Ringkasan Materi Pantun Kelas 5 SD dan Penjelasannya
Kamu sedang butuh ringkasan materi tentang pantun untuk anak kelas 5 SD? Tenang, Mamikos sudah menyediakan informasi di bawah ini untuk bisa kamu pelajari di rumah.
Ringkasan Materi Pantun Kelas 5 SD dan Penjelasannya – Pantun merupakan salah satu karya sastra, yang sampai saat ini masih cukup terkenal.
Pantun, seringkali digunakan untuk kegiatan upacara adat, namun juga selalu diajarkan sebagai materi bahasa Indonesia di sekolah.
Pantun sebenarnya merupakan karya sastra lisan, sama halnya seperti legenda, dongeng, dan karya satra lisan lainnya.
Namun, karna menjadi kebutuhan pengajaran, maka pantun dijelaskan secara tertulis.
Bila kamu anak kelas 5 SD dan sedang mencari ringkasan materi tentang pantun, maka kamu bisa membaca artikel berikut ini.
Sebab, Mamikos sudah memberikan informasi tentang ringkasan materi pantun kelas 5 SD.
Ringkasan Materi Pantun Kelas 5 SD
Daftar Isi [hide]

Berikut ini adalah ringkasan materi pantun kelas 5 SD, kamu dapat menggunakan ringkasan materi ini untuk bahan ajar selama di rumah. Sebab, biasanya materi tentang pantun tidak diajarkan secara lengkap.
Oleh karena itu, Mamikos memberikan artikel ini agar kamu anak kelas 5 SD, bisa mempelajarinya dengan lengkap.
Ringkasan materi ini diambil dari berbagai sumber, dan sudah dijelaskan secara baik. Selamat belajar.
Tentang Pantun
Pantun termasuk ke dalam jenis karya sastra Melayu, yang sudah cukup populer di masyarakat Indonesia.
Dalam tradisi Betawi, pantun sering digunakan sebagai salah satu bentuk rangkaian upacara pernikahan, yang dinamakan dengan Palang Pintu.
Dikutip dari sebuah buku berjudul “Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik” oleh Liaw Yock Fang, di dalam bahasa Melayu pantun memiliki arti kuantren, yaitu sebuah sajak yang berbaris empat dengan sanjak abab.
Sementara itu, di dalam bahasa Jawa pantun berasal dari sebuah kata parik, yang berarti pari artinya yaitu paribahasa atau peribahasa di dalam bahasa Melayu.
Seorang ahli bahasa bangsa bernama Swiss, Dr. R. Brandstetter, mengatakan bahwa kata pantun berasal dari sebuah akar kata tun, yang terdapat pada bahasa Nusantara.
Sebagai contoh, di dalam bahasa Pampanga, dari kata tuntun yang artinya yaitu teratur. Sementara dari bentuk bahasa Tagalog pada kata tonton, yang artinya yaitu bercakap menurut pada aturan tertentu.
Taufiqur Rahman, di dalam sebuah bukunya yang berjudul “Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan”, mengatakan bahwa ada pergeseran mengenai ungkapan pantun.
Pada zaman dahulu, pantun dapat diungkapkan dalam bentuk secara lisan, namun saat ini telah berkembang menjadi bentuk tulisan.
Pengertian Pantun
Pantun sendiri adalah salah satu bentuk dari karya sastra, yang telah terikat dengan suatu aturan dan juga masih populer sampai saat ini.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pantun merupakan bentuk puisi melayu, yang di tiap baitnya seringkali terdiri dari empat baris yang bersajak.
Pantun berasal dari sebuah bahasa Minangkabau, yakni patuntun yang bermakna sebagai penuntun.
Awalnya, pantun merupakan salah satu dari bentuk sastra lisan, yang menjadi tradisi di dalam kalangan masyarakat Melayu.
Namun, saat ini pantun telah sering ditemukan dan juga digunakan dalam bentuk yang tertulis juga.
Ciri-Ciri Pantun
Pantun mempunyai aturan yang terikat dalam penciptaannya. Sebuah pantun bisa dikenal, dengan mengetahui ciri-ciri dari pantun.
Ciri-ciri dari pantun, antara lain:
- Terdiri atas empat baris.
- Setiap barisnya terdiri dari 8 hingga 12 suku kata.
- Mempunyai pola sajak a-b-a-b atau a-a-a-a.
- Baris pertama dan kedua berisi sebuah kalimat sampiran.
- Baris ketiga dan keempat adalah isi dari pantun.
Bagian Pantun
Pantun selalu terdiri dari dua bagian, yakni sampiran dan juga isi.
1. Sampiran adalah kata-kata di dalam baris pertama dan kedua pada setiap bait. Sampiran untuk dapat mengantarkan rima.
2. Isi adalah kata-kata di dalam dua baris terakhir, yakni baris ketiga dan juga keempat di setiap bait. Isi menggambarkan sebuah tujuan ataupun maksud dari pantun.
Jenis-Jenis Pantun
Berdasarkan pada usia, pantun dapat dibedakan menjadi tiga, yakni pantun kanak-kanak, pantun muda, dan pantun tua.
- Pantun Kanak-Kanak merupakan pantun yang mempunyai kaitan dengan masa kanak-kanak, yang menggambarkan sebuah makna suka cita ataupun duka cita.
- Pantun Muda adalah pantun tentang kehidupan di masa muda, yang berisi ataupun bermakna sebauh perkenalan, hubungan asmara dan juga rumah tangga, perasaan (kasih sayang, iba, iri), serta nasib.
- Pantun Tua adalah pantun tentang orangtua, adat budaya, agama, dan juga nasihat.
Berdasarkan pada isinya, pantun dapat dibedakan menjadi empat, yakni pantun jenaka, pantun nasihat, pantun teka-teki, dan juga pantun kiasan.
1. Pantun jenaka
Pantun jenaka merupakan sebuah pantun, yang dibuat sebagai hiburan serta media untuk saling sindir, di dalam suasana yang akrab.
2. Pantun nasihat
Pantun nasihat bertujuan dalam menyampaikan sebuah pesan moral dan juga pembelajaran, ataupun didikan.
Pantun nasihat mempunyai pesan-pesan bijak, yang mengajak para pembaca ataupun pendengar untuk dapat berbuat baik.

Advertisement
3. Pantun agama
Pantun agama mempunyai tujuan untuk dapat memberikan pesan moral serta didikan, yang membahas tentang hubungan antara manusia dengan pencipta-Nya.
4. Pantun peribahasa
Pantun peribahasa merupakan pantun yang terdapat bentuk kalimat peribahasa, yang umumnya mempunyai susunan tetap.
5. Pantun kiasan
Pantun kiasan seringkali berisikan kiasan yang jadi, dan tidak langsung terlihat namun tetap tersirat.
6. Pantun teka-teki
Pantun teka-teki adalah sebuah pantun yang berisikan pertanyaan. Ciri khasnya, terdapat bentuk kalimat tanya di akhir baris dari pantun.
Terdapat dua jenis dari pantun daerah yang lainnya, yaitu pantun karmina dan pantun talibun:
7. Pantun Karmina
Pantun karmina merupakan pantun yang terdiri atas 2 baris saja. Baris pertama merupakan sampiran, dan baris keduanya merupakan isi.
Pantun ini selalu bersajak a-a. Pantun karmina sering dikatakan juga sebagai pantun kilat.
8. Pantun Talibun
Pantun talibun adalah sebuah pantun yang terdiri atas 6 baris. Adapun untuk baris 1-3 adalah sampiran, sementara untuk baris 4-6 adalah isi.
Contoh Pantun
Berdasarkan Usia
*Contoh Pantun Kanak-kanak:
Banyak rumput juga ilalang
Ambil cangkul ayo rapikan
Aku riang tiada kepalang
Dapat hadiah yang kudambakan
*Contoh Pantun Muda:
Pergi sebentar membeli roti
Rupanya roti sudah bercendawan
Senyum simpul tiada berhenti
Melihat dinda cantik rupawan
*Contoh Pantun Tua:
Batuk lama tak sembuh-sembuh
Akibat suka sebarang makanan
Bangun pagi sembahyang subuh
Berharap rahmat serta ampunan
Berdasarkan Isi
*Contoh Pantun Jenaka:
Anak kera mirip buaya
Mencari makan di kandang merpati
Dari jauh mirip Luna Maya
Sudah dekat ternyata Mpok Ati
*Contoh Pantun Nasihat
Ada anak bermain gitar
Gitar dipetik musik mengalun
Jika ingin menjadi pintar
Belajarlah dengan giat dan tekun
*Contoh Pantun Agama
Ketika ada jarum yang patah
Jangan gantikan dengan busa
Jika hati terasa lemah
Jangan lupakan yang Maha Kuasa
*Contoh Pantun Peribahasa
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit kita dahulu
Bersenang-senang ke tepian
*Contoh Pantun Kiasan
Marina berjalan dalam gelap
Dapatkan ular warna hitam
Berkenalan tanpa menatap
Bagai meraba dalam kelam
*Contoh Pantun Teka-Teki
Banyak benar anak gen halilintar
Pintar berdandan pandai bergaya
Jika kamu memang pintar
Hewan apa yang paling kaya?
Cara Menentukan Amanat atau Pesan Pantun
Pantun selalu mengandung amanat ataupun pesan.
Amanat di dalam pantun, adalah sesuatu yang selalu ingin disampaikan oleh pembuat dari pantun.
Amanat di dalam pantun terletak di bagian isi dari pantun, yakni pada baris ke 3 dan 4.
Cara untuk menentukan amanat ataupun pesan dari pantun, sebagai berikut:
- Bacalah isi pantun tersebut dengan cara saksama.
- Perhatikan pada baris ketiga dan juga keempat, yang merupakan bagian isi dari pantun.
- Pahamilah isi dari pantun tersebut, kemudian tentukanlah amanat yang sesuai dari isi pantun.
Penutup
Itu tadi pembahasan mengenai ringkasan materi pantun kelas 5 SD, semoga artikel di atas dapat membantu kamu para anak kelas 5 SD, yang sedang mencari informasi tentang ringkasan materi pantun kelas 5 SD.
Harapannya, bagi kamu yang sedang mencari ringkasan materi ini, dapat terpenuhi kebutuhannya.
Sebab, ringkasan materi di atas sudah diberikan secara jelas. Bahkan, kamu akan mudah untuk memahami materi pantun tersebut.
Demikian pembahasan mengenai ringkasan materi pantun kelas 5 SD, kamu dapat membaca artikel lainnya mengenai contoh pantun atau ringkasan materi lainnya pada kolom yang tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
