4 Tokoh Pendiri Perhimpunan Indonesia beserta Asas atau Tujuannya

Perhimpunan Indonesia adalah wadah organisasi bagi mahasiswa Indonesia yang pernah bersekolah atau berkuliah di Belanda. Cari tahu siapa saja 4 tokoh pendirinya di sini.

04 Januari 2024 Fajar Laksana

4 Tokoh Pendiri Perhimpunan Indonesia

Meski di masa hidup organisasi Perhimpunan Indonesia terdapat tokoh-tokoh penting pada saat itu yang ikut menggerakkan Perhimpunan Indonesia, namun ada empat tokoh yang menjadi pendiri masa awal Perhimpunan Indonesia.

Tanpa adanya empat tokoh pendiri tersebut, Perhimpunan Indonesia bisa jadi tidak akan pernah terbentuk.

Berikut adalah uraian biodata singkat tentang 4 tokoh pendiri Perhimpunan Indonesia:

1. Soetan Kasajangan Soripada Harahap 

Tokoh Pendiri Perhimpunan Indonesia
poestahadepok.blogspot.com

Belum ada informasi yang komprehensif tentang Soetan Kasajangan Soripada Harahap, namun secara garis besar diketahui bahwa Soetan Kasajangan Soripada memiliki nama Rajiun Harahap dan Soetan Casayangan Soripada.

Rajiun Harahap lahir dari sebuah keluarga yang sangat dihormati. Kakeknya, Patuan Soripada, adalah kepala Kuria Batu Nadua. 

Keberuntungannya adalah bisa menikmati pendidikan pada masa penjajahan, saat pendidikan menjadi suatu hal yang sangat istimewa.

Setelah menyelesaikan studi di Kweekschool Padang Sidempuan pada tahun 1904, Rajiun memutuskan berangkat ke Belanda untuk melanjutkan pendidikannya. 

Dia belajar di Haarlem untuk menjadi guru selama satu tahun sembilan bulan. 

Selanjutnya, dia menjadi asisten dari Profesor Charles Adriaan Van Ophuysen dalam mata pelajaran Bahasa Melayu, Sejarah Indonesia, Islam, Daerah, dan Penduduk Indonesia. 

Selama di Belanda itulah, Soetan Kasajangan Soripada Harahap menginisiasi pembentukan Perhimpunan Indonesia dengan mengajak para mahasiswa yang saat itu juga berada di Belanda.

Di samping itu, dia mengambil pendidikan Hoofdacte selama tiga tahun dan menjadi Guru Bahasa Melayu di sekolah dagang di Rotterdam dan Haarlem.

Selama empat tahun (1913 – 1917), Sutan Kasayangan mengajar di Bukittinggi dan Amboina dalam berbagai mata pelajaran seperti Matematika, Ilmu Ukur, Sejarah, Botani, Biologi, Fisika, dan Geografi, serta Bahasa Melayu dan Belanda. 

Antara November 1917 hingga Desember 1918, dia bekerja sebagai asisten J.H. Nieuwenhuis dan Dr. D.A. Rinkes. Pada 1922, dia pindah ke Dolok Sanggul untuk bekerja sebagai seorang guru.

2. R.M. Noto Soeroto

Tokoh Pendiri Perhimpunan Indonesia
id.wikipedia.org

Raden Mas Noto Soeroto adalah pemrakarsa pendirian Perhimpunan Indonesia. Dia seorang pangeran Jawa dari Pakualaman, terkenal sebagai seorang penyair, penulis sastra, dan jurnalis di masa Hindia Belanda. 

R.M. Noto Soeroto juga dikenal sebagai pelopor penyair Jawa yang karyanya berpengaruh dalam dunia sastra Belanda dengan mengeksplorasi tema-tema sastra dengan menitikberatkan pada unsur pribumi.

Close