12 Struktur Sel Hewan dan Fungsinya Lengkap dengan Gambar, Yuk Pelajari

Tagged: Sel Hewan

12 Struktur Sel Hewan dan Fungsinya Lengkap, Yuk Pelajari – Setiap makhluk hidup memiliki sel, dan hewan termasuk ke dalam sel eukariotik.

Sel-sel yang menyatu membentuk jaringan, lalu jaringan membentuk organ.

Bagian sel hewan memiliki peran-peran tertentu sehingga kinerjanya bisa menghasilkan energi.

Pengertian Sel Hewan

workamerica.com

Nama lain dari sel ini adalah sel eukariotik karena terdiri dari organel yang selaputnya sangat tipis dan berukuran sangat kecil. Sel bisa membelah diri secara mandiri sehingga sangat unik apabila dibandingkan dengan sel tumbuhan. 

Sel hewan memiliki senyawa kimia yang biasanya berbentuk seperti larutan koloid. Larutan tersebut akan mempengaruhi proses pembelahan sel.

Masing-masing struktur sel memiliki bentuk, fungsi dan peran yang berbeda sehingga menjadi sistem kerja yang utuh.

Struktur Rangka Sel Hewan

Sitoskeleton

Bagian ini bisa dikatakan hampir mirip dengan dinding sel tumbuhan. Fungsi utamanya adalah untuk mempertahankan struktur sel, sehingga ukuran dan bentuknya tetap utuh dan bekerja maksimal.

Penyusun sitoskeleton terdiri dari tiga macam yakni mikrofilamen, filamen intermedia, dan mikrotubulus.

Filamen Intermedia

Bentuk dari filamen ini adalah rantai molekul protein yang melilit. Ukuran diameternya adalah 8-12 nanometer. Protein penyusunnya adalah fimentin dan keratin. Bagian ini terdapat pada lokasi menempelnya nukleus untuk membentuk lamina.

Mikrofilamen

Bagian ini merupakan rantai ganda protein yang terdiri dari protein myosin dan protein aktin. Keduanya saling terhubung, sangat tipis dan diameternya hanya 7 nanometer. Fungsinya adalah untuk membantu pembelahan sel, kontraksi sel, dan melindungi sel.

Mikrotubulus

Dibandingkan dengan filamen intermedia dan mikrofilamen, bagian ini berukuran paling besar dengan diameter 25 nanometer. Penyusunnya adalah protein tubulin dan memiliki banyak serabut. Fungsi utamanya adalah mengarahkan kromosom dan membantu proses mitosis.

Matriks Ekstraseluler

Membran plasma pada sel hewan dilindungi oleh bagian yang disebut sebagai matriks ekstraseluler. Bagian ini berbentuk molekul yang tersusun dari glikoprotein dan juga karbohidrat. Penyusunnya adalah kolagen, fibronektin, proteoglikan, dan integrin.

Kolagen

Kolagen merupakan bentuk protein yang paling utama dalam matriks ekstraseluler. Rantainya berbentuk polipeptida yang akan disintesis oleh bagian ribosom dan menghasilkan rantai pro-alpha. Kolagen berbentuk serabut dalam jumlah yang besar.

Fibronektin

Bagian ini hampir selalu ada pada hewan bertulang belakang atau vertebrata. Fungsinya adalah mengikat sel dan terdiri dari glikoprotein dalam jumlah yang besar. Fibronektin berukuran 90 asam amino yang bisa larut dan berguna untuk aktivitas migrasi sel.

Elastin

Sesuai dengan namanya, sifat dari struktur ini sangat elastis dan tangguh. Elastin adalah protein yang mudah kembali ke bentuk asli setelah terjadi kontraksi. Elastin rusak apabila terpapar sinar UV dan kelenturannya menjadi tidak lagi sempurna.

Proteoglikan

Bagian ini bukanlah protein dalam bentuk serat. Fungsi utamanya adalah memberi perlawanan apabila menerima gaya benturan, sehingga bisa melindungi seluruh bagian matriks ekstraseluler. 

Integrin

Peran yang tak kalah penting adalah protein integrin. Bagian ini ada di membran plasma yang fungsi utamanya adalah sebagai sinyal penghubung. Integrin akan bertukar informasi antara jaringan struktur sitoskeleton dan matriks ekstrakurikuler.

Struktur dan Fungsi Sel Hewan

1. Membran Sel

Bagian terluar dari sel hewan adalah membran sel. Bagian ini membungkus sel yang susunannya terdiri dari lipo protein, lemak atau lipid, dan kolesterol.

Masing-masing protein memiliki cabang rantai karbohidrat yang memiliki bentuk seperti huruf Y. Posisi protein berada di phospolipid.

Untuk sel yang merupakan eukariota, membran sel bekerja untuk membungkus organel. Sifat membran sel memiliki daya permeabilitas dalam skala tertentu, sehingga tidak semua molekul bisa masuk ke dalamnya. Hanya ada transporter protein untuk pintu masuk zat atau nutrisi yang dibutuhkan sel.

Fungsi Membran Sel:

  1. Mengatur masuk dan keluarnya nutrisi dan mineral. Jika sudah cukup, membran sel akan membuang keduanya karena tidak dibutuhkan lagi.
  2. Pembungkus organel yang ada di dalam membran sel. Proteksi ini sangat dibutuhkan sehingga bagian organel tidak rusak.
  3. Menerima dan mengatur rangsangan dari luar. Apabila membahayakan, lapisan permiabel akan bekerja sebagai proteksi.
  4. Membran sel juga menjadi tempat terjadinya beragam reaksi kimia yang melibatkan protein, lemak dan kolesterol.

2. Sitoplasma

Seperti namanya, plasma, bentuk dari bagian ini mirip seperti gel. Fase pembentukan dari sitoplasma melalui dua hal yakni face cair dan fase solid.

Cairan ini bisa ditemukan dalam nukleus dan memiliki nama lain, yakni nukleoplasma. Konten sitoplasma adalah vitamin, mineral, lemak, dan karbohidrat.

Pada akhirnya, bentuk sitoplasma mirip gel sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai cair atau padat. Perubahan ini tergantung dari konsentrasi air di dalamnya. Semakin banyak air, maka sitoplasma akan semakin lembek. Sebaliknya, sitoplasma menjadi solid.

Fungsi sitoplasma:

  1. Menyimpan bahan kimia sel yang nantinya akan diolah oleh bagian sel lainnya. Bahan kimia yang disimpan di antaranya adalah ion, gula, enzim, protein, dan lemak.
  2. Menjadi pabrik dari metabolisme sel.

3. Retikulum Endoplasma

Bagian sel hewan yang penampakannya seperti benang-benang yang ada di dalam inti sel disebut sebagai retikulum endoplasma.

Ada bagian yang halus dan disebut sebagai (Reh) dan juga bagian kasar yang disebut sebagai (Rek). Keduanya memiliki peran yang berbeda.

Bagian retikulum endoplasma kasar melekat pada bagian ribosom. Sementara bagian halus tidak melekat di ribosom.

Bagian ini juga menjadi tempat terjadinya proses sintesis protein yang nantinya akan disebarkan ke bagian sel yang lain.

Fungsi retikulum endoplasma:

  1. Mensintesis protein yang dilakukan oleh retikulum endoplasma kasar.
  2. Mengangkut lemak, steroid dan sintesis ke bagian sel lain.
  3. Retikulum endoplasma halus melakukan aktivitas detoksifikasi sehingga sel bebas dari sel-sel yang berbahaya.
  4. Sebagai gudang penyimpanan glikolipid, steroid dan fosfolipid.

4. Mitokondria

Dari semua sel, ukuran sel yang paling besar adalah mitokondria. Sel ini memiliki peran yang sangat penting karena kinerjanya mirip seperti mesin.

Lapisannya disebut dengan kristal dengan bentuk yang melekuk. Pembentukan energi pada sel terjadi pada bagian ini.

Selain membentuk energi, aktivitas seluler dan proses metabolisme juga terjadi di mitokondria.

Nama julukan untuk mitokondria adalah The Power House karena kemampuanya tersebut. Nantinya, hasil dari proses kimia menjadi energi lain.

Fungsi mitokondria:

  1. Menjadi bagian untuk respirasi seluler. 
  2. Rumah bagi DNA, ribosom, granula, dan matrix.
  3. Menghasilkan energi untuk sel yang sudah tersedia dalam bentuk adenosin trifosfat.

5. Mikrofilamen

Dalam sel, ada juga rantai-rantai yang melilit dan terdiri dari mikrotubula. Bagian ini disebut sebagai mikrofilamen.

Masing-masing mikrotubula adalah 25 nanometer dengan tekstur yang kecil dan sangat lembut. Sementara subunit antara mikrotubula berukuran hingga 7 nanometer.

Bagian meikrofilamen terdiri dari dua protein utama sebagai penyusunnya. Protein pertama disebut aktin dan yang lain disebut myosin.

Keduanya menyatu dan disebut sebagai rantai polipeptida dan menjadi bagian dari filamen intermedit.

Fungsi mikrofilamen:

  1. Pergerakan sel karena bentuknya yang kecil dan lembut.
  2. Sebagai proses berlangsungnya eksositosis dan endositosis.

6. Lisosom

Bentuk lisosom mirip seperti sebuah kantong. Kandungan utamanya adalah enzim hidrolitik.

Bagian ini berguna dalam banyak hal, terutama dalam mengontrol pencernaan yang terjadi di intraseluler. Letak lisosom hanya ada pada sel yang bersifat eukariotik.

Fungsi lisosom:

  1. Mengontrol pencernaan yang terjadi pada bagian intraseluler.
  2. Sebagai bagian untuk mencerna segala materi yang diterima dengan melibatkan peran fagositosis.
  3. Menghancurkan sel yang bersifat autofagi atau sudah rusak.
  4. Menjadi pintu masuk dari makromolekul yang asalnya dari luar dan diproses dengan menggunakan mekanisme endositosis.

7. Badan Mikro (Peroksisom)

Di dalam badan mikro yang bentuknya menyerupai kantung terdapat bulatan-bulatan berukuran kecil dan mirip seperti per. Per tersebut adalah susunan enzim katalase yang disebut sebagai granum. DNA juga bisa melekat pada bagian granum.

Di dalam granum terdapat membran tilakoide yang terdiri dari lapisan. Penyusun granum adalah titik-titik yang disebut plasto ribosom.

Granum berfungsi untuk menguraikan material toksik yang masuk maupun bahan tidak penting lain, contohnya peroksida atau H2O2.

Fungsi peroksisom:

  1. Mengubah lemak menjadi energi berupa karbohidrat, sehingga metabolisme sel bisa berjalan dengan normal.
  2. Menguraikan sisa metabolisme yang toksik sehingga tidak membahayakan kinerja sel lain.
  3. Menguraikan peroksida (H2O2) yang masuk ke dalam bagian granum.

8. Ribosom

Organel ini memiliki tekstur yang sangat kecil dan sifatnya yang padat atau solid. Ribosom hanya berukuran sebesar 20 nanometer.

Sebesar 65% dari ribosom adalah RNA dan sisanya 35% adalah protein yang disebut RNP. Kinerja sel ini adalah untuk proses translasi sel.

Ribosom bisa ditemukan pada retikulum endoplasma kasar atau Rek. Sebagian lain bisa ditemukan pada membran sel inti.

Bagian ribosom membentuk terowongan untuk polipeptida dan asam amino yang disebut tRNA.

Fungsi ribosom:

  1. Menerjemahkan RNA.
  2. Membentuk rantai polipeptida dengan bahan utama asam amino.
  3. Tempat pusat dari proses penyintesisan protein.

9. Sentriol

Bentuk sel hewan yang paling untuk adalah sentriol. Bagian ini berbentuk seperti sebuah tabung dan berperan dalam pembelahan sel. Bagian sentriol membentuk sebuah gabungan yang disebut sebagai sentrosom.

Fungsi sentriol:

  1. Membentuk flagella dan silia saat melakukan pembelahan sel
  2. Tempat terjadinya pembelahan sel dan hasil akhirnya berupa benang.

10. Badan golgi

Nama lain dari badan golgi adalah aparatus golgi yang fungsinya sebagai tempat ekskresi sel. Hampir semua sel eukariotik memiliki badan golgi.

Jika dibandingkan dengan manusia, badan golgi memiliki kinerja yang mirip seperti ginjal. Dalam setiap sel, ada sekitar hingga 20 badan golgi.

Fungsi badan golgi:

  1. Memproses protein.
  2. Membentuk sel lisosom dan membran plasma.
  3. Sebagai alat ekskresi sel.

11. Nukleus

Sel untuk mengatur seluruh aktivitas adalah nukleus. Bagian ini sangat kecil yang mengontrol dari proses metabolisme dan pembelahan sel.

Di dalam nukleus adalah adalah materi DNA yang membentuk kromosom.

Fungsi nukleus:

  1. Tempat mereplikasi sel
  2. Menyimpan informasi genetik atau DNA
  3. Mengontrol proses metabolisme.
  4. Mengelola ekspresi genetik.

12. Nukleolus

Bagian nukleus bukanlah yang terkecil. Di dalamnya masih terdapat inti yang lebih kecil dan disebut sebagai nukleolus.

Bagian ini membentuk protein dengan menggunakan asam ribonukleat atau disebut sebagai RNA.

Fungsi nukleolus:

  1. Membentuk protein
  2. Mengekstrasi RNA

Sel eukariotik dan sel hewan adalah bagian terkecil dari jaringan. Namun pembedahan bagian sel membuat inti-inti bagiannya terekspos dan terdiri bagian terkecil lainnya.

Selain struktur dan fungsi, bagian sel juga saling ketergantungan dalam proses kerjanya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta