.

Setiap tokoh memiliki identitas, kepribadian, motivasi, dan konfliknya sendiri-sendiri yang mempengaruhi jalannya cerita.

d. Penokohan

Penokohan adalah proses pembentukan sebuah karakter dalam sebuah cerita, termasuk dalam teks drama yang dituliskan.

Unsur ini meliputi cara penulis mengembangkan, menggambarkan, dan mengeksplorasi karakter-karakter dalam cerita.

Penokohan melibatkan penggambaran kepribadian, motivasi, emosi, dan perubahan yang dialami oleh karakter sepanjang cerita.

Hal ini memungkinkan penonton untuk memahami dan terhubung dengan karakter-karakter tersebut saat mereka berinteraksi satu sama lain dalam teks drama.

e. Latar

Latar dalam teks drama merujuk pada konteks fisik dan sosial di mana cerita berlangsung. Unsur ini meliputi lokasi, waktu, dan kondisi sosial budaya yang mempengaruhi plot, karakter, dan tema dalam drama.

Latar memberikan kerangka bagi pembaca atau penonton untuk memahami konteks di mana cerita berlangsung, membantu menciptakan suasana dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

Dengan kata lain, latar adalah “tempat” di mana cerita drama terjadi, menambah kedalaman dan keaslian dalam pengalaman membaca atau menonton.

f. Amanat

Amanat dalam teks drama adalah pesan atau moral yang ingin disampaikan oleh penulis kepada penonton melalui cerita dan karakter-karakternya.

Unsur ini dapat berupa pelajaran hidup, nilai-nilai moral, atau pandangan terhadap situasi atau masalah tertentu yang relevan dengan kehidupan.

Amanat membantu menginspirasi, mengajarkan, atau membuat penonton mempertimbangkan perspektif baru tentang berbagai aspek kehidupan.

Ciri-ciri Teks Drama

1. Dialog

Teks drama terutama terdiri dari dialog antara karakter-karakternya. Dialog ini menggambarkan interaksi antar karakter, mengembangkan cerita, dan mengungkapkan kepribadian karakter.

2. Petunjuk Panggung

Teks drama biasanya dilengkapi dengan petunjuk panggung yang memberikan instruksi kepada pemain, sutradara, dan kru produksi tentang bagaimana adegan harus dipentaskan, termasuk gerakan, ekspresi wajah, dan posisi panggung.

3. Pemisahan Karakter

Dialog dalam teks drama sering kali dibagi-bagi antara karakter-karakter yang berbeda dengan menggunakan tanda hubung, titik dua, atau tanda baca lainnya untuk membedakan suara-suara mereka.

3. Setting

Teks drama menyediakan deskripsi mengenai setting atau latar tempat di mana cerita berlangsung. Ini mencakup informasi tentang waktu, tempat, dan suasana.

4. Konflik

Drama seringkali memperlihatkan konflik antara karakter-karakternya. Konflik ini dapat berupa konflik internal (dalam diri karakter) atau eksternal (dengan karakter lain atau keadaan).

5. Perubahan Emosional

Karakter-karakter dalam drama biasanya mengalami perubahan emosional atau perkembangan karakter selama cerita berlangsung. Ini dapat dilihat melalui dialog, tindakan, dan reaksi mereka terhadap peristiwa.

6. Klimaks dan Penyelesaian

Drama memiliki titik puncak atau klimaks di mana konflik mencapai kejelasan tertinggi, diikuti dengan resolusi atau penyelesaian dari konflik tersebut.

Jenis-jenis Teks Drama

1. Drama Tragedi

Drama tragedi adalah jenis drama yang menampilkan karakter-karakter yang mengalami penderitaan atau kegagalan besar, sering kali akibat dari keputusan atau tindakan yang salah.

Ceritanya seringkali melibatkan konflik yang intens dan emosional, dan sering berakhir dengan kematian atau kesengsaraan bagi karakter utamanya.

Drama tragedi sering mengangkat tema-tema seperti takdir, keadilan, dan ketidakmampuan manusia untuk menghindari nasib buruk.

2. Drama Komedi

Drama komedi adalah jenis drama yang bertujuan untuk menghibur penonton dengan menggunakan humor untuk menggambarkan situasi-situasi kocak dan kekacauan dalam kehidupan karakter-karakternya.

Ceritanya sering kali mengikuti konflik kecil dan lucu antara karakter-karakter yang berbeda. Drama komedi biasanya berakhir dengan resolusi yang bahagia atau komikal, meninggalkan penonton dengan perasaan senang.

3. Drama Romantis

Drama romantis adalah jenis drama yang menekankan pada hubungan percintaan antara karakter-karakter utamanya.

Cerita dalam drama romantis seringkali berkisah tentang perjalanan cinta antara dua orang yang saling jatuh cinta, tetapi sering dihadapkan dengan rintangan dan konflik yang harus diatasi sebelum mereka bisa bersama.

Drama romantis biasanya menampilkan elemen-elemen seperti kisah cinta yang mendalam, pertentangan yang mengharukan, serta momen-momen emosional yang membuat penonton terbawa perasaan.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa drama romantis adalah cerita yang menggambarkan tentang perjalanan cinta dan hubungan yang penuh dengan drama dan emosi.

4. Drama Historis

Drama historis adalah jenis drama yang mengambil setting dalam waktu dan tempat dalam sejarah. Ini dapat mencakup peristiwa sejarah nyata, tokoh-tokoh terkenal, atau periode tertentu dalam sejarah.

Tujuan drama historis bisa bermacam-macam, termasuk untuk menghibur, mengajarkan pelajaran sejarah, atau menggugah perasaan nasionalisme.

Dalam drama historis, penulis seringkali menggabungkan fakta sejarah dengan elemen fiksi untuk menciptakan kisah yang menarik dan bermakna.

5. Drama Melodrama

Drama melodrama adalah jenis drama yang menonjolkan emosi yang intens dan konflik yang dramatis antara karakter-karakternya.

Ciri khasnya adalah penggunaan situasi yang ekstrem, plot yang rumit, dan karakter-karakter yang secara konsisten mengalami perubahan emosi yang mendalam.

Biasanya, melodrama menampilkan konflik antara kebaikan dan kejahatan, serta sering kali menggambarkan kemenangan kebaikan atas kejahatan pada akhirnya.

Drama melodrama cenderung menggunakan musik yang dramatis dan pengaturan panggung yang ekspresif untuk memperkuat suasana emosionalnya.

6. Drama Satir

Drama satir adalah jenis drama yang menggunakan humor dan kejenakaan untuk mengkritik atau mengejek kelemahan manusia, masyarakat, atau institusi.

Tujuannya dari drama satir ini adalah untuk menyampaikan pesan kritis atau politik melalui penggunaan komedi yang tajam.

Dalam penulisan teks drama satir, karakter-karakter dan situasi sering kali dibentuk secara ekstrem atau absurd untuk menyoroti ketidaksempurnaan dalam masyarakat atau sistem yang dijadikan sasaran kritik.

7. Drama Kolosal

Drama kolosal adalah jenis drama yang menampilkan skala yang besar, baik dalam hal jumlah karakter, setting, atau tema yang diangkat.

Biasanya drama kolosal menggambarkan peristiwa-peristiwa epik atau sejarah yang melibatkan banyak karakter dan berlangsung dalam skala yang luas, seperti perang, konflik sosial, atau kisah-kisah mitologi.

Drama kolosal sering kali dipentaskan dengan menggunakan set yang megah dan efek khusus untuk menampilkan skala yang besar dari cerita yang diceritakan.

Tujuannya adalah untuk menarik perhatian penonton dan memberikan pengalaman yang mendalam dan berkesan.

8. Drama Sendratari

Drama sendratari adalah bentuk seni pertunjukan tradisional di Indonesia yang menggabungkan unsur drama (cerita) dan tari (gerakan).

Jenis drama ini merupakan gabungan antara teks drama dengan unsur tarian yang menarik. Biasanya, drama sendratari menampilkan cerita atau mitos yang diambil dari warisan budaya lokal atau legenda, dan diperkaya dengan gerakan tari yang dapat membangun emosi, konflik, dan peristiwa dalam cerita.

Dalam drama sendratari, karakter-karakter utama seringkali mengekspresikan emosi dan pesan melalui gerakan tubuh dan ekspresi wajah, selain dari dialog.

Kemudian, tarian dalam sendratari tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk memperdalam makna cerita dan menyampaikan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Drama sendratari seringkali diiringi oleh sejumlah alat musik yang fungsinya untuk menambahkan nuansa khas dari pertunjukan tersebut.

9. Drama Opera

Drama opera adalah bentuk drama yang disertai dengan musik yang dimainkan oleh sebuah orkestra dan diiringi oleh penyanyi-penyanyi yang mengungkapkan cerita melalui nyanyian dan aksi panggung.

Dalam drama opera, cerita biasanya disampaikan melalui adegan-ke-adegan yang menggambarkan interaksi antara karakter-karakternya.

Musik dalam opera dapat digunakan untuk mengungkapkan emosi, memperkuat narasi, dan menghidupkan suasana panggung.

Selain itu, drama opera biasanya memiliki elemen teater, seperti setting, kostum, pencahayaan, dan properti, yang semuanya dirancang untuk meningkatkan pengalaman visual bagi penonton.

10. Drama Farce

Drama farce adalah jenis drama komedi yang kocak dan menggelitik, sering kali mengandalkan kekacauan, kebingungan, dan situasi-situasi lucu yang berlebihan.

Cerita yang terdapat dalam drama farce kebanyakan bersifat absurd dan berpusat pada konflik-konflik kecil yang membuat penonton tertawa.

Penulisan teks dan pementasan drama farce biasanya bertujuan untuk menghibur penonton dengan memperlihatkan situasi-situasi yang berlebihan dan kocak, tanpa perlu menyampaikan pesan-pesan mendalam.

11. Drama Tablo

Drama tablo adalah jenis drama yang menampilkan adegan-adegan singkat yang diatur dalam satu set panggung atau latar.

Biasanya, setiap adegan dalam drama tablo berdiri sendiri dan memiliki cerita atau konflik yang berbeda dengan adegan lainnya.

Setiap adegan dapat memiliki karakter-karakter yang unik dan peristiwa yang berkembang secara independen.

Drama tablo sering kali digunakan dalam konteks pertunjukan atau acara yang melibatkan beberapa adegan pendek yang ditampilkan secara berurutan.

Demikian ringkasan materi teks drama untuk kelas 11 SMA yang bisa diberikan. Semoga artikel ini bermanfaat.

FAQ

Sebutkan jenis-jenis naskah drama?

Beberapa teks drama antara lain komedi, opera, farce, sendratari, tablo,tragedi, dan melodrama.

Apa saja ciri-ciri teks drama?

Biasanya teks drama ditulis dalam bentuk dialog, memiliki alur cerita, pementasan dilakukan di atas panggung, di dalam teks drama harus memiliki tokoh yang ditampilan dengan riasan tertentu.

Apa fungsi dari teks drama?

Penulisan teks drama dimaksudkan sebagai panduan supaya pementasan yang dilakukan sesuai dengan keinginan sutradara.

Apa saja unsur ekstrinsik yang ada di dalam teks drama?

Teks drama umumnya memiliki unsur ekstrinsik seperti latar belakang penulis, nilai agama kepercayaan, situasi sosial budaya, dan kondisi lingkungan penulis saat membuat teks drama.

Apa yang dimaksud dengan drama?

Drama merupakan jenis (genre) karya sastra yang memberikan gambaran tentang kehidupan manusia dengan menggunakan gerak.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta