Teks Biografi RA Kartini Singkat dalam Bahasa Inggris beserta Artinya Lengkap
Untuk semakin menghargai perjuangannya, kamu tentu perlu mengetahui dan mempelajari biografi RA Kartini.
Hal inilah yang kemudian berperan penting dalam pemikiran aktivisme Kartini nantinya.
Saat Kartini masa remaja, tradisi Jawa mulai mendiktekan bahwa dia harus meninggalkan sekolahnya karena keberadaannya dianggap tidak sesuai dengan tuntutan seorang wanita muda.
Saat berjuang untuk beradaptasi, Kartini kemudian menulis surat kepada Ovink-Soer dan teman sekolahnya di Belanda untuk memprotes ketidaksetaraan gender tradisi Jawa seperti perkawinan paksa di usia muda.
Kartini turut juga memprotes terhadap sikap penolakan kebebasan wanita untuk melanjutkan pendidikan. Sayangnya saat ia harus berjuang, Kartini harus menerima sebuah pengajuan pernikahan.
Pengajuan pernikahan tersebut diatur oleh ayah Kartini. Pada tanggal 8 November 1903, Kartini diharuskan menikahi Raden Adipati Joyodiningrat, Bupati Rembang.
Padahal saat itu, Kartini ditawari beasiswa untuk belajar di luar negeri, sayangnya pernikahan tersebut memupuskan harapannya.
Menurut tradisi Jawa, saat wanita umur 24 memang sudah terlalu tua untuk bisa menikah dengan baik.
Namun, kabar baiknya dengan pertolongan dari pemerintah Belanda, di tahun 1903 Kartini membuka sekolah dasar pertama di Indonesia.
Sekolah ini ditujukan untuk perempuan asli yang tidak melakukan diskriminasi atas dasar status sosial mereka.

Advertisement
Sekolah itu awalnya didirikan di dalam rumah ayahnya yang fokus mengajarkan kurikulum progresif bagi anak-anak perempuan.
Bagi Kartini, pendidikan ideal bagi wanita muda tentunya harus mampu mendorong pemberdayaan dan pencerahan bangsa. RA Kartini bahkan mempromosikan keharusan menempuh pendidikan seumur hidup.
Untuk itu, Kartini secara berkala tetap berinteraksi dengan feminis Stella Zeehandelaar serta beberapa pejabat Belanda yang memang memiliki wewenang untuk memajukan penyebab emansipasi wanita Jawa.
Surat-suratnya kemudian juga mengungkapkan sentimen nasionalis Jawa pada zaman itu.
Saat usia 25 tahun, di tanggal 17 September 1904, RA Kartini meninggal di Rembang akibat komplikasi saat tengah melahirkan anak pertamanya.
Barulah setelah tujuh tahun kematiannya, salah seorang korespondennya, Jacques H. Abendanon, mulai menerbitkan koleksi surat-surat Kartini.
Surat tersebutlah yang diberi judul “Dari Kegelapan ke Terang: Pikiran Tentang dan pada Orang-orang Jawa”. Hingga saat ini, Hari Kartini masih dirayakan setiap tahun pada hari ulang tahun Kartini setiap 21 April.
Selanjutnya, kamu juga bisa membaca analisis struktur teks biografi RA Kartini untuk memperdalam pemahaman mengenai RA Kartini.
Analisis Teks Biografi RA Kartini
Penjelasan dari teks biografi RA Kartini lengkap akan dibahas dengan breakdown berikut ini:
Orientasi Teks Biografi RA Kartini
- Raden Ajeng Kartini adalah keturunan dari trah keluarga bangsawan yang terhormat. Beliau lahir pada tanggal 21 April 1879.
- RA Kartini merasakan belajar dari jenjang sekolah dasar hingga dirinya tamat dari sana.
- Karakternya yang sangat suka belajar membuat Kartini terus melanjutkan sekolah untuk pendidikan yang lebih tinggi.
- Hanya saja, sang ayah tidak memberikan izin untuk melanjutkan sekolahnya. Keputusan sang ayah tersebut membuatnya sangat sedih namun dia menyadari harus menurut kepada ayahnya.
Masalah Penting Kartini di Teks Biografi RA Kartini
- Kartini tidak diperbolehkan keluar rumah hingga dia menikah dengan pilihan ayahnya. Oleh karena itu, RA Kartini mulai menghabiskan waktunya dengan membaca buku.
- Hobinya memang suka membaca, jadi ia menggunakan aktivitas ini sebagai sarana untuk menghibur dirinya. Dia bahkan juga tidak segan bertanya kepada sang ayah jika ada hal yang dirinya tidak mengerti.
- Wawasan yang Kartini miliki kemudian semakin bertambah dan pengetahuan Kartini pun menjadi lebih banyak.
Peristiwa Penting Kartini di Teks Biografi RA Kartini
- Banyak sekali karya atau pemikiran wanita Eropa yang Kartini selalu kagumi. Terlebih mengenai kebebasan mereka untuk menempuh pendidikan.
- Rasa kagum inilah yang menginspirasinya untuk bisa membuat wanita di Indonesia bisa maju.
- Dari sudut pandang Kartini inilah, wanita tidak diperbolehkan hanya mampu mengatur urusan belakang di rumah tangga saja. Baginya, wanita tetap harus memiliki wawasan maupun ilmu yang lebih dalam lagi.
- Sejak saat itulah, Kartini mulai aktif untuk mengajak para wanita di lingkungannya untuk mempelajari cara membaca maupun menulis.
- Kartini lambat laun mulai disibukkan dengan aktivitas membaca dan mengajar para perempuan