Teks Khutbah Idul Fitri Singkat 2024 tentang Silaturahmi, Sedih, Orang Tua, & Kematian

Teks Khutbah Idul Fitri Singkat 2024 tentang Silaturahmi, Sedih, Orang Tua, & Kematian – Hari Raya Idul Fitri 1445 H sebantar lagi tiba, umat muslim di seluruh dunia siap menyambut hari raya dengan penuh suka cita.

Pada momen hari raya nanti, umat muslim akan melaksanakan ibadah Sholat Idul Fitri secara berjamaah. Setelah melaksanakan Sholat Idul Fitri nanti, seorang khatib yang sebelumnya telah ditunjuk akan naik ke mimbar untuk membacakan khutbah Idul Fitri.

Khatib kemudian akan menyampaikan berbagai materi khutbah Idul Fitri yang menyentuh hati. Berikut ini beberapa teks khutbah yang bisa dijadikan sebagai referensi.

Simak Teks Khutbah Idul Fitri Singkat 2024

Getty Images/Aisylu Akhmadieva

Membaca khutbah merupakan salah satu rangkaian acara Sholat Id Idul Fitri.

Oleh karena itu, pada artikel kali ini Mamikos akan membagikan teks khutbah Idul Fitri singkat tentang Silaturahmi, sedih, orang tua, & kematian.

Materi khutbah ini akan cocok untuk dibawakan pada perayaan Idul Fitri 2024.

Menjadi seorang khatib yang membacakan khutbah memang tidak mudah, sebab seorang khatib wajib menguasai materi yang akan disampaikan.

Agar jamaah sholat Idul Fitri yang hadir bisa menyimak dan memahami isi materi khutbah Idul Fitri dengan jelas, bahkan menambah wawasan baru jamaah sholat.

Jika kamu sudah tidak sabar ingin mengetahui contoh teks khutbah Idul Fitri, maka sebaiknya kamu menyimak teks khutbah di bawah ini!

Contoh Teks Khutbah Idul Fitri 2024 Singkat

Berikut contoh teks khutbah Idul Fitri yang telah Mamikos rangkum dari berbagai sumber, sebagai berikut :

Teks Khutbah tentang Silaturahmi

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبركبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا. لا اله الا الله والله اكبر. الله اكبر ولله الحمد 

الحمد لله أَنْعَمَنَا بِخَتْمِ رَمَضَان الكَرام، وأَعَادَ عَلينا بعِيدِ الفِطْرِ العظام، اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له، شها دة تنجي قا ئلها من عذاب اخر الايام. 

واشهد ان محمدا عبده ورسوله، الذي نال رسول الختام.  اللهم صل وسلم وبا رك على سيدنا محمد حاء الرحمة وميم الملك ودال الدوام، وعلى اله وصحبه وسلم.  الله اكبر الله اكبر ولله الحمد. 

فيا معاشر المسلمين رحمكم الله، اتقو الله واعلموا ان يومكم هذا يوم عيد وسرور. 

Para Jamaah yang dirahmati Allah

Pada kesempatan ini marilah mengawali bulan syawal 1445 H meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dengan melaksanakan segala perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.

Dengan bekal ketaqwaan inilah semoga kita semua bisa menjadi penghuni surga-Nya, amin ya rabbal alamin.

Rasa sedih dipagi hari ini karena Bulan Ramadhan telah meninggalkan kita. Begitupula rasa bahagia yang hadir karena hingga kini Allah masih memberikan kita kesempatan dan umur yang panjang.

Kehadiran bulan syawal ini tentunya agar menjadi renungan bagi kita semua agar lebih semangat lagi dalam beribadah meski bukan lagi bulan Ramadhan.

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

Pada hari raya Idul Fitri ini, semua umat muslim di seluruh dunia akan merayakannya dengan penuh kegembiraan.

Wajar saja karena di momen ini kita kembali menjalin kebersamaan dengan berkumpul bersama keluarga dan saudara. Disinilah lahir kekeluargaan yang akrab.

Tidak hanya bahagia bisa berkumpul bersama keluarga, tetapi umat muslim pada Idul Fitri ini telah melatirkan jiwa kepedulian sebab sebelumnya diwajibkan menunaikan zakat fitrah sebagai wujud amalan dan kepedulian sosial.

Dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 10 Allah telah memberikan peringatan, sebagaimana yang dijelaskan pada ayat berikut:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ 

Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (QS Al Hujurat: 10).

Dari ayat di atas secara tegas dijelaskan bahwa pentingnya hidup damai, jika terjadi perselisihan agar dicari solusi terbaik untuk mengatasinya.

Jangan sampai terjadi perselisihan yang berujung darah mengalir, sebab membunuh sesama orang islam hukumnya kafir.

Hal ini juga sebagai peringatan sebab, awal mula perpecahan dan perang adalah fitnah yang tidak saling memahami perbedaan.

Maka dari itu, hidup damai dan tetap bersilaturahmi merupakan kunci jalan hidup yang paling baik.

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

Dalam rangka meningkatkan tali persaudaraan, islam mengingatkan metode kehidupan sosial dengan menghormati tetangga.

Jika bulan syawal, agar saling bermaaf-maafan. Kemudian dilanjutkan dengan bersilaturahmi kepada seluruh masyarakat.

Oleh karena itu, mari manfaatkan bulan syawal ini untuk mengawali perbaikan diri agar semakin bertaqwa dan bisa berbuat baik kepada sesama manusia. 

Demikian khutbah singkat ini, mellui hari raya ini mari tetap teguhkan bahwa hari-hari lainnya tetap terasa keramadhanannya.

جَعَلَنَا اللهُ وَإيَّاكُم مِنَ العَائِدِيْنَ وَالفَائِزِيْنَ وَالمَقْبُوْلِيْنَ كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ آمين

أعُوذُ بالله من الشيطانِ الرَّجِيم وسارعوا الى مغفرة من ربكم وجنة عرضها السموات والارض اعدت للمتقين وقل رب اغفر وارحم وانت خير راحمين

Sumber : NU Online

Teks Khutbah tentang Kesedihan

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُاللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ

اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُاللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ

اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ 

Jamaah Sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah

Kehidupan kita di dunia ini sejatinya adalah ujian dari Allah SWT, bahkan para Nabi dan utusan Allah tidak luput dari ujian di dunia.

Sejak lahir, kita telah dihadapkan berbagai ujian. Ketika masuk di sekolah ada ujian setiap kenaikan kelas. Ketika melamar pekerjaan akan ada ujian.

Demikian didunia ini tidak lepas dari ujian, dimana tempat kelulusannya nanti akan menentukan kita berada di surga atau neraka. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Mulk:

تَبَٰرَكَ ٱلَّذِي بِيَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌتَبَٰرَكَ ٱلَّذِي بِيَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ

ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُور

Artinya : Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

Ujian dari Allah tentu sangat berbeda dengan ujian di dunia. Jika di dunia kunci jawaban ujian sangat dirahasiakan.

Allah sendiri telah memberitahukan kunci jawabannya. Maka sungguh bodohlah kita jika tidak bisa lulus ujian Allah. Kunci masuk surga yaitu pada kalimat la ilaha illallah.

Kalimat ini jugalah yang membedakan antara muslim dan non-muslim, kalimat yang menjadi penentu kebahagiaan di hari akhir.

Kalimat tauhid tersebut tidak hanya untuk diucapkan, namun untuk diyakini dengan sepenuh hati bahwa tiada tuhan lain yang berhak disembah kecuali Allah SWT.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Demikian khutbah singkat pada kesempatan ini, semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Semoga Allah selalu membimbing kita di jalan yang dirahmati Allah.

أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ. بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ.. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ  

Sumber : NU Online

Teks Khutbah tentang Kedua Orang Tua

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اَلْحَمْدُ الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ

أَمَّا بَعْدُ .فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ وَالمُؤْمِناَتِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ  قَالَ اللهُ تَعَالَى:  وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Tiada kata lain yang pantas kita ucapkan selain ucapan Alhamdulillahi rabbil alamin, puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, tuhannya semesta alam yang telah memberikan kita berbagai kenikmatan yang tidak bisa kita hitung.

Salah satu kenikmatan Allah yang kita rasakan di pagi hari ini, kita masih bisa menghirup udara dunia dan berkumpul bersama orang tercinta di sekeliling kita.

Terlebih, kita masih diberi nikmat kesempatan merayakan Hari Raya Idul Fitri yang menjadi perayaan kemenangan dan kebahagian.

Hari dimana seluruh umat muslim di dunia mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil.

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Kebahagiaan di momen kemenangan ini tentu akan kurang lengkap jika hanya kita rayakan sendiri.

Kebahagiaan akan terasa lebih nikmat jika dirayakan bersama kedua orang tua, Inilah yang kemudian memunculkan tradisi mudik di negara kita.

Mudik tidak hanya bermakna pulang kampung saja. Namun terkandung dimensi spiritual yang nilainya tidak bisa diukur dengan materi dunia.

Jarak jauh melintasi laut dan sungai, medan terjal dan jalan berliku, ditambah waktu, tenaga, serta biaya yang harus dikeluarkan untuk mudik, tidak bisa menghalangi rasa kangen yang membuncah kepada tanah kelahiran.

Teknologi canggih yang ada saat ini tidak bisa menggantikan pertemuan langsung dengan orang tua dan keluarga.

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Pada momen ini, marilah kita lebih dalam merenungkan hakikat mudik dengan kembali ke pangkuan orang tua. Sosok yang paling berjasa dalam hidup kita.

Sosok yang telah menjadi pahlawan dalam kehidupan kita. Jangan sesekali sombong dengan pencapaian yang diraih dalam kehidupan ini.

Karena semua tidak lepas dari jasa dan doa keda orang tua. Bagaimanapun kondisinya, hormati, cintai, dan patuhilah mereka.

Karena merekalah jimat yang sakral di dunia ini. Dengan ridho dan keikhlasan lah yang menjadi sumber kehidupan kita di dunia.

Sebaliknya, kemarahan mereka yang merupakan kemurkaan dan bencana bagi kehidupan kita.

Oleh karena itu, sempatkanlah untuk mengunjungi kedua orang tua kita di hari raya ini, mereka pasti akan tersenyum dan memanjatkan doa melihat kehadiran kita. 

Semoga semua dosa kita kepada Allah, orang tua dan kepada sesama akan diampuni sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan. Amin.

جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ، وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ، اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ الله لِى وَلَكُمْ، وَلِوَالِدَيْنَا وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Sumber : NU Online

Teks Khutbah Idul Fitri tentang Kematian

الله اكبر… الله اكبر… الله اكبر… لااله الاالله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد

َاللهُ اكبَر كَبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا, لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه, مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن, وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون, وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن, وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن, لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه, صَدَق ُوَعْدَه, وَنَصَرَ عبْدَه, وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه, لاالهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُ وِللهِ الحمد.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ . َأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اللهم صل وسلم عَلَيْ محمد وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ. أوصيكم وإياي بتقوي الله لعاكم ترحمون . قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: [يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Pertama, marilah pada kesempatan ini mengucapkan syukur atas kehadirat Allah SWT, sehingga kita bisa berkumpul bersama dan menunaikan ibadah ibadah shiyam, qiyam, dan ibadah-ibadah lainnya.

Kita juga bermohon kepada Allah agar ibadah-ibadah tersebut diterima dan dilipatgandakan pahalanya.

Kemudian, kita juga memohon agar kiranya kita bisa diizinkan menutup Ramadhan dengan mendapat keridhaan, dan terlepas dari siksa api neraka.

Shalawat dan junjungan kepada Nabi Muhammad, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Sebagaimana yang diketahui setiap kehidupan manusia di dunia akan berakhir, demikian pula dengan Ramadhan, ia juga akan berakhir.

Rasanya baru seperti kemarin kita bertemu Ramadhan, namun kita bulan suci tersebut telah meninggalkan kita, dan belum tentu kita bisa bertemu kembali. Sebab, datangnya mati bisa setiap saat. Nabi bersabda:

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ

“Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan yaitu kematian” (HR. Tirmidzi)

Umur manusia di dunia ini tidak akan bernilai jika selama hidupnya tanpa mengerjakan amal, seseorang yang mulia atau hina bukan karena umurnya, melainkan karena amalannya yang menghiasi umurnya.

Nabi memandang bahwa orang yang paling baik adalah mereka yang berumur panjang dan baik amalannya.

Di dunia ini seperti halnya Ramadhan yang akan meninggalkan di belakangnya dua golongan yaitu ahli taat dan ahli maksiat.

Siapa yang menanamkan kebaikan maka akan menuai kebaikan begitu pula sebaliknya, siapa yang menanam kebaikan akan menuai keburukan.

Setiap muslim di akhir Ramadhan hendaknya menjadi orang yang tinggi dan lebih semangat dalam kebenaran, menguatkan imannya, meninggikan rasa cinta dan kepeduliannya. Intinya agar menebar kebaikan dan dan kesalihan.

Jika Ramadhan ini adalah Ramadhan yang terakhir bagi kita, marilah kita jaga kebaikan-kebaikan yang telah tercipta bersama Ramadhan tersebut, dan melanjutkan kebaikan-kebaikan lainnya meski meski di bulan selanjutnya.

Akhirnya marilah kita senantiasa menjaga warisan-warisan kebaikan yang telah dititipkan Ramadhan kepada kita, sehingga andai kita tidak bisa lagi bertemu Ramadhan yang akan datang, kita tetap akan berbahagia karena telah memelihara keutamaan yang telah diajarkannya kepada kira semua. 

sumber : Kumparan.com

Penutup

Demikian ulasan mengenai teks Khutbah Idul Fitri Singkat 2024 tentang silaturahmi, sedih, orang tua, & kematian yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. 

Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos. Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui.

Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah