12 Sistematika Proposal Formal yang Baik dan Benar beserta Penjelasan Isinya

12 Sistematika Proposal Formal yang Baik dan Benar beserta Penjelasan Isinya – Menulis dan menyusun proposal mungkin sudah menjadi kegiatan rutin dan sering ditemui oleh pelajar di sekolah, baik sebagai tugas maupun menjalankan acara tertentu.

Tentunya dalam menulis proposal, terutama untuk proposal formal, perlu memahami dan mengetahui apa saja sistematika yang ada di dalamnya.

Sistematika atau sering disebut sebagai struktur proposal dapat membantu kamu untuk menyusun isinya dengan lebih baik. Maka dari itu, sistematika proposal formal yang baik dan benar harus dipelajari.

Sistematika Proposal Formal yang Baik dan Benar

unsplash.com/@freestocks

Penyusunan dokumen dengan sifat formal perlu untuk memperhatikan strukturnya dengan baik agar mudha untuk dipahami.

Tidak terkecuali pula dengan proposal formal yang memiliki struktur atau sistematikanya tersendiri.

Penulisan untuk proposal ini sebenarnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan yang akan dilaksanakan. Setiap jenis proposal yang ada memiliki isi dan strukturnya tersendiri.

Seperti misalnya pada proposal kegiatan seminar maupun acara lain yang membutuhkan sponsor dan izin penyelenggaraan.

Sementara itu, proposal untuk kegiatan penelitian pastinya berbeda dengan proposal kegiatan seminar.

Secara umum, berikut merupakan sistematika proposal formal yang baik dan benar beserta penjelasannya yang bisa kamu gunakan.

1. Latar Belakang

Sistematika yang pertama dari proposal formal yaitu ada latar belakang. Pada bagian ini, kamu perlu menjelaskan apa saja hal yang melatarbelakangi kegiatan yang akan dilaksanakan.

Misalnya kamu ingin melakukan penelitian mengenai wabah penyakit menular yang terjadi di sebuah desa.

Maka, di bagian latar belakang proposal, kamu perlu menjelaskan bagaimana wabah tersebut mulai terjadi.

2. Masalah dan Tujuan

Sistematika yang kedua dari proposal formal yaitu ada masalah dan tujuan. Pada proposal yang dibuat, kamu akan selalu perlu untuk menyebutkan apa masalah dan tujuannya secara lebih spesifik.

Kamu bisa menuliskan tujuan ini dengan lebih rasional dan kalimat yang sifatnya persuasif. Hal ini dilakukan agar pembaca menjadi tertarik dengan tujuan kegiatan yang disampaikan melalui proposal tersebut.

3. Ruang Lingkup Kegiatan

Sistematika yang ketiga dari proposal formal yaitu ada ruang lingkup kegiatan. Pada bagian ini, kamu menjelaskan mengenai batasan yang dimiliki dari kegiatan tersebut.

Dalam proposal penelitian sendiri, hal ini memegang peran yang cukup penting karena bisa membuat penelitian menjadi lebih fokus.

Selama menjalankan penelitian, kamu tidak akan keluar dari rencana dan topik yang sudah ditentukan.

4. Kerangka Teoritis dan Hipotesis

Sistematika yang keempat dari proposal formal yaitu ada kerangka teoritis dan hipotesis.

Bagian ini menjelaskan mengenai teori maupun hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah penelitian yang akan diangkat.

Kamu bisa untuk menjelaskan mengenai perbandingan yang dimiliki oleh hasil penelitian sebelumnya maupun juga teori yang ada.

Penjelasan mengenai kedua hal ini akan membantu pembaca untuk memahami bobot dari permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.

5. Metode

Sistematika yang kelima dari proposal formal yaitu ada metode. Bagian satu ini akan membahas mengenai bagaimana metode penelitian yang akan digunakan.

Termasuk juga berkaitan dengan teknik untuk pengumpulan data, analisis data, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Metode yang akan digunakan dan dipilih bisa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penelitian yang ada.

Pada bagian ini, pembaca akan lebih mudah untuk memahami dan menilai secara objektif mengenai topik penelitian dan perencanaannya.

Selain itu, bagian metode dalam proposal bisa membantu untuk memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan selama penelitian berjalan.

6. Pelaksana Kegiatan

Sistematika selanjutnya dari proposal formal yaitu ada pelaksana kegiatan. Melalui bagian ini, kamu bisa untuk mencantumkan siapa saja pihak yang terlibat di dalamnya.

Jika diperlukan, kamu bisa untuk mencantumkan pendidikan dari seluruh pihak yang terlibat. Tidak terkecuali pula posisi dalam kegiatan yang dimiliki oleh setiap pihak yang ada.

Misalnya seperti dalam proposal kegiatan seminar, dalam bagian pelaksana kegiatan akan dicantumkan seluruh panitianya.

Termasuk juga dengan pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut secara lengkap.

7. Fasilitas

Sistematika yang lainnya dan tidak kalah penting dalam proposal formal, yaitu ada fasilitas. Bagian ini menjadi hal yang penting untuk dicantumkan, baik untuk proposal penelitian maupun juga proposal kegiatan acara.

Bagian satu ini berisi mengenai apa saja fasilitas yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan kegiatan secara lengkap dan menyeluruh.

Hal ini juga akan membantu untuk melakukan kalkulasi biaya yang perlu dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan.

8. Keuntungan dan Kerugian

Sistematika lain dari proposal formal yaitu ada keuntungan dan kerugian. Untuk bagian ini, kamu menjelaskan mengenai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut.

Kamu bisa menjelaskan apa saja keuntungan yang didapatkan dan akan diberikan. Terutama untuk bisa meyakinkan pihak tertentu dalam memberikan sponsor maupun izin pelaksanaan kegiatan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa keduanya memegang peran yang penting untuk keberlangsungan acara.

Maka dari itu, susun kalimat dengan semenarik mungkin untuk membuat kelebihannya menjadi lebih meyakinkan.

9. Lama Waktu Kegiatan

Sistematika yang kesembilan dari proposal formal yaitu ada mengenai lama waktu kegiatan.

Dalam penyusunan proposal, penting untuk kamu mencantumkan dan menjelaskan mengenai lama dari kegiatan sampai bisa selesai.

Akan lebih baik pula jika setiap tahapan atau bagian acara dari kegiatan diberikan rincian waktu dengan lebih jelas.

Hal ini akan memberikan kepastian mengenai pelaksanaan kegiatan mulai dari awal sampai akhir dengan baik dan tentunya rapi.

10. Jadwal Kegiatan

Sistematika yang lain dari bagian proposal formal yaitu ada jadwal kegiatan. Sudah menjadi bagian yang wajar dan lumrah untuk mencantumkan jadwal kegiatan ini ke dalam proposal.

Bagian ini berisi mengenai pembagian waktu yang dibuat dengan berdasarkan kegiatan yang akan dilaksanakan. Tujuannya yaitu membantu untuk mengatur setiap acara agar bisa selesai dengan baik.

Hal ini akan meminimalisir terjadinya ngaret maupun juga jadwal yang bertabrakan. Jika kedua hal ini terjadi, maka bisa membuat kegiatan menjadi lebih rusuh dan sulit untuk dikendalikan.

11. Anggaran Dana

Sistematika dalam proposal formal yang penting dan tidak bisa untuk dilewatkan begitu saja yaitu ada anggaran dana.

Saat membaca proposal, bagian ini akan selalu ada dan dicantumkan dalam berbagai bentuk proposal.

Anggaran dana ini berisi penjelasan mengenai biaya, mulai dari pemasukan dan pengeluaran yang perlu untuk dilakukan.

Hal ini penting sehingga dana yang dimiliki untuk menjalankan kegiatan bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin.

Di sisi lain, anggaran dana ini memberikan gambaran kepada pihak terkait untuk mengetahui berapa dana yang dibutuhkan agar kegiatan bisa berjalan dengan lancar.

12. Daftar Pustaka

Sistematika yang paling akhir dari proposal formal yaitu ada daftar pustaka. Bagian ini berisi referensi yang kamu gunakan di dalam proposal.

Sifatnya sendiri sebenarnya tidak wajib untuk dicantumkan apabila memang tidak diperlukan. Kamu bisa menggunakannya saat menggunakan referensi dalam penulisan isi proposal. tersebut.

Nah, itu tadi merupakan bagian dari sistematika proposal formal yang baik dan benar beserta penjelasannya untuk mempermudah kamu dalam penyusunannya.

Setiap bagian ini memiliki peran yang penting untuk membuat proposal menjadi mudah untuk dipahami pembacanya.

Pada penjelasan di atas, hanya dibahas saja mengenai sistematika yang dimiliki oleh proposal formal tanpa contohnya.

Sementara itu, kamu bisa mencari contoh proposal formal secara lebih lengkap melalui situs blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta