Ringkasan Materi Hukum Dasar Kimia Kelas 10 SMA dan Penjelasannya
Ringkasan Materi Hukum Dasar Kimia Kelas 10 SMA dan Penjelasannya – Berbeda dengan matematika yang memang sudah kita kenal sejak kecil, kimia datang memberikan sebuah konsep berpikir baru.
Terdapat berbagai konsep terkait senyawa maupun molekul dari sebuah unsur. Oleh sebab itu, apabila konsep dasarnya tidak memahami maka akan sulit untuk meneruskan pada pembahasan berikutnya.
Dengan adanya rangkuman seperti ini, Mamikos berharap kamu bisa memahami secara lebih mudah. Kemudian, mengembangkan pola berpikir komprehensif terkait permasalahan dalam bidang kimia.
Penjelasan Materi Hukum Dasar Kimia Kelas 10 SMA
Daftar Isi
Daftar Isi
Untuk kimia dasar kelas 10 SMA sendiri sebenarnya ada lima materi utama yang perlu kamu pelajari.
Mulai dari kekekalan massa, perbandingan tetap, perbandingan berganda, perbandingan volume, dan hipotesis avogadro seperti berikut.
1. Kekekalan Massa
Hukum kekekalan massa dikemukakan oleh lavoisier dengan eksperimen kondisi ideal pada senyawa. Jadi, pada dasarnya massa reaksi akan selalu sama dengan massa produksi tanpa adanya perubahan.
Mungkin materi hukum dasar kimia kelas 10 SMA ini cukup jarang kita temui secara kasat mata. Karena banyak orang selalu menganggap bahwa ketika ada perubahan bentuk maka masanya nanti juga berbeda.
Padahal menurut lavoisier berbagai massa tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan. Oleh sebab itu, ketika kita juga menghitung residu hasil dari perubahannya semua itu akan kembali lagi seperti penyusunnya.
Sebagai contoh dalam sebuah reaksi H2 + ½ O2 -> H2O kita akan mendapatkan massa dari masing-masing unsur tanpa adanya perubahan. Inilah alasan mengapa perlu kondisi ideal seperti suhu atau tekanan.
Karena ketika kita menerapkan contoh materi hukum dasar kimia kelas 10 SMA ini di ruang terbuka jelas akan ada banyak massa terbuang. Oleh sebab itu, pengujian harus berada dalam kondisi ideal.
Di alam bebas misalnya kita menemukan juga perubahan dari kertas yang terbakar. Apabila mengukurnya dalam kondisi ideal maka massa awal dengan hasil reaksinya itu tidak akan berbeda.
2. Perbandingan Tetap
Hukum perbandingan tetap ini dikemukakan oleh proust yang menyatakan bahwa pembentukan senyawa itu perbandingannya selalu tetap. Namun perlu kamu catat bahwa pengukuran ini berada pada kondisi ideal.
Apabila kita menerapkan materi hukum dasar kimia kelas 10 SMA dalam kehidupan sehari-hari tentu saja kondisinya kurang ideal. Pengujian seperti ini perlu berlangsung pada tekanan dan juga suhu konstan.
Sebagai contoh ada reaksi H2 + ½ O2 -> H2O dimana kita mereaksikan 5 gram H2. Lalu, berapa massa O2 yang diperlukan agar reaksinya tadi stabil menurut hukum proust, jelas harus kita bandingkan dulu.
Dengan menggunakan perbandingan sederhana antara atom reaktan H2 dan O kita bisa menghitungnya. Reaksi hasil atom H2 dan O berturut-turut adalah 2 : 1 karena atom H2 ada dua dan O ada satu.
Ini adalah konsep materi hukum dasar kimia kelas 10 SMA yang sebenarnya tidak terlalu sulit kita pahami.
Dengan membandingkan atomnya dapat diketahui jika H2 digunakan adalah 5 gram maka O seharusnya adalah 2.5 gram.
Perhitungan sederhana tadi tentu hanya dapat kita lakukan apabila kondisi tekanan dan suhunya ideal. Harus dilihat juga bagaimana keterangan soal apakah memang ideal atau ada faktor penyebab lainnya.
Ketika kita hanya meninjau dari sisi soal latihan saja biasanya kondisi idealnya akan terpenuhi. Sehingga menggunakan persamaan tadi jelas langsung bisa menyelesaikan secara tepat.
3. Perbandingan Berganda
Perbandingan berganda dari dalton ini membuktikan bahwa unsur yang mampu menyusun dua senyawa jika salah satunya tetap maka lainnya akan menyesuaikan.
Hasil perbandingan dari percobaan tersebut perbandingannya selalu sederhana.
Lebih simpelnya dari materi hukum dasar kimia kelas 10 SMA ini adalah membandingkan dua senyawa hampir sama. Misalnya, kita menggunakan CO dan CO2 karena perbedaannya hanya pada jumlah atom O.
Menurut dalton perbandingan antara dua senyawa tadi tidak akan terlalu kompleks perhitungannya. Misalnya jika O itu 1 gram maka O2 2 gram sehingga perbandingannya sederhana 1 : 2.
Mamikos akan berikan contoh materi hukum dasar kimia kelas 10 SMA sehingga kamu bisa menerapkannya. Terutama saat menemukan soal terkait bagaimana pengaplikasian teori ini di laboratorium.
Misalnya kita ambil saja contoh seperti tadi CO dan CO2 dimana pada CO C memiliki massa 5 gram sedangkan O 7 gram. Lalu, cari berapa massa dari O2 pada CO2 menggunakan perbandingan berganda.
Mudah saja, caranya kita lihat dulu berapa perbandingan unsur dari CO berdasarkan massanya yaitu 5 : 7. Karena pada CO2 itu O ada 2 maka unsurnya memiliki koefisien dua kali sebelumnya.
Pada CO2 nanti perbandingan unsurnya adalah 5 : 14, dengan begitu perhitungan dapat dilakukan. 7 : 14 sama dengan massanya unsur yaitu X : 5 sehingga C memiliki nilai 10 berdasarkan perhitungan tadi.
4. Perbandingan Volume
Berikutnya pada materi hukum dasar kimia kelas 10 SMA yang perlu kamu pahami adalah perbandingan volume.
Hukum ini dinyatakan oleh gay lussac dimana volume unsur selalu sama meskipun sudah melalui proses reaksi.
Sehingga apabila kita melakukan sebuah percobaan misalnya reaksi pembakaran kertas secara kasat mata pasti akan ada perubahan volume.
Padahal apabila kita mengukur secara keseluruhan pasti antara sebelum dan setelah reaksi itu volumenya sama.
Ingat ketika sebuah reaksi dilakukan pada tekanan dan suhu yang konstan maka kondisinya ideal. Artinya segala bentuk reaksi tidak akan dapat mengurangi maupun menciptakan unsur kimia dari reaktan.
Metode perhitungan materi hukum dasar kimia kelas 10 SMA ini juga tidak terlalu sulit. Kita bahkan dapat menggunakan rumus sebelumnya pada perbandingan berganda guna mencari dalam sebuah soal.
Karena konsepnya memang sama dimana perbandingan volume sama dengan perbandingan konstanta.
Jadi, kita tetap dapat melakukan substitusi terkait kalkulasi agar mampu mencari berapa kira-kira volumenya.
5. Hipotesis Avogadro
Hipotesis avogadro ini sebenarnya ketika dilihat dari sudut matematis merupakan kumpulan lengkap dari perbandingan tetap, berganda, dan volume.
Karena partikel sebuah unsur itu bagaimanapun reaksinya pasti akan tetap sama.
Ketika unsur atau senyawa kita reaksikan pada kondisi ideal maka produknya akan tetap sama. Sehingga, tidak akan ada penciptaan atau pengurangan dari sisi molekul, volume, maupun koefisien.
Ini adalah materi hukum dasar kimia kelas 10 SMA yang memang dapat kita jadikan sebagai acuan.
Apabila kamu ingin tahu seperti apa bentuk matematisnya, berikut ini akan Mamikos berikan agar mudah mengingatnya.
(Koefisien X / Koefisien Y) = (Volume X / Volume Y) = (jumlah molekul X / Jumlah Molekul Y)
Dengan menggunakan persamaan tersebut kita dapat melakukan kalkulasi secara lebih sederhana dari reaksi ideal. Tinjauan seperti ini memang akan mempermudah kita dalam melakukan kalkulasi.
Menggabungkan ketiga sifat dasar proses reaksi kimia kita dapat menyimpulkannya menggunakan sebuah pernyataan sederhana. Jadi, memang beberapa hukum tadi dapat diselesaikan memakai konsep dasar.
Penutup
Apabila kamu sudah mempelajari seperti apa materi tadi tentu tidak akan kesulitan lagi memahami fundamentalnya.
Baik itu secara teori maupun kalkulasi matematis kita perlu memahami agar saat melakukan percobaan tidak salah perhitungan.
Memang perlu diakui teori dasar ini jika diaplikasikan pada kebutuhan lebih kompleks sering memiliki kekurangan.
Namun, setidaknya untuk materi hukum dasar kimia kelas 10 SMA dapat dipakai guna kebutuhan pengenalan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu: