Ringkasan Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Letak, Keruntuhan, Raja, Hingga Masa Kejayaan

Agar tidak bingung mengenai banyaknya kerajaan Hindu Budha di Indonesia, yuk simak ringkasan sejarah kerajaan Tarumanegara berikut ini.

20 November 2023 Zakiyah

Raja Kerajaan Tarumanegara

Menurut Naskah Wangsakerta ada beberapa raja dari Tarumanegara, diantaranya adalah:

  1. Jayasingawarman (358-382)
  2. Dharmayawarman (382-395)
  3. Purnawarman (395-434)
  4. Wisnuwarman (434-455)
  5. Indrawarman (455-515)
  6. Candrawarman (515-535)
  7. Suryawarman (535-561)
  8. Kertawarman (561-628)
  9. Sudhawarman (628-639)
  10. Hariwangsawarman (639-640)
  11. Nagajayawarman (640-666)
  12. Linggawarman (666-669)

Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara

Di bawah pemerintahan Raja Purnawarman, Tarumanegara mencapai puncaknya pada abad ke-5 hingga awal abad ke-6 Masehi.

Berikut adalah beberapa aspek yang mencerminkan masa kerajaan Raja Tarumanegara:

Pembangunan Infrastruktur

Raja Purnawarman dikenal sebagai penguasa yang aktif dalam pembangunan infrastruktur. 

Salah satu pencapaian terbesarnya adalah pembangunan Bendungan Burujung, yang disebutkan dalam Prasasti Ciaruteun.

Bendungan ini diyakini dibangun untuk mengendalikan aliran Sungai Citarum, mengatur pasokan air, dan melindungi wilayah dari banjir.

Sistem Kanal

Selain Bendungan Burujung, Raja Purnawarman juga memerintahkan pembangunan Kanal Barat dan Kanal Timur. 

Kanal-kana ini berfungsi untuk mengelola aliran air, mendukung pertanian, dan mencegah banjir.

Sistem kanal ini menunjukkan kecerdasan teknik dan pengetahuan hidrologi pada masa itu.

Perluasan Wilayah Kekuasaan

Raja Purnawarman diketahui berhasil memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara. 

Meskipun batas wilayah yang tepat tidak selalu jelas, prasasti-prasasti mencatat bahwa Raja Purnawarman memiliki pengaruh yang cukup luas di sekitar Sungai Citarum dan sekitarnya.

Pengaruh Agama Hindu

Agama Hindu memiliki pengaruh yang kuat di Kerajaan Tarumanegara.

Prasasti-prasasti yang ditemukan menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta, menunjukkan adopsi budaya dan agama Hindu oleh penguasa dan masyarakat pada masa itu.

Prasasti Ciaruteun dan Peninggalan Arkeologis

Prasasti Ciaruteun, ditemukan di dekat Bogor, memberikan informasi yang berharga tentang prestasi Raja Purnawarman dan keberhasilan pembangunan infrastruktur. 

Peninggalan arkeologis lainnya, seperti artefak dan bangunan kuno, juga memberikan gambaran tentang tingkat peradaban dan kejayaan Kerajaan Tarumanegara.

Meskipun kejayaan ini mencapai puncaknya di bawah kepemimpinan Raja Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara mengalami kemunduran dan kehancuran pada abad ke-7 Masehi.

Kejayaan tersebut, bagaimanapun, tetap menjadi bagian integral dari sejarah dan warisan kultural Indonesia.

Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara

Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara pada abad ke-7 Masehi merupakan babak akhir dari sejarah kejayaan kerajaan ini. 

Meskipun informasi yang pasti tentang penyebab kejatuhan kerajaan ini terbatas, beberapa teori dan hipotesis telah diajukan oleh para sejarawan.

Faktor internal dan eksternal mungkin telah berkontribusi pada keruntuhan tersebut.

Beberapa teori mengusulkan bahwa faktor internal seperti konflik internal, pertentangan kepentingan antar kelompok elit, atau ketidakstabilan politik dapat menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Tarumanegara. 

Selain itu, perubahan struktur sosial atau tekanan ekonomi yang tidak teratasi mungkin juga telah memainkan peran dalam kejatuhan tersebut.

Di sisi lain, faktor eksternal seperti invasi dari kerajaan tetangga atau perubahan dalam jalur perdagangan dan hubungan diplomatik mungkin juga turut berkontribusi pada kejatuhan Kerajaan Tarumanegara. 

Pengaruh dari kerajaan-kerajaan yang lebih kuat atau datangnya gelombang migrasi dari wilayah lain mungkin telah mengguncang stabilitas dan keberlanjutan kerajaan.

Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara tidak hanya mencerminkan perubahan politik dan sosial pada tingkat lokal, tetapi juga menjadi bagian dari dinamika perubahan yang lebih luas di kawasan tersebut. 

Meskipun kerajaan ini tidak lagi eksis, warisan budaya dan sejarahnya tetap memainkan peran dalam membentuk identitas dan perkembangan wilayah Jawa Barat dan Indonesia secara keseluruhan. 

Seiring dengan runtuhnya Kerajaan Tarumanegara, muncullah kerajaan-kerajaan baru yang melanjutkan perjalanan peradaban di kepulauan Nusantara.

Close