Ringkasan Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 secara Singkat dan Lengkap

Baca ringkasan sejarah peristiwa proklamasi Kemerdekaan Indonesia secara lengkap hanya di artikel berikut ini.

18 September 2024 Fajar Laksana

Selama di Rengasdengklok, para pemuda terus mendesak Soekarno dan Hatta untuk bersedia segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Meski para pemuda memberikan argumen-argumen yang kuat terkait urgensi proklamasi kemerdekaan Indonesia yang harus dilakukan, Soekarno dan Hatta tetap teguh pada pendirian mereka bahwa proklamasi harus dirundingkan secara matang.

Di saat yang bersamaan, di Jakarta, Ahmad Subardjo yang mewakili golongan tua, sedang berunding dengan golongan pemuda.

Golongan pemuda meyakini bahwa apabila proklamasi kemerdekaan Indonesia ditunda, maka momen akan terlewat, dan sekutu akan datang untuk menggagalkan. Selain itu, mereka juga tidak mau kalau kemerdekaan adalah hasil pemberian dari Jepang.

Di lain pihak, golongan tua relatif memilih jalur diplomasi dengan menunggu kepastian mengenai janji kemerdekaan yang dijanjikan Jepang.

Setelah diskusi yang alot, akhirnya Ahmad Subardjo berhasil meyakinkan para pemuda bahwa kemerdekaan Indonesia akan diproklamasikan secepatnya, dan yang paling utama tanpa campur tangan Jepang.

Malam Hari, 16 Agustus 1945

Hasil diskusi di Jakarta yang melibatkan golongan tua dan golongan muda disampaikan pada mereka yang ada di Rengasdengklok.

Soekarno dan Hatta lalu dibawa kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Mengingat adanya kedekatan dengan salah satu tentara Jepang yang pro terhadap Indonesia, Soekarno dan Hatta serta yang lainnya memilih untuk bermarkas di rumah Laksamana Maeda, seorang Perwira Angkatan Laut Jepang, di Jalan Imam Bonjol No.1, Jakarta, untuk merumuskan proklamasi kemerdekaan.

Penyusunan Naskah Proklamasi

Naskah proklamasi disusun di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1. Laksamana Maeda sendiri merupakan seorang Perwira Angkatan Laut Jepang.

Hampir seluruh tokoh pahlawan Nasional berkumpul di rumah Laksamana Maeda untuk mempersiapkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Soekarno dan Hatta menjadi perumus utama dalam penyusunan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dibantu dengan Ahmad Subardjo.

Adapun sosok yang mengetik naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berasal dari golongan pemuda, yaitu Sayuti Melik.

Dalam proses penyusunan naskah Proklamasi tersebut terjadi diskusi yang intens terkait setiap penggunaan kata-kata yang akan dibacakan nantinya.

Sebagai salah satu contohnya adalah penggunaan kata ‘tempo’. Sebelumnya kata ‘tempo’ ditulis dan dibaca dengan bacaan ‘tempoh’, namun kemudian diganti menjadi ‘tempo’.

Naskah proklamasi kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta, sebagai perwakilan dari rakyat Indonesia.

Close